“Hai, di sini ada dua orang perempuan dari sebuah perusahaan kimia di Jakarta yang ingin mempresentasikan produk”
“Produk apa yang mereka tawarkan?”
‘Cleaning indikator dengan teknologi terbaru yang sangat mudah digunakan untuk mengecek tingkat keberhasilan proses pencucian alat-alat. Aku rasa produk itu lebih cocok untuk di pergunakan di bagian produksi daripada disini”
^_^
Awalnya Shinichi menolak untuk menemui mereka karena sebentar lagi dia akan masuk ke ruangan produksi --- disamping tidak ada janji, dan dirinya juga tidak begitu yakin bahwa cleaning indikator keluaran terbaru tersebut bisa dipergunakan di tempatnya. Namun setelah temannya menjelaskan bahwa mereka adalah karyawan baru dari sebuah perusahaan di Jakarta, Shinichi bersedia bertemu.
“OK, masih ada waktu tigapuluh menit sebelum sterilisasi media dimulai. Aku akan menemui mereka”
^_^
Shinichi menolak menemui mereka karena tidak “ngeh” dengan maksud temannya. Namun setelah dijelaskan latarbelakang kedua perempuan yang baru lulus beberapa bulan yang lalu dari universitas itu, tahulah Shinichi alasan sebenarnya mengapa si teman mau repot-repot menelponnya.
Kunjungan saat ini adalah kunjungan kerja pertama mereka keluar Jakarta. Sebagai orang baru mereka belum punya pengalaman menghadapi pelanggan. Shinichi adalah salah satu diantara sedikit orang yang pertamakali mereka temui. Pastilah Shinichi tidak ingin dirinya menjadi pengalaman buruk pertama bagi mereka karena menolak bertemu tanpa alasan yang kuat. Dia tidak ingin mereka merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan adalah pekerjaan sulit dan membuat putus asa. Tigapuluh menit pertemuan itu diharapkannya ikut memelihara api motivasi kerja mereka agar tidak padam tertiup angin pengalaman buruk.