Cerita pendek ringan bernuansa psikologi dan manajemen untuk teman minum teh
Puisi Perpisahan - Setelah Kunang-kunang Lepas
Setelah sang kunang-kunang lepas...
dan aku sendiri
tanpa pelita
di padang nan luas
gelap pekat sunyi sepi
berpayung langit berhias sedikit bintang
Ya Tuhan
ku mengemis untuk kedua tanganku agar mampu menuntunku
di gelapnya malam
Kumohon ketabahan untuk kedua kakiku saat tersaruk-saruk
merayapi jalanan berbatu
tanpa ditemani pelita
Kumohon kekuatan
untuk gunakan
pantulan cahaya bintang
di tetes-tetes air mata dukaku
sebagai pelita penerang
untuk temani perjalanan
yang masih panjang terbentang
(undil-bandung)
Label:
puisi,
puisi perpisahan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment