Puisi Cinta: Perahu Mana yah?

Ketika pulau yang dituju sudah jelas
Ketika jalur yang harus ditempuh sepakat
Ketika perbekalan yang dibawa sama
Ketika dayung yang tersedia sama wanginya
Ketika layar yang tergelar sama bersihnya
Ketika tawa dan canda sama bunyinya

Mengapa masih pusing memilih perahu yah?


Kisah Rapunzel: Si Putri Tangguh Grimm Bersaudara

Barisan tomat merah merona,
bunga-bunga brokoli menarik hati,
rumpun daun sawi hijau bersemi,
semua ada di kebun kita.
Mengapa Dinda inginkan
selada rapunzel kebun tetangga?
property http://duniashinichi.blogspot.com
^_^

Suatu ketika sepasang suami istri yang masih muda belia duduk di jendela loteng rumah yang baru beberapa hari dibelinya. Mereka baru pindah ke Kotaraja untuk sekolah di universitas terbaik di negerinya. Saat si istri yang berusia tujuh belas tahun melihat dari jendela, baru disadari bahwa di seberang rumah terdapat kebun sayuran sejenis selada unik yang biasa disebut rapunzel.

Karena istrinya yang tengah hamil terus mendesak menginginkan sayuran tersebut, maka Sang Suami yang setahun lebih tua dari istrinya itu mencoba mencari tahu pemilik kebun di seberang rumah. Hampir satu minggu dia mencari-cari informasi, tetapi tak seorang-pun tahu pemiliknya. Maka dengan terpaksa Sang Suami memanjat pagar dan memetik seikat rapunzel untuk istrinya.

Pagi itu Sang Suami kembali memanjat pagar dan bermaksud memetik rapunzel, demi istri yang dinikahi tiga bulan silam menjelang mereka lulus sekolah menengah.

Saat itulah si pemilik kebun, yaitu seorang nenek yang masih terlihat cantik dengan  tubuh tinggi semampai memergokinya. Nenek bernama Gothel itu marah-marah sambil menodongkan pistolnya ke arah Sang Suami yang ketakutan. Ada delapan pengawal bertampang seram berkacak pinggang di belakang nenek Gothel.

Nenek berpakaian sutera merah berhias manik-manik permata yang berkilauan itu dengan tegas menolak tatkala Sang Suami menawarkan semua uang yang akan dipergunakan masuk universitas sebagai pengganti rapunzel yang telah diambilnya. Dia tidak butuh uang. Bahkan Si Suami diinterogasi dengan terperinci oleh Si Nenek Gothel, mulai dari usia, golongan darah, penyakit-penyakit yang pernah diderita oleh dirinya dan istrinya.

Nenek Gothel juga banyak bertanya tentang riwayat kesehatan istrinya yang hamil anak pertama. Pertanyaan-pertanyaan yang membuat bingung Si Suami. Apa hubungan dengan rapunzel yang dicurinya?.

Setelah interogasi selesai, tiba-tiba Nenek Gothel menuntut Sang Suami untuk memberikan bayi yang dikandung istrinya saat lahir tiga bulan nanti, sebagai pengganti rapunzel yang dicurinya. Saking takutnya pada todongan pistol, dan para pengawal bertampang bengis, Sang Suami mengiyakan permintaan Sang Nenek. SI Nenek tertawa lebar memamerkan deretan giginya yang rapi bak deretan mutiara kala mendengar jawaban si Suami.

Maka tatkala anak yang dikandung istrinya lahir, Sang suami tak mampu  melawan saat Nenek  Gothel tiba-tiba datang dan merenggutnya, lalu membawanya kabur bersama para pengawalnya. Tatkala Si Suami lapor polisi, ternyata kebun selada rapunzel  di seberang rumahnya telah dijual dan pemiliknya raib entah kemana.

Jadilah pasangan keluarga muda itu bersedih hati karena kehilangan anaknya. Menyesallah mereka akan dampak yang diterima akibat mengambil sesuatu yang bukan miliknya.

^_^


Duhai sepi yang menemani,
dengarlah jeritan dalam hati,
merindukan teman berbagi,
Rapunzel disini mengasihani diri
menatap dunia luar dengan iri.
Apalah dayaku bebaskan diri,
hanya berharap pertolongan,
yang tak kunjung menghampiri
property http://duniashinichi.blogspot.com
Jauh di negeri seberang si anak yang diculik ternyata dibawa ke sebuah kota terpencil di pegunungan dan dipelihara oleh Nenek itu hingga dewasa. Sayangnya Si Nenek tidak memeliharanya di rumah seperti halnya anak lain, tetapi dipelihara di laboratorium khusus di samping rumahnya yang terletak di luar kota.

Nenek Gothel menyuntikkan sel-sel tubuhnya ke dalam tubuh si anak dari semenjak bayi dengan harapan tubuh si anak akan menyesuaikan diri dengan tubuhnya.

Dia juga beberapa kali mencangkokkan jaringan tubuhnya ke tubuh si bayi dengan harapan tubuh si bayi akan mengadaptasi sifat-sifat jaringan tubuh si nenek. Dia juga mengambil sedikit jaringan tubuh si anak untuk dicangkokkan di tubuhnya dengan harapan sistem pertahanan tubuhnya akan terbiasa dengan jaringan tubuh si anak dan membiarkan jaringan tubuh si bayi hidup di dalam tubuhnya.

Si Nenek juga telah mempelajari dengan seksama tubuh si anak dan mendapati sifat-sifat fisik tubuhnya punya banyak kemiripan dengan tubuh si anak.

Diam-diam dia mempersiapkan si anak sebagai cadangan organ tubuh bagi dirinya bila sewaktu-waktu dia ingin meremajakan organ tubuhnya yang sakit. Dia berusaha keras membuat terjadinya penyesuaian tubuhnya dengan tubuh si anak agar kelak bila organ tubuh si anak dicangkokkan ke dalam tubuhnya, tidak terjadi respon negatif dari tubuhnya karena menganggap organ tubuh si anak sebagai benda asing yang harus dihancurkan. Bila itu terjadi, gagallah proses cangkok organ dalam tubuhnya.

^_^

Bukan wajahmu yang mempesona,
bukan pula tubuhmu yang menawan hati,
tapi tingkah lakumu yang terjaga,
tutur katamu yang penuh simpati,
tumbuhkan rasa sayang dalam hati

property http://duniashinichi.blogspot.com 
 
Tak terasa enam belas tahun berlalu. Si bayi yang diberi nama Rapunzel telah menjelma menjadi wanita dewasa berambut panjang keemasan, rambutnya begitu panjang karena tak sekalipun penah dipotong sedari bayi. 

Wajah Rapunzel biasa-biasa saja, namun jangan tanya kepribadiannya. Pribadi Rapunzel amat sangat mempesona. Pembawaannya riang dan penuh perhatian. Lincah dan cekatan menyelesaikan pekerjaan. Tutur katanya penuh simpati. Gerak gaya budayanya dijaga. Tidak pernah mengeluh. Ringan tangan membantu pekerjaan Si Nenek, serta perhatian yang senantiasa tercurah pada Si Nenek telah membuat Gothel yang jahat-pun jatuh hati.

Sayangnya gadis itu seringkali bersedih karena selalu dikurung di laboratorium pribadi milik nenek itu. Tak ada yang tahu ada seorang gadis menawan hati tinggal di dalam laboratorium. Tak seorangpun dibiarkan masuk laboratorium yang dilengkapi password yang hanya bisa dibuka dengan sidik jari telapak tangan nenek.

Jika Nenek Gothel datang biasanya dia berteriak memanggil Rapunzel agar mendekat ke pintu karena pintu hanya bisa dibuka bila telapak tangan Nenek menempel di bagian luar pintu dan rambut panjang Rapunzel menempel pada sensor di bagian dalam pintu. Pengamanan aneh seperti itu sengaja dirancang Si Nenek agar tak seorangpun bisa masuk ke laboratorium meskipun suatu ketika ada orang yang berhasil mencopy dan membuat tiruan sidik jari si Nenek.

Nenek Gothel biasanya datang ke tempat Rapunzel untuk mengantarkan makanan atau pada saat tubuhnya yang terasa letih ingin dipijat oleh Rapunzel. Satu dua kali dia meminta Rapunzel membantunya mendandani wajahnya yang cantik. 


Kadangkala dia datang untuk menumpahkan caci makinya pada orang lain yang telah membuatnya marah, biasanya Rapunzel mendengarkan dengan penuh perhatian sambil menghibur Si Nenek. Keelokan pribadi Rapunzel tersebut-lah yang telah membuat Si Nenek berulangkali menunda keinginannya untuk mengambil organ tubuh Rapunzel.

^_^

Bukan Pangeran bukan Ksatria
yang dapat menolong Rapunzel
Hanya dengan kepercayaan diri
Hanya dengan keberanian
Kebebasan datang menjelang

 property http://duniashinichi.blogspot.com
 
Namun akhirnya Nenek Gothel berhasil menekan rasa sayangnya dan merasa bahwa dirinya sudah saatnya melakukan transfer organ pertama Rapunzel kepada dirinya. Walaupun demikian, keelokan budi Rapunzel telah membuat Nenek Gothel merasa sayang untuk membunuh Rapunzel. Karenanya dia tidak bermaksud mengambil organ tubuh yang sekiranya akan berakibat fatal pada Rapunzel.

Untuk saat ini Nenek Gothel ingin mengambil ginjal sebelah kiri Rapunzel. Kebetulan ginjal nenek sebelah kiri pernah terkena infeksi menahun hingga kurang berfungsi dengan baik lagi. Sementara kedua ginjal Rapunzel berfungsi sangat baik.

Untuk keperluan pencangkokkan itu dia menghubungi temannya, seorang dokter bedah di kota itu untuk mensurvei dirinya dan Rapunzel. Malangnya Si Nenek lupa tidak mengatakan bahwa pemeriksaan ini bersifat rahasia. Maka si dokter bedah yang tengah pergi keluar kota, mengutus seorang murid paling cerdas yang sangat dipercayainya untuk datang ke rumah nenek. Karena kebetulan hujan lebat dan angin bertiup kencang, si laki-laki muda berusia tujuh belas tahun yang bernama Pangeran tersebut memakai jubah dan tutup kepala pelindung hujan.

Si Nenek yang tidak menyadari bahwa yang datang bukan sahabatnya mempersilahkan masuk ke laboratorium. Kebetulan potongan tubuh Pangeran yang tinggi ceking dengan wajah lonjong, hidung bulat kecil, bibir tebal kehitaman dan berkulit gelap, sangat mirip dengan sobat dokternya.

Dengan terheran-heran Pangeran melihat bagaimana Nenek Gothel membuka pintu laboratorium dengan menempelkan telapak tangannya. Dia jauh lebih heran lagi melihat seorang perempuan muda terkurung di dalam laboratorium. Siapakah gerangan perempuan yang akan diperiksanya ini?.

Singkat cerita Nenek Gothel membiarkan tamunya memeriksa Rapunzel dan kemudian tatkala si tamu hendak memeriksa dirinya, tahulah dia bahwa tamu tersebut bukan sahabatnya. Si Nenek terpaksa pura-pura tidak terkejut dengan kejadian itu dan membiarkan lelaki tujuh belas tahun itu memeriksa dirinya. Nenek Gothel merasa perlu menghargai laki-laki ini, karena dia tidak ingin menyakiti hati sahabatnya yang telah mengutusnya.

Tentu saja hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuh kedua orang itu baik-baik saja. Hasil pemeriksaan sampel darah, urin dan sebagainya yang akan diberitahukan beberapa hari kemudian nampaknya hasilnya juga bagus.

Si Pangeran hatinya bertanya-tanya ingin tahu siapa perempuan sederhana tetapi memiliki tutur kata dan tingkah laku sangat mempesona yang baru saja selesai diperiksanya. Selaku seorang laki-laki dewasa yang terlatih berpikir cepat, Pangeran memanfaatkan otaknya untuk mencari cara melakukan penyelidikan lanjutan. Diam-diam sewaktu memeriksa Si Nenek dia membuat scan telapak tangan si nenek dengan dalih pemeriksaan. Hasil scan tersebut akan dibuat tiruan sidik jari di bengkel milik universitas.

Maka tatkala ditugaskan gurunya untuk menyerahkan hasil uji sampel darah, Pangeran sengaja mengendap-endap menuju laboratorium untuk mengetahui lebih jauh tentang diri Rapunzel. Diserunya Rapunzel untuk menempelkan rambutnya agar pintu dapat terbuka. Kagetnya baru saja pintu berhasil dibuka, yang ada di dalam laboratorium adalah Si Nenek yang telah curiga Si Pangeran akan datang kembali menemui Rapunzel.

Wajah Nenek Gothel yang putih bersih semburat kemerahan -- menggambarkan amarah yang meluap-luap kala tangannya melemparkan rambut Rapunzel yang telah dipotongnya ke wajah Pangeran sambil meneriakkan caci maki. Rupanya si nenek bersembunyi di dalam laboratorium menggantikan Rapunzel yang telah diikat di menara air di samping laboratorium. Kemudian Si Nenek tanpa basa-basi menembak kepala Pangeran hingga tubuh kurus kering itu terhuyung-huyung terdorong keluar dari laboratorium.

Malangnya Nenek Gothel lupa bahwa bila terdengar suara ledakan maka pintu laboratorium akan otomatis menutup untuk mengamankan isinya. Jadilah Si Nenek terjebak di dalam laboratorium karena rambut Rapunzel yang dibutuhkan untuk membuka pintu telah dilemparkannya keluar laboratorium.


Dia menangis melolong-lolong sambil menggedor-gedor pintu laboratorium. Hatinya merana sedih sekali. Bukan karena gagal mendapatkan ginjal Rapunzel, tetapi lebih karena Nenek Gothel takut sekali kehilangan seseorang yang selama ini sangat mengagumi dan memperhatikan dirinya. Diam-diam lubuk hati terdalam Nenek Gothel merindukan kedekatan dengan Rapunzel. Rasa sayang telah mekar di hatinya. Rasanya dia tidak sanggup membayangkan hidup terpisah dari Rapunzel.


Sebenarnya alasan dia mengurung Rapunzel di dalam laboratorium telah berubah sejak beberapa tahun lalu. Bukan lagi karena tak ingin kehilangan calon donor organ tubuh, tetapi karena takut kehilangan seorang teman dengan pribadi sangat mempesona.

Sementara Rapunzel yang diikat di dalam menara air berusaha keras membebaskan diri tatkala mendengar suara ledakan pistol. Setelah berusaha dengan keras akhirnya dia berhasil mengigit putus tali yang mengikatnya. Untunglah Si Nenek tidak tega untuk mengikat Rapunzel dengan rantai, sehingga dia hanya mengikatnya dengan tali rami.


Diam-diam Rapunzel telah terbangkitkan kesadaran untuk bebas sebagaimana manusia dewasa lainnya setelah mendengar cerita-cerita menarik dari Sang Pangeran saat memeriksanya beberapa hari yang lalu. Rapunzel sangat tertarik dengan dunia luar penuh warna yang diceritakan Si Pangeran yang cerdas itu. Berbekal tekad itulah, maka dengan penuh semangat dikaitkan rambutnya pada jendela menara itu, lalu dirinya turun ke bawah dengan berpegangan pada rambutnya .

Tatkala dilihatnya Pangeran tergeletak berlumuran darah, cepat-cepat dibalutnya luka Pangeran dengan sobekan bajunya dan diikatnya dengan potongan rambutnya. Kemudian Rapunzel menggendong Pangeran untuk mencari pertolongan. Untunglah kesehatan tubuh Rapunzel sangat diperhatikan oleh Nenek Gothel, sehingga tubuh Rapunzel cukup kuat untuk berlari sambil memondong tubuh Pangeran yang kebetulan bertubuh kurus kering itu.

Rapunzel sadar bahwa dirinya harus berlari sekencang mungkin agar Pangeran dapat secepatnya mendapatkan pertolongan. Hampir dua puluh kilometer Rapunzel berlari naik turun bukit berbatu sambil menggendong Pangeran di punggungnya sampai sandal yang dikenakannya putus dan dirinya berlari dengan kaki telanjang -- saat Rapunzel berhasil menemui tetangga terdekatnya. Tetangga itu dengan senang hati mengantarkan mereka berdua ke rumah sakit.

^_^

Hanya setelah percaya diri dibangkitkan
Rapunzel mampu atasi kesulitan
Pangeran hanya menunjukkan peluang
Selebihnya Rapunzel yang berjuang

 property http://duniashinichi.blogspot.com



Rapunzel dengan sabar menemani Sang Pangeran yang tregeletak pingsan di rumah sakit. Dia juga menyumbangkan darahnya tatkala dokter mengatakan Pangeran butuh transfusi darah. Dalam keadaan kritis tersebut, kebetulan ada sepasang dokter spesialis bedah kepala kenamaan dari negeri jauh sedang berlibur ke kota kecil itu.

Sepasang dokter itu dengan senang hati membantu mengeluarkan peluru dari kepala Pangeran. Sepasang dokter itu juga menjahit luka-luka menganga di sekujur kaki Rapunzel yang tidak dirasakannya selama berlari sambil menggendong Pangeran yang terluka.

Setelah siuman Si Pangeran menceritakan tentang penyelidikannya, kemudian Rapunzel juga menceritakan kisah hidupnya yang dihabiskan di dalam laboratorium. Suami istri dokter bedah itu teringat peristiwa hilangnya anak mereka enam belas tahun lalu. Maka disadarinya bahwa gadis dengan tingkah laku dan tutur kata menarik hati di hadapan mereka adalah anak yang selama ini hilang. Akhirnya mereka bisa menemukan anaknya setelah si anak dewasa.

Diam-diam Si Ibu sangat bangga pada Rapunzel, walaupun tidak secantik dirinya tapi kepribadian anak itu nampak jauh lebih tangguh dan jauh lebih mempesona dibanding kepribadian dirinya waktu seusia anak itu.

Kemudian suami istri tersebut menceritakan kisah kehilangan anak yang membuat mereka bertekad menjadi ahli kedokteran sehingga bisa menguak rahasia dibalik pertanyaan-pertanyaan si Nenek sebelum mencuri anak mereka. Setiap tahun mereka berdua sengaja datang ke kota-kota jauh dimana dicurigai terjadi transfer organ secara gelap untuk mencegahnya, sembari mencari kabar anak mereka hidup atau mati, karena dugaan suami istri ini si anak diculik oleh pencuri organ tubuh manusia.

Mereka bertiga bertangis-tangisan mensyukuri takdir Tuhan yang mempertemukan mereka saat ini. Singkat cerita Nenek Gothel ditangkap dan dipenjarakan karena kejahatannya, demikian juga dokter sahabatnya yang ternyata banyak melakukan praktek tranfer organ secara gelap di kota kecil itu.

Sementara Rapunzel dan Pangeran yang telah saling jatuh cinta memutuskan untuk menikah, mengikuti jejak kedua orang tua Rapunzel yang menikah sesaat sebelum masuk Universitas. Beberapa tahun kemudian nampak Pangeran yang menggendong anak sedang berjalan beriringan dengan Rapunzel yang mendorong kereta bayi sambil bercanda di taman universitas di Kotaraja tempat Sang Pangeran melanjutkan sekolah sambil bekerja.


Sementara Rapunzel memutuskan berkarir sebagai penulis cerita anak-anak di sela-sela kesibukannya mengasuh kedua anaknya. Masa depan penuh harapan nampaknya telah menanti pasangan remaja belasan tahun tersebut (Undil -2010).

Cerita terinspirasi kisah Rapunzel karya Grimm Bersaudara
Vic Parker, 2009, 100 Cerita Klasik, BIP Gramedia, Jakarta


tags: cerita anak, cerita pendek, cerpen, cerita dunia, rapunzel si rambut emas, rapunzel yang gigih.


Cerita Lain: 
Ksatria Biru
A Man of Honour: Ksatria Ungu
Demang Nuru dan Ksatria Jepara

Dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung



Suatu ketika Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih, sementara para semut berlari-lari di pinggir parit sambil menari dan menyanyi. Sebagian semut yang lain berlayar dengan perahu daun-daunan di belakang Sang Kancil.

Ketika para semut melihat segerombol buah apel merah menjulur ke sungai, mereka berteriak-teriak pada Sang Kancil untuk memetiknya.

Maka Sang Kancil dengan gesit melompat dan menyundul apel-apel itu hingga jatuh ke parit, lalu mendorongnya dengan kaki ke tepian. Tak berapa lama kemudian para semut merubungi apel-apel tersebut dan mulai memotongnya menjadi potongan kecil-kecil. Sebagian dipanggul, sebagian lagi diangkut ke atas perahu daun. Begitulah acara bermain dihentikan sejenak setelah mereka menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati apel.

Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul binatang melata yang merayap cepat dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu cepat-cepat kabur.

“Waaahhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!” teriak para semut dengan kagetnya

Kancil yang sedang enak-enak berjemur mengeringkan tubuhnya sambil menikmati manisnya buah apel jadi kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada cicak badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut.

Setelah berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak tertawa terpingkal-pingkal.

Sang Kancil melompat ke semak-semak dan sebentar kemudian kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut membawa potongan buah merah itu sambil sebentar-sebentar berhenti karena tak kuat menahan tawa. Rupanya para semut menganggap rencana mereka benar-benar sangat lucu.

Pesta dimulai lagi, para semut kembali makan apel yang telah dipotong kecil-kecil. Buah merah pemberian Sang Kancil sengaja diletakkan di pinggir dan tidak dijaga oleh para semut. Mereka tertawa-tertiwi, bergandengan tangan, menari-nari sambil sebentar-sebentar melirik ke tumpukan buah merah. Ada juga yang menyanyi dengan syair lagu yang lucu-lucu.

Buah merah,
Buah merah
Enak sekali
Jangan lupa kawan
yang paling manis
taruh di pinggir
buat dimakan nanti
Tralala trilili

^_^

Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur. Anehnya bukannya marah, tapi para semut malahan tertawa terpingkal-pingkal melihat Cicak membawa lari buah-buah itu. Terdengar suara tawa para semut riuh rendah mentertawakan Cicak yang lari sambil menggondol buah merah.

Cicak yang tengah berlari itu jadi bertanya-tanya mengapa para semut tertawa terbahak-bahak melihat dia mencuri buah merah. Kemudian dicicipinya buah merah itu, mmm rasanya manis dan enak. Tak terasa beberapa saat kemudian dia sudah tertidur kekenyangan dan lupa dengan pertanyaan yang timbul dalam benaknya.

Saat terbangun si Cicak penasaran dengan tawa para semut. Maka dia kembali ke pinggir sungai dan mengintip ingin tahu apa yang aneh dengan para semut. Dilihatnya Sang Kancil sedang dikerumuni para semut sambil berbicara sesuatu.

“Jadi buah merah tadi bukan cabe yah???. Percuma dong kita gagal memberi pelajaran pada si pencuri” kata seekor semut paling besar mewakili teman-temannya.

Rupanya para semut tertawa terpingkal-pingkal karena menyangka buah yang mereka letakkan di pinggir adalah cabe, sehingga si pencuri akan kepedasan saat memakannya. Saat tahu buah merah itu bukan cabe mereka jadi kecewa.

“Kalian terlalu tulus untuk bisa menjebak orang lain. Kalian tak bisa menahan tawa terpingkal-pingkal mendengar rencanaku. Pastilah si pencuri akan curiga dan meneliti buah yang dicurinya. Saat tahu itu cabe, dia tidak akan memakan dan akan kembali untuk mencuri buah lainnya. Jadi aku ganti saja dengan buah strawberry yang banyak di sekitar sini. Biar saja dia kenyang, ntar tidak akan mengganggu kita lagi” kata Kancil

Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam bertindak dan berkata-kata.

“Pencurinya adalah si Cicak kecil yang bandel. Biarlah nanti aku datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak mencuri lagi” kata Si Kancil.

Cicak kecil meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil. Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk yang baik hati (Undil – 2010).


gambar diambil dari: downloadcheapapp


Puisi Pernikahan buat Catur dan Wening

Seandainya kamu punya kesempatan
merubah batu-batu menjadi permata,
membuat nilai-nilai ujianmu jadi A semua,
menyelesaikan tugas akhirmu sekejap mata,
memenuhi hari-harimu dengan hujan keberhasilan,
meraih cinta dan persahabatan dari sejuta manusia

ITU SEMUA TIDAK ADA ARTINYA!

Dibanding kesempatan yang kau genggam saat ini
Untuk meletakkan hatimu di dalam hatinya,
agar dapat merasakan apa yang dirasakannya.
Untuk memadukan keinginanmu dan keinginannya,
agar serasi dalam keteguhan menempuh jalan suci-Nya.
Untuk memuliakan dan membimbingnya,
agar bersama meraih ridha-Nya,
demi kebahagiaan sejati di dunia,
demi KEABADIAN cinta di SURGA.

Puisi pernikahan dedicated to
Catur Gunawan Wibisono dan Wening Pusparini

Semoga menjadi keluarga Sakinah



Additional:
Lirik lagu berikut ini diambil dari Wening dan Catur Wedding Website
Bila ingin memberi ucapan selamat, bisa disampaikan melalui buku tamu website

TEMAN SEJATI -Brothers
Selama ini Kumencari-cari
Teman yang sejati
Buat menemani Perjuangan suci

Bersyukur kini PadaMu Illahi
Teman yang dicari
Selama ini Telah kutemui

Dengannya di sisi
Perjuangan ini
Senang diharungi
Bertambah murni
Kasih Illahi

KepadaMu Allah
Kupanjatkan doa
Agar berkekalan
Kasih sayang kita

Kepadamu teman
Ku pohon sokongan
Pengorbanan dan pengertian
Telah kuungkapkan
Segala-galanya...

KepadaMu Allah
Kupohon restu
Agar kita kekal bersatu
Kepadamu teman
Teruskan perjuangan
Pengorbanan dan kesetiaan
Telah kuungkapkan
Segala-galanya
Itulah tandanya
Kejujuran kita

Listen Teman Sejati -BROTHER


DINDA -Gradasi
Engkau sambut pagi
Dengan senyum ceria yang menawan
Mengantarkan daku pergi
Meraih mimpi ….kita
Andai ku bisa
Membuat diriku menjadi dua
Kutinggalkan yang satunya
Tuk temanimu…cinta duhai permataku

Reff:
Dinda…Sejuta pesonamu hadir dalam jiwa
Dinda…Senyummu mampu membuatku tak mengeluh
Dinda…Binar bola matamu terangi hariku
Dinda…Ketenangan bagai telaga yang kau berikan

Ketika ku pulang
Dibawah naungan lembayung senja
Kau berhias menantiku
Bertabur rindu …kita

Listen - Dinda Gradasi


Theme Song selengkapnya bisa diakses di catur

Cerita Lucu Bahasa Sunda: Sato Dugem dan Jadi Sapuluh Lambar

Berikut ini adalah dua bobodoran sunda, humor lucu bahasa sunda yang saya cuplik dari Majalah Cakakak Nomor 6 tahun 2010. Ada banyak cerita lucu di majalah humor basa sunda seharga Rp. 12.500 tersebut, dan cerita lucu berjudul Sato Dugem dan Jadi Sapuluh Lembar menurut saya termasuk yang paling orisinil.

Sato Dugem bercerita tentang para hewan yang saling bertukar cerita sepulang dari diskotik lengkap dengan musik keras dan lampu-lampu warna-warninya. Mereka saling bercerita tentang “bencana” yang dialami masing-masing hewan terkait dengan fisiknya.

Sebenarnya dari awal cerita hingga tengah isinya biasa-biasa saja. Namun tendangan lucunya terasa di alinea terakhir. Di penutup cerita ditampilkan keluhan seekor hewan yang lain daripada yang lain yang bisa membuat Anda tertawa geli.

Penulis humor tersebut berhasil menemukan seekor hewan unik dihubungkan kondisi unik yang ada di diskotik, jadilah sebuah paragraf “kojo” yang sangat nendang di akhir cerita. Cerita ini bisa juga dijadikan nasehat buat anak-anak supaya jangan suka dugem biar gak kaya si hewan unik itu.

^_^

Anak-anak adalah tema favorit para pembuat humor. Saya menemukan humor anak-anak dikelompokkan secara terpisah di Majalah Reader Digest, dan kini juga pada bab tersendiri berlabel Humor-humor Kang Suryana Sarimbit oleh Taufik Faturohman di Majalah Cakakak.

Memang kenaifan anak-anak di keseharian mereka -- misalnya terkait cara mereka mendapatkan sesuatu yang diinginkan -- adalah gudang bahan baku humor yang siap diolah menjadi ramuan humor yang menggigit. Bahkan kadangkala tingkah laku alami anak-anak-pun sudah cukup lucu untuk ditampilkan menjadi sebuah cerita humor.

Humor berjudul Jadi Sapuluh Lambar menceritakan kenaifan seorang anak kecil yang menemukan dompet berisi uang seratus ribu rupiah. Si anak ini jujur, namun dia juga ingin mendapat uang jajan dari kebaikannya mau mengembalikan dompet pada pemiliknya. Ramuan dua hal itu ternyata bisa menjadi sebuah humor yang nendang.


SATO DUGEM

Balik dugem ti diskotik, sato-sato ngarariung. Katenjo maranehna jiga geus balik perang wae.

“Kapok uing mah euy, geuning teu ngeunah dugem teh. Eta musik ajeb-ajeb matak katorekan kana ceuli!”, ceuk kelinci ngararasakeun ceulina nu dungdeng keneh.

“Mending keneh maneh, uing mah bororaah bisa joged. Hayoh we cungcet-cingcet sieun katincak ku nu keur ajojing!”, ceuk sireum, bari awakna pias.

“Komo uing mah, hayoh we diusir satpam. Di cenah meakkeun tempat!”, ceuk gajah jeung Kuda Nil.

“Kuring mah geleuh ku lagu disco mixna. Cik atuh tong nyindiran uing wae euy...mani keong racun lagu teh! Padahal kuring mah apan resepna musik disko ti DJ Tiesto atawa DJ Deep Dish!” ceuk Keong Racun nafsu.

“Ah, dikumaha oge maraneh mah bisa ngasaan ka jero diskotik. Uing mah karek nepi na lawang ne geus nutup manten! Padahal indit ti imah minggu kamari”, ceuk Kuya bangun nu handeueul.

“Waduuuuh, sarua euy. Eta mah uing kuat ka error yeuh kulit. Eta lampu disko gunti-ganti wae warna!”, ceuk londok, nu awakna ayeuna ngadadak jiga katumbiri. (Ning – Baraya Banyolan Sunda – Malaysia – Majalah Cakakak)

Catatan:
Hehehe Si bunglon kasihan tuh kulitnya yang suka berganti-ganti warna jadi error akibat mengikuti lampu diskotik yang cepat sekali ganti warna.  Makanya belajar saja di rumah jangan suka dugem :).



JADI SAPULUH LAMBAR 


Balik sakola Ocad manggih dompet di jajalaneun ka imahna. Ku Ocad dicokot. Ku lantaran Ocad mah budak jujur, eta dompet teh dianteurkeun ka nu bogana. Kebeneran deuih di jerona aya KTP. Singhoreng, eta teh dompet Pa Haji Abdul, tetanggana. Nya dompet teh dianteurkeun we ka Pa Haji Abdul.
 
“Pa Haji, ieu dompet Pa Haji sanes?” ceuk Ocad bari mikeun dompet.
 
“Enya, puguh Pa Haji teh leungit dompet. Ti mana kapanggihna ku Ocad?”
 
“Itu, di handapeun tangkal cengkeh, payuneun bumi Mang Didin,” tembal Ocad.
 
Dompet ditampanan ku Pa Haji Abdul. Dibuka, eweuh nu leungit. Duitna aya keneh, saratus rebu.
 
“Euweuh nu leungit. Ngan naha nya, da tadina mah duit Pa Haji teh seratus rebu salambar, ayeuna bet jadi sepuluh rebuan sapuluh lembar?” ceuk Pa Haji Abdul bari kerung.
 
“Ku abdi dilironkeun Pa Haji. Atuda kamari oge abdi mendakan dompet, dipasihkeun ka nu kagunganana, abdi teu janten kenging peresenan. Ari alesanana teh teu aya artos receh cenah,” tembal Ocad kalem (Taufik Faturorahman – Majalah Cakakak)
 
Catatan:
Humor in menceritakan seorang anak kecil yang menukar selembar uang seratus ribu rupiah dengan sepuluh lembar sepuluh ribuan di dompet yang ditemukannya sebelum mengembalikan ke empunya dompet. Dia belajar dari pengalaman sebelumnya dimana dia tidak diberi persenan karena pemilik dompet tidak punya uang kecil.


(Undil-2010)

tags: cerita lucu basa sunda, humor basa sunda, banyolan sunda, lelucon sunda, ketawa basa sunda

Berapakah Satuan Waktu Terkecil?

Berapakah satuan waktu terkecil ?.

Jawaban umum untuk pertanyaan itu adalah detik. Jam dinding di rumah kita bergerak berdasarkan detik. Waktu berlalu dihitung dari gerakan jarum merah berputar dari angka 1 sampai 12 yang melewati 60 satuan kecil yang disebut detik. Satu jam ada 3600 detik. Walaupun demikian dalam kebiasaan sehari-hari kita jarang menghitung waktu berdasarkan detik.

Kita jarang memakai satuan detik. Biasanya dalam undangan meeting atau janjian ketemu dengan orang lain satuan waktu yang dipergunakan adalah jam atau setengah jam dan jarang yang mempergunakan perempat jam atau kurang. Di dalam undangan meeting biasanya dicantumkan pukul 9.00 atau 9.30, jarang dipakai 9.15. Dalam hal ini satuan waktu terkecil adalah 30 menit.

Jaman dahulu sewaktu petani masih menjadi matapencaharian utama, satuan waktu terkecil lebih longgar lagi. Petani berangkat ke sawah pagi hari, lalu bekerja di sawah, terus siang hari istirahat sambil makan dan pulang di waktu sore hari. Manusia agraris tidak banyak memperhitungkan waktu dalam satuan yang lebih rinci, terkecuali waktu-waktu sholat.

Lain halnya dengan seorang pelari 100 meter seperti Usain Bolt-- yang memecahkan rekor dunia lari 100 meter atas namanya sendiri di Berlin tahun 2009 -- waktu bukan lagi detik, tapi perseratus detik. Bolt membakukan kecepatan 9,58 detik, hanya 0,11 detik lebih cepat dari rekor dunia sebelumnya. Dengan bekal 0,11 detik Bolt kembali menjadi manusia tercepat di dunia.

Bagi seorang desainer processor komputer, waktu dihitung dengan satuan yang lebih kecil lagi. Sebuah prosesor berkecepatan 3,4 GHz berarti memiliki kemampuan kalkulasi 3,4 milyar per detik. Angka tersebut berarti satuan waktu per satu kalkulasi adalah 1/3,4 milyar detik. Sebuah satuan waktu yang sangat kecil. Pesaingan keras di bisnis prosesor akan memaksa mereka berpikir dalam satuan 0,000000000001 (per milyar) detik sebagai satuan waktu terkecil.

Bagiamana dengan kita?


Dalam kesibukan waktu sehari-hari seseorang berbeda-beda dalam mendefinisikan satuan waktu terkecil. Seorang dengan beban kerja normal akan melihat waktu dalam satuan setengah jam. Waktu setengah jam bukan untuk mengerjakan pekerjaan terpenting tidak akan mengganggu produktifitasnya. Seorang dengan beban kerja yang lebih padat akan mendapati setengah jam salah memilih prioritas telah menyebabkan pekerjaan pentingya tertunda dan berdampak buruk baginya. Setiap menit adalah tetes-tetes waktu yang sangat berharga baginya. Terlewatnya waktu setengah jam bisa berarti pekerjaan yang harusnya bisa siap saat dibutuhkan menjadi tertunda.

Seseorang yang bertransisi dari beban kerja normal ke beban kerja yang lebih padat akan mendapati dirinya menjadi bottle neck bagi pekerjaan orang lain saat dirinya belum berhasil menyesuaikan diri. Beberapa menit waktu menunggu rapat seharusnya diisi untuk memeriksa dokumen yang telah dibuat staf atau membalas email-email yang masuk daripada sekedar duduk menunggu sambil mengantuk. Buku-buku tentang aturan terbaru bisa dibaca setengah jam sebelum tidur atau pagi hari menjelang jam kerja karena jika tidak demikian maka bahan-bahan bacaan wajib itu akan selamanya menjadi bahan tanpa pernah kita baca sama sekali (undil -2010).




A Thing which Makes Maruko Feel Safe in Her Job

There is one thing that makes Maruko feel save and comfortable in her job. The thing had nothing to do with her office nor related to her job. However, the thing had associated with a friend’s decision.

Her old friend named Mitsunari related to it. He is one of Maruko’s best friends during in college. Maruko inspired by Mitsunari who resign from his company for run a small business in Jogja.

The Mitsunari business is just a modest  business. He have a modest mung bean porridge stall set up not far from his house. Maruko surprised by  his  decision to let go of the position of manager of Quality Control of Microbiology in a notable food processing company in Jakarta for a modest stall.

"How dare the boy's" thought Maruko.

However, after Maruko visiting the Mitsunari’s stall, she became aware that the Mitsunari’s decision was not a ridiculous choice. It appears that Mitsunary just suffer a little loss for his decision.

Only nine months after becoming a stall owner, his finance conditions  almost recovered as the previous one. Although his income was just three-quarters of the salary while working in Jakarta, he gets compensation in the form of freely work hours without depending on the office hours. Today he had enough time to work for his hobbies, ie build a beautiful orchid garden behind his house, and teaching karate for youth clubs.

Maruko realizes that the life of Mitsunari is just fine. He  was not forced to  make drastic changes on his lifestyle. He still riding his Toyota Yaris everywhere nor buying some sophisticated gadgets as usual.

Since Maruko be confident that she has capability to do as Mitsunari’s do, then she considers herself should not have to worry about her job. If one day she leaves the company for any reasons, then a mung bean porridge stall is her first choice. Refers to her experiences during in college, her skills are not be much different from Mitsunari.


In terms of skill on cooking nor selling, Maruko believes that she was not  inferior to Misunari. It has been demonstrated during their activities on campus. Bazaars or exhibitions which handled by Maruko usually more successful compared to Mitsunari. The other proof is kolak pisang which sold by Maruko on Boulevard of UGM during  the fasting month also more in demand than the one that sold by Mitsunari and his friends. The number of population of Bandung which is far above Jogja where Mitsunari run his business will be an an additional factor that support her business.

Thanks to Mitsunari who have demonstrated a backup job for her. Maruko was no longer afraid about the future of her job. She realize that the consequences of leaving the job was not scary as she thought.

Previously, Maruko frequently feel worried while the company's condition worsened. The decrease in sales or the failure of a new product contantly makes Maruko feel nervous about her future. She was afraid those things will result in downsizing employees. Now the worry is starting to subside. However Maruko also realizes that her life in case of resign from the job may not be as smooth as the fate Mitsunari (undil -2010)

Ketika Mitsunari Keluar dari Pekerjaannya

Alkisah meskipun terhitung baru, warung Mitsunari tergolong  kasta yang laris manis dibanding warung lain di sekelilingnya. Di lokasi yang selalu dibanjiri pembeli dari sore hingga pukul sembilan malam itu memang telah ada belasan pedagang aneka makanan. 

Di sana terdapat dari tukang pecel lele, sea food, nasi goreng, sate ayam hingga warung steak. Namun belum satu-pun pedagang bubur kacang hijau. Makanya dagangan Mitsunari cepat mendapat perhatian pengunjung. Rasanya tidak sia-sia dia meninggalkan posisi manajer QC sebuah perusahaan makanan besar untuk mulai merintis warungnya sendiri. Pengalamannya menjaga kualitas makanan nampaknya menunjang keberhasilannya sebagai tukang burjo.

Awalnya para pembeli hanya coba-coba mencicipi burjo sambil menunggu siapnya hidangan yang dipesan dari warung lainnya. Namun nampaknya lidah mereka mereka cocok dengan burjo racikan Mitsunari. Tak jarang pembeli masih minta satu dua bungkus untuk dinikmati di rumah. Bahkan kini lebih banyak bubur yang dibungkus dibanding yang dimakan di tempat. Pertanda makin banyak orang yang datang ke tempat itu khusus untuk membeli burjo.

Kelebihan burjo Mitsunari disamping pada konsistensi rasa dan kualitas burjonya, juga terletak pada aneka roti tambahan pada burjo. Tersedia beraneka pilihan jenis dan rasa roti sebagai tambahan burjo. Sebuah feature yang jarang dimiliki warung burjo di tempat lain. Pembeli dapat leluasa memilih jenis roti sesuai dengan seleranya.

Namun jangan dikira Mitsunari tidak bekerja keras untuk bisa seperti saat ini. Enam bulan sebelum mundur dari pekerjaannya Mitsunari telah memangkas waktu tidur untuk mencari resep bubur kacang hijau yang istimewa. Hampir setiap malam selepas kerja, dia begadang untuk mencoba resep-resep baru. 

Setelah dianggap rasanya layak, maka burjo buatan Mitsunari di cobakan ke teman-temannya untuk dinilai. Bila menurut mereka enak, dia mencoba menjualnya ke kampus-kampus dengan menitipkan ke kantin-kantin kampus. Begitu seterusnya sehingga enam bulan kemudian Mitsunari menemukan resep istimewa yang dapat diterima pembeli, yaitu dengan menambahkan feature aneka macam roti sebagai pelengkap burjo.

^_^

Saat ini omzet burjo Mitsunari sekitar 300 porsi perhari. Harga jual burjo per porsi bervariasi dari 3000 hingga 7000 rupiah tergantung jenis roti yang ditambahkan. Dengan omzet sebesar itu, pendapatan Mitsunari tidak terlalu jauh dari gaji di perusahaan makanan.

Masih ditambah benefit lain, yaitu Mitsunari punya waktu luang untuk membuat kebun anggrek yang cantik di belakang rumahnya, kembali aktif di klub Linux, mengajar karate untuk klub remaja masjid dan membuat klub sosialisasi ekonomi Islam bersama teman-teman takmir Masjid di dekat rumahnya. Khusus untuk kegiatan yang terakhir ini dilakukan pada acara cafe morning setiap minggu pagi sehabis sholat shubuh di halaman masjid di kompleksnya. Mitsunari berhasil menyalurkan hoby-hoby yang selama ini hanya tersimpan dalam benaknya karena tidak adanya waktu luang.

Maruko melihat nasib baik Mitsunari setelah keluar kerja sebagai sebuah “nasehat berharga” bagi dirinya untuk tidak perlu terlalu khawatir tentang masa depannya. Kini Maruko merasa yakin bahwa masa depannya tidak sepenuhnya bergantung pada perusahaan tempatnya bekerja. Walaupun dia juga sadar bahwa bila dirinya keluar dari pekerjaan untuk merintis usaha sendiri mungkin nasibnya tidak akan sebaik Mitsunari. (Undil – 2010).

Small Change

Sometimes some small change with a value of five thousand rupiahs or below were labelled as a troublesome by reason of consume a big space in our pockets nor wallets. Moreover, when  we are a careless person who put them anywhere, we will experience the pile up of small change.

When our small change are neglected then we will have them everywhere. Some of them easy to find on the table, on top of the cabinet, inside the pocket of a jacket, inside the bag or piled in the drawer. Small change in a large number is a troublesome.  Once we want to use them to buy some expensive goods then we should bring around a  large quantities of banknotes.

However, occasionally we want to have some small change for specific purposes that are routinely. Such as paid for parking or ride public transportation  which we want to pay with exact fare. I have experienced with the later. Once I had a class at the University of Indonesia of Salemba, followed by a class at the UI building of Cikini. I usually ride a bajaj (a three-wheeler) to go Cikini. The fare of bajaj between seven to ten thousand rupiahs.

Since I want to pay with exact fare of seven thousand rupiahs, then I have to prepare a change of five thousand plus two change of a thousand whether one change of two thousand. Hence the change of five thousand and two thousand rupiahs is a very favorite change which very useful for me while studying  at the University of Indonesia on Thursday, Friday and Saturday. Therefore all small change which I get while in Bandung from Sunday to Wednesday will be very useful later when I had a class in Jakarta.


Obviously with such conditions then a small change is necessity for me. The small change are no longer troublesome for me. My mobility from the Clinical Microbiology Department of Cikini to the Medical Faculty of Salemba, IHVCB (Institute of Human Virology and Cancer Biology) or the Eijkman (Eijkman Institute for Molecular Biology), all located at Salemba is facilitated by the existence of small change which useful for bajaj's fare payment.

True Friend Poem: Theatrum Amoris

You're not a lamp
who brighten my life
Nor the wings
who keep me flying
Nor the shade
where I take shelter and lamented
However you're a companion
where I share
the gratitude in happiness
the patience in sadness
and the readiness in accepting them
as our destiny

Kancil Stories in English: Kancil Stole The Cucumbers

Mr. Peasant upset since his cucumbers frequently stolen by an unidentified animal of the forest. He have put a scarecrow (a wooden statue that was given clothes and shirts to resemble real people) in the rice fields to scare him.  Unfortunately the thief not scared. Therefore Mr. Peasant intends to do a little innovation. Apparently the thief had know that the scarecrow was just a mere statue, so he is not afraid anymore. Even the thief had dared to mock the scarecrow.

Mr. Peasant then try another way. By borrowing techniques to capture a bird with jackfruit sap (jackfruit tree sap is very sticky) - Mr. Peasant smearing the scarecrow with the sticky sap, hoping the animal will be attached to the scarecrow.

Luckily for Mr. Peasant and really unfortunate fate of the animal that end up really stuck on the statue. At first the animal, which apparently is Sang Kancil  aka Mouse Deer just mock  the effigy with the words. Followed by stuck out his tongue. Then he put his index fingers on the riht and left side of his head and ended by kicking the scarecrow using his little legs.

"Gubraaak!" His feet were attached to the sap that covered on the feet of the effigy. Sang Kancil tried to butting the scarecrow with his head, but his head then sticking on. His conditions are even worse after Sang Kancil hit the scarecrow with his tail. The body of Sang Kancil completely attached on the scarecrow.

Mr. Peasant who came home from collecting firewood in the forest whistling merrily when he saw the thief catched in his field.

"Tralala Trilili, Cihuiiii!" shouted Mr. Peasant while imagining his cucumbers will not be stolen again by the animal and his dinner will be accompanied by a pepper seasoning mouse deer satay. "So crunchy, The mouse deer satay is very delicious!” He exclaimed with excitement like the sun smiled especially for him.

The poor Kancil is tied up and locked in cock’s cages, while waiting for his life ended in the burning of satay. But the act of Shepherd Dog of the peasant have save Sang Kancil. The Dog jealous when Sang Kancil boasted that he was waiting for a tailor came to measure clothes for him, and Mr. Farmer was looking for delicious food served in the forest for him.

The Dog who want the fake clothes and the fake food is willing to swap places with Sang Kancil. He was tied up and placed in confinement chicken, while Sang Kancil went out from the cages.

^_^

Mr. Peasant was angry after learning that Sang Kancil  released. He called The Dog as a stupid and greedy creature! The gullible creature who easy tricked by  their enemy. The poor Dog is accused as a person who unable to think clearly and failed in assessing the facts. He should know that Mr. Peasant has been setting a trap for Sang Kancil since a few months ago.

The Shepherd Dog who thinks he is very competent in matters of herding goats, do not accept the words of Mr. Peasant . He mentioned that Mr. Farmer as a leader who is not communicative. The Leader who do not work professionally. 

He accused Mr. Peasant is carelessly! Judging The Shepherd Dog on the field that was not his responsibility!. Mr. Peasant is selfish. Thinking of just his self-interest. He never want to develop his men! He just wanted to gain the yields from the farm and ranch without his ever willing to train his men, share information.....blah! blah!

"I was busy herding goats everyday. How could I know if Sang Kancil being hunted?. Mr. Peasant never had communicate the work to catch Sang Kancil! He never share the information!



Then The Shepherd Dog is also defending him self when he is alleged that he was greedy for wanting clothes and food intended for others.

"I had bad experience about the vagueness rules that made by Mr. Peasant. For example in last week, The Horse tied on the tree in front of the peasant house, then he was taken to the city and comeback with a new shoes and a new saddle. The Cow moored in the same tree last month, and in the afternoon he was wearing a new bell. The Cat locked up in cages of chicken yesterday, then in the afternoon she was wearing a gold necklace.

I'm always left with no explanation for all the cases. Why they got the gifts while I was left alone to work hard without ever noticed! Do not blame me if I felt unfairly treated!

^ _ ^

Mr. Peasant was silent to hear the words of The Shepherd Dog. He was embarrassed because he has been rebutted by his own men in front of dozens of other farmers. But he could not do anything because everything said by The Shepherd Dog merely true. Mr.Peasant did not want to ruin his reputation as a strong candidate for village chief to punish The Shepherd Dog. His prospective voters can be going to other candidates for fear of what happened to The poor Dog will be happened to them.

Dongeng Sang Kancil dan Seribu Kunang-kunang

Seekor kunang-kunang hanya punya setitik cahaya, namun 
seribu kunang-kunang adalah matahari mungil  terang 
benderang yang bisa terbang kesana kemari dengan lincahnya.

 









Alkisah seekor kunang-kunang datang pada Kancil, sambil menangis tersedu-sedu. Si kunang-kunang merasa bahwa dirinya adalah binatang tidak berguna di hutan raya. Tak ada yang bisa dia berikan pada penduduk hutan. Dirinya ada atau tiada tidak ada pengaruhnya bagi mereka.

Kunang-kunang sungguh malu sekali pada Sang Gajah yang telah berjasa menyingkirkan pohon-pohon tumbang yang menghalangi jalan dengan belalainya. Malu pada Pak Kuda yang sering membantu penduduk mengangkut bahan makanan dari tempat jauh dengan cepat. 

Minder pada burung-burung yang rajin mengabarkan berita-berita penting dari tempat jauh. Bahkan sungkan pada seekor ikan cethul kecil, yang pernah berjasa menunjukkan lokasi sebuah mata air yang tak pernah kering hingga sekarang.

“Waaaah kebetulan sekali kamu datang hari ini wahai kunang-kunang. Aku sangat butuh bantuanmu” kata Sang Kancil sambil tertawa girang

“Appaaa? Kamu butuh bantuanku???” kata Kunang-kunang dengan heran. “Binatang mana yang butuh bantuan makhluk tak berguna seperti diriku” desahnya pelan.

Lalu Sang Kancil bercerita bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dalam musim kemarau tahun yang akan datang diperkirakan berlangsung sangat panjang dengan hanya sesekali akan turun hujan. Kesimpulan itu diambil dari hasil observasi musim selama bertahun-tahun yang dilakukan Sang Kancil dibantu para cendekiawan hutan lainnya.

Jenis gandum dan padi-padian yang biasa tumbuh di hutan raya tidak akan dapat tumbuh dalam kondisi seperti itu, karena jenis tersebut termasuk jenis yang butuh banyak air agar dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini tidak akan bertahan pada musim kemarau yang panjang. Akibatnya penduduk hutan terancam gagal panen dan ujung-ujungnya bahaya kekurangan makanan mengintai.

Harus diusahakan mencari benih-benih baru untuk disebarkan di hutan raya. Sang Kancil tahu persis, bahwa benih yang cocok untuk tanah yang kekurangan air adalah benih gandum dari Bukit Menangis. Di sana hanya tersedia sedikit air dan jarang hujan, sehingga tumbuh-tumbuhan yang hidup di Bukit Menangis adalah jenis tumbuhan yang tahan kekeringan.

“Bukit Menangis????. Bukankah itu jauh sekali di balik perbukitan kapur di cakrawala sebelah utara. Konon kita harus berhari-hari menyusuri gua bawah tanah yang gelap pekat untuk mencapai sana. Katanya di sana juga ada suara-suara orang menangis yang  menyeramkan. Jangan! Jangan pernah mencoba ke sana!! Tidak ada penduduk hutan raya yang pernah ke Bukit Menangis!! “ teriak kunang-kunang kaget

“Ah nggak juga. Entah gimana caranya nenek moyangku dulu pernah ke sana. Buktinya ada manuskrip-manuskrip lama di perpustakaan yang bercerita tentang kondisi alam dan tumbuh-tumbuhan di Bukit Menangis. Menurut penyelidikan nenek moyangku, pohon-pohon di Bukit Menangis jenisnya sama dan kala tertiup angin daun-daun pohon-pohon itu saling bergesekan sehingga menimbulkan suara seperti orang menangis. Tanah di sana kering sehingga padi-padian yang tumbuh di sana tahan kekeringan. Kali ini giliran kita yang ke sana. Kamu yang akan membantu aku ke sana!!”

“Apa!!! Membantu Sang Kancil ke sana???” Mana bisa! Aku tak akan bisa berbuat apa-apa untuk membantu Sang Kancil “ teriak Kunang-kunang dengan kesal merasa dipermainkan

“Dengarkan dulu Nang!. Bukankah kamu punya cahaya yang bisa menerangi lorong-lorong gua bawah tanah!! Cahayamu akan menuntun kami sampai ke Bukit Menangis!”

“Ahhhh watatitaaaa! Mana mungkin kaliii! Cahayaku kecil mungil, hanya cukup untuk menerangi sejumput dunia kecil mungil yang tak berguna!” cetus Si Kunang

“Seekor kunang-kunang hanya punya setitik cahaya. Namun seribu kunang-kunang adalah matahari mungil yang terang benderang dan bisa terbang kesana kemari dengan lincahnya” seru Sang Kancil.

Sebuah kalimat luar biasa dahsyatnya yang mampu membesarkan hati kunang-kunang. Betul juga Sang Kancil! Seribu kunang-kunang adalah sebuah lampu yang bisa terbang meliuk-liuk dengan lincahnya. Dengan bekal cahaya di tubuhnya, ada sebuah pekerjaan penting yang hanya bisa dilakukan dia dan teman-temannya. Kini saatnya bangsa kunang-kunang memberikan jasanya bagi penduduk hutan raya.


^_^

Jadilah kunang-kunang dengan hati berbunga-bunga mengumpulkan teman-temannya. Saking semangatnya para kunang-kunang, jumlah yang terkumpul bukan hanya seribu, tapi puluhan ribu, ratusan ribu bahkan mungkin sejuta kunang-kunang yang ada di hutan raya -- tumpek bleg jadi satu di depan rumah Sang Kancil. Maka pada hari yang ditentukan, Sang Kancil memimpin serombongan binatang hutan raya untuk menelusuri lorong-lorong gua bawah tanah menuju Bukit Menangis.

Jutaan kunang-kunang membentuk puluhan gerombolan kunang-kunang yang menjadi pelita bagi para binatang selama berjalan di lorong bawah tanah yang sempit dan gelap gulita. Cahaya gerombolan-gerombolan kunang-kunang tersebut laksana puluhan matahari kecil yang lincah bergerak kesana kemari untuk menerangi jalan selama 3 hari perjalanan.

Pada hari ke-4 rombongan binatang telah mencapai tempat tujuan. Saat mendengar suara-suara tanpa wujud berupa bisikan, teriakan, tangisan, dan tawaan mereka sudah tidak takut lagi karena telah diberitahu oleh Sang Kancil bahwa suara-suara aneh itu berasal dari gesekan daun antar pepohonan berjenis sama saat tertiup angin.  Mereka juga berhasil mengumpulkan benih gandum dan padi yang tumbuh subur di Bukit Menangis. Kelak benih-benih itu akan ditanam di hutan raya sebagai persiapan menghadapi musim kemarau yang panjang (undil – Okt 2010). 


Gambar diambil dari frfly.com



Dongeng Kancil dan Serigala

Serigala menggeram sambil perlahan-lahan mendekati Sang Kancil yang kini telah terpojok di sudut tebing batu yang tinggi. Tak ada kemungkinan lagi untuk lari baginya. Serigala telah membayangkan tongseng kancil yang lezat untuk dinikmati bersama teman-temannya.

Lima tahun merantau telah membuat Serigala merasa telah begitu terlatih dalam berburu. Kini Sang Kancil, binatang paling luas ilmunya di hutan siap menjadi korbannya. Memakan binatang paling keren di hutan tentu saja akan membuat reputasinya sebagai binatang buas akan melesat naik. Ratingnya pasti akan jauh meninggalkan buaya yang belum pernah berhasil memakan tubuh Sang Kancil seujung rambut-pun.

Sang Kancil melompat ke atas batu besar yang berada di kaki tebing. Serigala menyeringai buas dengan giginya yang tajam seolah berebut tampil. Lolongannya yang panjang membuat suasana semakin seram. Namun wajah serigala yang seram berangsur berubah menjadi heran melihat Sang Kancil tidak nampak takut atau gemetar. Sang Kancil hanya sedikit tersenyum dengan dagu mendongak menunjukkan keanggunannya selaku sosok cendekiawan paling terkemuka di hutan raya. Mulutnya meneriakkan kata-kata pendek memanggil beberapa nama binatang untuk datang.

Serigala tertawa ngakak mendengar Sang Kancil memanggil nama-nama binatang. Siapa yang mau berkorban untuk binatang kecil nan lemah ini?. Serigala menyangsikan seekor cacing-pun bakal sudi mendengar kata-kata Kancil yang sama sekali tak berotot ini. Beda jauh dengan tubuhnya yang berotot menonjol laksana kawat-kawat baja yang sangat kokoh. Pertarungan dengan hyena paling ganas-pun telah dia lalui selama dalam perantauan.

“Hahahaha.....Kau pikir dirimu itu siapa?. Panggil-panggil binatang lain untuk datang?. Kau pikir mereka mau datang untuk menolongmu? Hahahaha binatang kecil yang lembek........ mimpi kali yeee!”

“Wahai serigala pergilah. Selamatkan dirimu sendiri” tukas Sang Kancil dengan suara lembut.

“Hohohoho....Aku akan pergi setelah menerkammu!” kata Serigala sembari perlahan-lahan mendekati batu besar tempat Sang Kancil berdiri. Sadar akan kecerdikan Sang Kancil, Serigala hati-hati sekali melangkahkan kaki mendekati tubuh mangsa empuknya itu.

Sebelum serigala melompat untuk menerkam Sang Kancil mendadak bumi terasa berdebam-debam karena datangnya serombongan gajah yang tergesa-gesa berlari mendekati Sang Kancil. Ketika melihat Serigala yang hendak menerkam Sang Kancil, nampak Gajah yang paling besar berteriak keras sekali menggetarkan seisi hutan dengan raungan kemarahan.

Tubuh serigala menggigil ketakutan tak mampu bergerak. Tubuhnya dengan mudah dibelit dengan belalai Gajah Raksasa itu, lalu diangkat dan dilemparkan sekuat tenaga ke udara. Serigala menjerit kesakitan saat tubuhnya terlontar ke udara dan jatuh menghantam rumpun semak berduri. Tanpa pikir panjang lagi dia lari tungang langgang dengan kaki terpincang-pincang meninggalkan hutan raya.

Ada satu hal yang tidak diketahui Serigala. Sang Kancil bukan lagi binatang lemah tak berdaya seperti dulu. Tentu saja binatang-binatang yang dipanggil oleh Sang Kancil akan segera datang karena Sang Kancil adalah raja mereka yang baru. Berkat kebijaksanaan dan keluasan ilmunya, penduduk hutan sepakat mengangkat Sang Kancil menjadi Raja Hutan menggantikan Singa tua. Gajah selaku pengawal setianya, siap sedia mengenyahkan para pengganggu raja. Sekalipun tubuhnya lemah, Sang Kancil memiliki kekuasaan yang tak dapat ditandingi oleh binatang manapun di hutan raya.


Common Sense

Suatu ketika Shinichi Kudo bertemu Kirana yang sedang bingung untuk mengetahui volume tangki penampung air yang baru saja dipinjamnya dari Departemen lain. Tangki setinggi delapan meteran tersebut adalah tangki lama yang sudah tidak terpakai, sehingga tidak dilengkapi dokumen-dokumen pendukung yang berisi informasi tentang dimensi, volume, material tangki maupun spesifikasi teknis lainnya. Jadilah Kirana pusing mencari cara mengetahui volume tangki.

“Kalo mo ngukur volume tangki gampang. Gak perlu repot-repot menghapal rumus yang bikin pusing. Volume itu sebenarnya luas alas kali tinggi. Jika barang berbentuk silinder, tentu saja luas alas adalah luas lingkaran alas silinder dan tinggi direpresentasikan oleh tinggi silinder. Dirimu cukup suruh anak buahmu mengukur diameter alas tangki lalu dihitung luasnya, kemudian dikalikan tinggi tangki. Langsung ketemu volume tangki deh!”

Kirana manggut-manggut tanda setuju. Ternyata dia tidak perlu bersusah payah untuk mengetahui volume tangki. Gak perlu nyari-nyari dokumen tangki jaman baheula yang belum tentu ada. Semua dapat diatasi dengan mempergunakan pengetahuan sederhana yang sebenarnya dapat dengan mudah dikuasai semua orang.

^_^

Kali lain Shinichi Kudo kedatangan seorang tamu yang membicarakan tentang pengiriman tabung gas. Saat tamu tersebut bertanya tentang prosedur keselamatan penanganan tabung gas, Shinichi diam. Tidak tahu harus menjawab apa, karena dirinya tidak pernah memperhatikan bagaimana tabung gas diterima di perusahaannya. Untunglah waktu itu ada Samijo yang kebetulan sering memesan tabung gas.

Samijo mengatakan bahwa prosedur penanganan tabung gas mengikuti prosedur keselamatan standar. Tabung gas di dalam mobil diberdirikan dengan posisi tegak lurus dan diikat dengan rantai sehingga tidak akan terguling. Tabung gas juga dilengkapi dengan valve pengaman sehingga tidak akan bocor.

Sebelum diterima dari vendor, dipastikan terlebih dahulu bahwa kondisi fisik tabung tidak cacat, sambungan-sambungan, gasket, & regulator terpasang dengan benar dan berfungsi dengan baik. Metode penurunan tabung gas dari mobil-pun dilakukan secara aman, dengan mempergunakan alat bantu dan dilakukan oleh minimal dua orang untuk menghindari jatuh atau tergulingnya tabung gas saat diturunkan.

Samijo dapat menjelaskan dengan runtut dan jelas sehingga tamu itu puas dan dapat mengerti bahwa perusahaan sangat memperhatikan prosedur keselamatan dalam penanganan tabung gas. Samijo ingat dan mampu menjelaskan peristiwa sederhana yang sebenarnya juga sering dilihat Shinichi. Hal itu membuat Shinichi diam termangu, apa yang salah pada dirinya?

^_^

Common sense adalah pengetahuan sederhana yang dipahami oleh masyarakat umum. Common sense bukanlah merupakan pengetahuan khusus dan luar biasa yang hanya bisa dikuasai segelintir orang. Kebanyakan orang dapat menguasai common sense dengan menggunakan akal sehat. Bahkan common sense bisa diketahui dengan sendirinya oleh seseorang seiring pengalaman hidupnya.



Contoh common sense adalah perkalian 5 x 5 = 25, 10 x 10 = 100 dan 25 x 25 = 625, yang dapat dijawab oleh banyak orang dengan nyaris tanpa perlu berpikir. Pengetahuan itu telah meresap selama duduk di bangku sekolah dasar dan siap dipergunakan bila diperlukan. Common sense berupa penguasaan perkalian tersebut bukan sesuatu yang luar biasa atau perlu kejeniusan. Cukup dengan kemampuan otak yang biasa-biasa saja dan memori ala kadarnya seseorang dapat menguasai perkalian-perkalian sederhana.

Dalam banyak kasus, common sense sangat berguna untuk memecahkan permasalahan yang kita hadapi sehari-hari. Seperti masalah volume tangki yang dihadapi Kirana dan masalah penanganan tabung gas yang ditanyakan oleh tamu Shinichi Kudo. Sebenarnya baik Kirana maupun Shinichi Kudo dapat memecahkan permasalahan mereka dengan mempergunakan common sense yang telah mereka ketahui. Hanya saja mereka berdua tidak terlatih dalam penggunaan common sense untuk memecahkan masalah.

Perlu latihan agar dapat mempergunakan common sense. Manusia perlu berlatih untuk mempergunakan informasi yang tersedia dan merangkainya menjadi informasi yang sistematis & berguna. Dalam kasus Kirana, dia dapat memperoleh informasi ukuran-ukuran fisik tangki, seperti tinggi dan diameter. Selanjutnya dia mempergunakan common sense yang diketahuinya sewaktu SD tentang metode mengukur volume tabung. Dari penggabungan informasi dan common sense, akan diperoleh informasi tentang volume air yang dapat ditampung oleh tangki.

Kirana perlu berlatih mempergunakan informasi yang tersedia pada tangki dan menghubungkan dengan khasanah pengetahuan dan pengalaman yang telah dia miliki.

Dalam kasus Shinichi Kudo, tentu dia pernah mendengar atau membaca bagaimana cara penanganan tabung gas yang sering ditayangkan di media massa. Shinichi hanya perlu menceritakan ulang pengetahuan tersebut dengan runtut dan sistematis untuk menjawab pertanyaan tamunya tentang penanganan tabung gas. Tidak perlu menghapal prosedur atau petunjuk teknis karena semua itu hanyalah common sense yang bisa diketahui semua orang. Apalagi Shinichi sering melihat tabung gas diturunkan dari mobil pengangkutnya.

Shinichi dapat melatih common sense dengan mencoba menceritakan kembali sesuatu yang dilihatnya dalam kalimat-kalimat yang runtut dan sistematis. Berusaha menceritakan kembali sebuah peristiwa step demi step secara berurutan dan logis akan memaksa Shinichi untuk melihat lebih seksama. Dengan melihat lebih seksama dia akan bisa menceritakan dengan lebih sistematis. Hal itu tidak memerlukan kemampuan istimewa, hanya perlu sedikit berpikir untuk mengelaborasi apa yang baru saja dilihatnya.

Pengamatan secara seksama bukan berarti harus menghapal langkah demi langkah secara mendetail, yang diperlukan adalah mengetahui langkah-langkah utama dan alasan dibalik langkah tersebut. Dengan mengetahui hal-hal yang penting maka kita akan dapat dengan mudah mengelaborasi keseluruhan langkah dengan penjelasan yang sistematis dan logis.

Pendeknya common sense adalah sebuah tool yang sangat powerful untuk memecahkan permasalahan sehari-hari. Kita hanya perlu mengamati dengan lebih seksama dan berlatih mengelaborasi hasil pengamatan itu dengan sistematis (Undil, 26 Juni 2010. Inspired by kuliah immuno engineering Prof. Santoso. MD, 25/06/10).


SMS Pantun Idul Fitri 2010: Lengkuas

LENGKUAS
Lengkuas di tepi kandang,
tegak puas badan menyandang
Kesalahan saya akui dengan jantan,
mohon maafkan di hari lebaran

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


LUKA
Luka di tangan dapat diobati,
luka di hati membawa sansai
Silakan tubuhku dicemeti,
bila itu syarat salahku diampuni

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


LOGAM
Logam diuji dengan api,
manusia diuji dengan uang
Ramadhan melatih hati tahan uji,
di Hari Fitri mohon salahku dibuang

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


BUDI
Mati ikan karena budi,
mati sahaya karena budi.
Pendirian seharusnya teguh hati,
jangan mudah berganti-ganti.

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


KEMUNING
Kemuning daunnya lampai,
tumbuh di jirat paduka tuan.
Kehendak dunia tak sampai,
semoga di surga dapat balasan
Segala kesalahan mohon dimaafkan,
jangan biarkan dendam merusak lebaran

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Lebaran

Sebagian pantun diambil dari:
Kurnianto, 2010, 3000 Peribahasa & Pantun Paling Populer, Generasi Cerdas, Jakarta

SMS Pantun Idul Fitri 2010

BAYANG
Orang Bayang pergi mengaji
Ke Cubadak jalan ke Panti
Awak punya salah mohon dimengerti
Jangan ragu maafkan di Hari Fitri

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


RUSA
Rusa banyak dalam rimba
Kera pun banyak tengah berhimpun
Banyak-banyak beramal selama puasa
Kepada Allah dosa mohon diberi ampun

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


KAIT
Kait-kait di padang temu
Terap ditimbun di ujung galah
Kumohon baik-baik kepadamu
Mohon diampun segala salah

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


TEMU
Temu itu banyak warnanya
Ada yang putih ada yang biru
Aku itu banyak salahnya
Tiada tentram tanpa maafmu

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


PECAH
Pecah cawan di atas peti
Cawan minum Sutan Amat
Ramadhan saat peningkatan diri
Pada Allah harapkan rahmat

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


BULAN
Banyaklah bulan antara bulan
Tidak semulia bulan Ramadhan
Banyak beramal selama Ramadhan
Pada Allah mengemis ampunan

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


DELIMA
Delima batu dipenggal-penggal
Bawa galah ke tanah aspal
Malu sholat lima waktu ditinggal
Karena puasa tak pernah batal

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


BUAH
Buah ini buah berangan
Masak dibungkus sapu tangan
Kala puasa tahan ujian
Harap bahagia di keabadian

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


ASAM
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Alamat menangis di pintu kubur
Tak pernah puasa dan sembahyang

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


INDAH
Sungguh indah pintu dipahat
Pohon banyan punya banyak dahan
Rajin puasa demi akhirat
Mohon maafkan bila ada kesalahan

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


MASA
Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Puasa menahan nafsu durhaka
Harap terbebas dari api neraka

Taqabalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri


Sebagian pantun diambil dari:
Kurnianto, 2010, 3000 Peribahasa & Pantun Paling Populer, Generasi Cerdas, Jakarta