Koleksi Puisi Ramadhan (5)



USAHA

Bila kiamat telah tiba,
di tanganmu masih tergenggam bibit kurma,
tak usah ragu menanamnya
karena Allah tidak melihat hasilnya
tapi melihat usaha yang kita kerahkan
Karena Allah menghargai daya upaya
asal sesuai dengan petunjuk-Nya
Kekang nafsu dengan puasa,
disiplinkan diri jalani aturan-Nya,
sebagai bukti usaha keras kita
untuk tunduk pada perintah-Nya.

HARAPAN
Ketika semua gelap
segala upaya telah dilakukan
otak lelah diperas habis-habisan
kerja keras hingga kaki terasa menjadi tangan
dan tangan terasa menjadi kaki
Tapi hasil tak kunjung bersemi,
secercah harap tak juga mengunjungi,
semua terasa sia-sia,
dan kehancuran terasa di depan mata.
Disitulah iman kita dicoba,
tidak akan berputus asa
atas rahmat yang Allah yang Mahakuasa
kecuali orang-orang yang imannya sirna.
Teguh berharap rahmat Allah yang esa
bagi orang yang imannya tertancap kuat di dada

SANDARAN
Kalau kita benar beriman
Allah adalah sandaran
tempat mengadu dan memohon pertolongan
tempat menentramkan kekhawatiran akan masa depan
karena Dia adalah Mahatahu
pengetahuannya tidak dibatasi oleh waktu
tak satu peristiwa-pun luput dari-Nya
kekuasaan-Nya adalah jaminan masa depan kita.
sepanjang kita tetap berada di jalan-Nya
dan tidak membangkang perintah-Nya.
Tak ada yang perlu ditakutkan
tak ada yang perlu disedihkan
karena Dia-lah penjaga paling perkasa.
dan penjamin yang paling terpercaya.

BERANI
Mengapa harus berani?
karena musuh tak akan gentar oleh penakut
karena musuh akan bersorak-sorai melawan penakut
karena musuh akan menginjak-injak harga diri penakut

Mengapa harus berani?
karena berada di jalan-Nya
sementara musuh menyalahi jalan-Nya
itu berarti Allah bersama kita
dan akan menjaga kita
dan melindungi kita
dan menjamin masa depan kita
selama kita setia di jalan-Nya


MELIHAT
Bila ada perbuatan sebesar biji sawi
yang tersembunyi di dalam batu,
atau tersembunyi di dalam bumi,
atau tersembunyi di atas langit,
dalam selimut kegelapan malam
dan kabut hitam kelam
Allah pasti mengetahuinya
dan akan membalasnya
Karena Allah Maha Halus
karena Allah Maha Mengetahui
tak seorangpun dapat sembunyi
dan sia-sia saja coba menghindari..
Puasa melatih kesadaran diri
akan penglihatan-Nya yang tak tertabiri
akan pengetahuan-Nya yang tak tertandingi
Disiplinkan diri jalani puasa
menahan diri atas semua hal yang membatalkannya
walau tak seorangpun melihat kita

CERDAS
Berdiri menengadah
menantang langit
menganggap diri paling cerdas
mengklaim diri paling tahu
mengaku paling bijaksana
walau hanya bermodal setetes ilmu
di samudera pengetahuan Allah yang tak bertepi
Sungguh malu rasanya
saat perasaan itu melintas dalam hati
karena hadirnya perasaan itu adalah bukti
sebenar-benarnya bukti
bahwa jiwa pemiliknya terpenjara
bagai katak dalam tempurung kelapa

SEDIH
Buku menangis
kala para pembaca
yang baru mencicipi sedikit ilmu
sudah merasa lebih pintar dari Tuhannya
Lalu berusaha merubah aturan pada kitab suci
dan mencoba membuat hukum sendiri
yang dirasanya lebih manusiawi
yang dianggapnya sesuai jaman kiwari
Padahal dia hanya berbekal sejimpit ilmu
tanpa bekal pengetahuan agama yang memadai
beraninya buat aturan sendiri
menganggap Tuhan hanya tahu masalalu
dan ayat-ayat sucinya tidak sesuai masakini.
Jadilah agama ditafsirkan sekehendak hati,
tanpa landasan yang jelas untuk dikaji,
malapetaka bagi seluruh negeri
bila ajaran mereka diikuti

RENDAH HATI
Puasa adalah bulan untuk melatih jiwa,
berendah hati pada sesama,
menjauhi sombong dan merasa diri paling mulia,
hindari petentang-petenteng menginjak saudara,
pantang berjalan dengan angkuh di muka bumi
takut remehkan orang lain walau kelihatan tidak berarti
Karena tujuan hidup manusia adalah untuk dicintai
oleh Allah yang Maha Mengasihi
sedang Allah tidak menyukai
orang yang sombong lagi membanggakan diri

RAHASIA
Ananda kekasih mama
bila saat itu tiba
kuharap kau telah siap menyongsongnya
karena bila kau mengabaikannya
kau akan menyesal selamanya
tangisanmu akan abadi selamanya
kecewamu untuk selama-lamanya.

Datangnya adalah rahasia
hanya Allah yang mengetahuinya
tugasmu hanyalah mempersiapkannya
kapanpun waktu itu tiba
kau telah siap menyambutnya
karena dia pasti tiba
tak peduli kau percaya atau tak percaya

Dan bila saat itu tiba
semua temanmu tak akan membantumu
tabunganmu tak akan berguna buatmu
keluargamu angkat tangan untuk menolongmu
semua akan meninggalkanmu.
yang bersamamu tinggal satu
sahabat yang setia disisimu
dan menentukan masa depanmu
Dia tak lain adalah amal solehmu
semua perbuatan baikmu
yang akan setia menjagamu
ketika maut menjemputmu.


KEWAJIBAN
Mereka yang mendirikanlah shalat
menyuruh pada kebaikan
mencegah kemungkaran
dan bersabar atas segala yang menimpa dirinya
adalah orang-orang yang menempuh jalan
yang telah digariskan oleh Sang Maha Pencipta

DEKAT
Allah yang begitu dekat,
akan mengabulkan doa manusia
bila manusia mau berdoa pada-Nya
dan memenuhi perintah-Nya,
dan beriman kepada-Nya
dan teguh di jalan kebenaran-Nya



Koleksi Puisi Ramadhan (4)

SATU
Para pembela hak melakukan kejahatan
lebih berbahaya daripada pelakunya
karena si pelaku menyadari kelakuannya salah
dan melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.
Sementara para pembela hak melakukan kejahatan
menganggapnya sebagai perilaku biasa dan bisa dikerjakan
oleh semua orang dengan cara terang-terangan.

DUA
Kaum perusak bumi
pembuat kejahatan dimuka bumi
adalah laksana penghuni dasar kapal
yang melubangi kapal karena malas
naik ke geladak untuk mengambil air.
Bila penghuni kapal yang lain diam saja
dan menganggap sebagai hak pribadi mereka
pada akhirnya kapal akan tenggelam dan
menenggelamkan semua penumpangnya tanpa kecuali


TIGA
Perilaku homoseks adalah warisan kelam
Negeri Sodom yang dihancurkan Tuhan.
Pelakunya harus disadarkan
bahwa hawa nafsu ada
bukan untuk dijadikan majikan,
atau dijadikan sesembahan.
Hawa nafsu ada untuk dikendalikan
dan dipaksa takluk pada aturan Tuhan,
karena itu adalah satu-satunya cara agar manusia
senantiasa hidup dalam ketentraman.
Bulan Ramadhan adalah ajang latihan
memoles jiwa dengan kesucian
agar hawa nafsu dapat ditundukkan

EMPAT
Pendukung perilaku homoseks sia-sia saja membenarkan
perilaku sesat warisan kaum Nabi Luth itu dengan seribu satu alasan,
karena jiwa mereka tak akan pernah tentram.
Mereka tak akan pernah bisa membohongi hari nurani.
karena nurani menunjukkan jalan kebenaran
dan menolak jalan kesesatan sekalipun penuh polesan
bedak scientific-reason ataupun humanistic-reason.
Sia-sia saja mereka mencari alasan pembenaran
dari sisi ilmu pengetahuan maupun hak kemanusiaan
karena tak ada jalan yang menentramkan
selain kegagahan diri bertarung menundukkan nafsu sesat
untuk digiring meniti jalan lurus yang digariskan Tuhan


Mengapa Kita Perlu Kuasai Ilmu Pengetahuan?

Homo homini lupus,
survival for the fittest,
darwinisme,
teori evolusi,
binatang ekonomi,
yang kuat makan yang lemah.
Zionis rasis apartheid,
ras unggul berhak memakan ras lemah,
pembantaian sabra-shatila,
Liberal kebebasan tanpa batas,
pluralisme menghancurkan agama,
dan kaburkan batas kebenaran.

Hedonisme pemuja nafsu,
percaya sumberdaya terbatas sementara
nafsu manusia tak terbatas,

dan......

amerika-pun menjajah Irak dan
menganggap murah nyawa penduduknya
mencaplok Afganistan dan merusaknya
mulai mengincar Iran dengan seribu satu alasan
mengganggu Somalia dengan pembenaran dibuat-buat
merecokin Sudan
mendukung pion-nya di Pakistan
menolak pemerintahan resmi pilihan rakyat
dan menghancurkan demokrasi Palestina
(hello! jadi apa maksudnya gembar-gembor
perlunya demokrasi di Myanmar?)

dan sobatnya

israel-pun mendirikan tembok apartheid
untuk memisahkan tanah hasil rampasan
dengan tanah yang masih ditempati rakyat jajahan.
Tembok apartheid untuk memisahkan
rumah-rumah para pendatang dari Eropa,
Amerika dan sudut-sudut lain dunia,
dengan gubuk-gubuk penduduk pribumi jajahannya.
(jadi omong kosong hak asasi manusia versi amerika
itu seperti apa yah?).

beginilah bila dunia dikuasai orang-orang
yang digerakkan oleh ideologi sesat,
mengobral omong kosong demokrasi dan
hak asasi manusia sambil menginjak-injaknya
dan menuntut seluruh dunia patuh padanya.
Mereka bisa leluasa petentang-petenteng sambil
membuat kerusakan di muka bumi karena kita tak punya
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menandingi.
Dengan puasa kita melatih diri untuk tabah berakit-rakit ke hulu,
menahan rasa malas dan kebosanan dalam merebut
ilmu pengetahuan demi memperjuangkan dunia yang
lebih indah & manusiawi untuk seluruh penghuni bumi.




Ketika Tembok Apartheid dibangun

Tembok pembatas yang dibangun di Palestina
adalah prasasti kekejaman israel atas negeri jajahan,
lebih kelam dari tembok besar Berlin di Jerman.
Lambang jiwa-ketakutan kaum perampas
akan datangnya para Ksatria Palestina
untuk membebaskan tanah-tanah jarahan.
Tembok Apartheid lambang kegelisahan
akan kebenaran yang berusaha dihancurkan
namun jiwa manusia tidak dapat diperdayakan
resah gelisah menghantui hidup keseharian.
Israel dengan bantuan amerika
berusaha melawan kebenaran,
tapi seperti halnya memadamkan matahari
dengan menyiramkan seember air,
sia-sia saja zionis coba hancurkan kebenaran.
Bahkan seperti halnya kesesatan
yang membawa kehancuran komunis,
kesesatan dan kekejaman zionis
akan membawanya menuju keruntuhan.
Semoga puasa melatih ketabahan para pejuang
untuk terus berjuang hingga kemenangan datang.


Aku, Bahasa dan Bete

Kata bete (bad temperament) muncul pada judul karena aku ingin menjelaskan perasaan subyektif diriku tentang bahasa. Sebenarnya kata kurang sreg lebih tepat untuk menggantikan kata bete-- dalam menjelaskan perasaanku tentang praktek berbahasa, khususnya bahasa tulisan. Namun berhubung kata bete lebih ekpresif, aku senang memakainya untuk pengganti kata kurang sreg (menganggap sesuatu kurang pas, tidak sependapat).

Dalam bahasa tulisan ada hal-hal yang benar & estetis (indah); ada hal-hal yang salah tapi estetis & dapat dimaklumi; dan ada hal-hal yang salah, bikin bete & sama sekali tidak dapat diterima.

Sekalipun ada guidance–nya, pada dasarnya bahasa adalah demokratis, benar salahnya tidak didiktekan oleh orang-orang yang ada di pemerintahan atau lembaga bahasa. Para jurnalis, penulis, pemilik media massa, pembaca dan masyarakat umum yang banyak mempraktekkan bahasa tulisan -- berperan besar dalam mempengaruhi penentuan benar-salahnya sebuah ejaan kata, arti sebuah kata maupun susunan frase kata.

Penulisan ejaan (cara penulisan kata dengan huruf) adalah masalah klasik dalam bahasa. Ada penulisan yang disebut benar ada juga penulisan yang dianggap salah. Dalam hal penulisan ejaan, diriku relatif tidak begitu rewel, kecuali bilamana kesalahan penulisan ejaan benar-benar aku anggap fatal.

Predikat kesalahan fatal berlaku untuk kata-kata yang biasa ditemui dan telah lama dipergunakan tetapi masih terjadi penulisan ejaan yang salah. Misalnya menulis fasilitas dengan “pasilitas”; salah paham dengan “salah faham”; fenomena dengan “venomena”; virus dengan “firus”; file dokumen dengan “fail dokumen” dan komputer dengan “kompiyuter”. Untuk kesalahan seperti itu memang harus dikoreksi dan sama sekali tidak dapat dimaafkan.

Namun bila kesalahan penulisan itu telah umum dilakukan, dan banyak digunakan maka aku tidak begitu peduli. Apalagi bila penulisan yang “salah” itu kelihatan lebih estetis dibanding penulisan yang diklaim benar. Contohnya adalah “Pebruari” ditulis “Februari”. Menurutku kata Februari terdengar lebih indah dibanding Pebruari dan bukan sebuah kesalahan besar bila ada yang menggunakannya (hiks! walaupun demikian tetap saja harus dikoreksi).

Kesalahan lain yang berpeluang terjadi adalah pada penulisan kosa kata baru. Misalnya menulis “remunerasi” dengan “renumerasi” -- karena kata itu berkaitan dengan pembayaran gaji atau ganti rugi -- orang sering menyangka ada hubungannya dengan “numerik” sehingga menulisnya re-numerasi. Padahal kata yang bersinonim dengan remunerasi diantaranya adalah wage, salary, fee, pay, honorarium, dan stipend yang artinya berkisar pada pembayaran. Menurutku kesalahan penulisan kata remunerasi dapat dimaafkan karena merupakan kosa kata baru yang belum banyak dikenal –- hanya saja bisa menimbulkan kesan si penulis ingin menggunakan kata-kata canggih tetapi apadaya, tidak didukung penguasaan kosa kata yang cukup.

^_^

Hal-hal lain yang membuat aku bete (ingat, maksudnya adalah kurang sreg) diantaranya adalah usaha penyesuaian penulisan ejaan dengan bunyi kata. Menurut diriku Bahasa Indonesia tidak perlu melakukan itu, karena akan membuat sisi estetika penulisan kata menjadi berkurang. Penulisan kata menjadi terlihat kurang indah karena kata semata-mata diabdikan pada bunyi pelafalan. Cara penulisan yang elegan dipaksa mengabdi pada bunyi-bunyian.

Contohnya adalah menulis kotamadya menjadi kotamadia; swasembada menjadi suasembada, swalayan menjadi sualaian, persyaratan menjadi persaratan, layang-layang menjadi laiang-laiang dan wartawan menjadi wartauan (dapat dibayangkan menulis kota Massauchussets dengan masasuset, frase Catch and Release dengan kec en rilis , Ocean’s Thirteen dengan osen-sertin atau mengganti frase blue mountain dengan blu monten).

Ada lagi satu kesalahan fatal yang sulit aku terima. Yaitu penulisan urutan kata-kata yang salah karena tidak mengikuti hukum D-M (diterangkan –menerangkan). Kata yang didepan adalah subjek yang diterangkan oleh kata dibelakangnya, bukan sebaliknya. Pena merah adalah pena yang berwarna merah bukan merah yang berupa pena. Waktu kerja adalah waktu saat orang bekerja dan bukan kerja si waktu.
Aku tidak begitu care terhadap kesalahan penempatan urutan D-M pada frase kata yang berumur tua dan telah umum digunakan. Misalnya kata “banjir kanal” yang seharusnya ditulis “kanal banjir”, karena subyeknya adalah kanal (saluran). Pembuatan banjir kanal berarti membuat kanal untuk mengatasi banjir dan bukan membanjiri kanal dengan air. Namun karena kata-kata itu telah umum digunakan, maka aku menganggapnya kesalahan yang dapat dimaklumi. Demikian juga dengan frase “lain kesempatan” yang seharusnya ditulis “kesempatan lain” (subyek adalah kesempatan), juga bukan permasalahan besar bagiku.

Lain halnya dengan kasus frase kata yang sebelumnya sudah benar kemudian ada usaha memperbarui tetapi malahan jadi salah -- aku sungguh tidak dapat menerima. Jika aku jadi editor, aku pasti ingin mencoretnya dan mengganti dengan frase kata yang benar.

Contoh yang paling masyhur untuk hal ini adalah akronim WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat). Akronim itu sudah tepat, karena subyeknya adalah waktu. Waktu untuk Indonesia Bagian Barat dan bukan Bagian Barat Indonesia punya waktu. Penulisan BBWI (Bagian Barat Waktu Indonesia) sungguh tidak dapat diterima karena menyalahi hukum DM, disamping frase kata BBWI sulit dimengerti. BBWI adalah akronim baru yang dimaksudkan mengoreksi WIB, tetapi malahan jadi salah.

Bila seseorang masih ingin mengoreksi akronim WIB, bisa saja menggantinya dengan WIBB (Waktu Indonesia Bagian Barat). Akronim WIBB lebih sesuai dengan kaidah dasar Bahasa Indonesia dibanding BBWI, walaupun secara estetika saya masih lebih suka akronim WIB yang singkat dan elegan (UNDIL. diilhami berbagai sumber)

Koleksi Puisi Ramadhan (3)

IKHLAS PART I
Duh beratnya tertibkan hati
kalo sedang ingin pamer
Duh beratnya kendalikan diri
untuk berbuat baik setulus hati
Duh beratnya bersihkan hati
dari rasa ingin dipuji-puji
Duh semoga Ramadhan kali ini
kuatkan aku pegangi
rasa ikhlas-ku agar tidak pergi

IKHLAS PART II
Kalo bisa sembunyikan kebaikan
seperti menyembunyikan kejelekan
karena takut tumbuh rasa pamer dalam hati
Bolehlah berharap rasa ikhlas mulai
bersemi dalam sanubari
Kalo puasa jadi ajang melatih diri
untuk tidak pamer amal kebaikan
Bolehlah berharap rasa ikhlas mulai
betah berlama-lama tinggal di hati

IKHLAS PART III
Bila ada orang kita beramal,
tak ada orang tak kurang beramal
Bila dilihat teman kita sedekah,
tak dilihat teman lebih banyak sedekah
Bila kita memberi tanpa
mengharap kembali
Bila kita tidak sakit hati
bila orang yang kita baiki
tidak pernah membalas budi
Bila puasa kita bisa mendisiplinkan diri

untuk hanya berharap balasan dari Ilahi
Setelah semua itu telah kita miliki
pantaslah kita berharap mahkota ikhlas

akan disematkan dalam hati

IKHLAS PART IV
Seandainya tangan kiri tidak tahu
bahwa tangan kanan sedang memberi
alangkah indahnya dunia ini
Para pemberi tak berharap balasan
dari yang diberi
Para penerima tak perlu malu
karena pernah diberi
Harga diri fakir miskin terjaga
karena tidak tahu dari siapa dia menerima





Koleksi Puisi Ramadhan (2)

KAPITAL-01
Puasa mengambil jarak dengan dunia

agar manusia tidak jadi budaknya
karena dunia adalah permainan
bermegah-megah dengan bangunan
berbangga-bangga dengan kekayaan
semua itu dapat melalaikan.
Padahal manusia hanyalah pengembara
saat mati hartanya tak akan dibawa
hanya amal-saleh yang ikut serta
Yang ada disisi manusia akan sirna
Yang ada di sisi Allah abadi selamanya.

KAPITAL-02
Puasa menahan hasrat atas harta
agar tidak senantiasa memikirkannya
merasa cukup atas pemberian-Nya
mensyukuri semua nikmatnya

KAPITAL-03
Merasa cukup bukan berarti manusia tak berharta
Bisa saja dia memiliki pulau harta
namun pikirannya tak disibukkan harta benda
karena harta hanya bersemayam di tangannya
dan tak pernah sanggup menaklukkan hatinya.
Puasa melatih diri bebas dari ikatan harta
agar jiwa manusia bebas dari penjajahan dunia.

KAPITAL-04
Barangsiapa mempertuhan harta
dia akan menjadi budak dunia
Barangsiapa mengabdi pada Allah
dunia akan merangkak jadi budaknya




Koleksi Puisi Ramadhan (1)

SATU
Dengki adalah ingin nikmat orang
hancur, habis dan menghilang
Iri adalah sekedar ingin mendapat
nikmat yang telah orang lain dapat
Iri disertai dengki adalah petaka
bagi pemiliknya dan orang sekitarnya
Puasa datang untuk melatih jiwa
jauhi sifat dengki yang dibenci-Nya.

DUA
Dengki membakar kebaikan
Akarnya adalah rasa kesempitan
Obatnya adalah rela atas takdir Tuhan.
dan memiliki rasa kemelimpahan.
Percaya bahwa kekayaan Tuhan
akan mencukupi kebutuhan semua orang,
tak akan ada yang terlewatkan.
Semoga dengan datangnya ramadhan
hati kita dipenuhi kerelaan dan kesyukuran

TIGA
Ramadhan datang si dengki pergi
Karena dengki adalah duri dalam hati
Sedang ramadhan bagai jari-jari
yang datang untuk mencabuti duri
dan membuat hati kembali murni

EMPAT
Dengki adalah penyakit hati
dapat diobati dengan mensyukuri
rahmat Tuhan yang telah kita nikmati
Dengan puasa kita melatih diri
tertibkan semua lintasan hati
punahkan benalu rasa dengki

LIMA
Rizki Allah melimpah ruah
semua makhluknya pasti medapat jatah
Tak perlu mencuri atau menjarah
atau sukses teman membuat gerah
yang penting tak segan bersusah payah
menjemput rizky yang sudah dijatah

ENAM
Ya Allah lindungi hambamu ini
dari kejahatan si dengki bila dia dengki
Ya Allah lindungi hambamu ini
dari menyusupnya rasa dengki ke dalam hati
Ya Allah jadikan bulan ramadhan ini
bagai air yang padamkan api dengki
yang membakar kebaikanku selama ini

ADDENDUM
Ketika Nabi menyebut seorang laki-laki
adalah calon penghuni surga,
seorang sahabat penasaran dan
mohon ijin menginap di rumahnya.
Tapi sampai malam ketiga
tidak dia dapati amalan istimewa.
Akhirnya dia berterus terang
minta diterangkan amalan istimewanya.
Laki-laki itu mengatakan
tak ada amalannya yang istimewa
selain dia tak pernah sewenang-wenang
pada sesama muslim dan tak pernah
dengki atas nikmat yang mereka terima.


Hadiah Paling Sederhana

Saat aku Shalat Jumat kemarin, khutbah Sang Khatib bagus banget. Diantaranya tentang contoh sedekah paling sederhana yang bisa kita berikan pada orang lain. Sedekah yang sangat sederhana namun bukan berarti kecil nilainya. Sedekah sangat sederhana dalam arti bisa dilakukan oleh semua orang. Tidak harus kaya, tidak harus memiliki tenaga yang kuat atau ketrampilan tertentu, tidak harus memiliki banyak waktu luang, bahkan anak kecil-pun bisa memberikannya.

Sedekah istimewa apakah gerangan itu? Doa. Yah, doa untuk orang lain. Berdoa untuk orang lain adalah pemberian sederhana yang bernilai sangat tinggi. Kita memohon kebaikan atas orang lain kepada Tuhan. Kita meminta sesuatu untuk orang lain pada Sang Maha-Kaya. Meminta pada Tuhan untuk memberi pada seseorang. Sebuah pertanda ketulusan hati. Sebuah pertanda kebesaran hati. Sebuah latihan untuk berbahagia atas kebahagiaan orang lain. Mungkin juga sebuah latihan untuk menjauhkan debu-debu rasa iri dengki dari lampu-lampu yang bertugas menerangi ruang-ruang kebahagiaan dalam hati kita -- sehingga gelapnya rasa sedih dan rasa takut enggan memasuki ruang-ruang yang terang benderang itu.

Saya membayangkan alangkah senangnya didoakan oleh orang lain. Dimohonkan oleh orang lain agar Tuhan melimpah-ruahi kita dengan kebaikan. Diketukkan oleh orang lain pintu-pintu langit - agar keberkahan selalu menyertai hidup kita. Artinya si pendoa adalah orang baik yang ingin kebaikan buat kita. Si pendoa adalah orang yang tulus menginginkan kebahagiaan pada diri kita. Senangnya bila kita punya teman baik seperti si pendoa.

Doa adalah salah satu hadiah terindah yang disediakan Tuhan untuk kita. Hadiah "paling sederhana", namun nilainya sangat tidak bernilai. Trims buat Pak Khatib yang telah mengingatkan saya tentang hal mudah dan sederhana tetapi agung nilainya.