Puisi Menjelang Ramadhan (reloaded)

Tengah malam,
saat aku menatap langit berhias bintang,
seakan-akan malam-malam suci itu
sedang berbaris menunggu giliran
untuk bertemu denganku.
sambil membawa nampan-nampan,
yang akan dipersembahkan pada-Nya
setiap pagi menjelang.

Akankah nampan-nampan itu
kuisi dengan sepenuh cinta.
Sanggupkah aku merajut amal mulia,
Doa, Ilmu, Al Quran, Sholat,
bahagiakan fakir miskin dan
berbuat baik pada sesama,
sebagai persembahanku pada-Nya

Ataukah aku akan tega,
membiarkan malam-malam suci berlalu
seolah mencucurkan air mata
karena menahan malu
saat harus mempersembahkan
nampan-nampan kosong pada-Nya,
yang telah memberiku segalanya
(undil)

0 komentar:

Post a Comment