Mengapa Kita Perlu Kuasai Ilmu Pengetahuan?

Homo homini lupus,
survival for the fittest,
darwinisme,
teori evolusi,
binatang ekonomi,
yang kuat makan yang lemah.
Zionis rasis apartheid,
ras unggul berhak memakan ras lemah,
pembantaian sabra-shatila,
Liberal kebebasan tanpa batas,
pluralisme menghancurkan agama,
dan kaburkan batas kebenaran.

Hedonisme pemuja nafsu,
percaya sumberdaya terbatas sementara
nafsu manusia tak terbatas,

dan......

amerika-pun menjajah Irak dan
menganggap murah nyawa penduduknya
mencaplok Afganistan dan merusaknya
mulai mengincar Iran dengan seribu satu alasan
mengganggu Somalia dengan pembenaran dibuat-buat
merecokin Sudan
mendukung pion-nya di Pakistan
menolak pemerintahan resmi pilihan rakyat
dan menghancurkan demokrasi Palestina
(hello! jadi apa maksudnya gembar-gembor
perlunya demokrasi di Myanmar?)

dan sobatnya

israel-pun mendirikan tembok apartheid
untuk memisahkan tanah hasil rampasan
dengan tanah yang masih ditempati rakyat jajahan.
Tembok apartheid untuk memisahkan
rumah-rumah para pendatang dari Eropa,
Amerika dan sudut-sudut lain dunia,
dengan gubuk-gubuk penduduk pribumi jajahannya.
(jadi omong kosong hak asasi manusia versi amerika
itu seperti apa yah?).

beginilah bila dunia dikuasai orang-orang
yang digerakkan oleh ideologi sesat,
mengobral omong kosong demokrasi dan
hak asasi manusia sambil menginjak-injaknya
dan menuntut seluruh dunia patuh padanya.
Mereka bisa leluasa petentang-petenteng sambil
membuat kerusakan di muka bumi karena kita tak punya
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menandingi.
Dengan puasa kita melatih diri untuk tabah berakit-rakit ke hulu,
menahan rasa malas dan kebosanan dalam merebut
ilmu pengetahuan demi memperjuangkan dunia yang
lebih indah & manusiawi untuk seluruh penghuni bumi.




Ketika Tembok Apartheid dibangun

Tembok pembatas yang dibangun di Palestina
adalah prasasti kekejaman israel atas negeri jajahan,
lebih kelam dari tembok besar Berlin di Jerman.
Lambang jiwa-ketakutan kaum perampas
akan datangnya para Ksatria Palestina
untuk membebaskan tanah-tanah jarahan.
Tembok Apartheid lambang kegelisahan
akan kebenaran yang berusaha dihancurkan
namun jiwa manusia tidak dapat diperdayakan
resah gelisah menghantui hidup keseharian.
Israel dengan bantuan amerika
berusaha melawan kebenaran,
tapi seperti halnya memadamkan matahari
dengan menyiramkan seember air,
sia-sia saja zionis coba hancurkan kebenaran.
Bahkan seperti halnya kesesatan
yang membawa kehancuran komunis,
kesesatan dan kekejaman zionis
akan membawanya menuju keruntuhan.
Semoga puasa melatih ketabahan para pejuang
untuk terus berjuang hingga kemenangan datang.


0 komentar:

Post a Comment