Cerita Kepahlawanan Prajurit: A Man of Honour - Ksatria Biru

Aku hanyalah sekrup kecil
pada roda sejarah peradaban manusia
Cita-citaku sederhana saja,
sekali berarti, sudah itu mati.

^_^

Situasi telah menggenting. Sekitar delapan belas ribu laskar musuh dengan bantuan senjata catapult – senjata mirip ketapel raksasa yang melontarkan batu-batu besar -- berhasil menjebol benteng pertama. Kini mereka berada persis di luar tembok istana dan mulai merangsek masuk ke pintu gerbang utama. Lima ratus prajurit pengawal raja tak akan bisa berbuat banyak membendung mereka. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah bertahan, sambil terus menyusun rencana menyelamatkan raja.

catapult melontarkan batu

Berita buruknya adalah kepala pasukan pengawal raja telah gugur. Berita baiknya adalah sejauh ini para pengawal masih berhasil membendung penyerbu di depan pintu gerbang dengan menuangkan berdrum-drum ramuan minyak pekat & belerang yang menghasilkan nyala api yang mengambang di parit air di depan gerbang istana. Sebuah barikade api yang efektif menghalangi gerak maju musuh.

Entah sampai kapan barikade api itu mampu menahan musuh. Namun yang pasti tak akan lebih dari satu jam. Dalam satu jam, empat ratus orang yang bertugas menjaga pintu gerbang dan menjaga nyala api akan habis dibabat oleh peluru-peluru crossbow dan batu-batu catapult yang menghujani mereka. Seratus orang pengawal sisanya berada di sekeliling kamar raja yang sedang terbaring sakit di ranjangnya -- adalah harapan terakhir untuk menyelamatkan raja.

Barikade api untuk sementara berhasil menghambat pendobrakan pintu gerbang menggunakan gelondongan kayu yang dibawa alat perang yang mirip rumah berjalan. Konstruksinya berupa kayu gelondongan yang diletakkan di dalam “rumah bertingkat” yang dilengkapi roda untuk bergerak dan atap untuk melindungi prajurit dari hujan anak-panah. Dengan adanya atap -- para prajurit musuh yang sedang mendobrak pintu -- terlindung dari hujan anak panah yang dilontarkan para pengawal raja. Dari lantai atas rumah pendobrak, para prajurit musuh dapat memanjat tembok istana.

battering ram pendobrak pintu gerbang

Namun barikade api telah memaksa belasan rumah pendobrak itu berhenti beberapa puluh meter didepan gerbang — setelah melihat puing-puing rumah pendobrak terdahulu yang habis dimakan api bersama seluruh prajurit yang mengendarainya — saat nekad menembus lautan api.

Kerusakan paling parah justru disebabkan oleh batu-batu raksasa yang dilontarkan catapult. Tembok Istana berlubang-lubang besar dan sebagian menara pengintai roboh akibat dihantam batu besar bertubi-tubi.

^_^
Setiaku bukan untuk negeriku
Setiaku bukan untuk bangsaku
Setiaku bukan untuk rajaku
Setiaku hanyalah pada prinsip hidupku


Ksatria biru termenung memikirkan cara meloloskan raja dari kepungan. Sementara Wakil Panglima pengawal raja — yang setelah tewasnya sang panglima menjadi kepala pasukan -- nampak sangat gelisah. Bahkan dia hendak memutuskan semua pengawal akan bertempur habis-habisan sampai mati di sekeliling raja. Sebuah usulan heroik -- yang sayangnya bukan saja membunuh seluruh pengawal tetapi juga tidak akan menyelamatkan raja.

Sejenak bimbang memenuhi benak Ksatria Biru. Selama ini Sang Raja telah meminggirkan dirinya sebagai kadet terbaik lulusan akademi militer. Sebagai perwira pengawal paling trampil, paling berpengalaman dan paling senior -- menurut tradisi kerajaan -- seharusnya dirinyalah yang diangkat menjadi panglima pasukan pengawal raja. Namun sang raja memilih prajurit senior dari kesatuan lain. Bukan itu saja. Raja juga menyerahkan jabatan wakil panglima kepada seorang prajurit baru yang belum memiliki kemampuan tempur yang memadai. Kini prajurit baru itu hendak mengambil keputusan tanpa disertai pertimbangan yang matang.

Namun kebimbangan itu segera sirna. Ksatria biru adalah ksatria yang punya harga diri. Dia telah berlatih keras untuk menguasai emosi. Dia sepenuhnya bertindak atas dasar prinsip-prinsip hidup. Baginya kehormatan adalah segalanya. Kehormatan adalah nyawanya. Dia hanya hidup dalam bingkai kehormatan. Dia akan menjunjung tinggi kehormatan dan meletakkan keinginan-keinginannya dibawahnya. Dia bahkan meletakkan harga nyawanya di bawah harga kehormatan.

Kini kehormatannya adalah sebagai pengawal raja. Dia harus mempertaruhkan semua yang dimilikinya untuk menyelamatkan raja. Dia harus rela mengorbankan dirinya. Bukan demi raja. Tapi demi kehormatannya sebagai pengawal raja. Demi takdir yang digariskan Tuhan kepadanya. Demi mempertahankan mukanya di hadapan Tuhan yang memberinya amanah sebagai seorang pengawal raja. Demi amanah itu dia rela menyingkirkan semua sakit hatinya. Bahkan bila nyawa taruhannya.

crossbow
Raja adalah pemimpin yang bijak. Hanya dia yang sanggup menyatukan semua pangeran penguasa propinsi untuk menahan serbuan musuh. Hanya dia yang suaranya diikuti para pangeran yang saling bermusuhan itu. Hanya dia yang sanggup mencegah perang saudara yang akan dimanfaatkan musuh untuk menguasai negerinya. Tanpa kehadirannya seluruh negeri akan segera jatuh ke jurang penjajahan. Walaupun raja juga punya kelemahan, yaitu lemah dalam kaderisasi. Raja lebih suka mengangkat orang-orang dekatnya di posisi kunci dan mengabaikan para senior yang telah mengabdi puluhan tahun kepadanya. Namun harus diakui bahwa tidak ada seorang pun di Istana yang mampu menggantikan raja. Menyelamatkan raja adalah menyelamatkan seluruh negeri.

^_^
Tidak masalah siapa yang akan dapat piala
Yang penting masalahnya terselesaikan.

Setelah berhasil meyakinkan wakil panglima untuk mempercayakan misi penyelamatan raja kepadanya -- Ksatria Biru segera menyusun rencana untuk keluar dari Istana. Memang semua jalan keluar telah dikepung. Juga jalan keluar lewat lorong bawah tanah yang berujung di seberang sungai yang melintas di utara tembok istana. Ada sekitar tujuhratus pasukan musuh yang berjaga di seberang sungai. Sehingga lari lewat sana sama saja dengan bertempur habis-habisan dengan lawan yang jauh lebih besar.

Namun tak ada jalan lain. Hanya jalan itu yang paling mungkin ditembus. Diajaknya berunding para perwira. Kemudian mereka menyusun rencana meloloskan diri melewati lorong bawah tanah. Dibaginya 100 pengawal menjadi tiga kelompok. Rombongan pertama berjumlah tujuhpuluh orang yang akan pertamakali menyeberangi lorong dan bertugas menyerbu pasukan lawan di seberang sungai hingga membuka jalan lolos bagi raja.

Rombongan kedua berjumlah duapuluh orang adalah rombongan yang berpura-pura membawa raja untuk diselamatkan. Diharapkan pasukan musuh akan terpancing untuk mengejar rombongan ini. Seorang prajurit akan berpura-pura sebagai raja yang naik kuda dalam gendongan seorang pengawal.

Rombongan ketiga adalah rombongan yang membawa raja. Terdiri dari sepuluh orang pengawal raja. Mereka adalah tameng hidup yang akan menghadang semua anak panah, peluru crossbow dan tombak yang dilontarkan musuh. Seorang pengawal akan menggendong raja yang sedang sakit di atas seekor kuda yang paling kuat. Ksatria Biru akan berada di depan sambil memutar-mutar tombak untuk membuka jalan. Pengawal yang lain berada di samping dan dibelakang kuda yang ditunggangi sang raja.

^_^
Hal-hal yang terbaik dan terindah
tidak dapat dilihat dan disentuh
Mereka hanya dapat dirasakan dengan hati

Helen Keller

Sebelum menjalankan misinya, keseratus pasukan pengawal raja saling berpelukan, bertangis-tangisan dan berdoa. Besar kemungkinan hari ini adalah hari terakhir bagi sebagian besar mereka dapat bertemu kembali. Jumlah lawan yang sangat besar membuat peluang mereka untuk selamat hanyalah setipis helaian rambut saja. Namun mereka adalah para ksatria pilihan. Boleh menangis tapi pantang mengasihani diri sendiri. Boleh memiliki perasaan takut dan marah, namun harus bertindak dengan kepala dingin tanpa emosi. Hanya butuh beberapa saat bagi mereka untuk pulih dari emosi yang meluap-luap saat saling mengucap kata perpisahan. Kini mereka telah siap untuk bertempur sampai mati.

Persis seperti yang direncanakan. Pasukan pertama yang tiba-tiba muncul dari mulut terowongan bawah tanah mengejutkan lawan. Segera terjadi pertempuran sengit. Para pengawal yang terlatih baik tersebut dengan cepat berhasil membuka jalan diantara formasi pasukan musuh. Setelah terlihat ada jalan untuk meloloskan diri, rombongan kedua muncul sambil membawa seorang pengawal yang pura-pura menjadi raja.

Segera setelah rombongan itu melintas -- ratusan prajurit musuh terpancing untuk mengejar mereka. Sementara rombongan pertama yang tinggal tersisa belasan orang masih bertempur habis-habisan melawan seratusan pasukan musuh yang ditugaskan untuk bertahan di sekitar mulut terowongan.

Pada saat itulah rombongan ketiga yang membawa raja asli keluar dari terowongan. Segera saja rombongan itu dihujani dengan peluru crossbow, anak panah dan tombak. Namun mereka dengan tangkas menangkis hujan senjata itu. Sembilan pengawal raja sengaja merapatkan kuda-kudanya ke kuda sang raja, agar tubuh mereka dapat menjadi tameng hidup bagi panah-panah yang ditujukan pada raja. Beberapa anak panah yang tidak berhasil ditangkis, menancap di tubuh para pengawal. Walau begitu mereka berhasil membawa raja lepas dari kepungan musuh.





Sejenak pasukan musuh terhalang oleh sisa-sisa pengawal rombongan pertama yang berusaha keras menahan pasukan musuh dari mengejar raja. Namun jumlah mereka dengan cepat menyusut akibat kekuatan personil yang tidak seimbang. Beberapa saat kemudian semua pengawal yang gagah berani itu telah gugur. Pasukan musuh-pun mulai bergerak untuk mengejar raja.


Kini posisi musuh adalah mengejar di belakang rombongan raja. Berhubung kuda yang ditunggangi raja tidak bisa berlari kencang karena bermuatan dua orang – pelan-pelan mereka tersusul. Jarak raja dengan dengan para pengejar semakin dekat. Sebentar lagi mereka bisa melontarkan anak panah ke arah raja. Pada saat itulah Ksatria Biru mengambil keputusan penting. Ksatria Biru beserta delapan orang pengawal raja mendadak berhenti. Kuda-kuda mereka berbalik menghadap kuda-kuda para pengejar. Sementara kuda sang raja dibiarkan berlari menjauhi mereka.


Tahulah para pengejar bahwa para pengawal raja itu akan mengorbankan nyawanya demi keselamatan raja. Maka jalan satu-satunya adalah berusaha membunuh mereka secepat mungkin agar segera dapat melanjutkan pengejaran. Namun pertempuran yang terjadi kemudian berkata lain. Sembilan orang itu bertempur dengan taktis dan tangkas dengan tombak-tombak mereka yang panjang sehingga berhasil menahan laju seratusan prajurit musuh dalam waktu cukup lama. Sang raja pun berhasil meloloskan diri.


^_^


Aku hanyalah sekrup mungil
di roda sejarah peradaban manusia
Cita-citaku sederhana saja
Sekali berarti, sudah itu mati.
Ksatria Biru feat Chairil Anwar

Lebih dari dua puluh anak panah dan peluru crossbow telah tertancap di dada Ksatria Biru. Tak terhitung lagi peluru crossbow yang tertancap di kakinya. Kudanya juga telah roboh ke tanah dan mati. Delapan orang temannya juga telah terbunuh. Hanya dirinya yang masih bertahan. Pedangnya telah patah. Tombak yang dipegangnya basah bersimbah darah musuh. Perisainya telah terbelah akibat dihantam batu besar dari catapult. Topi bajanya pecah saat dihantam pedang lawan. Tenaganya telah habis. Gerakannya lamban.


Satu persatu satu senjata musuh yang mengepungnya mulai menyentuh tubuhnya yang melemah. Sebelum akhirnya sebuah tombak yang dilontarkan musuh tak sanggup ditangkis dan menancap tepat dijantungnya. Mengakhiri perlawanannya. Tubuh Ksatria Biru roboh ke tanah. Dia mati seperti keinginannya – mati sebagai seorang ksatria yang teguh menjaga kehormatannya. (nl-bandung desember 2006)

















Puisi Kesedihan: Haruskah kesedihan itu datang lagi

Haruskah kesedihan itu datang lagi
datang lagi!
datang lagi!
datang lagi!

Haruskah kesedihan itu menyapaku lagi
Setelah kusadari pesonamu
yang dahulu masih membuatku bimbang

Haruskah aku menempuh jalan yang sama
jalan yang sama!
jalan yang sama!
jalan yang sama
Kembali tertinggal di landasan
saat kau terbang dengan diri-nya

Haruskah aku menyiangi lagi
menyiangi lagi!
manyiangi lagi!
menyiangi lagi!

lahan baru
meyakinkan diriku lagi
agar jangan lagi bimbang
memilih ladang

Haruskah aku menangisi lagi
menangisi lagi!
menangisi lagi!
menangisi lagi!
kebimbanganku
keraguanku
ketakutanku

Haruskah aku menatap dengan sedih
arak-arakan bangau di angkasa
Sementara sayapku masih saja basah
tak kunjung kering.

Haruskah aku berterus terang padamu :
Tolong ajari aku cara memeluk matahari
memeluk matahari!
memeluk matahari!
memeluk matahari!
Biar kering sayap-sayapku
Biar aku bisa terbang berarak-arakan
seperti dirimu, dia dan mereka.

bandung 22 desember 2006

Lek Surat Menek Wit Kambil



“Lek Surat menek wit kambil” ngendikane Bapak naliko weruh aku melu turu ning dipanku nyusul adhiku. Adhiku wis ndisiki mapan ning tempat tidure karo ngrungokke dongenge Bapak. Mesti wae adhiku ngguyu kemekelen -- amarga cerita “Lek Surat menek wit kambil” dudu dongeng saktenane.

Lek Surat kuwi jenenge wong sing kerep dikongkon Mbah Putri ngresikki kebone sing jembar karo ngopek kambil sing wis tuwo. Kanthi ngendhiko ngono -- ethok-ethokke dongenge Bapak isine kur nyeritakke Lek Surat lagi ngopek kambil. Dudu dongeng sing serem. Dudu dongeng sing lucu. Dudu dongeng Bandung Bondowoso sing ampuh mung sewengi iso nggawe candi cacahe sewu, utawa dongenge Abunawas lagi pinter-pinteran karo Harun Al Rasyid. Bar mbebeda aku, biasane Bapak terus nuthukke dongeng sing saktenane

^_^

Ngrungokke dongenge Bapak kalebu kesenenganku. Wis dadi adat saben ning keluargaku wiwit jaman mbiyen. Mungkin Bapak mbiyene sok di dongengke karo Simbah. Terus Simbah di dongengke karo Mbah Buyut. Terus Mbah Buyut di dongengke karo Mbah Cangggah. Adat saben sing manfaat dinggo nyeneng-nyenengke bocah-bocah kaya aku lan adhiku aku pendak arep mapan turu.

^_^

Lek Surat Menek Wit Kambil

Adalah kata-kata Ayah ketika saya bergabung dengan adik yang terlebih dahulu berbaring di tempat tidurnya --- sambil mendengarkan Ayah bercerita. Tentu saja adik tertawa cekikikan mendengar kata-kata dalam bahasa jawa itu, yang artinya “Paman Surat naik pohon kelapa”.

Paman Surat adalah nama panggilan seseorang yang biasa dipanggil Nenek untuk membersihkan kebunnya yang luas dan memetik kelapa yang telah masak. Kadang-kadang beliau dipanggil untuk mengganti genting rumah yang bocor. Dengan mengatakan itu seolah-olah cerita Ayah hanyalah tentang Paman Surat yang sedang memetik kelapa. Bukan cerita tentang hal-hal lain yang menarik. Bukan cerita tentang Bandung Bondowoso yang sanggup membangun seribu candi dalam semalam atau cerita tentang Abunawas yang beradu kecerdasan dengan Khalifah Harun Al Rasyid. Biasanya beberapa saat kemudian Ayah akan melanjutkan cerita yang sebenarnya.

^_^


Mendengar cerita dari Ayah adalah salah satu kesenangan saya menjelang tidur. Sebuah kebiasaan bertutur yang telah ada sejak lama. Mungkin Ayah dulunya juga sering di dongengin oleh kakek, dan kakek oleh kakek buyut, begitu seterusnya. Sebuah tradisi untuk menghibur anak-anak seperti saya dan adik saya menjelang tidur.

Membela Pembunuh Sadis dengan Point of View

Berita Pertama
Anak bungsu yang masih balita itu dengan lugunya tertawa-tawa kala diturunkan dari gendongannya. Satu persatu anaknya yang masih kecil-kecil dipeluk. Kemudian istrinya yang lalu pingsan dipelukannya. Demikian juga adik-adiknya tak kuasa menahan air mata kala melepas lelaki tinggi besar itu ke panggung hukuman mati. Ibunya yang semua rambutnya telah memutih tampak menatapnya sayu dengan kepala bersandar di bahu suaminya. Air matanya telah habis untuk menangisi nasib tragis anaknya.

Setelah semua usaha keluarga untuk mendapat pengampunan dari pengadilan ditolak – lelaki itu harus dipancung. Ratusan perempuan yang datang berbondong-bondong dari kampungnya tampak menangis sambil melambai-lambaikan kain hitam tanda berduka cita.

“Jangan berhenti berjuang membela teman-teman saya di penjara. Jadikan saya sebagai korban terakhir pembalasan dendam mereka” teriaknya lantang. Sesaat kemudian orang itu digiring algojo ke papan penjepit leher untuk dipancung. Jerit tangisan ratusan orang mengiringi kepergiannya. Jerit tangis yang tak sanggup mengubah keputusan hukuman mati -- yang entah untuk apa buru-buru dilakukan pada orang gagah itu.


^_^


Berita Kedua
Tanpa basa-basi si lelaki tinggi besar menebaskan parangnya sekuat tenaga ke ubun-ubun anak kepala kampung yang belum lagi berumur 6 tahun. Lelaki itu yang tertawa terbahak-bahak melihat korbannya terkapar di lantai. Ditangkapnya lagi kakaknya yang setahun lebih tua. Ditebasnya anak itu dengan parangnya hingga tewas di tempat. Kemudian dikeluarkan granat yang tergantung di pinggangnya dan dilemparkan ke dalam kamar yang berisi istri kepala kampung yang yang meringkuk di sudut kamar -- memeluk bayinya -- sambil menangis ketakutan. Bummm! granat meledak membuat tubuh keduanya porak poranda dihantam serpihan-serpihan granat.

Tak puas dengan itu diperintahkan untuk menyeret kepala kampung dan tiga orang pembantunya ke halaman rumah. Kemudian kaki mereka digantung di atas pohon. Disuruhnya anak buahnya menjadikan mereka sasaran anak panah. Satu jam kemudian empat orang itu telah mati dengan puluhan anak panah menancap di sekujur tubuh. Tak lama kemudian dibakarnya rumah yang masih berisi tiga orang adik perempuan kepala kampung -- yang berteriak-teriak histeris kala api membakar habis rumah itu bersama tubuh mereka.

Kemarin pagi hidup lelaki bertubuh besar itu berakhir di tangan Algojo yang melaksanakan hukuman pancung di alun-alun. Sebulan sebelumnya pengadilan tinggi kerajaan menolak mengampuni perbuatan kejinya.

^_^

Berita pertama dan kedua bercerita tentang lelaki yang sama. Seorang pembunuh sadis yang telah membantai habis satu keluarga. Teknik penulisan berita dapat membuat pembaca justru kasihan pada si pembunuh. Pembaca seolah-olah tergerakkan untuk bersimpati pada pembunuh dan memusuhi cara kerja pengadilan. Caranya dengan bermain-main dengan point of view. Bermain dengan sudut pandang pemberitaan seperti yang dilakukan pada berita pertama.

Berita pertama mengambil sudut pandang semata-mata dari sisi keluarga si pembunuh. Digambarkannya bagaimana keluarga si pembunuh sangat bersedih. Juga tetangga-tetangganya yang nampak sangat kehilangan. Bahkan berita itu tidak menyertakan informasi tentang penyebab si pembunuh dihukum mati. Tidak disertakan informasi yang cukup sebab musabab mereka harus dihukum mati. Akibatnya kesan yang timbul adalah hukuman itu berlebihan dan dilatarbelakangi balas dendam terhadap sekelompok orang.

^_^

Begitulah kekuatan point of view. Dengan memilih point of view yang cerdik, seorang pembunuh sadis pun dapat disulap menjadi seorang korban yang patut dikasihani.



Llamas & Peru at Menteng Elementary School

A picture of a student from SDN 02 elementary school in Menteng, kisses goodbay Pillar Cayetano, Peruvian Spanish language teacher who will soon return home after a two-year stint at the school — published by The Jakarta Post, Dec. 09. The Peru embassy run cultural programs at the school since 1998. The program provides students a computer, television sets -- and Spanish language teacher until Friday.

One of the cultural programs is drawing competition. At the drawing competition, grade one to two were asked to draw Peru’s national flag; grade three a map; and free to draw anything -- as long as the theme was about the relations between Indonesia and Peru -- for grade four to six.

According to the paper -- depicting an Indonesian man with a goat meeting a Perruvian with a llama, Dian Pratiwi, a fourth grader student won a first prize drawing competition. A second prize won by Laila, a fourth grader student who drawing a llama standing in between a man in a poncho and Indonesian woman in traditional kebaya costume. Laila said that Peru is beautiful and llama is cute.



Llama is a long-eared South American camel family that stands 0.9 – 1.3 m high at the shoulder. In the Peruvian and Bolivian Andes Mountains – male llamas have been used as beast of burden but they are not ridden. A llama with 113 kg weight can carry a load of 45-60 kg for average 25 to 30 km travel a day, but llamas will lie down, refuse to move and often spitting at their driver when weary or overloaded (I remember the angry llama spitting at Captain Haddock’s face on Herge’s the Adventures of Tintin film, episode Prisoners of The Sun). Only female llamas raised for their flesh and also their milk. The males meat is tough and rarely eaten.



The drawing competition is very-effective way to make students interested in Peru. Since they know and then interested in Peru, students can learn about Peru from reading books and browsing the internet. A brilliant program that conduct by Peruvian embassy to exposing Peru to Indonesian students. These days everybody in the world can reach information from world wide web – the only thing we need to do is make them interested in something that we want to promoting.


Reading :
- the jakarta post, 2006 dec, 09.
- encyclopedia encarta & britannica



poncho: traditional cloth of Latin-American Indian


picture of poncho from www.chicoarts.com



Lagu Keren Sheila Majid : Ku Mohon

Setiap hari ku
Mohon agar kau sentiasa
Memberiku ketenangan
Dalam hati kekuatan
Menempuhi segala
Dugaan yang mencabar ini
Pasti punya artinya.

Engkau beriku harapan
Menjawab segala persoalan.
Hadapi semua dalam tenang.
Dengan merasa kesyukuran.
Ku doa Kau selalu.
Mengawasi gerak gerikku
Berkatilah
Ku perlu rahmat dariMu.

chorus:
Oh, Tuhan terangkan hati
dalam sanubariku
untuk menempuhi segala
hidup penuh cabaran ini
Oh, Tuhan ku berserah segalanya kepadamu
agar jiwaku tenang
dengan bimbinganmu selalu.

Adakala ku merasa
Hidup ini seperti kaca
Jikalau tidak bersabar
Hancur berderailah akhirnya
Tabahkanlah hatiku
Melalui semua itu
Oh, kuatkanlah
Cekalkanlah diriku
Curahkanlah nikmatmu
Pada hidupku.

Judul : Ku Mohon
lagu: Mac Chew
lirik : Sheila Majid
Album : Ku Mohon


^_^

Saat-saat tersulit dalam hidup menuntut kesediaan manusia untuk berjuang dan tabah agar mampu bertahan. Kala semuanya nampak mustahil. Kala semua nampak bergerak menjauh dari harapan. Kala bantuan yang diharapkan tak kunjung datang. Kala penghalang bertubi-tubi datang. Gelap pekat, dingin, sunyi sepi sendiri, berdiri di bibir jurang kehancuran dan langit retak-retak serasa akan runtuh. Sementara dia telah bekerja mati-matian. Sementara dia telah mengerahkan semua kemampuan. Bingung tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

Nasib manusia ditentukan oleh dirinya sendiri. Nasib ditentukan oleh kesediaan untuk belajar dan bekerja keras agar keluar dari masa-masa terberat dalam hidupnya. Sayangnya tidak semua hal dapat dikendalikan manusia. Banyak faktor yang diluar kendali manusia. Hanya Tuhan yang mengendalikan segalanya. Sebenarnya manusia amat sangat bergantung pada Tuhan. Karenanya hanya manusia yang sadar akan ketergantungannya yang akan meraih ketentraman. Hanya manusia yang sadar keserbalemahan-nya yang akan meraih ketenangan. Hanya mereka yang pasrah yang akan meraih sebenar-benarnya kebahagiaan.

^_^


Lagu Keren Sheila Majid : Di Suatu Masa

Suria mentari
Menyinari alam ini
Gemersik suara
Angin bayu, nyamannya...

Namun kadangkala
Awan kelam melindunginya
Mendung pun menjelma
Hilanglah cahaya

Akan kugagahi hidup ini
Ku kan teruskannya
Agak sukar menerimanya
Ku tempuhi jua dengan penuh rela

Perjalanan masa mengajar kita
Jadi dewasa
Terlibat segala
Ku kini bahagia

Lupakan segala rasa duka
Bina hidup baru
Hilangkan semua rasa curiga
Memilih arah hidupmu
dengan bebasnya

Ribut melanda
Pasti akan reda
Menggantikan
Hari yang ceria

Lupakan segala rasa kecewa
Bina hidup baru
Semoga tercapai hasrat di jiwa
Kan ku harunginya jua

Di suatu masa

Judul : Di Suatu Masa
lagu: Mac Chew
lirik : Sheila Majid
Album : Ku Mohon




SAKURA-DUA

Betapa kagetnya Sakura ketika pada suatu pagi di samping meja kerjanya telah nangkring seorang anak muda di atas sebuah meja kerja baru. Semula dikiranya dia adalah karyawan baru. Namun anak itu mengaku sebagai orang sewaan perusahaan, yang memakai nama kerja Sakura-Dua. Tugasnya adalah melakukan benchmarking kinerja Sakura alias membandingkan kinerja Sakura dengan standar kinerja yang telah ditetapkan perusahaan. Artinya semua tugas yang diemban Sakura akan dikerjakan pula oleh Sakura-Dua, dan akan dibandingkan hasilnya.

Betapa jengkelnya Sakura ketika orang itu mengatakan bahwa dirinya terpaksa bekerja dibawah kemampuan sebenarnya untuk menyesuaikan dengan standar perusahaan—agar benchmarking berlangsung fair-- tidak memberatkan Sakura.

Fenomena yang terjadi hari-hari berikutnya membuat darah Sakura semakin mendidih. Si “tukang cari muka” dan “sok akrab” itu ternyata dengan cepat mampu menjalin hubungan yang akrab dengan teman-teman satu bagian Sakura. Bukan itu saja dalam waktu singkat si anak telah menjadi populer di lingkungan kerja perusahaan, jauh meninggalkan Sakura yang kini menjadi uring-uringan.

Kinerja Sakura-Dua juga terpaksa diakui sangat baik. Pagi hari dia sudah siap dengan daftar pekerjaan yang harus dilakukan, dan sore hari sebelum pulang kerja dia menandai pekerjaan yang telah diselesaikan. Begitulah setiap hari, dia bekerja dengan check-list, dan herannya dia tak mengerjakan semuanya, hanya pekerjaan yang ditandai yang dikerjakannya. Sebagian pekerjaan dikerjakan seperlunya saja. Seperti jadwal petugas piket yang dibuat Sakura berjam-jam dengan bentuk “artistik”, cukup diselesaikan Sakura-Dua hanya selama lima belas menit dengan bentuk sederhana, nggak ada seninya. Meja kerjanya juga selalu rapi, tidak pernah ada tumpukan-tumpukan dokumen yang tidak jelas seperti yang sering terjadi di meja Sakura.

^_^

Tak perlu ditanya hasil benchmarking. Sakura hanya mampu mencapai 70% dari standar minimal perusahaan. Hari terakhir kerja Sakura-Dua membongkar semuanya. Sebenarnya kehadiran dirinya bertolak dari kesadaran pihak manajemen perusahaan untuk memberi pelatihan manajemen kerja & filing system kepada setiap pekerja agar mampu bekerja dan mendokumentasikan pekerjaannya dengan efektif dan efisien.

Jadi dirinya diperintahkan bukan sekedar untuk benchmarking, tapi juga bertugas untuk meningkatkan kinerja Sakura. Selama tiga bulan ini dia telah memberi contoh nyata, teknik-teknik untuk meningkatkan kinerja. Namun dia khawatir Sakura sekedar menangkap teknik, tanpa mengetahui filosofinya. Maka dia bermaksud membongkar makna dibalik teknik-tekniknya.

Bekerja dengan checklist didasari kesadaran bahwa waktu pekerja terbatas. Jumlah pekerjaan sangat mungkin melebihi waktu yang tersedia. Keberadaan cheklist membuat dia tahu pekerjaan mana saja yang harus diprioritaskan, dan memudahkan pengaturan alokasi waktu untuk setiap pekerjaan. Hal itu untuk mencegah dirinya tergoda menyelesaikan satu pekerjaan sebaik mungkin namun pekerjaan lain menjadi terbengkalai. Biarlah sebuah pekerjaan tidak sempurna dengan kelemahan disana-sini, asal semua pekerjaan dapat terselesaikan.


Kemudian kedisiplinan Sakura-Dua menjaga meja kerjanya selalu bersih adalah untuk menjamin bahwa dia tidak menunda pekerjaan kecil seperti mengembalikan dokumen ke tempatnya, atau review formulir data. Penundaan akan membuat pekerjaan kecil-kecil menumpuk menjadi pekerjaan raksasa yang akan membuat dirinya menjadi liliput yang tertimbun pekerjaan dan merasa tak berdaya untuk menyelesaikannya (nl. umbulharjo - Jogja)


Trik Halus Menggiring Hasil Jajak Pendapat (Survei)

Jaman kiwari jajak pendapat atau polling/survei semakin mendapat tempat di masyarakat. Jajak pendapat mulai dipercaya untuk mengukur tingkat popularitas seseorang, sebuah organisasi atau mengukur tanggapan masyarakat terhadap sebuah issue (misalnya issue kenaikan harga BBM).

Jajak pendapat yang dimaksud disini adalah jajak pendapat profesional yang dilakukan dengan aktif baik lewat telepon atau wawancara langsung (bukan jajak pendapat pasif seperti menunggu SMS atau telepon dari pemirsa televisi).

Jajak pendapat tersebut harus memenuhi kriteria-kriteria statistik sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Misalnya jumlah sampel yang memadai, proporsi sampel yang proporsional dengan jumlah penduduk (jumlah responden di Jakarta harus lebih banyak daripada jumlah responden di Jogja yang penduduknya lebih sedikit), pengambilan sampel secara acak (bukan mengelompok di sebuah kelompok/wilayah kecil) dan sampel representatif mewakili seluruh kelompok dalam populasi.

Namun setelah kaidah-kaidah polling diikuti, ternyata masih ada trik halus yang bisa dilakukan untuk menggiring hasil jajak pendapat agar sesuai dengan “harapan” si pembuatnya. Tekniknya dengan mengakali susunan pertanyaan atau membuat sebuah prolog untuk menggiring jawaban responden. Dengan cara tersebut responden dikondisikan untuk memilih jawaban tertentu. Sepintas jajak pendapat terlihat dilakukan dengan obyektif dan profesional, padahal sebenarnya dilakukan dengan amatiran. Contoh penerapan teknik menggiring jawaban responden adalah pada jajak pendapat dibawah ini.

Pertanyaan Pertama
Belakangan ini di kota kita semakin banyak terjadi kerusuhan yang disebabkan oleh pertandingan sepakbola, yang mengakibatkan kerugian materi maupun korban luka diantara penonton. Menurut anda apakah penyebab kerusuhan itu ?

Pertanyaan Kedua
Pada berbagai peristiwa kerusuhan sepakbola, polisi menangkap banyak perusuh dan menjebloskan ke dalam tahanan. Menurut anda apakah mereka perlu diproses hukum lebih lanjut atau dilepaskan setelah diberi peringatan?.

Pertanyaan Ketiga
Bila anda menjadi korban sebuah kerusuhan yang dilakukan suporter sebuah tim sepakbola setelah melihat pemain idolanya berkelahi di lapangan, apakah anda akan menuntut pertanggungjawaban pengelola tim untuk mengganti kerugian yang ada derita?

Pertanyaan KeempatBila diberi kesempatan memilih atlet teladan, apakah anda akan memilih seorang pemain bola sebagai atlet teladan tahun ini?

^_^

Pertanyaan keempat tidak nyambung dengan tiga pertanyaan terdahulu dan jawaban responden dapat diduga. Mereka tidak akan memilih pemain bola sebagai atlet teladan tahun ini karena pada pertanyaan-pertanyaan sebelumnya responden telah dikondisikan untuk memiliki image buruk tentang komunitas sepakbola.

Pointnya adalah hendaknya kita hati-hati membaca hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh sebuah lembaga yang mengaku profesional sekalipun. Karena meskipun metodenya dapat dipercaya dan hasilnya jujur namun mereka masih bisa “bermain“ dengan menyetir perasaan responden. Trik halus itu bisa jadi luput dari pengamatan para pembaca hasil polling bila tidak hati-hati melihat bentuk dan susunan pertanyaan dalam polling.

Satu jajak pendapat yang ingin memojokkan popularitas partai-partai Islam --si pembuat jajak pendapat bisa saja membuat beberapa pertanyaan tentang pendapat responden terhadap satu aksi pembom bunuh diri yang dia kait-kaitkan dengan gerakan keagamaan -- kemudian tiba-tiba menanyakan apakah si responden ingin memilih partai Islam. Tentu saja beberapa pertanyaan sebelumnya secara tak langsung "menggiring" si responden untuk tidak memilih partai Islam .

Demikian juga pembuat survei tentang popularitas satu perda (peraturan daerah) yang mereka tuduh diwarnai ajaran Islam -- pembuat survei dapat menggiring responden dengan mengungkit-ungkit beberapa kejadian negatif, misalnya ada kejadian salah tangkap orang -- kemudian baru menanyakan apakah responden mendukung atau menentang perda tersebut. Tentu saja si responden yang telah "dikondisikan" tersebut diharapkan akan memberi jawaban sesuai dengan keinginan si pembuat survei.

Jadi jangan buru-buru sedih bila partai politik favorit anda kalah dalam sebuah jajak pendapat atau sebuah peraturan daerah yang baik terlihat tidak populer dalam sebuah jajak pendapat– karena bisa jadi jajak pendapat tersebut sengaja digiring ke arah itu (nl. bandung 2006).
^_^

Menurut kamus (encarta) polls adalah survei terhadap publik, sebuah pertanyaan yang diajukan terhadap populasi atau sampel representatif dari populasi untuk mengetahui opini mereka atau untuk mendapat informasi lainnya.

revisi-1 (nop-09)

tags: jajak pendapat, survei, polling, partai politik islam, perda, survei popularitas partai politik

Mudah-mudahan Bukan Ge-Er (He he he!)



Di kantin siang itu
Senyuman sobat dekatmu
saat kau berjalan melintas secepat-kilat
di dekat meja makan-ku
cukup untuk membuatku penasaran
pengen tahu isi hatimu
















tanya : ...kamu gak malu buat puisi kaya gini?
jawab : yang baca yang bakalan malu hi hi..





Rembulan Keceplosan

Benarkah sang rembulan indah
telah keceplosan mengatakan harapan-nya
Atau dia hanya main-main saja




Tidak Jadi Puisi

Aku ngaku aja deh!
Kalo aku yang bikin kamu
nggak bisa tidur
dan nggak enak makan
jarang-lah jadi puisi
Tapi kalo dirimu
(Psst! yang sungguh menawan)
memporakporandakan harapanku

Mudah sekali jadi puisi!.






Cicak Suka Mencopet ?

Sejak kapan cicak suka mencopet ? Siapa yang menjadi korbannya ?. Untuk lebih jelasnya mari kita bertanya pada semut-semut yang berbaris di dinding. Namun berhubung semut-semut tidak bisa bicara, Shinichi Kudo yang akan memberi testimoni. Begini ceritanya. Waktu itu Shinichi Kudo sedang mengamati atau lebih tepatnya melihat serombongan semut yang berpayah-payah mengangkut rontokan makanan dari meja makan atau lantai ke atas tembok. Mereka bergotong royong membawa makanan yang ukurannya lebih besar dari badan mereka sambil kadang-kadang memutar-mutar posisi makanan (mungkin) untuk mencari posisi yang paling enak. Setelah bekerja keras (andai punya kelenjar keringat mungkin badan mereka sudah bermandikan peluh) mengangkut makanan ke tengah-tengah dinding tiba-tiba muncullah si reptil penguasa tembok. Seekor cicak yang ukuran badannya jauh lebih besar dari semut tanpa malu-malu menyambar bawaan rombongan makhluk kecil itu. Sigap merebut makanan yang sedang di angkut ramai-ramai. Setelah berhasil merampas, si cicak langsung lari menjauhi para semut yang (sepertinya) menatap cicak dengan penuh kemarahan.



“Awas lu! Kalo sampai kejepit pintu gue makan lu!” mungkin begitulah panglima semut melampiaskan kekesalannya.


Benarkah cicak suka mencopet ? Nggak lah, beliau hanya mengikuti nalurinya untuk mencaplok makanan yang melintas di dekatnya.

“Bukan salah cicak caplok makanan yang mondar-mandir di depan lidah cicak” begitulah kira-kira jawab si cicak.

Seekor Kucing Sia-sia Menggali Tanah Berumput

Ketika Shinichi Kudo berjalan di koridor depan kantor kas, nampak seekor kucing sibuk menggaruk-garukan kakinya di halaman rumput yang terhampar di samping koridor. Mungkin dia habis beol, terus berusaha menutupi feces yang keluar dari dirinya itu dengan tanah. Sebuah ritual khusus yang dijalani bangsa kucing sejak jaman dahulu kala. Namun apa daya. Tanah yang tertutup rerumputan tebal membuatnya tak kunjung berhasil. Setelah beberapa lama usahanya gagal total – akhirnya si kucing menyerah dan pergi begitu saja. Ada dua pilihan yang bisa dilakukan kucing itu pada hari-hari berikutnya. Pertama adalah kembali buang hajat di tempat itu kemudian garuk-garuk rumput lagi dengan sia-sia. Kedua dia mencari tempat lain yang memungkinkan dia menimbuni “hartanya” dengan tanah. Rasanya nggak perlu men-cap kucing yang memilih pilihan pertama sebagai “keledai bodoh karena jatuh dua kali pada lubang yang sama”. Karena dia bukan keledai tapi dia adalah seekor kucing.


Catatan :
Ada lelucon jaman dahulu yang menyebut kucing sebagai “binatang paling rugi” karena setiap kali beol selalu diikuti kegiatan menimbunnya dengan tanah.



Temuan Baru: Toksin Tetanus untuk Terapi Penderita Depresi

Sebuah penelitian di Departemen Biokimia & Biologi Molekuler dan Institut Neuroscience Universitas Autonoma De Barcelona menemukan toksin tetanus -- yang merupakan bahan dasar vaksin tetanus -- dapat digunakan untuk terapi mengatasi gangguan psikologi seperti depresi, kegelisahan dan anorexia (gangguan jiwa takut gemuk). Toksin tersebut juga dapat digunakan untuk memperlambat terjadinya gangguan neurodegeneratif seperti penyakit parkinson (gangguan sistem syaraf yang mempengaruhi pengendalian otot).

Serotonin adalah bahan kimia neurotransmiter yang bertugas membawa sinyal dari satu sel syaraf ke sel berikutnya melewati suatu membran yang disebut membran sinaptik. Setelah serotonin diangkut ke ujung sel syaraf untuk kemudian dilewatkan membran sinaptik, sisa serotonin yang tertinggal dalam sel akan dipecah atau diserap kembali oleh sel. Serotonin dianggap bertanggung jawab terhadap beberapa hal penting misalnya tidur, nafsu makan & rasa nyaman (well-being). Para penderita depresi memiliki kadar serotonin yang rendah pada otak, akibatnya mereka merasa gelisah dan tidak nyaman. Kondisi itu dapat dimanipulasi dengan mengatur kadar serotonin pada otak dengan menggunakan obat-obatan. Prozac adalah salah satu merek obat untuk mengatasi depresi. Cara kerja Prozac adalah dengan menghambat penyerapan kembali serotonin oleh sel-sel syaraf sehingga kadar serotonin otak dapat dijaga.

Peran toksin tetanus pada terapi depresi mirip dengan Prozac. Cara kerja toksin tetanus adalah dengan menghambat mengalirnya serotonin ke membran sinaptik, sehingga kadar serotonin dalam sel syaraf terjaga. Toksin tetanus memiliki efektifitas sama dengan obat-obat inhibitor selektif yang selama ini digunakan. Bahkan lebih kuat, lebih tahan lama dan lebih spesifik. Sifat penghambatan ini menjadikan toksin tetanus dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai tujuan. Toksin tetanus juga akan lebih efektif dibanding Prozac dan lebih efektif dibanding beberapa obat lain yang bekerja secara selektif menghambat pengangkutan serotonin di ujung sel syaraf.

^_^

Molekul toksin tetanus terdiri dari dua bagian terpisah & berbeda. Komponen pertama adalah yang menyebabkan efek toksik dan gejala-gejala tetanus. Komponen yang kedua adalah yang tidak berbahaya, dapat penetrasi ke syaraf dan mempengaruhi sistem syaraf. Bagian yang tidak berbahaya inilah yang digunakan untuk terapi mengatasi depresi. Selama penelitian di Universitas Autonoma De Barcelona, komponen yang disebut domain carboxy-terminal tersebut direproduksi dalam skala besar di laboratorium. Pengujian toksin dilakukan dengan cara mempelajari pengaruhnya terhadap sistem syaraf tikus. Tujuan penelitian ini adalah melihat kemungkinan penggunaan dosis sublethal toksin tetanus dan molekul-molekul turunannya untuk melakukan terapi.

Setelah melakukan studi selama 20 tahun akhirnya mereka berhasil memperoleh hasilnya. Komponen toksin tetanus yang tidak berbahaya ternyata dapat menghambat penyebaran serotonin melewati membran sinaptik. Para peneliti tersebut juga membuktikan bahwa toksin dan fragmen rekombinannya, carboxy terminal, fragmen tidak berbahaya dapat memperkuat sel syaraf dan melindunginya dari agresi eksternal. Hal itu berarti toksin tetanus memiliki efek neuroprotektif yang mencegah kematian sel syaraf pada saat sel syaraf menghadapi situasi agresif. Fenomena itulah yang menyebabkan mereka yakin bahwa fragmen tersebut dapat lebih efektif dibanding neurotrophin (protein dalam tubuh yang menunjang kehidupan dan pertumbuhan sel-sel syaraf) dalam hal proteksi melawan gangguan neurodenegeratif seperti penyakit parkinson (translated by nl – bandung ).

sumber:


  • Cara kerja Prozac :







  • Tetanus toxin found to have therapeutic properties

    A team of researchers from the Department of Biochemistry and Molecular Biology and the Institute of Neuroscience at the Universitat Autònoma de Barcelona has discovered that tetanus toxin, which causes tetanus, could be extremely useful as a therapy against psychological disorders such as depression, anxiety and anorexia, and to slow the progress of neurodegenerative disorders such as Parkinson's disease.


    Tetanus toxin is a neurotoxin belonging to the same family as botulinum neurotoxins, which cause botulism. These have been successfully used as a therapy to treat disorders caused by abnormal muscular contractions such as strabismus, cerebral palsy, anal contractions and torticollis. Recently these toxins have been used even in cosmetics against wrinkles. For these therapeutic and cosmetic applications, the scientists are working with sublethal doses of toxins.

    Led by José Aguilera, scientists from the Department of Biochemistry and Molecular Biology and the Institute of Neuroscience at the UAB, have studied whether it would also be possible to use sublethal doses of tetanus toxin and molecules derived from tetanus toxin for therapeutic purposes. The results have been obtained in the laboratory after 20 years of studying these toxins, and they are very encouraging.

    Two separate, distinct parts form the tetanus toxin molecule: one part is the cause of the toxic effects and the tetanus symptoms; the other, however, is harmless and is able to penetrate and affect the nervous system. This harmless part, called the carboxy-terminal domain, has been reproduced in large quantities in the laboratory so that tests can be carried out on its effects on the nervous system of rats.

    The experiments have shown that the harmless part inhibits serotonin from being transported through the synaptic membranes, i.e. the membranes that connect the neurones so that signals can be sent through the brain. The molecule is as effective as the selective inhibitors currently used, but they are more powerful, they last longer, and they are more specific. This inhibitory effect converts the molecule into what could be a drug with many uses. It would be more effective than Prozac and more effective than any drug that works by selectively inhibiting the transportation of serotonin in the nerve endings. Behavioural disorders such as depression, anxiety and anorexia may be treated using the molecule derived from tetanus toxin.

    The researchers have also been able to show that toxin and its recombinant fragment, carboxy terminal, the harmless fragment, strengthens the neural cells and protects them from external aggressions. This means it has a neuroprotective effect that prevents the death of the neurons when they are faced with aggressive situations. This is why the scientists believe the harmless toxin fragment could be more effective than neurotrophins as protection against neurodegenerative disorders such as Parkinson's disease.

    Universitat Autonoma de Barcelona

    sumber:







  • Testimoni : Untuk Iklan Layanan Masyarakat yang Lebih Menarik



    VAKSINASI MEMBENTENGI KELUARGA SAYA DARI WABAH

    Yanta Suparyanta (36) Mandor Pekerja Bangunan dan Ketua RT

    Nama saya Yanta Suparyanta. Saya adalah seorang mandor pekerja bangunan yang juga menjadi ketua RT. Dua tahun yang lalu saat berkunjung ke sebuah mal, saya melihat pameran vaksinasi yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan farmasi. Berkat pameran itu saya tergerak untuk menyisihkan sebagian uang saya untuk biaya vaksinasi Hepatitis B bagi keluarga saya, termasuk kedua orang tua saya. Walaupun penghasilan saya tidak besar, saya yakin biaya pencegahan penyakit akan jauh lebih murah dibanding biaya pengobatan.


    Keyakinan saya terbukti saat beberapa tetangga saya terkena Hepatitis B dan harus dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu. Rupanya penyakit Hepatitis B sedang mewabah di daerah kami. Dua bulan yang lalu beberapa mahasiswa KKN datang untuk mengambil sampel darah penduduk untuk uji indikasi terkena Hepatitis B. Hasil pemeriksaan menunjukkan di RT saya saja ada belasan orang yang telah terjangkit penyakit itu sehingga harus berobat jalan. Alhamdulilah keluarga saya dan juga tetangga-tetangga saya yang dahulu mau saya ajak melakukan vaksinasi tak satupun yang terkena penyakit itu. Kini saya semakin yakin bahwa mencegah itu lebih mudah & lebih murah daripada mengobati.

    ^_^

    Kisah diatas dibuat sebagai contoh iklan layanan masyarakat berbentuk testimoni. Untuk iklan yang sebenarnya tentu diperlukan perburuan pengalaman yang menarik dari konsumen. Kesaksian atau testimoni konsumen adalah metode iklan yang menarik karena menceritakan produk dari sudut pandang konsumen. Testimoni sejalan dengan filosofi marketing modern, yaitu melayani kebutuhan konsumen dan bukan menjual produk atau jasa. Idealnya perusahaan, pemerintah atau lembaga sosial menyediakan layanan sesuai kebutuhan konsumen. Bukan menawarkan sebuah produk atau jasa yang mampu mereka produksi tanpa peduli dibutuhkan atau tidak oleh konsumen. Iklan-iklan layanan masyarakat seperti iklan waspada flu burung, iklan pemilihan kepala daerah, iklan pemakaian helm, iklan pemakaian sabuk pengaman dan juga iklan kebiasaan melakukan vaksinasi akan sangat menarik bila dikemas dalam bentuk testimoni (nl. bandung november 2006)


    NB: Beda marketing dengan penjualan adalah departemen marketing bekerja dengan cara mendeteksi dan melayani kebutuhan konsumen, sedangkan departemen penjualan sekedar menjual produk/jasa yang dimiliki sebuah institusi kepada konsumen.


    Testimoni (2) Seandainya Saya Tidak Hobby Mengoleksi Helm

    Rudi Kartika (17 thn) siswa SMU kelas XII.
    Sore hari dua minggu yang lalu aku naik motor untuk pergi ke tempat les bahasa jepang. Kurang lebih 100 meter sebelum tempat les, tiba-tiba mobil yang berada di depanku berhenti mendadak karena ada orang menyeberang jalan. Aku kaget setengah mati dan membanting motorku ke kiri. Diluar dugaanku di sebelah kiri mobil terdapat parit yang terbuka tanpa penutup. Aku dan motorku terjun bebas ke dalam parit sedalam 2 meter. Kepalaku sempat membentur dinding parit sebelum jatuh terkapar di dasar parit yang kering.

    Kata orang-orang yang menyaksikan kejadian itu dan kemudian datang menolongku, aku beruntung sekali karena memakai helm. Karena terlindung helm, kepalaku tidak terluka parah walaupun terbentur dinding parit yang keras. Menurut dokter yang memeriksaku, helm yang kukenakan berkualitas bagus. Helm itu membantu melindungi kepalaku dari benturan sehingga aku tidak mengalami cedera otak berat. Selama ini aku memang senang mengoleksi helm-helm jagoan. Hobiku itu ternyata telah membantuku terhindar dari cedera berat. Seandainya aku memakai helm ala kadarnya mungkin hingga saat ini aku masih terbaring di rumah sakit. Alhamdulilah aku sangat bersyukur pada Allah bahwa kebiasaanku memakai helm telah memberi manfaat yang besar kepadaku.

    ^_^

    Kisah rekaan di atas hanyalah contoh iklan layanan masyarakat berbentuk testimoni. Iklan tersebut terutama ditujukan pada orang-orang yang sudah menggunakan helm tetapi belum helm yang memenuhi syarat. Melalui testimoni seorang konsumen diajak untuk melihat secara langsung bukti-bukti keuntungan yang akan diperolehnya setelah menggunakan produk yang diiklankan. Si pengiklan berusaha menggunakan kacamata konsumen untuk memberi alasan mengapa konsumen perlu menggunakan produk tersebut. Tentu saja untuk membuat iklan testimoni si pengiklan harus gigih mencari konsumen yang memiliki pengalaman menarik.

    Kisah dibawah ini adalah contoh lain iklan testimoni pemakaian helm yang ditujukan pada orang-orang yang enggan memakai helm karena dianggap merepotkan.

    ^_^

    HELM TELAH MENGHINDARKAN SAYA DARI CACAT SEUMUR HIDUP

    Irawati (21 thn) mahasiswi & kasir part time pasar swalayan.
    Selama ini saya tidak pernah memakai helm kecuali terpaksa karena takut dirazia polisi. Helm itu merepotkan, gerah, gatal dan sungguh terasa tidak enak di kepala. Namun kejadian malam hari itu telah merubah segalanya. Malam itu saya bersama teman-teman habis menghadiri acara kantor di sebuah villa di luar kota. Menjelang tengah malam kami beramai-ramai pulang naik motor. Saya dibonceng oleh seorang teman yang berhasil memaksa saya memakai helm. Sebenarnya saya bersedia memakai helm karena helm itu akan merepotkan pengemudi bila digantung di motor. Alasan lainnya adalah udara malam itu dingin sekali sehingga helm akan membantu menghangatkan kepala saya.

    Kecelakaan itu terjadi di satu lampu merah menjelang mamasuki kota. Dari arah belakang ada sebuah sedan yang diduga sopirnya ngantuk menghantam tiga motor kami yang sedang berhenti di lampu merah. Enam orang terlempar dari motor ke aspal jalan, termasuk saya. Tubuh saya terlempar paling jauh sampai ke tepi jalan dan kepala saya menghantam tiang listrik. Kami berenam sempat beberapa lama dirawat di rumah sakit. Beberapa diantara kami mengalami retak kaki dan tangan. Namun kami sangat beruntung karena kepala kami tidak cedera parah berkat helm standard yang kami kenakan. Terutama saya. Sulit membayangkan apa yang terjadi pada saya bila saya tidak memakai helm atau memakai helm murahan. Kepala saya yang membentur tiang listrik mungkin akan mengalami cedera otak yang membuat saya cacat seumur hidup (makmur - bandung).








    Yang Keren dari Billy Joel : Just The Way You Are

    JUST THE WAY YOU ARE

    Don't go changing, to try and please me
    You never let me down before, mmmm
    Don't imagine, you're too familiar
    And I don't see you anymore

    I would not leave you in times of trouble
    We never could have come this far, mmmm
    I took the good times, I'll take the bad times
    I'll take you just the way you are

    Don't go trying, some new fashion
    Don't change the color of your hair, mmmm
    You always have my, unspoken passion
    Although I might not seem to care

    I don't want clever conversation
    I never want to work that hard, mmmm
    I just want someone, that I can talk to
    I want you just the way you are

    I need to know that you will always be
    The same old someone that I knew
    Mmmm, what will it take till you believe in me
    The way that I believe in you



    I said I love you, and that's forever
    And this I promise from the heart, mmmm
    I could not love you any better
    I love you just the way you are
    I don't want clever conversation
    I never want to work that hard, mmmm
    I just want someone, that I can talk to
    I want you just the way you are


    Tidak Perlu Merasa Berpura-pura saat Jalani Kebiasaan Baru

    Obrolan seorang Ibu dengan anaknya yang baru masuk sekolah. Si anak sedang belajar menyapa orang-orang yang lebih tua seperti guru-guru dan tetangga-tetangganya bila berpapasan dengan mereka. Gadis kecil yang baru saja berulang tahun ke-lima itu mengeluh karena dirinya merasa sedang bersandiwara, menjadi tukang berpura-pura.

    “Mama, mengapa aku merasa berpura-pura jadi orang ramah saat menyapa mereka! Rasanya nggak enak banget!. Seolah-olah aku berubah menjadi Mama yang suka menyapa para tetangga!”



    Si Ibu tertawa geli mendengar kata-kata si kecil.


    “Begitulah rasanya saat pertama kali kita mengubah perilaku. Dulu sewaktu sekecil adikmu kau diam saja bila berpapasan dengan mereka. Sekarang saat kau belajar menyapa mereka, pastilah akan terasa canggung. Seolah-olah kau sedang berpura-pura, karena memang hal itu belum menjadi kebiasaanmu. Namun percayalah lama-kelamaan semua akan terasa biasa kembali. Kau tidak lagi menjadi si pura-pura ramah, tapi kau benar-benar menjadi anak yang ramah”

    ^_^

    Hal yang biasa terjadi pada saat hendak membiasakan perilaku yang baru adalah merasa canggung, berpura-pura, bersandiwara. Namun pada saatnya nanti semua akan terasa kembali seperti biasa.

    Hal-hal yang Akan Kauketahui Setelah Empat Tahun Bekerja

    Sabtu pagi ketika Maruko yang masih dengan tubuh kedinginan menghidupkan laptopnya menemukan sebuah e-mail aneh dari Shinichi Kudo. Rupanya anak itu sedang emosional, jengkel pada sesuatu dan parahnya menumpahkan semua “kemarahannya” dengan menuliskan hal-hal lain dengan kata-kata yang sepintas kelihatan normal-normal saja – namun Maruko dapat dengan terang benderang merasakan luapan emosi yang meledak-ledak dibaliknya.

    Ungkapan-ungkapan itu banyak yang telah diketahui oleh Maruko. Bukan hal yang baru. Namun karena Shinichi “meneriakkannya” dengan kalimat-kalimat yang lantang tak urung Maruko merasa gusar juga. Marah-marah kok pada hal-hal yang tak berhubungan dengan penyebab kejengkelan!. Jadinya pilihan kata-katanya nabrak-nabrak kemana-mana!

    Seperti tentang supervisor – enak saja Shinichi mengatakan bila Maruko terpaksa mengerjakan pekerjaan penting karena anak buahnya sibuk dengan pekerjaan tidak penting berarti dirinya tidak berhak disebut supervisor. Lalu siapa yang harus mengerjakan pekerjaan tidak penting ?. Gimana bila anak buahnya salah dalam mengerjakan pekerjaan penting ? Juga tentang cuti panjang. Apakah sesederhana itu ?. Bila dirinya tak bisa cuti panjang karena anak buahnya tak ada yang bisa menggantikannya, berarti dia tidak berhak mendapat tunjangan jabatan ? Ha ha ha! Maruko tertawa kala membayangkan dirinya memforward email itu ke bossnya.

    Apalagi tentang meluaskan wewenang -- pembagian wewenang antara dirinya dengan boss memang tidak begitu jelas. Namun bila Maruko bermaksud meluaskan wewenangnya berarti dia mengambil resiko untuk kena damprat bila mengambil keputusan yang salah. Walaupun dengan perluasan wewenang itu pekerjaan bisa selesai lebih cepat dan pekerjaan bossnya pun akan jauh lebih ringan. Karena “kera-kera” pekerjaan akan bergelantungan di tangan Maruko dan bukan di tangan bossnya yang telah dipenuhi “kera-kera” pekerjaan lain.

    ^_^

    Akhirnya Maruko memutuskan untuk membaca saja e-mail itu tanpa komentar apapun. Yah dia juga tidak setuju dengan embel-embel tulisan yang berbunyi “Fakta-fakta yang akan kau sadari setelah empat tahun bekerja” --- yang menurut Maruko hanya berlaku bagi orang yang tidak pernah belajar dari para pakar dan “Begawan” yang telah berbaik hati membagi-bagikan ilmunya di jurnal-jurnal bisnis sejak puluhan tahun silam. Bila bisa belajar dari mereka mengapa aku harus menunggu bertahun-tahun untuk mengetahuinya.

    ^_^

    From : Shinichi Kudo
    Subject : Percayakah Kamu?



    PERCAYAKAH KAMU ?
    (Setelah 4 tahun bekerja kamu akan menyadari fakta-fakta berikut)


    Kamu tidak akan bekerja efektif bila kau merencanakan lembur selepas jam kerja atau berencana lembur pada hari sabtu.

    Sebaliknya kamu akan bekerja sangat efektif bila saat weekend kau merencanakan untuk cuti dan berlibur ke Bali. Kau akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan agar dapat menikmati liburan dengan tenang.

    Kamu akan mudah terjebak pada pekerjaan-pekerjaan kurang penting atau pekerjaan orang lain bila pada pagi hari kamu datang ke kantor tanpa rencana daftar pekerjaan yang akan diselesaikan.

    Kamu akan menghabiskan waktu seharian untuk menyelesaikan review 4 BPR (Batch Production Record), dan kamu juga hanya membutuhkan waktu satu hari untuk menyelesaikan review 12 BPR. Tanpa kau sadari kecepatan kerjamu akan menyesuaikan dengan jumlah pekerjaan.

    Kamu akan selalu menemukan kesalahan dan memperbaiki SOP yang sedang kau kerjakan, bila kau tidak memiliki batas waktu yang jelas untuk menyelesaikan sebuah SOP.

    Kamu memiliki wewenang yang jauh lebih luas dari yang kau bayangkan bila kamu berani menjajaki. Jangan pernah berharap atasanmu akan mendeskripsikan secara jelas wewenang yang kau miliki.

    Kamu akan mendapat perlawanan yang habis-habisan bila kau memperjuangkan pendapatmu dengan cara memojokkan pendapat orang lain dalam sebuah meeting. Orang tak akan mau kehilangan muka di depan orang banyak bahkan mungkin untuk sesuatu yang dia tahu salah.

    Kamu harus secepatnya “memberi pelajaran” pada bawahanmu yang lebih suka berhubungan langsung dengan atasanmu dalam mengambil keputusan. Kecuali kau ingin kehilangan kendali atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu..

    Kamu tidak berhak disebut supervisor bila kamu terpaksa harus terjun langsung mengerjakan pekerjaan penting karena anak buahmu sibuk dengan pekerjaan tidak penting.

    Kamu akan kehilangan antusiasme seluruh anggota tim, bila kau membiarkan seorang anggota tim bekerja seenaknya.

    Kamu sebenarnya tidak berhak mendapat tunjangan jabatan bila kamu tidak bisa mengambil cuti panjang karena tak seorang pun asistenmu yang mampu menggantikan pekerjaanmu. Kamu tak lebih dari seorang pekerja biasa yang dibayar lebih tinggi dari anak buahmu.

    Meeting hanya memboroskan waktu bila pada akhir meeting kamu tidak menunjuk personil yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan hasil meeting dan menentukan batas waktu penyelesaiannya.

    Kamu harus bersiap untuk kecewa bila mengharapkan atasan berperan seperti ibu kandung yang selalu mengasuh dan melindungimu. Bisa saja seorang atasan yang terjepit sebuah masalah besar dalam melakukan pembelaan diri tanpa sengaja menghancurkan reputasi bawahannya.


    Wasalam


    Kudou Shinichi.


    ^_^

    Pastilah Maruko tidak menyetujui bulat-bulat semua petatah-petitih itu. Ada hal-hal yang terlalu ekstrim, yang menurutnya terlalu berlebihan. Karenanya Maruko menganggap email pagi-pagi itu sebatas pemicu mengalirnya kembali inspirasinya yang kebetulan sedang macet karena tertimbun pekerjaan yang melimpah ruah. (makmur 14, bandung november 2006)


    Antara Manajer dan Tenaga Ahli

    Tenaga ahli dibutuhkan pada saat terjadi masalah teknis operasional yang sulit dipecahkan hanya dengan berbekal pengetahuan manajemen dan pengalaman saja. Pengetahuan tentang produk yang dimiliki seorang ahli akan membantu menguraikan permasalahan teknis sampai ke akar-akarnya sehingga dapat dirumuskan penanganan yang paling tepat

    ^_^

    Saat memeriksa rancangan gaji yang diajukan sebuah perusahaan Hi-technology, Dini dengan cepat menemukan hal yang dapat diperbaiki pada rancangan sistem penggajian kliennya tersebut. Dini berpandangan sistem penggajian tidak semata-mata masalah finansial perusahaan, tetapi juga sangat menentukan peta komposisi tenaga profesional yang akan dimiliki perusahaan 10 tahun yang akan datang.

    Dalam pertemuan empat mata dengan pucuk pimpinan perusahaan klien, Dini memaparkan bahwa penggajian model tersebut hanya mencerminkan penghargaan terhadap jabatan-jabatan struktural dan kurang memperhatikan posisi-posisi yang didasarkan pada keahlian. Dalam jangka panjang, sistem itu akan mendorong perusahaan memiliki banyak sekali manajer handal tetapi akan kekurangan tenaga ahli. Suatu keadaan yang sama sekali tidak diinginkan oleh sebuah perusahaan yang bertumpu pada teknologi tinggi. Dini menyarankan agar perusahaan terlebih dahulu memperbaiki sistem karir sebelum memperbaiki sistem penggajian.

    Kurangnya perhatian terhadap pembangunan jenjang karir keahlian akan mendorong orang-orang terbaik terkonsentrasi pada jabatan-jabatan struktural. Dengan kata lain akan banyak sekali manajer yang sanggup dengan efektif menjalankan program yang telah digariskan perusahaan. Namun sebaliknya perusahaan akan kekurangan tenaga ahli yang memiliki pengetahuan mendalam tentang science dan teknologi yang pada gilirannya akan menyebabkan perusahaan kesulitan menjabarkan standar-standar produksi internasional ke dalam prosedur baku operasional sehari-hari. Perusahaan juga akan kesulitan mengadopsi perkembangan teknologi terbaru ke dalam proses produksi rutin karena untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan pengetahuan teknis yang sangat mendetail.


    ^_^

    Seorang manajer akan terdorong menghabiskan waktunya untuk mengurusi tetek bengek operasional perusahaan dan hanya memiliki sedikit waktu untuk mendalami product knowledge yang sebenarnya adalah ruh dari kegiatan operasional perusahaan. Sebaliknya seorang ahli profesional akan terdorong mempergunakan waktunya untuk mendalami product knowledge karena tidak disibukkan oleh urusan manajerial sehari-hari yang sangat menyita waktu.

    Pada prakteknya seorang manajer dibutuhkan untuk mengoperasikan perusahaan dengan efektif dan efisien sesuai prosedur baku yang telah disiapkan. Tenaga ahli dibutuhkan pada saat terjadi masalah teknis operasional yang sulit dipecahkan hanya dengan berbekal pengetahuan manajemen dan pengalaman saja. Pengetahuan tentang produk yang dimiliki seorang ahli akan membantu menguraikan permasalahan teknis sampai ke akar-akarnya sehingga dapat dirumuskan penanganan yang paling tepat.

    Akhirnya Dini mengusulkan pada klien-nya untuk menajamkan jenjang karir keahlian yang selama ini samar-samar untuk mendampingi jenjang karir struktural, dan memberikan penghargaan yang sama terhadap keduanya. Dengan kata lain tunjangan karena keahlian seorang tenaga ahli harus lebih besar atau setidaknya sama dengan tunjangan jabatan seorang manajer. Bahkan Doni menyarankan pendapatan total setahun seorang tenaga ahli berpeluang lebih besar dari seorang manajer pada level yang sama, agar jalur karir keahlian juga diminati oleh karyawan (kalimantan 5 bandung)



    Lagu keren Ungu: Surga-Mu

    Ungu : Surga-Mu

    Segala yang ada dalam hidupku
    Kusadari semua milikmu
    Kuhanya hamba-Mu yang berlumur dosa

    Tunjukkan aku jalan lurus-Mu
    untuk menggapai surgamu
    Terangiku dalam setiap langkah hidupku
    Karena kutahu hanya kau tuhanku
    Allahu Akbar, Allah Mahabesar
    Kumemujamu di setiap waktu
    Hanyalah padamu tempatku berteduh
    memohon ridho dan ampunanmu

    (Lirik lagu ungu: Surga-Mu)

    Teknologi untuk Kemanusiaan

    Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakariyya ar-Razi adalah Kepala Dokter Rumah Sakit Besar di Baghdad yang hidup sekitar tahun 865-925 M. Selama hidupnya beliau menulis lebih dari 200 buku kedokteran. Salah satu karya besarnya adalah sebuah monograf tentang penyakit cacar dan campak. Sebagai penerus jalan yang dirintis ar-Razi dan para ilmuwan besar lain sejak ribuan tahun silam, kami selaku perusahaan farmasi juga bekerja keras menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi demi memajukan dunia kesehatan. Hasilnya adalah diluncurkannya produk-produk baru kami yang bermanfaat untuk mempermudah jalan pemeliharaan kesehatan manusia. Dan sampai detik ini kami masih terus bekerja keras untuk mengembangkan dan meningkatkan sumbangan kami bagi perbaikan taraf kesehatan jutaan manusia di seluruh penjuru dunia.












    <

    OBROLAN DI BAWAH PURNAMA

    SERI(2) OBROLAN DI BAWAH PURNAMA


    Artinya bila pun mendapat boss yang lebih suka menghakimi hasil pekerjaan anak buahnya — bukan masalah besar buat mereka. Karena mereka tahu bahwa fungsi supervisi itu dapat dilakukan oleh diri mereka sendiri; demikian juga dengan pelatihan, bisa mereka dapatkan dengan belajar dari buku ataupun dari para kolega senior.

    ^_^

    Shinichi Kudo yang mulai merasakan kelelahan akibat terus menerus duduk -- kegirangan ketika bis memasuki halaman parkir sebuah rumah makan untuk beristirahat. Hampir semua penumpang turun untuk makan atau sekedar melepas penat, termasuk Shinichi dan Haibara. Keduanya menikmati sajian wedang sekoteng sambil duduk di emperan rumah makan--memandang langit hitam berhias --bulan purnama penuh-- berwarna kemerahan.

    “Baru kusadari, begitulah seharusnya seorang Supervisor” kata Haibara menyambung fungsi supervisi yang dilakukannya. Bukan datang untuk memadamkan api dan menghakimi kesalahan anak buah-nya. Seharusnya dia memandu sepanjang jalan, mengingatkan jika anak buahnya lupa mengerjakan tugas dan memberitahu cara mengerjakan tugas dengan benar.

    Bukan marah-marah diakhir bulan saat pekerjaan tidak beres atau bahkan mengadili pekerjaan yang salah. Seharusnya dia layaknya seorang guru yang setiap hari mengajar, memberi pekerjaan rumah untuk latihan dan mengoreksi bila murid salah, mengingatkan bila mereka malas. Sesudah semua itu dikerjakan barulah dia boleh menuntut murid-muridnya mampu mengerjakan soal-soal ujian semester dengan benar.

    “Apakah hukum itu berlaku juga bagi atasan kita?” dengan spontan sebuah pertanyaan muncul dari mulut Shinichi.

    Haibara tertawa mendengar pertanyaan tersebut. Sebaliknya Shinichi tersenyum kecut, karena arah pertanyaannya terbaca. Rupanya Haibara cukup cerdik untuk menangkap bahwa pertanyaan itu bila dinyatakan dengan vulgar akan berbunyi :

    “Apakah atasanku adalah orang yang paling bertanggung-jawab bila terjadi ketidakberesan pada pekerjaanku”.

    Setelah berhenti tertawa, Haibara menatap Shinichi sejenak, kemudian memamerkan senyumnya yang menawan seraya mengatakan bahwa Shinichi pasti telah tahu jawaban pertanyaan tersebut.

    ^_^

    Kini sadarlah Shinichi bahwa gadis di sampingnya adalah seorang “Coveyan” juga. Sebutan untuk orang-orang yang digambarkan oleh Stephen Covey sebagai manusia yang bertanggung jawab terhadap nasib dirinya. Tak ada kamus sibuk menyalahkan orang lain. Pada intinya mereka fokus pada hal-hal yang bisa dikerjakan dan tak memusingkan hal-hal yang tak bisa diubah.

    Artinya bila pun mendapat boss yang lebih suka menghakimi hasil pekerjaan anak buahnya — bukan masalah besar buat mereka. Karena mereka tahu bahwa fungsi supervisi itu dapat dilakukan oleh diri mereka sendiri; demikian juga dengan pelatihan, bisa mereka dapatkan dengan belajar dari buku ataupun dari para kolega senior. Toh jauh lebih sulit merubah sifat seorang boss -- dibanding menjadikan diri mereka seorang Self Starter-- seseorang yang dapat bergerak maju tanpa butuh bimbingan dan dorongan dari seorang atasan. (kalimantan 5 bandung)




    SERI (1) SEGITIGA HAIBARA

    Di Bis yang membawanya pulang ke kampung halaman-- Shinichi Kudo mulai mengenal Haibara. Kesan pertama orangnya simpel dan efisien karena hanya membawa ransel kecil-- tanpa bekal makanan dan minuman. Perbincangan sepanjang perjalanan membawa Shinichi berkelana ke “Dunia Haibara”. Gadis berambut lebat itu sudah satu setengah tahun bekerja di bagian billing sebuah perusahaan telekomunikasi. Lulusan akuntansi sebuah universitas besar tersebut bekerja dengan dibantu 8 orang teman, dus sebagai Supervisor dia bertanggung jawab terhadap hasil kerja di bagiannya.

    Setelah hampir dua jam Shinichi bercerita tentang pekerjaannya sebagai “Koboi di peternakan bakteri”, tibalah giliran Haibara bercerita tentang dirinya. Setahun silam bisa pulang ke kota kelahiran pada saat long weekend hanyalah sebuah impian. Pekerjaan hari kemarin yang menumpuk, ditambah lagi pekerjaan baru yang harus segera diselesaikan membuat Haibara selalu megap-megap. Apalagi setelah Bos-nya ditarik ke kantor pusat, semua pekerjaan beralih ke Haibara dan akibatnya dia tak punya waktu selain untuk kegiatan rutin. Hari-hari yang dilaluinya hanyalah tenggelam dalam pekerjaan yang seolah tak ada habisnya.

    ^_^

    “Namun itu cerita masa lalu” kata Haibara sambil tertawa renyah. Tawa renyah dan keceriaan khas orang-orang sanguinis--membuat perjalanan malam itu berubah jadi “sebuah perjalanan piknik yang seru” bagi Shinichi. Genap setahun keteteran dalam bekerja, Haibara mulai melakukan inspeksi diri. Dikunjunginya toko buku dan mulailah browsing buku-buku manajemen. Kemudian ditemukannya sebuah kosa kata “Delegasi”. Nah, mulai saat itu Haibara mencoba mendelegasikan sejumlah pekerjaan rutin pada teman- temannya. Sebulan pertama pekerjaan terasa berkurang. Namun kemudian justru menumpuk di penghujung bulan. Banyak kesalahan pada pekerjaan yang dialihkan pada teman-temannya. Terpaksa berhari-hari dia hanya tidur 2 - 3 jam agar dapat secepatnya mengoreksi pekerjaan yang telah dikejar tenggat waktu.


    Pengalaman pahit yang membuat Haibara kembali melakukan perburuan di toko buku dan membuka kembali buku-buku kuliahnya Akhirnya dia menemukan jawabannya, yaitu porsi pelatihan yang kurang. Mulailah setiap pagi menjelang bekerja-- Haibara mendisiplinkan diri untuk menyediakan waktu-- melatih teman-temannya. Bulan-bulan berikutnya hasilnya mulai terasa. Sedikit demi sedikit kesalahan kerja mulai berkurang dan beban kerja Haibara pun tak seberat dulu lagi. Mulai tersedia waktu luang untuk mengerjakan lebih dari sekedar pekerjaan rutin. Sayangnya masih ada masalah yang mengganjal, yaitu setiap akhir bulan ada saja pekerjaan yang bolong-bolong, kesalahan di sana sini yang membuat Haibara kelabakan dalam membuat review akhir.

    Kali ini Haibara secara khusus mendatangi perpustakaan besar milik program magister manajemen sebuah universitas yang terletak di pusat kota, untuk mencari jawaban atas masalahnya. Sampai ditemukannya belasan buku yang berbicara tentang supervisi. Sama persis dengan nama jabatannya : Supervisor. Rupanya aktifitas kunci yang selama ini terlewatkan oleh Haibara adalah “Supervisi Intensif” pada teman-temannya. Yang biasa dilakukannya hanyalah supervisi di akhir bulan, yang kadangkala berubah menjadi “Pengadilan” atas hasil kerja teman-temannya. Padahal kesalahan yang terjadi sebenarnya dapat cepat terdeteksi dan diperbaiki andaisaja Haibara rajin melakukan supervisi.

    ^_^

    “Pelatihan-Delegasi-Supervisi adalah tiga rahasia terbesar yang berhasil kutemukan dalam satu setengah tahun masa kerjaku” kata Haibara dengan riang. “Resep rahasia yang sebenarnya telah tersedia di rak-rak toko buku dan perpustakaan di sekitar kita” tambahnya sambil memutar-mutar bola matanya yang legam seolah ingin memberi tekanan bahwa informasi itu begitu dekat. Menurut Haibara waktu luang untuk melakukan langkah-langkah memajukan bagiannya, kesempatan mengembangkan diri, serta para pekerja yang dapat diandalkan adalah manfaat yang dipetik dari penerapan tiga resep yang malam itu dibagikan dengan senang hati pada Shinichi (kalimantan 5 bandung).













    Sasha dan Amnesia Retrograde

    Sasha :
    Aku dimana sekarang ?

    Ryoko :
    Masih di Jogja. Di rumah sakit say.

    Sasha :
    Emangnya aku kenapa?

    Ryoko :
    Kamu kecelakaan, jatuh dari motor di belokan dekat rumahmu

    Sasha:
    Aku naik motor ? Dengan siapa ?

    Ryoko :
    Dengan adikmu, tapi adikmu gak apa-apa. Kamu yang sempat pingsan beberapa menit karena kepalamu terbentur jalan. Untungnya motormu jalan pelan, hingga kau tak terbentur dengan keras.

    Sasha :
    Aku pingsan ? Kapan aku pingsan ? Siapa yang membawa aku kesini ?

    Ryoko :
    Tadi siang kamu pingsan. Kamu dibawa kesini oleh tetanggamu.

    Sasha :
    Mengapa aku naik motor?

    Ryoko:
    Mau mengambil tape ketan dari rumah tetanggamu, buat hidangan lebaran.

    ^_^

    Begitulah dengan sabar Ryoko Kinemaru menjawab pertanyaan yang diajukan Sasha. Siang itu Sasha yang membonceng adiknya terjatuh dari motor saat akan mengambil makanan buat lebaran di rumah tetangganya -- yang melayani pesanan aneka makanan ringan. Dalam kecelakaan tunggal itu Sasha pingsan dan mendadak menjadi lupa semua kejadian mulai beberapa jam sebelum kecelakaan sampai saat kecelakaan terjadi. Lali blas! Semuanya terlupakan. Parahnya lagi Sasha menanyakan kejadian itu berulang-ulang seperti seorang yang sudah pikun. Bertanya hal-hal yang baru saja selesai dijawab.

    ^_^

    Sasha:
    Aku dimana ?

    Ryoko :
    Di rumah sakit frend! Jatuh dari helikopter saat mau ambil mangga dari rumah tetangga!

    Sasha:
    Hah! Jatuh dari helikopter? Dengan siapa aku naik helikopter ?

    Ryoko :
    Hi hi hi..... Gak ding. Kamu jatuh dari motor saat mau ambil makanan lebaran dari rumah Bu Vetri. Jatuh sama adikmu, tapi adikmu baik-baik saja. Hanya shock saja.

    Sasha :
    Kapan aku jatuh?

    Ryoko :
    Setahun yang lalu he he he.......sorry becanda!. Kamu jatuh tadi siang. Tiga jam yang lalu.

    Sasha:
    Aku jatuh dari motor ya ?

    Ryoko:
    Aduuh Sasha!. Tahu gak sih say. Kamu itu udah bertanya soal kejatuhanmu dari motor itu berpuluh-puluh kali sampe aku bosen njawabnya!

    Sasha :
    Aku bertanya berpuluh-puluh kali? Kapan aku bertanya? Aku kok gak ingat kalo aku bertanya....

    ^_^

    Shinichi Kudo menengok Sasha keesokan harinya setelah perlahan-lahan ingatan Sasha pulih kembali. Sementara Ryoko dengan antusias menceritakan bagaimana kemarin Sasha terus menerus bertanya kejadian yang menimpanya. Kehilangan memori jangka pendek akibat benturan – yang perlahan-lahan dapat recovery kembali. Hasil ronsen menunjukkan tidak ditemukan fraktur di tulang tengkoraknya sehingga diperkirakan dia boleh meninggalkan rumah sakit beberapa hari mendatang. Selang oksigen telah dilepas, tinggal selang infus yang masih menempel di tangan Sasha. Nafsu makannya-pun sudah jauh melebihi Shinichi yang tidak sakit.

    Shinichi:
    Gak pusing lagi bila ganti posisi tidur ? Dah bisa tidur miring kanan kiri Sha ?

    Sasha :
    Yap. Sekarang aku dah bisa duduk kok. Tapi harus pelan pelan, kalo ganti posisi tubuh terlalu cepet ya dunia langsung terlihat berputar-putar deh!

    Shinichi :
    Wooo...kalo pusing coba tarik nafas panjang. Emm tapi kamu emang dah disuruh ganti-ganti posisi untuk melatih keseimbangan ama Bu Neurolog ya!
    Sasha :
    Dokter Anne....begitulah kira-kira nasehatnya tadi pagi. Yah dah nasibku beridul fitri di rumah sakit.

    Shinichi :
    (sejenak tertegun setelah mendengar kata “nasib”) Hmmm tapi adikmu hebat ya, jatuh gak apa-apa....

    Sasha :
    (sambil senyum semi manyun) Dah gaharu cendana pula!

    Ryoko :
    (Penasaran pengen nimbrung) Apaan sih ? Emangnya apa rahasia adik Sasha?

    Shinichi :
    (sambil senyum-senyum) Hanya Sasha dan adiknya yang tahu....

    Sasha :
    Aaaaah...Awas ya kau Shinichi....

    Ryoko :
    (mulai ngambek) Hey kalian jangan main rahasia-rahasiaan dong.....
    n
    Shinichi ;
    Na na na na.....

    Ryoko :
    (Siap-siap ngamuk) Aku pulang nih.....

    Sasha :
    Eitt jangan ngambek non! Aku ngaku aja deh! Aku sengaja gak pakai helm karena jarak rumah Bu Vetri tak sampai 50 meter dari rumahku. Sebenarnya kami jatuhnya pelan. Adikku sama dengan aku jatuh ke jalan, tapi dia gak separah aku karena pake helm yang bagus. Helm-nya jagoan. Hanya itu rahasia adikku

    (post idul fitri 1427H)


    Selamat Hari Raya Idul Fitri

    Kutanam benih
    di halaman hatimu
    Kusiram dan kurawat
    agar tumbuh dan berbunga
    kupetik dan kurendam
    menjadi air bunga
    yang aromanya meniru wangi surga
    Lalu kuciduk untuk membasuh hatimu
    dari kotoran-kotoran dosaku
    dan mengusir bau busuk perlakuan burukku
    dan menggantinya dengan aroma wangi
    ketulusanmu memaafkan diriku.

    Selamat Hari Raya Idul Fitri
    Mohon Maaf Lahir dan Batin

    KeNSHiN: Mencatat Reaksi Boss

    Setelah setahun lebih pencatatan berjalan, pola reaksi boss semakin jelas terbaca, sehingga KeNSHiN dapat mengenali mana keputusan yang bisa diambilnya sendiri, dan keputusan mana yang akan ditangani si boss. Demikian juga dengan cara bossnya menganalisa dan mengambil keputusan, alurnya terlihat jelas dalam catatan-catatan yang dibuatnya. Genap satu setengah tahun kemudian-- KeNSHiN telah dapat memperkirakan langkah-langkah yang akan diambil bosnya dalam memecahkan sebuah masalah

    .
    ^_^

    Salah satu “kebiasaan buruk” Shinichi Kudo adalah suka menertawakan orang-orang yang menganggap dirinya paling pintar. Agaknya kebiasaan itu dengan cepat dikenali oleh Haibara-- terlihat setelah nimbrungnya seorang lelaki muda dalam percakapan mereka berdua.

    Lelaki berkemeja rapi dan berkepala plontos tersebut memperkenalkan dirinya sebagai KeNSHiN, seorang Lulusan Biokimia yang berkarir sebagai supervisor produksi sebuah pabrik makanan ringan. KeNSHiN mengaku penasaran ingin nimbrung saat Shinichi dan Haibara mengobrol tentang supervisi di sepanjang perjalanan bis dari Bandung menuju Jogja. Baru setelah bis beristirahat di rumah makan, dia memberanikan diri untuk bergabung -- menikmati wedang jahe sambil menceritakan pengalamannya

    Si gundul yang mengaku jagoan dalam belajar secara otodidak baik soal-soal teknis maupun soal manajerial di pekerjaannya dengan cepat membuat Shinichi gerah. Apalagi setelah anak itu membangga-banggakan kompetensi dirinya dan standar tinggi yang dipakai perusahaannya -- yang menurutnya jarang dimiliki perusahaan lain -- menerbitkan selera Shinichi untuk menertawakan. Andai saja Haibara tidak meletakkan jari telunjuk di bibirnya--sebagai tanda agar Shinichi menahan diri -- Shinichi akan mengatakan bahwa standar produksi di perusahaan Farmasi-Biotech-nya pasti tidak akan berada dibawah standar perusahaan KeNSHiN

    ^_^

    Setelah puas dengan “prolog” yang menyebalkan Shinichi, mulailah KeNSHiN bercerita. Dia mengaku kurang beruntung karena memiliki atasan yang tak pernah memberi supervisi namun rajin menghakimi hasil kerjanya yang salah. Kadangkala bila dirinya menanyakan sesuatu, dijawab dengan jawaban yang membuatnya kesal.

    Jawaban seperti” Kamu ini payah, kaya gitu saja kok ditanyakan?” atau “Dasar orang aneh, nanya juga aneh-aneh” membuat KeNSHiN naik darah—dan ujung-ujungnya frekuensi konsultasi dengan bossnya pun kurang intensif. “Kalau menyangkut hal-hal yang kurang penting, lebih baik aku belajar mengambil keputusan sendiri” ujarnya. Sebuah tindakan yang diakuinya tidak ideal bila diambil oleh yunior seperti dirinya.

    Namun si pengagum Peter Drucker tersebut juga melakukan sesuatu untuk mengurangi dampak buruk dari “jarak” yang terbentuk dengan boss. Dicatatnya semua keputusan dan tindakan yang diambilnya dalam sebuah buku. Dicatatnya pula reaksi-reaksi boss terhadap langkah-langkah yang dia lakukan. Pada mulanya pencatatan seolah-olah tidak bermanfaat – karena jumlah keputusan yang mendapat teguran tetap masih banyak. Walaupun demikian, karena KeNSHiN selalu mencatat kejadian-kejadian yang mengiringi keputusannya, sedikit demi sedikit dia mulai mengenali pola reaksi atasannya.

    Setelah setahun lebih berjalan, pola reaksi boss semakin jelas terbaca, sehingga KeNSHiN dapat mengenali mana keputusan yang bisa diambilnya sendiri, dan keputusan mana yang akan ditangani si boss. Demikian juga dengan cara bossnya menganalisa dan mengambil keputusan, alurnya terlihat jelas dalam catatan-catatan yang dibuatnya. Genap satu setengah tahun kemudian-- KeNSHiN telah dapat memperkirakan langkah-langkah yang akan diambil bosnya dalam memecahkan sebuah masalah. Dan karena KeNSHiN semakin memahami pola berpikir & bertindak si boss – tindakan-tindakan yang diambilnya pun semakin sesuai dengan gaya si boss -- buntutnya intensitas konflik di antara mereka pun jauh berkurang..

    “Catatan telah memberiku peta situasi dan membantuku memilih tindakan yang tepat” kata KeNSHiN dengan meyakinkan. Serta merta Haibara menyambutnya dengan pujian atas kecerdikan KeNSHiN dalam mengatasi masalah komunikasi yang dihadapinya. Sedang Shinichi merasa menemukan “Seorang Covey-an” di dalam bis yang akan membawanya pulang ke kotanya.

    Seiring memudarnya kesan “sombong” yang mula-mula ditangkapnya pada sosok KeNSHiN, Shinichi merasa harus berterimakasih pada Haibara yang mencegahnya menertawakan. Bila hal itu dilakukan, pastilah terjadi pertengkaran yang akan menghalangi Shinichi mengenalnya secara utuh. Juga pengalaman berharga-nya mungkin tak akan pernah didengarnya. Walau bisa saja KenSHiN sekedar beruntung hanya dengan pencatatan dapat menyelesaikan masalahnya – tapi setidaknya Shinichi mendapat wawasan baru.

    ^_^

    “Tak semua sifat orang harus sesuai seleraku” gumam Shinichi lirih-- yang segera saja mengundang pertanyaan Haibara yang merasa tidak jelas menangkap kata-kata yang diucapkan Shinichi. “Ah nggak, aku gak berkata apa-apa kok” jawab Shinchi seraya tersenyum sambil meletakkan telunjuk di pelipisnya sebagai isyarat bahwa dirinya hanyalah mengucapkan dialog yang sedang terjadi dalam otaknya. Sebuah kebiasaan lain yang sering membingungkan teman-teman Shinichi.

    jl. kalimantan 5 bandung








    Koleksi Puisi Instropeksi Ucapan Idul Fitri

    Kalo pengen selalu ditemani
    bisa bikin orang sebel didekati
    jadinya sering sunyi sepi sendiri
    Selamat Hari raya Idul Fitri
    Segala salah mohon diampuni
    Semoga kita semakin diminati

    Kalo ingin selalu dilindungi
    jadi gak bisa jadi diri sendiri
    dan potensi diri terkubur mati
    Selamat hari raya Idul Fitri
    Segala salah mohon dieliminasi
    Semoga Allah anugrahi kita sifat berani

    Kalo ingin selalu dikagumi
    jadilah kita dikendalikan
    oleh pemilik kata puja dan puji.
    Selamat hari raya Idul Fitri
    Segala dosa mohon dimaafkan
    Semoga kita makin percaya diri

    Pak malas ingin kerja besok pagi
    Pak rajin ingin kerja saat ini
    Pak bijak kerja saat dibutuhkan
    tidak tergantung pada keinginan
    Selamat hari raya idul fitri
    Mohon maaf lahir dan batin
    Semoga Allah mengaruniai kita
    sifat rajin dan bijak bestari

    Dua penyebab kesedihan,
    adalah kehilangan yang dicintai
    dan gagal meraih yang diingini
    keduanya bermuara pada rasa memiliki
    Selamat hari raya lebaran
    Segala salah mohon dimaafkan
    Semoga kita dianugrahi kepasrahan
    dan kesyukuran pada ketentuan Tuhan


    Walau kita tak mau berlari
    waktu akan terus berlari
    meninggalkan kita tanpa peduli
    Selamat hari raya idul fitri
    maafkan aku bila pernah menzalimi
    semoga kita makin bijak bestari
    dalam menghitung dosa diri

    Koleksi Puisi Kartu Ucapan Lebaran

    Andai rembulan bisa kuhentikan
    dia akan kuhentikan
    hingga tak akan datang hari lebaran
    sampai kata maaf kau berikan
    Tapi rembulan tak bisa kuhentikan
    karenanya hanya tersisa harapan
    kebaikan hatimu untuk memaafkan

    Kata-kata marah
    membuat hati gundah
    Kata-kata indah
    membuat hati merekah
    Kata-kata kaumaafkan segala salah
    membuat hari lebaran cerah

    Berenang di samudera biru
    sungguh menyenangkan
    Namun berenang di samudera maafmu
    jauh lebih menakjubkan

    Simpatimu sungguh mengagumkan
    Sopan santunmu indah menawan
    Tutur katamu hangat menentramkan
    Maaf yang kauberikan
    membuat hari lebaran mengesankan

    Sebutir kelapa
    Segelas gula
    Sesendok vanila
    Kumasak jadi geplak
    Kuhadiahkan di hari fitri
    untuk sarapan pagi.
    Sambil kuharap kau sudi
    memberiku pengertian
    dan pengorbanan
    dengan melupakan
    semua kesalahan masa silam

    Pengertian
    Pengorbanan
    Mendengarkan
    Memaafkan
    Hanya itu yang bisa kutawarkan
    di hari lebaran

    Puasa melatih menahan keinginan
    Tarawih melatih tabah lawan kelelahan
    Tadarus melatih sabar lawan kemalasan
    Ramadhan adalah hari pelatihan
    Lebaran adalah saat kemenangan
    Selamat merayakan hari Lebaran
    Mohon maafkan segala kesalahan

    Andai waktu mau berhenti sejenak
    Kita bisa lebih lama nikmati ramadhan
    Tapi waktu tak mau kompromi
    Telah datang hari Idul Fitri
    Doaku untuk keberhasilan kita melatih diri
    Semoga puasa membuat hidup kita lebih berarti

    Duhai cinta yang meraja
    di bulan puasa
    Setelah hari raya tiba
    janganlah kau pergi
    dan membuatku merana
    karena jauh dari Sang Pencipta

    Lapar tak terasa
    lelah tak membuat putus asa
    kantuk tak membuat terlena
    Karena nikmat mencintai-Nya
    meraja di bulan puasa
    Semoga tak pergi setelah hari raya

    Allah yang maha penyayang
    turunkan hujan ampunan
    di bulan ramadhan.
    Dirimu yang penuh kemaafan
    kumohon keikhlasan
    merelakan segala kesalahan
    yang pernah kulakukan

    Aku tahu pasti
    kau berat hati
    melupakan pedihnya
    sayatan kekhilafanku
    yang membuat hatimu
    berdarah-darah luka.
    Namun aku tidak putus asa
    dengan penuh kerendahan hati
    mengemis kebaikanmu
    mengharap kerelaanmu
    membuka gerbang hati
    di hari raya fitri

    Indahnya lebaran karena kau bersedia mendengarkan
    Cerianya lebaran karena kata-kata indah yang kau ucapkan
    Hangatnya lebaran karena pengertian yang kau tawarkan
    Lengkapnya lebaran hanya setelah maafmu kau berikan

    Allah menunjukkan jalan kebenaran
    dengan menurunkan Al Quran
    Menusia meraih kebahagiaan
    dengan meniti jalan kebenaran
    Hari lebaran akan penuh kebahagiaan
    bila kau maafkan segala kesalahan

    Ulurkan tanganmu
    terima rasa sesalku
    atas semua kesalahanku
    yang kulakukan padamu


    Harya Penangsang
    ksatria gagah dari Jipang,
    Kudanya Gagak Rimang
    berlari kencang bagi terbang
    Kesalahanku bergantang-gantang
    mohon dibiarkan hilang dari pandangan
    Noda dosaku yang bagai bayangan
    mohon dihapuskan dengan cahaya terang

    Perut melilit lapar
    Kerongkongan kering
    Mata berat bekas tadarus
    Namun tangan tetap gagah
    menyandang senapan
    Tubuh tetap tabah berlari kencang
    melawan serbuan tank penjajah
    yang menjarah rayah tanah.
    Rayakan Idul Fitri
    dengan niat suci
    bebaskan Masjid Kota Suci
    dari cengkraman penjajah keji

    Disini aku berdiri
    penuh kesadaran diri
    atas banyaknya duri-duri
    kutancapkan melukai hati
    Demi hubungan baik kita
    kumohon di hari lebaran
    sudilah kau hapuskan
    semua dosa dan kesalahan
    yang pernah kulakukan


    undil