Laskar Pelangi

Cita-cita dan contoh adalah dua hal yang penting dalam kehidupan. Cita-cita memberikan energi dan contoh memberikan bukti. Dua hal itulah yang dimiliki Laskar Pelangi, sehingga baik Novel maupun Film Laskar Pelangi memiliki daya tarik yang kuat saat diluncurkan ke publik.

^_^

Lirik Lagu Laskar Pelangi - NIDJI

Mimpi adalah kunci

untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya


sumber gambar: Wikipedia

laskar pelangi takkan terikat waktu

bebaskan mimpimu di angkasa
warna bintang di jiwa

reff:
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia selamanya

cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita

laskar pelangi takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

repeat reff [2x]

laskar pelangi takkan terikat waktu


sumber: http://liriklaguindonesia.net/n/nidji/nidji-laskar-pelangi/

&_&


Satu hal yang mengagumkan pada anak-anak adalah mereka pantang menyerah. Bayi-bayi yang sedang belajar berjalan adalah pejuang yang pantang menyerah; seperti kata Andrew Mathews dalam buku Being Happy. Setiapkali mereka jatuh dan mereka akan bangun lagi dan belajar berjalan lagi. Mereka mungkin menangis, tetapi itu sekedar tangis biasa, bukan tangis putus asa. Mereka pantang menyerah sampai impiannya tercapai. Bayi-bayi itu punya impian, mereka punya cita-cita untuk bisa berjalan sebagaimana orang-orang dewasa di sekitarnya.

Cita-cita dan contoh adalah dua hal yang penting dalam kehidupan. Cita-cita memberikan energi dan contoh memberikan bukti. Seseorang yang tangguh, tahan banting dan rela bekerja keras, ibaratnya mau melakukan apa saja yang diperlukan untuk mencapai cita-cita adalah sebuah contoh yang sangat menarik bagi orang lain.

Sementara cita-cita memberikan energi saat manusia terjatuh agar mau bangkit lagi – sebuah contoh akan menginspirasi manusia untuk melakukan sesuatu. Sebuah contoh adalah bukti bahwa pencapaian atas sesuatu itu adalah kenyataan yang bisa diraih. Bukan sekedar mimpi siang bolong. Ada seseorang yang telah berhasil melakukannya di luar sana, dan kita-pun pasti bisa melakukannya. Ini bukan khayalan. Ini adalah sebuah cita-cita yang telah terbukti bisa diwujudkan.

Barangkali disitulah salah satu rahasia kekuatan Novel Laskar Pelangi maupun Film Laskar Pelangi yang saat ini sedang tayang di layar lebar. Ical dan anak-anak Belitong di Film Laskar Pelangi adalah sebuah contoh bagi manusia lain untuk bekerja keras mencapai cita-cita. Mereka telah membuktikan diri mampu menaklukkan tantangan yang jauh lebih berat dibanding tantangan yang dihadapi anak-anak lain. Mereka adalah contoh keberhasilan seorang manusia biasa dalam mengatasi masalah kehidupan (undil-2008)


Cerita Pendek: There’s A Will, There’s A Way

Ketika memutuskan untuk membuat warung sop iga bakar, Hanaka bahkan bukan seorang penggemar iga bakar. Dia lebih suka makan siomay atau bakso. Namun dia melihat pasar yang tersedia di sekitar rumahnya adalah para penikmat iga bakar, karena penjual bakso sudah terlalu banyak. Karenanya dia bertekad untuk mulai berdagang iga bakar seusai lulus kuliah.

Hanya sehari setelah bertekad dagang sop iga bakar itu -- dia ketemu dengan teman lamanya sewaktu SMA yang memperkenalkan dirinya dengan seorang penjual iga bakar dari kota lain yang bersedia mengajari dengan bayaran beberapa juta rupiah.

Jadilah Hanaka ikut si Ibu penjual iga bakar selama beberapa hari untuk mengikuti aktifitas pembuatan iga bakar. Mulai dari berbelanja daging, membeli bumbu hingga masak-memasak dan meracik bumbu dia pelajari. Kemudian setelah merasa cukup menguasai teknik membuat iga bakar, Hanaka memutuskan untuk mulai membuka warung.

Lewat koneksi Si Ibu Tukang iga bakar itu Hanaka berhasil mendapatkan perlengkapan warung dengan harga terjangkau. Kemudian kala hasil masakan iga bakarnya belum memuaskan, teman-temannya yang penggemar wisata kuliner memberinya saran ini dan itu tentang hal-hal yang perlu ditambahkan atau dikurangi pada bumbu. Tukang daging di pasar menunjukkan tempat penjual bumbu yang paling sip untuk iga bakar Hanaka.

Juga tetangga-tetangganya mengajari berbagai hal. Ada yang mengajari cara membuat minuman dingin pendamping iga bakar agar rasanya nikmat, ada yang ngajarin trik baru membakar daging dan ada juga yang ngajarin cara mengingat pesanan pembeli. Untuk yang terakhir ini karena Hanaka terlihat sering lupa pesanan masing-masing pembeli kala warungnya sedang dibanjiri pengunjung.

Singkatnya banyak pengetahuan yang didapatkan Hanaka selama proses dirinya menjadi penjual iga bakar. Bantuan-bantuan dari segala arah yang sama sekali tidak terbayangkan sebelum dia memutuskan untuk berjualan iga bakar. Kemudahan yang seolah terbuka setelah dia berkomitmen untuk berjualan iga bakar di rumahnya. Seolah-olah pintu-pintu menuju warung sop iga bakar yang sukses terbuka setelah dirinya tidak ragu-ragu dan memberikan komitmen untuk berjualan sop iga bakar.



^_^

Menurut berita di www.detik.com (Senin, 18/08/2008 23:08 WIB), kata-kata there’s a will, there’s a way diucapkan Ado Armando, seorang remaja anggota paskibraka pada pertemuan dengan SBY untuk menjawab pertanyaan tentang persyaratan utama menjadi presiden RI. Siswa SMA I Padang tersebut mengatakan motto itu selalu dia terapkan dalam hidupnya dan dia ingin orang lain juga mempergunakannya.

Dalam banyak hal kita tidak tahu banyak tentang sesuatu yang akan kita lakukan. Seperti yang dialami oleh Hanaka yang tidak tahu apa-apa tentang iga bakar. Namun setelah dirinya bertekad membuat warung sop iga bakar, tiba-tiba jalan untuk membangun sebuah warung sop iga bakar terbuka dengan lebar. Singkatnya di mana ada keinginan kuat, di situ akan terbuka jalan.

Cerita Pendek: Ketika Tidak Kebagian Bakpia

Suatu ketika Shinichi Kudo mengirimkan oleh-oleh kepada teman-temannya di Divisi lain. Berhubung oleh-oleh itu berupa bakpia keju yang kecil-kecil – walaupun jumlahnya lumayan banyak namun karena tambahan keju itu benar-benar membangkitkan selera – membuat bakpia yang hanya satu kotak itu ludes tak tersisa dalam waktu tidak begitu lama. Alhasil ada temannya yang sedang melakukan kegiatan lain tidak kebagian.

“Wah aku gak kebagian bakpia niy!”

Setelah disambung dengan pembicaraan bla bla bla ini dan itu, akhirnya ditutup dengan kata-kata yang menarik.

“Ya Sudah, bukan rizkiku!”

^_^

Sebenarnya kata-kata “Ya sudahlah, bukan rizkiku” bukan kata-kata yang jarang diucapkan. Shinichi sering mendengarnya di banyak tempat. Intinya rizki sudah diatur oleh Allah, manusia bertugas untuk berusaha mendapatkannya. Bila sudah berusaha dan gagal meraihnya, ya sudah berarti bukan rizki buatnya. Masih ada rizki lain di bumi Allah yang sangat luas ini. Mungkin rizki yang lebih baik telah menanti di luar sana.

Namun kata-kata yang biasa itu – karena momennya tepat – membuat Shinichi berpikir tentang hal-hal lainnya. Kalo bukan rizki kita ya sudah tak perlu ditangisi, tentu saja kita tidak akan menangis karena kehilangan kecil seperti tidak kebagian bakpia. Tetapi seorang manusia dewasa bukan tidak bisa mengalami tekanan kala keinginannya tidak tercapai. Kegagalan meraih sesuatu yang sangat diinginkan adalah salah satu pemicu stress. Kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan bisa menyebabkan sesorang mendapatkan tekanan psikologis, dan karenanya perlu diwaspadai.

Bila Shinichi gagal mendapat sesuatu, mau tak mau dia harus belajar menerimanya dengan lapang dada. Seperti halnya temannya yang tidak kebagian bakpia, adalah contoh sederhananya. Contoh sederhana itu bisa diterapkan ke hal-hal yang lebih besar dalam kehidupan. Kadangkala pengetahuan kita terbatas untuk tahu bahwa kegagalan mendapat sesuatu itu baik bagi kita – siapa tahu kegagalan itu justru adalah jalan baru bagi kita. Contohnya seseorang yang gagal test kerja di bidang manajerial, mungkin bakatnya di hal-hal yang bersifat teknis. Kegagalan juga adalah pemicu bagi kita untuk mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah kita lakukan untuk kemudian merencanakan tindakan yang lebih baik.

Menerima kenyataan dan berkata “Ya sudah, bukan rizkiku” akan membuat kita melupakan ketidakberhasilan kita mendapat sesuatu. Kita bersedia berdamai dengan kegagalan kita dan tidak direpotkan oleh beban kegagalan. Dengan demikian kita bisa memfokuskan diri untuk melakukan tindakan selanjutnya agar kita terus melangkah maju.


Bahasa Indonesia masuk Google Translate

Ada kabar menarik dari Google Translate, yaitu nama program penterjemahan secara online milik Google yang beralamat di http://translate.google.com. Kini Bahasa Indonesia sudah tercakup ke dalam Google Translate. Kegunaan Google Translate adalah untuk menterjemahkan tulisan dari satu bahasa ke bahasa lain. Jadi mirip-mirip Transtool.

Dengan Google Translate, tulisan berbahasa Indonesia bisa diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Inggris, Jerman, Belanda, bahkan Bahasa Arab dan Bahasa Jepang. Kini telah tersedia 35 bahasa. Memang hasil terjemahan Bahasa Indonesia belum memuaskan, tetapi setidaknya sedikit membantu aktifitas kita dalam menterjemahkan dokumen ke dalam bahasa lain.

Di waktu-waktu mendatang kita bisa mengharapkan hasil penterjemahan akan semakin baik, karena Google Translate menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk memberi saran pada mereka tentang terjemahan yang lebih tepat untuk setiap kalimat yang telah diterjemahkan. Dengan demikian dapat diharapkan kualitas terjemahan akan semakin baik di waktu yang akan datang.





Foto-foto Ekslusif Pemandangan Pagi Hari di Kantor

Pemandangan kantor di pagi hari ternyata sangat menawan. Khususnya pemandangan di halaman depan kantor yang berhasil saya ambil dengan kamera Olympus fe110 pada tanggal 21 September 2008. Foto bangunan, pepohonan dan lapangan rumput saat diterpa cahaya matahari pagi yang berwarna kuning keemasan menciptakan pemandangan yang indah. Efek cahaya alami dari matahari pagi ternyata membuat barang biasa seperti paving block di halaman masjid menjadi terlihat sangat artistik. Juga lapangan rumput dari kejauhan tampak berwarna hijau keemasan.



Paving blocks di halaman masjid kantor





Paving blocks di halaman masjid kantor (2)



Masjid kantor




Lapangan rumput di halaman depan kantor


Gedung Serba Guna di halaman depan kantor

Hal-hal Kecil yang Berarti Besar

Seorang Pak Tua pencari udang dengan raut muka sedih mendatangi Hattori yang sedang sibuk menyiram tanaman di depan rumahnya. Di bahu pencari udang tersebut tersampir jala yang dipergunakannya untuk mencari udang di sungai-sungai sekitar wilayah itu. Sebuah wadah dari anyaman bambu tempat menyimpan udang hasil tangkapan nampak menempel di pinggangnya.

Hattori menghentikan sejenak air yang mengalir dari selang ditangannya. Senyumnya mengembang menyambut kedatangan Pak Tua. Kemudian mereka berbincang sejenak tentang ini dan itu. Hattori sering melihat Si Pak Tua, karena dia adalah langganan tetangga yang sudah dua bulan silam meninggal dunia. Setelah tetangga yang setiap jumat pagi membeli udang itu meninggal – kini rumah itu sedang sepi karena istri tetangga tersebut sedang menginap di rumah seorang cucunya di luar kota.

“Sekarang saya tak punya penghasilan tetap seminggu sekali” kata Pak Tua

“Apa maksudmu Pak?”

“Pak Haji yang meninggal dua bulan lalu itu adalah pelanggan tetap setiap Jumat. Jadi saya tak perlu keliling dari kampung ke kampung untuk menawarkan udang” lanjutnya

“Ooo gitu yah”

“Yah, Pak Haji juga suka membeli dengan harga lebih tinggi dari penawaran saya -- dengan pekerjaan tambahan membersihkan udang. Saya senang sekali, tiap Jumat saya dapat penghasilan lebih dari biasanya” katanya lirih.

^_^

Hattori tertegun. Pak Tua ini bukan orang pertama yang menyatakan kehilangannya atas kematian Pak Haji. Beberapa hari yang lalu seorang penjual onde-onde juga menyatakan hal yang sama. Dia kehilangan pelanggan tetap setiap minggu pagi. Juga seorang tukang pijit dan penjual jamu yang kehilangan pelanggan.

Belum lagi anak-anak kecil yang sering mengaji ke Masjid juga kehilangan seorang guru yang mengajarkan syair-syair berbahasa arab yang dinyanyikan bersama-sama setiap habis Sholat Subuh. Sungguhpun anak-anak itu tak begitu mengerti arti syair yang berisi ajaran-ajaran agama itu – mereka sangat senang bisa menyanyikannya. Syair-syair yang lebih bervariasi daripada yang diajarkan di sekolah mereka, taman kanak-kanak.

Kemudian Hattori menyadari hal-hal kecil yang dilakukan oleh Pak Tua tetangganya itu ternyata berarti besar buat orang lain. Beberapa ribu rupiah yang tidak berarti bagi penghuni kompleks itu akan sangat berarti bagi orang lain. Mengajarkan syair-syair yang merupakan kegemaran Pak Haji ternyata sangat berarti bagi anak-anak kecil di sekitar rumahnya. Juga tanaman-tanaman jeruk, mangga, papaya, cacao hingga alpukat yang berbuah lebat di kebun Pak Haji – yang sering dibagikan ke tetangga-tetangganya – memberi pekerjaan bagi tukang kebun yang secara rutin diundang seminggu sekali.

Hattori melihat dirinya yang masih muda. Banyak hal yang dikuasainya. Tetapi tak pernah diajarkan pada orang lain. Hattori adalah jagoan pidato, juga dalam bahasa Inggris. Dia juga jago karate, volley dan pingpong. Dia juga lihai menanam berbagai jenis tanaman hias. Tahu banyak tentang reparasi barang-barang elektronik ataupun reparasi perabot rumah tangga. Tetapi semua itu hanya dipergunakannya sendiri. Bahkan tidak juga untuk bekerja, karena pekerjaannya di sebuah manufactur lebih banyak mengandalkan kemampuan manajerial. Tiba-tiba Hattori merasa malu (undil – 2008)