Semalam Bersama Cerpen Guy de Maupassant

Hari-hari padat penumpang membuat Shinichi Kudo dan Hattori yang hendak ke kota lain untuk menghadiri pernikahan sepupu Shinichi, hanya kebagian tiket kereta untuk 2 kursi paling belakang, dekat toilet.

Sialnya lagi nomor tersebut telah diisi oleh 2 orang lelaki empat puluhan tahun yang menolak memberikan tempat duduknya karena merasa membayar harga yang sama dengan Shinichi. Padahal tiket mereka adalah tiket berdiri. Setelah sempat ribut selama lebih dari seperempat jam --- karena malu menjadi tontonan penumpang lain --- Shinichi dan Hattori mengalah duduk di lantai gerbong, bersama penumpang lain yang hanya mengantongi tiket berdiri..

“Loisel adalah seorang perempuan muda, menawan, yang hidup di sebuah keluarga sederhana” Hattori tiba-tiba bicara dengan suara keras. Beberapa penumpang menoleh dan memperhatikan Hattori.

“Pada suatu hari suaminya yang pegawai negeri pulang sambil menunjukkan undangan resepsi dari salah seorang menteri. Si Loisel yang ingin menjadi bintang di sebuah resepsi --- yang jarang diikutinya --- berhasil membujuk suaminya untuk membeli sebuah gaun mewah dengan uang tabungan. Bahkan dia berhasil meminjam kalung mutiara dari sahabatnya untuk melengkapi penampilannya. Untunglah semua pengorbanan mereka terbayar lunas seiring tampilnya Loisel sebagai bintang resepsi yang dikagumi semua orang”. lanjut Hattori.

Sejenak kemudian Shinichi tertawa geli setelah menyadari bahwa Hattori sengaja bercerita dengan suara yang keras untuk mengundang penumpang lain mendekatinya. Rupanya dia ingin melupakan kekesalannya dengan cara menghibur para penumpang.

“Sepulang dari pesta, Loisel dan suaminya baru menyadari bahwa kalung pinjaman hilang. Karena dicari kemana-mana – si kalung tidak juga ketemu – maka diputuskan mereka akan bertanggung jawab. Ternyata harga kalung permata adalah 36 000 franc, sementara dia punya warisan dari ayahnya sebanyak 18 000 franc, terpaksalah Loisel meminjam sisanya.

Sejak hari itu Loisel dan suaminya harus bekerja keras membanting tulang dan berhemat untuk melunasi hutang-hutangnya yang berbunga tinggi. Sepuluh tahun kemudian hutang mereka lunas. Namun penderitaan telah merubah penampilan Loisel yang anggun menjadi Loisel yang acak-acakan & pemarah” Hattori melanjutkan ceritanya dengan penuh semangat setelah melihat semakin banyak penumpang yang antusias mengerumuninya. Mimik kesal telah lenyap dari wajahnya, bahkan Hattori seperti ayam habis bertelur yang menularkan “kotek-kotek kegembiraan” pada para pendengarnya.

“Sampai di suatu hari Loisel bertemu dengan sahabat yang pernah meminjamkan kalung kepadanya. Si sahabat heran melihat perubahan Loisel. Setelah diceritakan penyebabnya dia kaget sekali. Karena kalung yang pernah dipinjamkan pada Loisel hanyalah kalung imitasi yang harganya tak lebih dari 500 franc” Hattori menutup ceritanya dengan sebuah senyum lebar. Terdengar suara belasan orang bergumam mengasihani kemalangan Loisel. Beberapa ibu-ibu menggerutu dan menyalahkan Loisel yang ingin tampil melebihi kemampuannya.

^_^

Setengah jam kemudian --- setelah semua pendengarnya puas mengomentari nasib Loisel --- Hattori kembali meluncurkan sebuah cerita baru. Kali ini tentang seorang istri yang gagal membujuk suaminya untuk memasang pemanas ruangan untuk menghangatkan rumah di musim dingin.

Dalam rangka menaklukkan hati suaminya --- si istri diam-diam bergulung-gulung di salju hingga jatuh sakit --- dengan harapan si suami mengira istrinya sakit karena tidak ada pemanas di rumah. Walaupun akhirnya dia mendapat apa yang diinginkan, namun sang istri benar-benar sakit berat dan membuat dokter angkat tangan tak sanggup mengobatinya.

^_^

Sepanjang malam Shinichi terkagum-kagum melihat kemampuan Hattori membalik situasi dongkol karena kehilangan kursi, menjadi kesenangan memukau penumpang kereta dengan cerita-cerita yang mengalir lancar dari mulutnya, seakan dia mengalami sendiri peristiwanya.

Padahal semua bahan cerita berasal buku terjemahan kumpulan cerpen Guy de Maupassant terbitan Obor --- yang baru tadi siang dibelinya. Hebatnya lagi Hattori mampu membawakan cerita seolah-olah tokoh-tokoh cerita hidup dan hadir diantara mereka. Kepiawaian sastrawan Perancis tersebut dalam mengupas sifat-sifat manusia dengan contoh-contoh yang ekstrim --- nampak begitu nyata --- setelah karyanya meluncur lewat mulut Hattori (undil)




Puisi Perpisahan - Setelah Kunang-kunang Lepas



Setelah sang kunang-kunang lepas...

dan aku sendiri
tanpa pelita
di padang nan luas

gelap pekat sunyi sepi
berpayung langit berhias sedikit bintang

Ya Tuhan
ku mengemis
untuk kedua tanganku agar mampu menuntunku
di gelapnya malam


Kumohon ketabahan
untuk kedua kakiku saat tersaruk-saruk
merayapi jalanan berbatu

tanpa ditemani pelita


Kumohon kekuatan
untuk gunakan
pantulan cahaya bintang

di tetes-tetes air mata dukaku
sebagai pelita penerang
untuk temani perjalanan

yang masih panjang terbentang
(undil-bandung)

Bagaimana Cara Memasukkan Jerapah ke dalam Kulkas?

Kemarin sore acara pelatihan di kantor menghadirkan seorang pembicara yang membawakan topik semacam being the best. Salah satu hal yang menarik adalah adanya teka-teki yang dilontarkan oleh si pembicara.

Barangkali teka-teki yang konon berasal dari konsultan internasional ini, telah sering kita dengar, dan kita telah tahu jawabannya. Sore kemarin-pun saat dilontarkan ke peserta, teka-teki dapat dengan mudah dijawab oleh peserta dan si penjawab mendapat hadiah buku (tentu saja buku karya si pembicara).


However, ada yang menarik dibalik teka-teki itu. Menurut pembicara, dibalik teka-teki itu tersembunyi sebuah filosofi. Simplify, kesederhanaan berpikir adalah resep untuk memecahkan teka-teki. Juga tentang adanya hubungan antara teka-teki yang satu dengan teka-teki yang lain.


Konon saat dilontarkan ke sekelompok anak kecil, beberapa teka-teki dapat dijawab oleh mereka. Karena anak kecil memiliki pemikiran sederhana dan belum memiliki sekumpulan informasi yang “menjebak” mereka pada satu pola pemikiran yang rumit. Cara berpikir anak kecil masih sederhana membantu mereka menajwab teka-teki.

Nah, pertanyaannya adalah seperti apakah bunyi teka-teki itu?

Teka-teki-1:
Bagaimanakah cara memasukkan jerapah ke dalam kulkas ?.

Jawaban :
Buka pintu kulkas, masukkan jerapah, kemudian tutup lagi pintu kulkas.
(hihihi! mirip mengajarin anak kecil menyimpan jeruk ke dalam kukas yach?)

Teka-teki-2: Bagaimanakah cara memasukkan gajah ke dalam kulkas?

Jawaban:

Buka pintu kulkas, keluarkan dulu jerapahnya, kemudian masukkan gajah ke dalam kulkas dan tutup kembali pintunya.
(Lagi-lagi mirip mengajarin adik kecil untuk mengeluarkan sayuran layu dari kulkas dan menggantinya dengan sayur-sayuran segar. Jerapah keluarin dulu dung, biar gak desak-desakan dan berantem dnegan gajah ^_^ ).

Teka-teki-3: Raja hutan mengadakan konferensi untuk seluruh binatang hutan. Namun ada satu binatang yang tidak hadir. Binatang apakah itu?

Jawaban:

Tentu saja gajah. Karena beliau sedang bersemayam di dalam kulkas.
(Hehehe... ternyata masih dikaitkan dengan pertanyaan sebelumnya).

Teka-teki-4:
Sebuah sungai dihuni oleh sekelompok besar buaya. Bagaimanakah cara menyeberangi sungai itu tanpa dimakan oleh buaya?

Jawaban:
Berenang aja dech! Kan buayanya lagi pada ikut konferensi! (Wakakaka....lagi-lagi masih ada hubungannya dengan pertanyaan sebelumnya. Fenomena ini mencerminkan masalah-masalah yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari kemungkinan besar saling berhubungan. Apalagi bila masalah itu kita alami berulang-ulang).


^_^

Satu lagi yang menarik adalah si pembicara menampilkan joke beda suara sapi gila dan sapi normal. Joke serupa pernah dilontarkan konsultan GMP – David Buckley -- yang waktu itu menerangkan tentang BSE (penyakit sapi gila). Rupanya joke ini telah merambah dunia pelatihan yang tidak ada hubungannya dengan topik persyaratan GMP industri farmasi dan makanan (Undil)


Piye Carane Nglebokke Jerapah Ning Kulkas?

Wingi sore acara pelatihan ning kantor pembicarane trainer sing mulang bab being the best (dadi sing paling apik). Aja dadi wong semenjana. Salah sawijining materi sing menarik yaiku cangkriman sing ditakoake si trainer.

Mungkin awake dewe wis tau krungu lan wis ngerti jawaban cangkriman sing jarene dikarang dening sawijining konsultan internasional. Nalika wingi sore cangkriman iku ditakoake -- ketoke ya sipilitik -- iso di bedhek karo peserta pelatihan. Sing pada njawab ethuk hadiah buku karangane si trainer.


Ana filosofi mranani ning njerone isi cangkriman, yaiku kautaman mikir kanti sederhana. Resep supaya iso njawab cangkriman, yaiku pikiran sing sederhana. Uga ana piwulang liyane, yaiku sesambungan antara cangkriman siji lan sijine, mratelaake anane sesambungan antara masalah siji lan masalah liyane kang diadepi manungsa.


Jarene naliko cangkriman ditakokke marang bocah-bocah cilik, sebagian cangkriman iso di jawab. Sebabe cah cilik pikirane isih sederhana, durung tau krungu informasi sing marakke pikirane rumit.


^_^

Apa tho isining cangkriman iku?

Cangkriman-1

Piye carane nglebokke jerapah ning kulkas?


Jawaban:

Dibukak lawange, dilebokke jerapahe, banjur lawange ditutup meneh.
(persis ngajari bocah TK nyimpen jeruk ning jero kulkas ya?)

Cangkriman-2
Piye carane nglebokke gajah ning njero kulkas?

Jawaban:

Dibukak lawange, dithokke jerapahe, dilebokke gajahe, trus ditutup meneh lawange. (Ojo lali jerapahe dithokke ndisik, ndak suk-suk-an ning jero kulkas, terus malah pada gelut)

Cangkriman-3

Macan si rajaning alas nganaake konferensi kanggo kabeh kewan.
Kewan apa sing ora teka?

Jawaban:
Mesthine wae si gajah, amarga isih ndekem ning njero kulkas. (isih ana hubungane karo cangkriman-2)

Cangkriman-4
Piye carane nyabrang kali sing dianggo omah dening baya cacahe akeh benget?


Jawaban:

Ya garek nglangi, wong bayane lagi pada melu konferensi (Hehehe isih ana sesambungane karo cangkriman sakdurunge. Masalah-masalah sing mbendina awake dewe alami mungkin pada saling berhubungan. Terutama menawa masalah iku kerep awake dewe alami).



^_^

Si trainer uga ngetokke lelucon bedane suara sapi edan karo suara sapi normal. Lelucon iku wis tau tak rungokke nalika pelatihan tentang BSE (kira-kira semacam penyakit sapi edan), sing nglatih jenenge David Buckley, konsultan GMP (good manufacturing practice) ning kantorku. Ketoke lelucon iku saiki wis terkenal, ora mung dianggo dening trainer GMP farmasi lan pangan, nanging uga trainer ilmu-ilmu liyane (undil)

Kesepian yang Paling Buruk

Kesepian yang paling buruk adalah tidak nyaman dengan dirimu sendiri

Mark Twain



^_^

Istilah tidak nyaman dengan diri sendiri mengingatkan Shinichi Kudo kepada pendapat yang menyatakan bahwa kadangkala seseorang lebih tidak pemaaf pada diri sendiri, dibanding pada orang lain. Bila orang lain salah melakukan sesuatu, Shinichi menganggapnya biasa saja, tak perlu disesali. Tetapi bila dirinya yang melakukannya, justru tidak termaafkan.

Contoh sederhana adalah membeli celana yang salah. Karena Shinichi males mencoba saat membeli celana panjang di toko, saat sampai rumah, barulah Shinichi menyadari bahwa celana itu kekecilan. Alhasil uang Shinichi terbuang percuma. Ujung-ujungnya Shinichi marah-marah kepada diri sendiri, mengapa waktu itu tidak dicoba dulu.

Tetapi bila hal itu terjadi pada teman, Shinichi hanya tertawa dan menyarankan untuk membeli celana lagi. Pemecahan sederhana buat orang lain, tetapi rumit bagi Shinichi.

Ketidaknyamanan terhadap diri sendiri diantaranya adalah terhadap kelemahan-kelemahan Shinichi. Kadangkala Shinichi sulit menerima kelemahan pada diri Shinichi, baik bersifat fisik maaupun kelemahan yang bersifat non fisik.

Bila Shinichi seorang pelupa, Shinichi bisa saja sering menyalahkan diri sendiri karena lupa menaruh barang-barang atau ketinggalan barang di sebuah tempat umum. Untuk kasus pelupa ini sebenarnya Shinichi bisa meminimalkan dampaknya, misalnya dengan menyimpan barang pada tempat yang tetap atau tidak meletakkan barang pada saat Shinichi berada di tempat umum.

Misalnya bila Shinichi ada di toilet umum, sebagai seorang pelupa sebaiknya Shinichi menghindari melepas jam tangan dan meletakkan di wastafel. Lebih baik dikantongin saja. Demikian juga bila bertamu ke rumah teman, sebaiknya HP tidak perlu ditaruh di meja, cukup masuk kantong saja.

Ketidaknyamanan fisik seperti tubuh yang tidak ideal adalah satu sumber yang sangat mudah untuk dijadikan alasan untuk tidak menerima diri sendiri. Pada kenyataannya seorang yang tubuhnya tidak ideal, tidak lalu kelihatan tidak menarik.

Seseorang yang menerima dirinya sendiri dan sadar bahwa dia memiliki hal lain yang lebih menarik, akan kelihatan menawan. Keceriaan dan kesediaan berdamai dengan diri sendiri, membuat orang lain nyaman berada di dekatnya. Sayangnya sikap seperti itu mudah diucapkan, tetapi tidak selalu mudah dalam prakteknya. Karenanya Shinichi sangat terkesan orang-orang yang mampu mencapainya. Gimana caranya yach, mereka bisa seperti itu ? (nae)

 Sumber proverb : Republika edisi Ahad 13 April 2008

Museum Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

If we stand tall it is because we stand on the shoulders of many ancestors.
Bila sekarang kita bisa berdiri tegak dengan penuh percaya diri, itu karena kita berdiri di atas bahu para pendahulu kita

Anonymous
Yoruba proverb.

Salah satu obyek wisata menarik di Dago Pakar, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, adalah bangunan Pusat Informasi dan Museum Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Museum tersebut didirikan diantaranya untuk mengenang Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, seorang tokoh asal Tanah Pasundan dan juga seorang pahlawan nasional.

Di ruangan berukuran 8 x 10 meter tersimpan benda-benda kenangan tokoh pejuang yang pada tanggal 28 September 1945 memimpin para pemuda mengambil-alih Jawatan Kereta Api dari Jepang, dan kemudian disusul pengambil-alihan Jawatan Pertambangan, Kotapraja, Keresidenan dan obyek-obyek militer di Gudang Utara, Bandung.


Terdapat bermacam-macam penghargaan yang diterima pahlawan nasional kelahiran Tasikmalaya ini yang tersimpan di dalam museum. Mulai dari piagam penghargaan dari pemerintah RI dan negara-negara asing, hingga medali, kancing, dan wings dari berbagai negara seperti Rusia, Thailand dan Malaysia. Terdapat juga foto Pak Djuanda berukuran besar di dalam museum. Disamping itu ada juga koleksi herbarium dan offset satwa serta artefak purbakala.

Tak kenal maka tak sayang. Barangkali kita tidak akan tertarik mengunjungi museum tersebut bila tidak mengenal Ir. H. Djuanda lebih dekat.

Siapakah beliau? Apakah jasa terbesar Ir. H. Djuanda bagi Indonesia?

Ir. H. Djuanda adalah perdana menteri terakhir di era penerapan demokrasi parlementer di Indonesia. Jasa terbesar beliau bagi Indonesia adalah mengumumkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957. Pada deklarasi tersebut dinyatakan bahwa semua pulau dan laut nusantara adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Sebelum Deklarasi Djuanda, masyarakat internasional hanya mengakui batas laut teritorial adalah 3 mil laut terhitung dari garis pantai terendah.

Akibatnya negara kepulauan seperti Indonesia tersusun dari pulau-pulau yang terpisah oleh perairan internasional. Misalnya antara pulau Sulawesi & Nusatenggara terdapat perairan internasional, demikian juga antara pulau Jawa & Kalimantan, dan antara Kalimantan & Sulawesi. Itu artinya kapal-kapal asing bebas berlalu-lalang diantara pulau-pulau Indonesia sehingga akan mempersulit penjagaan kedaulatan wilayah Indonesia.

Pasca Dekalarasi Djuanda tidak ada lagi perairan internasional di antara pulau-pulau nusantara. Wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan batas-batas laut berada pada pulau-pulau terluar.

Deklarasi Djuanda juga membuat luas wilayah Indonesia bertambah menjadi lebih dari 5 juta km2. Di dalam wilayah perairan Indonesia terdapat belasan ribu pulau dan dikelilingi garis pantai sepanjang puluhan ribu kilometer. Wilayah laut yang sangat luas tersebut menjadikan Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah ruah, mulai dari sektor perikanan, sumberdaya bioteknologi kelautan, minyak bumi & mineral hingga wisata bahari.

Pada saat diumumkan -- Deklarasi Djuanda ditentang oleh Amerika Serikat dan Australia. Namun kemudian berhasil diperjuangkan oleh Djuanda dan para penerusnya seperti Mochtar Kusumaatmadja dan Hasyim Djalal, sehingga konsep negara nusantara diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB, United Nation Convention on Law of the Sea (UNCLOS) 1982.

Tokoh yang ditangkap Belanda pada saat Agresi Militer II (1948) dan menolak ketika dibujuk Belanda untuk ikut serta dalam Pemerintahan Negara Pasundan, semasa hidupnya beberapakali memangku jabatan menteri. Beliau juga menjadi Ketua Panitia Ekonomi dan Keuangan Delegasi Indonesia pada perundingan KMB (Konferensi Meja Bundar) yang berakhir dengan pengakuan Belanda atas kedaulatan Pemerintahan Republik Indonesia.

Salah seorang pendiri Pesatuan Insinyur Indonesia yang mengawali karirnya sebagai guru SMA Muhammadiyah di Jakarta pada tahun 1933, setelah menolak tawaran menjadi asisten dosen di Technische Hogeschool ini, meninggal pada tahun 1963 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Jika ingin mengenal lebih dekat kiprah Pak Djuanda, kita dapat melihat-lihat koleksi museum yang berlokasi di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Hutan lindung itu terletak tak jauh dari ujung utara Jalan Dago. Kita sudah sering sekali mendengar nama beliau yang merupakan nama resmi Jalan Dago, tak ada salahnya bila kita juga mengenal kehidupan dan jasa-jasa beliau (undil - 08).

Referensi
1. tokohindonesia.com
2. pikiran-rakyat
3. id. wikipedia
4. swaramuslim
5. Dishut Jabar
6. Proverb diambil dari Microsoft ® Encarta ® 2006. © 1993-2005 Microsoft Corporation.



BIOGRAFI IR. H. DJUANDA KARTAWIDJAJA
sumber: tokohindonesia.com

Nama:
Ir H Djuanda Kartawidjaja
Lahir:
Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Januari 1911
Meninggal:
Jakarta 7 November 1963
Agama:
Islam

Pendidikan:
Technische Hogeschool (Sekolah Tinggi Teknik) – sekarang Institut Teknologi Bandung (ITB), 1933

Karir:
- Guru SMA Muhammadiyah di Jakarta, 1933-1937
- Kepala Jawatan Kereta Api untuk wilayah Jawa dan Madura
- Menteri Perhubungan
- Menteri Pengairan
- Menteri Kemakmuran
- Menteri Keuangan
- Menteri Pertahanan
- Perdana Menteri

Organisasi:
- Pendiri Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bersama Ir Rooseno Soeryohadikoesoemo, 23 Mei 1952

Penghargaan:
Pahlawan Pergerakan Nasional


DEKLARASI DJUANDA DALAM WIKIPEDIA
sumber: id. wikipedia
Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan jaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.

Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antarpulau pun merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Akibatnya luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km². Dengan perhitungan 196 garis batas lurus (straight baselines) dari titik pulau terluar, terciptalah garis maya batas mengelilingi RI sepanjang 8.069,8 mil laut[1].

Setelah melalui perjuangan yang penjang, deklarasi ini pada tahun 1982 akhirnya dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982). Selanjutnya delarasi ini dipertegas kembali dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.

Pada tahun 1999, Presiden Soeharto mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara. Penetapan hari ini dipertegas dengan terbitnya Keputusan Presiden RI Nomor 126 Tahun 2001, sehingga tanggal 13 Desember resmi menjadi hari perayaan nasional.

Hinggaplah di dekatku

Wahai burung di langit biru
bila kau tidak terbang rendah,
atau hinggap di dekatku
Aku tidak akan tahu bahwa
aku bisa menangkapmu




Pagi Ceria

^_^

^ ^

^_~

:)

:-)

*_*


terimakasih
terimakasih
terimakasih atas semuanya
alhamdulillah
bersyukur atas segala karunia