Di akhir satu sessi pelatihan sang trainer memutar sebuah film yang mengharukan tentang pertandingan olahraga raga yang diikuti oleh para difabel (differently-abled people istilah alternatif untuk penyandang cacat tubuh). Berbagai macam cabang atletik dan olahraga lain dapat mereka lakukan dengan sangat baik layaknya manusia yang tidak mengalami hambatan fisik. Tentunya hal itu diperoleh dengan usaha dan latihan yang keras hingga mereka dapat sehebat itu. Semuanya itu pasti memerlukan pengorbanan. Sebuah prestasi dan pengorbanan para difabel yang mendapat pujian dari si trainer.
Namun saya sangat tertarik dengan manusia di balik pesta olahraga itu. Arsitek yang membuat pesta olahraga untuk para difabel dapat berlangsung. Mereka adalah manusia dengan pemahaman yang luar biasa terhadap kebutuhan orang lain untuk mengaktualisasikan diri. Mereka menyadari kebutuhan para manusia difabel untuk memaksimalkan potensi dirinya. Mereka adalah manusia dibalik layar yang mampu memaksimalkan potensi para difabel. Tentu saja penghargaan ini saya berikan dengan tidak mengurangi rasa hormat dan kagum saya atas pencapaian para difabel.
^_^
"Wah, anda masih muda tetapi sudah memiliki pemahaman yang mendalam dan mampu menjelaskan dengan gamblang pada para teman-teman saya di divisi adminitrasi. Saya salut pada kemampuan anda sebagai generasi muda perusahaan" kata seorang General Manajer pada seorang staff muda perusahaan seusai memberi presentasi pada satu sessi pelatihan.
Memang si staff layak mendapat pujian karena mampu memberi presentasi dengan sangat baik yang menunjukkan bahwa dia benar-benar menguasai baik materi pelatihan maupun seni berkomunikasi.
Kalau kita lebih teliti menyimak pujian itu -- disamping si staff yang memberi training -- siapa sih yang mendapat pujian ? Jawabannya sangat sederhana. Yaitu manajer yang mencetak si staff hingga bisa seperti itu. Arsitek yang bisa "memaksa" orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya agar mengembangkan potensi dirinya dengan maksimal. Manusia di balik layar adalah orang yang sebenarnya mendapat pujian.
Namun saya sangat tertarik dengan manusia di balik pesta olahraga itu. Arsitek yang membuat pesta olahraga untuk para difabel dapat berlangsung. Mereka adalah manusia dengan pemahaman yang luar biasa terhadap kebutuhan orang lain untuk mengaktualisasikan diri. Mereka menyadari kebutuhan para manusia difabel untuk memaksimalkan potensi dirinya. Mereka adalah manusia dibalik layar yang mampu memaksimalkan potensi para difabel. Tentu saja penghargaan ini saya berikan dengan tidak mengurangi rasa hormat dan kagum saya atas pencapaian para difabel.
^_^
"Wah, anda masih muda tetapi sudah memiliki pemahaman yang mendalam dan mampu menjelaskan dengan gamblang pada para teman-teman saya di divisi adminitrasi. Saya salut pada kemampuan anda sebagai generasi muda perusahaan" kata seorang General Manajer pada seorang staff muda perusahaan seusai memberi presentasi pada satu sessi pelatihan.
Memang si staff layak mendapat pujian karena mampu memberi presentasi dengan sangat baik yang menunjukkan bahwa dia benar-benar menguasai baik materi pelatihan maupun seni berkomunikasi.
Kalau kita lebih teliti menyimak pujian itu -- disamping si staff yang memberi training -- siapa sih yang mendapat pujian ? Jawabannya sangat sederhana. Yaitu manajer yang mencetak si staff hingga bisa seperti itu. Arsitek yang bisa "memaksa" orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya agar mengembangkan potensi dirinya dengan maksimal. Manusia di balik layar adalah orang yang sebenarnya mendapat pujian.
0 komentar:
Post a Comment