Dongeng Sang Kancil, Kerbau Besar dan Si Buaya (Bagian 2)

Sang Kancil mendekat dan menawarkan diri untuk menggantikan posisi Kerbau. Bukan main girang hati Buaya mendengarnya. Pucuk dicinta ulam yang tiba. Sang Kancil yang tersohor-lah yang bakalan menjadi santapannya. Santapan penuh gengsi dan reputasi di dunia buaya. Buaya melepaskan gigitannya pada kaki Kerbau dan cepat cepat menyambar kaki Sang Kancil yang diam saja ketika digigit. Diemutnya kaki Sang Kancil dan rasa gurih daging kancil sudah membayang dilidahnya.

Kerbau yang lepas dari Si Buaya tampak tertegun melihat Sang Kancil menggantikan posisinya. Bagaimana mungkin dia meninggalkan seseorang yang telah berkorban untuk dirinya. Bagaimana mungkin dia membiarkan keselamatannya ditebus dengan darah penolongnya. Pada saat si Kerbau raksasa sedang kebingungan, tiba-tiba Sang Kancil dengan tenang berkata:

“Kerbau yang baik, mengapa engkau diam saja?. Tubuhmu besar, kakimu kuat dan tenagamu besar. Kau bisa melumatkan buah-buahan hutan dengan injakan kakimu. Tunggu apalagi? Aku telah menyerahkan tubuhku pada Buaya, kini giliranmu melepaskan aku dari Buaya dengan kaki-kakimu yang kuat”

Mendadak Kerbau sadar akan kekuatan dirinya. Dia sadar betapa tenaganya adalah salah satu yang terbesar di hutan ini. Tak ada yang lebih menyenangkan saat ini daripada menggunakannya untuk menginjak Buaya sekuat tenaga. Kerbau mengangkat kedua kaki depannya tinggi-tinggi dan kemudian secepat kilat menjatuhkannya sekuat tenaga ke punggung Buaya.

Buaya yang pucat pasi melihat Kerbau mengangkat kakinya tinggi-tinggi berusaha secepatnya menarik Sang Kancil ke tengah sungai. Namun apa daya – Kerbau jauh lebih cepat. Dengan auman keras yang membelah langit -- kaki Kerbau dengan telak mendarat di punggung Buaya.

Terdengar bunyi berdebam saat kaki Kerbau menabrak punggung buaya hingga melesak jauh ke dasar lumpur sungai. Saking kerasnya tubrukan kaki Sang Kerbau, sampai-sampai tubuh Si Buaya membentuk huruf U, dengan buntut dan kaki bertemu di udara. Sang Kancil pun dapat terlepas dari Buaya. Sampai berbulan-bulan kemudian tubuh Si Buaya masih membentuk huruf U hingga menjadi bahan pembicaraan seluruh hutan.

^_^

Kerbau sangat berterimakasih pada Sang Kancil yang telah menolongnya. Namun Sang Kancil dengan halus mengatakan bahwa Kerbau telah menolong dirinya sendiri. Kancil hanyalah sekedar membangkitkan kekuatan yang sebenarnya telah ada dalam diri Kerbau. Setelah kekuatan itu bangkit ternyata Kerbau mampu menaklukkan Si Buaya tanpa bantuan Kancil.

Sementara di atas tebing sungai tampak Pedagang sedang marah-marah pada Keledai Putih si pembawa garam. Barang dagangan berupa garam yang hanyut telah menimbulkan kerugian bagi dirinya. Juga Si pedagang terancam kehilangan pelanggan bila tak mampu menyetor garam dengan jumlah sesuai yang telah disepakati dengan pelanggan.

Untuk menghindari hal tersebut si pedagang memutuskan untuk menitipkan Keledai Hitam pada penduduk desa, sementara dirinya akan membawa Si Keledai Putih untuk kembali ke desa nelayan untuk membeli garam. Dia akan kembali memenuhi beban Keledai putih dengan garam-garam baru yang dibeli dari petani untuk memuaskan pelanggannya (Undil 2008). Tamat. Kembali ke Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (1)

Bacaan:

Mutiara Koleksi, Artikel Pilihan: Sang Kerbau, Sang Buaya dan Sang Kancil

tags: dongeng sang kancil, cerita pendek, cerpen, cerita anak














Koleksi Dongeng Sang Kancil
Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (1)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (2)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Lomba lari (3)

Dongeng Sang Kancil dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (3)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (4)

Dongeng Sang Kancil dan Gong Ajaib
Dongeng Sang Kancil Mencuri Timun

Dongeng Sang Kancil, Kerbau Besar dan Si Buaya (Bagian 1)

Seekor buaya yang tertindih batang pohon gaharu di pinggir sungai berteriak-teriak minta tolong. Seekor Kerbau raksasa tinggi besar yang sedang jalan-jalan sore mendengar teriakannya dan kemudian menolongnya. 

Tak disangka-sangka setelah ditolong, Si Buaya justru menggigit kakinya. Diemutnya kaki kerbau yang berukuran dua kali kerbau biasa itu, siap untuk ditarik ke dasar sungai. Pada saat genting itu muncullah Keledai Putih yang mampir untuk berendam di pinggir sungai.



Kerbau minta keadilan pada si Keledai Putih yang membawa beban berupa garam itu. Keledai Putih tertawa dan menyatakan bahwa sudah pada tempatnya orang mendapat balasan sesuai kepandaiannya. 

Menurut dia seekor kerbau yang bodoh pantas dimakan oleh si buaya. Kemudian keledai itu malahan sibuk membanggakan dirinya yang membawa muatan garam dan bebannya menjadi ringan karena sebagian besar garam larut terbawa air sungai saat dia berendam.

Sebaliknya ditolol-tololkannya temannya si Keledai Hitam. Ditunjukkannya si Keledai Hitam yang tengah berjalan terbungkuk-bungkuk meringis kepayahan di atas tebing sungai karena ikut-ikutan berendam bersama si Keledai Putih. Keledai hitam membawa muatan kapas, sehingga sehabis berendam bebannya justru menjadi sangat berat akibat kapas yang menyerap air.

Sementara Keledai Putih merasa dirinya cerdas karena kini dia bisa tertawa-tawa dan meloncat-loncat dengan ringannya setelah muatan garamnya larut terbawa air sungai. Sambil bersiul-siul Keledai Putih berlalu meninggalkan Kerbau dan Buaya. Dunia serasa begitu keras bagi Si Kerbau.

^_^

Kerbau menatap sedih kakinya yang mulai berdarah akibat Si Buaya mengeratkan gigitannya. Pada saat itu muncullah Sang Kancil yang bijak. Kerbau dengan penuh harap meminta keadilan pada Sang Kancil. Sementara Buaya bertekad untuk tidak akan mendengarkan apapun kata Sang Kancil. Diingatnya petuah-petuah para seniornya tentang betapa bangsa buaya berkali-kali dipecundangi binatang mungil itu.

Tak ada yang lebih menakutkan Buaya daripada isi kepala Sang Kancil yang cerdas. Buaya waspada. Dia tak akan mau bila disuruh mengulang kejadian dirinya tertindih batang pohon gaharu karena hal itu pernah dialami seniornya.

Alkisah sekian tahun yang silam Buaya Senior pernah praktek licik serupa terhadap seekor sapi. Buaya Senior tertindih batang kayu, kemudian berteriak-teriak minta tolong. Seekor sapi yang datang untuk menolongnya kemudian malahan digigit kakinya. Sapi berteriak-teriak minta keadilan pada siapapun yang lewat. Teriakan itu mengundang puluhan binatang hutan berkerumun di sekitar Sapi dan Buaya Senior. Sialnya para hadirin itu kemudian memanggil Sang Kancil yang tersohor kebijakannya untuk menegakkan keadilan.

Dibawah pengawasan puluhan pasang mata Si Buaya Senior tak kuasa menolak permintaan Sang Kancil agar dia memperagakan posisi dirinya kala tertindih batang kayu agar dapat dinilai dengan seadil-adilnya. Setelah Si Buaya ditindih kembali dengan batang kayu, mendadak Sang Kancil mengatakan bahwa dirinya butuh waktu seminggu untuk berpikir sebelum mengambil keputusan.

Akibatnya Buaya Senior terpaksa berhari-hari tertindih kayu dalam hujan dan terik matahari yang membakar. Baru menginjak hari ke lima, Si Buaya sudah berteriak-teriak minta dilepaskan dari tindihan kayu. Dia berjanji melepaskan tuntutannya atas tubuh sapi.

Cerita tentang nasib Buaya Senior itulah yang kini menghantui kepalanya. Tak boleh lagi Sang Kancil memperdaya buaya. Tak boleh lagi! Bahkan Si Buaya tiba-tiba saja berminat memakan Sang Kancil. Apa yang lebih membanggakan daripada memakan Sang Kancil, si penakluk buaya nomor satu. Pasti namanya akan segera harum semerbak di dunia buaya. Pasti dirinya akan dikenang sebagai buaya hebat sepanjang masa (Undil-2008). Bersambung ke Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (2)

Gambar diolah dari: cksinfo

Bacaan:
Mutiara Koleksi, Artikel Pilihan: Sang Kerbau, Sang Buaya dan Sang Kancil



Koleksi Dongeng Sang Kancil
Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (1)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (2)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Lomba lari (3)

Dongeng Sang Kancil dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (3)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (4)

Dongeng Sang Kancil dan Gong Ajaib
Dongeng Sang Kancil Mencuri Timun

tags: dongeng sang kancil, cerita pendek, cerpen, cerita anak

Sekelumit Pengalaman Wisata Jogja (Bagian-2)

Malamnya adalah acara menonton Sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan. Dapat dikata acara ini adalah acara andalan di piknik kali ini. Konon panitia memesan secara khusus pentas sendratari malam itu untuk dinikmati oleh peserta piknik (Wow!!!). Pentas dilakukan di teater terbuka dengan tata cahaya yang sangat menawan. Kisah Ramayana yang terpahat cantik sebagai relief di Candi Prambanan -- dipentaskan sebagai sebuah sendratari.

Sendratari Ramayana adalah sebuah pertunjukan yang menyatukan tari, drama dan musik dalam satu panggung untuk menyuguhkan kisah Ramayana yang diciptakan oleh Walmiki. Naskah aslinya ditulis dalam Bahasa Sanskerta. Bercerita tentang kisah Rama dan Shinta.

Tokoh-tokoh yang muncul dalam sendratari ini adalah Rama, Shinta, Laksmana (adik Rama), Rahwana (Raja Alengka yang gandrung pada Shinta), Hanoman (kera putih yang membakar habis Alengka) dan juga beberapa kijang emas (yang menggoda Shinta sehingga terpisah dari Rama).

Beberapa hal yang menarik pada sendratari itu adalah tata cahaya yang menawan, kemudian penari pemeran kijang emas yang masih kecil, dan adegan Hanoman Obong, yaitu ketika Hanoman dihukum bakar oleh Rahwana. Hanoman yang akan dihukum bakar malahan berlari kesana-kemari membuat kebakaran di seluruh Alengka.

Pada Sendratari Ramayana, adegan kebakaran benar-benar diwujudkan dengan membakar rumah-rumahan yang kayaknya dibuat dari batang padi kering (damen) yang diletakkan di atas teater terbuka. Efek suara damen yang terbakar, ditambah cahaya api yang menjilat-jilat ke angkasa memberi efek visual dan suara gemerisik benda terbakar yang sangat mengesankan.

Namun hal yang paling menarik malam itu adalah munculnya si kembang api. Di akhir adegan kebakaran yang melanda Alengka, tiba-tiba meluncur beberapa kembang api ke angkasa. Penonton (kita-kita maksudnya) bersorak-sorai menyambut beberapa kembang api tersebut.

Tapi kejutan tidak berhenti disitu. Jumlah kembang api yang diluncurkan makin lama makin banyak. Dan kemudian semakin besar dan meluncur semakin tinggi ke angkasa. Suara ledakan kembang api memekakkan telinga diikuti bunga api raksasa yang membumbung tinggi di langit yang gelap adalah sebuah pemandangan yang sangat indah.


Keberadaan kembang api semakin kerasa lagi saat serpihan-serpihan abu dari kembang api yang terbakar di angkasa berjatuhan ke bumi menggerimisi penonton yang tengah terkejut & terpukau oleh hadirnya kembang api. Wow! Sebuah pembayaran yang lunas usai menempuh “halangan” berupa hujan menjelang acara dan gerimis rintik-rintik di tengah berlangsungnya pentas. Acara pesta kembang api ini layak disebut sebagai maskot-nya piknik kali ini. Yah, menurut saya kejutan kembang api itu adalah key-word piknik ke Jogja tahun 2008.

^_^

Hari berikutnya adalah acara berkunjung ke Kraton, dilanjutkan ke Kotagede untuk melihat-lihat (dan bisa juga belanja) kerajinan perak dan terakhir ke Borobudur. Kotagede adalah nama kota tua dimana Panembahan Senopati mendirikan Mataram -- lebih dari 400 tahun yang silam. Di jaman Sultan Agung pusat kerajaan Mataram dipindahkan ke daerah Solo, dan belakangan Mataram pecah jadi dua kerajaan pasca perjanjian Giyanti, yaitu raja Pakubuwono di Solo dan Hamengkubuwono di Jogja (undil – midnight 13-02-08).

referensi:
1. http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-cultural-performance/ramayana-ballet/
2. http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/






Sekelumit Pengalaman Wisata Jogja (Bagian-1)

Awal Februari 2008 kantor mengadakan piknik ke Jogja. Peserta berangkat sekitar pukul 07.00 dari kantor di Bandung. Beberapa jam kemudian istirahat di rumah makan di daerah Tasik untuk melepas lelah dan memberi kesempatan bagi yang ingin ke air.

Setelah melanjutkan perjalanan, berikutnya istirahat untuk makan dan sholat di Rumah Makan di daerah Karanganyar. Menu yang disajikan lumayan-lah untuk mengganjal perut yang habis menempuh perjalanan jauh. Fasilitasnya cukup lengkap, ada Mushola, toko makanan, toilet, ruang makan yang luas dan gazebo-gazebo dengan sungai kecil melintas di dekatnya. Kita terlambat sekitar 2 jam dari yang direncanakan.

Rencananya dari rumah makan akan dilanjutkan check in ke hotel, baru kemudian makan malam di Ambarketawang. Namun berhubung rombongan telah terlambat beberapa jam dari jadwal maka diputuskan untuk makan dulu di Ambarketawang, baru dilanjutkan check in ke hotel masing-masing.

Di antara hotel yang digunakan adalah Hotel Ibis, Santika, Mercure, Mutiara dan Puri Artha. Saya kebagian kamar di Hotel Puri Artha. Sebuah Hotel bintang 3 yang bernuansa Bali dan terletak di Jalan Cendrawasih, daerah seputar Jalan Gejayan (dekat Hotel Ambarukmo).

Hotel Puri Artha sangat nyaman, dengan jumlah kamar tidak terlalu banyak membuat kita tidak terganggu oleh banyaknya pengunjung hotel. Ruang makan dengan dinding terbuka menghadap ke taman, membuat suasana makan sangat menyenangkan. Bila ingin ke Malioboro kita dapat naik becak, ongkosnya sekitar 10 ribuan. Dekat sini ada juga toko buku discount, Social Agency, juga nasi pecel SGPC di dekat UGM.

^_^

Acara piknik dimulai keesokan harinya dengan berkunjung ke Pantai Parangtritis (orang kadang menyingkatnya jadi “Paris”). Sebenarnya keindahan Paris terletak pada gunung-gunung pasir yang sulit dicari tandingannya di tanah air. Karena keindahannya, gunung-gunung pasir itu sering digunakan untuk syuting film.

Hal lain yang menarik adalah bermain-main dengan ombak yang menjilati pantai, sambil mencipratkan air ke teman yang berdiri di samping kita :P. Namun harus berhati-hati karena ombak itu bisa membawa kita hanyut ke laut. Tersedia juga layang-layang bagi yang membawa anak kecil atau buat yang ingin bernostalgia mengenang masa kecil. Kalo tidak hujan kita bisa datang sore hari ke pantai selatan ini untuk menikmati sunset yang indah, matahari sore tidak sepanas matahari siang.

Tak jauh dari Paris terdapat Pantai Depok yang memiliki tempat pelelangan ikan. Di sepanjang tepi Pantai Depok berjajar warung-warung yang menawarkan Sea Food bagi pengunjung pantai itu. Sayangnya, kemarin kita tidak sempat mampir ke Pantai Depok.

Dari Paris rombongan kita meluncur ke Malioboro untuk Sholat Jumat, dan dilanjutkan acara jalan-jalan di seputar Malioboro. Saya Sholat Jumat di Masjid Hotel Ina Garuda, ada juga peserta lain yang Sholat Jumat di Masjid yang cukup besar di Kompleks Kepatihan, Malioboro. Habis Sholat Jumat para peserta diberi kebebasan untuk berwisata di Malioboro. Beberapa peserta memilih keliling naik becak, ada juga yang naik taksi untuk berbelanja batik di Pasar Beringharjo. Belanja batik di pasar ini mirip-mirip dengan belanja di Pasar Baru Bandung, yah tawar menawar adalah hal yang biasa di lakukan di pasar Beringharjo.

Batik kualitas bagus & formil dengan harga bersaing, ada di Margaria, sebuah toko batik yang terletak di Malioboro (bagian selatan). Di seberang Margaria terdapat Mirota yang menyediakan aneka macam suvenir, kerajinan tangan, batik, jamu hingga aneka minyak untuk aroma terapi. Kaos Dagadu asli ada di Malioboro Mal dan di dekat Pasar Kranggan, utara Tugu. Ada juga derivat Dagadu (bukan asli) yang murah meriah yang tersebar di banyak tempat. Para tukang becak dengan senang hati mengantar ke sana.

^_^

Malamnya adalah acara menonton Sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan. Dapat dikata acara ini adalah acara andalan di piknik kali ini. Konon panitia memesan secara khusus pentas sendratari malam itu untuk dinikmati oleh peserta piknik (Wow!!!). Pentas dilakukan di teater terbuka dengan tata cahaya yang sangat menawan. Kisah Ramayana yang terpahat cantik sebagai relief di Candi Prambanan -- dipentaskan sebagai sebuah sendratari (undil-2008)

Puisi Ulang Tahun (2)

Detik berlalu
tanpa atau dengan kau beri makna
Jam berganti
tanpa atau dengan pedulimu
Hari-hari berlari
tanpa atau dengan baktimu

Dan umurmu dengan sendirinya
terus bertambah
Tapi kedewasaan tak mesti
menggantikan jiwa kanak-kanakmu.
Karena dewasa adalah sebuah pilihan
Karena dewasa butuh pengorbanan
Karena dewasa adalah sebuah kehormatan

Selamat Ulang Tahun
Semoga bertambahnya umurmu
diiringi mekarnya kecantikan hatimu
dan merajanya kedewasaanmu

tags: puisi ulang tahun
, ucapan ulang tahun

Puisi Ulang Tahun Bahasa Jawa

Detik terus mlaku
tan peduli sira sregep amal utawa ndeleya
Jam terus mlaku
tan peduli sira waspada utawa lena
Dina terus mlaku
tan peduli sira sregep ngabekti utawa duraka

Umurmu tansah tambah
ananging kadewasanmu ora mesti tambah
Amarga kadewasan iku pilihan
Amarga kadewasan iku butuh pangorbanan
Amarga kadewasan iku kahormatan

Slamet Ulang Tahun
Muga-muga tinambahe umurmu
dibarengi tinambahe becike atimu
lan mantepe kadewasanmu.


tags: blog bahasa jawa, blog basa jawa, puisi ulang tahun


Attention Please!

Seorang pramugari harus memiliki knowledge, berpendidikan, terlatih baik, observatif dan termotivasi. Patuhi aturan berikut selama pelatihan:
- korden ruang pelatihan harus selalu terbuka.
- saling memberi salam.
- tidak boleh menggunakan elevator.

^_^

Pada jaman dahulu kala, apa sih yang membuat seorang bangsawan terlihat kebangsawanannya walaupun misalnya dia miskin atau bertampang biasa-biasa saja?.

Tak lain karena tingkah laku mereka. Karena adanya sikap-sikap tertentu yang dituntut dimiliki oleh seorang bangsawan. Mereka punya kode etik tersendiri yang tidak dimiliki oleh orang kebanyakan. Mereka punya tatacara standar yang diajarkan dan dibiasakan sejak kecil sehingga akan menjadi kebiasaan yang mendarah daging setelah mereka dewasa.

Apa yang membuat sekelompok pramugari bangga kala bergabung dengan sebuah perusahaan penerbangan?.

Kebanggaan akan hadir bila perusahaan itu memiliki standar-standar tertentu yang harus dimiliki oleh seseorang sebelum dapat diterima menjadi pramugari, dan kemudian diikuti standar-standar tertentu yang harus diikuti pramugari setelah bekerja di sana. Bukan perusahaan yang bisa dimasuki oleh siapa saja tanpa standar kepribadian dan karyawannya bebas bertingkah laku seperti apapun juga.

Kebanggaan akan hadir setelah perusahaan memiliki sebuah kultur yang kuat yang merupakan standar sikap minimal bagi semua karyawan. Tak seorangpun yang menjadi karyawan diijinkan bersikap dibawah kode etik itu. Mereka semua harus tunduk dan mengikuti kode etik itu yang merupakan standar bagi semua karyawan tanpa kecuali.

^_^

Attention please adalah serial yang menceritakan sekelompok calon pramugari yang memasuki sekolah pramugari dan mulai berlatih menjadi pramugari. Pada serial Jepang ini, standar untuk tatacara sikap seorang pramugari telah ada dan mereka harus mengikuti standar itu sejak masih dalam tahap pelatihan.

Bagaimana cara memberi hormat pada penumpang; cara meminta maaf; cara menawarkan makanan; cara menyelamatkan penumpang yang sakit hingga cara menangani penumpang yang membuat ulah telah ada prosedur bakunya yang harus diikuti.

Pembiasaan lewat pelatihan membuat para calon pramugari terbiasa dengan kultur berdisiplin seperti itu dan selanjutnya menjadi tingkah laku mereka sehari-hari sebagai seorang pramugari.

Adanya kultur standar itu lambat laun akan menjadi kebanggaan bagi semua pramugari. Seorang pramugari harus memiliki standar “tinggi” dalam bertingkah laku yang tidak dimiliki oleh semua orang.


Sebuah kebiasaan bertutur kata dan tindak tanduk yang elegan yang hanya dimiliki oleh orang-orang terpilih dan terlatih dengan baik. Tidak semua orang mampu mencapai standar itu. Sebuah kultur yang elegan dengan sendirinya akan menjadi kebanggaan bagi semua anggota kultur itu. Sebuah kultur yang memiliki disiplin tertentu yang dipatuhi oleh anggota-anggotanya (undil).


Lirik tanpa Lagu: Dirimu adalah Diriku yang Sempurna

Maafkan aku
tak bisa berhenti meniru dirimu
walaupun aku tak mau
dan tak ingin mengganggumu
Tapi aku tetap tak bisa
berhenti meniru dirimu
dari dasar hatiku
yang paling dalam
cahayamu selalu
bersinar dan menghangatkan
ruang-ruang dingin dalam hatiku

Mengapa bayang-bayang diriku
selalu hadir dalam tingkah lakumu
Mengapa diriku yang sempurna
justru ada pada kepribadianmu
Betapa sulit melupakan diriku
yang tercermin dalam dirimu
Betapa sulit menghapus kenangan
sempurnanya diriku dalam dirimu

Reff:
Maafkan aku meniru dirimu
karena kulihat diriku dalam dirimu
Maafkan aku meniru dirimu
karena kutemukan diri impianku
dalam semua gerak-gerikmu
Maafkan aku meniru dirimu
karena engkau cermin impianku
Maafkan aku meniru dirimu
karena bayang-bayang diriku
yang sempurna ada pada dirimu


Semoga waktu yang akan mengajariku
menggapai kesempurnaan diri tanpa dirimu
Semoga waktu yang menghapus bayangan
sempurnanya diriku dalam dirimu,
dan tibalah saat kutuliskan lagi harapan baru.

Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba Lari (3)

Dikisahkan bangsa siput menantang kembali Sang Kancil berlomba lari. Dua puluh tahun yang silam siput berhasil memenangkan lomba lari karena kancil yang ditugaskan berlomba lari malahan tidur-tiduran sementara siput merayap dengan pasti menuju garis finish. Penyebab kekalahan kancil adalah dia terlalu meremehkan kemampuan siput dan si kancil lomba adalah seorang pemalas yang suka berleha-leha tidur-tiduran dulu sebelum bekerja. Pada perlombaan kedua yang dilakukan 10 tahun silam kembali siput memenangkan pertandingan berkat strategi siput yang berbaris sepanjang garis start hingga finish. Setiapkali kancil memanggil nama siput, siput yang berada di depan kancil menyahut, begitu seterusnya hingga si kancil kalah dalam pertandingan karena menyangka siput selalu berlari didepannya. Kancil bodoh itu tertipu karena tidak tahu bahwa siput memiliki cangkang yang berbeda-beda pola warnanya sehingga bisa dibedakan satu dengan yang lainnya. Walaupun si kancil lomba itu rajin, dia gagal menang karena ketidakmampuannya membedakan siput. Nah, baru pada perlombaan ketiga ini bangsa kancil berhasil memenangkan pertandingan setelah wakil kancil sukses mengalahkan wakil siput. Disiplin dan etika yang dipaksakan Kancil Senior dengan tangan besi kepada seluruh bangsa kancil telah merubah bangsa kancil menjadi bangsa yang cerdik, cepat dan rajin. Tak heran mereka dengan mudah mengalahkan siput dalam lomba lari.

^_^

Setiap binatang punya kelebihan. Mengapa siput mesti bertanding pada hal-hal yang menjadi titik kelemahannya. Mengapa dia sibuk menambal kelemahan-kelemahannya, bukannya memaksimalkan hal-hal yang menjadi kelebihannya?. Sebuah pertanyaan yang diam-diam kancil simpan dalam hati.

“Pernah kepikir gak, para siput itu jagoan merayap di atas dinding tegak lurus? tanya Sang Kancil

“Trus kenaapa? Buat apa aku mikir yang begituan?

“Sadar gak siy dirimu kalau itu adalah kelebihan? Insyaf gak siy dirimu kalo Aku, Sang Kancil gak bisa melakukan itu?

“Apa hebatnya jago merayap? Itu adalah keahlian biasa yang dengan mudah dimiliki seekor siput. Tak ada yang dapat dibanggakan dari merayap!”

“Kalian para siput dapat mencapai daun-daun enak yang berada di dinding tebing yang tinggi. Kalian bisa merayap untuk menikmati gurihnya pucuk-pucuk daun muda pepohonan yang tak pernah bisa kunikmati karena terlalu tinggi buatku!”

“Tapi itu tak ada apa-apanya dibanding kehebatan dalam berlari seperti yang kau punya!”

“Gak juga. Kalian bisa merayap untuk mendapatkan air yang tersembunyi di lorong-lorong kecil di hutan ini. Saat musim kemarau kalian tidak akan sesulit aku mendapatkan air!”

“Tetap saja merayap itu untuk si lambat dan sama sekali tidak pernah membuat kami bangga!”

“Kalian tidak butuh kemampuan berlari seperti kami. Macan yang gemar memburu kami -- tak berminat mengejar-ngejar kalian. Lari adalah jalan hidup kami. Merayap adalah jalan hidup kalian!”

“Bila kami bisa berlari, kami akan lebih senang dan lebih terlindung!

“Ah gak juga. Kalian punya cangkang yang kuat untuk melindungi diri. Kalian para siput punya warna cangkang untuk menyamarkan diri dari para musuh. Secara kalian lebih aman sembunyi daripada lari, kalian sama sekali tidak butuh kemampuan berlari”

“Dengar Kancil, lari adalah kebanggaan kami, jalan hidup pilihan kami!”

“Malangnya nasibmu. Sungguh malang seekor perayap sejati memilih berlomba lari. Kalian hanya akan jadi pecundang di dunia lari! Kalian adalah raksasa di dunia merayap, sungguh amat bodoh sekali memilih berlomba lari!”

“Lari adalah mitos paling bersejarah warisan nenek moyang siput”

“Kalian sungguh menyedihkan! Hidup dengan kebanggaan semu. Berjuang habis-habisan untuk mencapai sesuatu yang tidak kalian butuhkan. Kalian percuma saja berlatih keras berlari. Kaki-kaki kalian adalah kaki perayap sejati. Kalian jauh lebih dahsyat daripada kami dalam merayap. Tapi kalian mengingkari takdir kalian. Kalian lari dari kenyataan bahwa kalian bukan pelari tapi perayap”

“Jangan ajari aku menerima kenyataan pahit’

“Sama sekali bukan kenyataan pahit! Ikan adalah para jagoan renang, dan itu tidak lebih rendah dari berlari. Gajah adalah jagoan mengangkat pohon-pohon besar, dan mereka sama sekali tidak merasa lebih rendah dari binatang jagoan lari. Burung-burung bangga dengan kemampuannya terbang melanglang jagad raya. Meraka membawa cerita-cerita dahsyat tentang negeri-negeri jauh yang belum pernah kita kenal. Mereka bangga dengan kemampuan terbang yang mereka miliki”

^_^

Siput diam. Hatinya masih membara oleh mitos kemanangan siput atas kancil yang telah tumbang. Baginya tak ada yang lebih menyedihkan daripada runtuhnya mitos yang menjadi kebanggaan seluruh bangsa siput. Kini apalagi yang bisa dibanggakan setelah ditaklukkan Sang Kancil. Lari serasa segalanya baginya. Tanpa kemenangan dalam lomba lari tak ada artinya lagi dirinya.

Walaupun menangkap kebenaran di balik kata-kata Sang Kancil tentang bermacam-macamnya kelebihan yang dimiliki binatang, sulit baginya menerima kenyataan bahwa berlari adalah bukan untuk siput. Sungguh pahit untuk ditelan. Karena masyarakat binatang di hutan melihat kehebatan berlari adalah sebuah kebanggaan, sementara merayap tak pernah disebut-sebut.

Apa yang dibanggakan dari suatu kemampuan yang tak pernah disebut-sebut binatang lain dengan takzim?. Apa yang membesarkan hati dari sesuatu yang tidak mendatangkan pujian, walaupun kemampuan itu sangat dibutuhkannya?. Buat apa meraih prestasi yang tidak mendatangkan pujian, sungguhpun prestasi itu membawa manfaat besar bagi bangsa siput?. Apa siy yang lebih penting dari pujian?. Satu cara berpikir yang menyedihkan dari seekor siput malang (undil-08). Tamat. 
Kembali ke Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (1)

Koleksi Dongeng Sang Kancil

Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (1)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (2)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Lomba lari (3)

Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (3)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (4)

Dongeng Sang Kancil dan Gong Ajaib
Dongeng Sang Kancil Mencuri Timun

tags: cerita anak, cerita pendek, cerpen, dongeng sang kancil, kancil dan siput

Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba Lari (2)

Dikisahkan bangsa siput menantang kembali Sang Kancil berlomba lari. Dua puluh tahun yang silam siput berhasil memenangkan lomba lari karena kancil yang ditugaskan berlomba lari malahan tidur-tiduran sementara siput merayap dengan pasti menuju garis finish. Penyebab kekalahan kancil adalah dia terlalu meremehkan kemampuan siput dan si kancil lomba adalah seorang pemalas yang suka berleha-leha tidur-tiduran dulu sebelum bekerja. Pada perlombaan kedua yang dilakukan 10 tahun silam kembali siput memenangkan pertandingan berkat strategi siput yang berbaris sepanjang garis start hingga finish. Setiapkali kancil memanggil nama siput, siput yang berada di depan kancil menyahut, begitu seterusnya hingga si kancil kalah dalam pertandingan karena menyangka siput selalu berlari didepannya. Kancil bodoh itu tertipu karena tidak tahu bahwa siput memiliki cangkang yang berbeda-beda pola warnanya sehingga bisa dibedakan satu dengan yang lainnya. Walaupun si kancil lomba itu rajin, dia gagal menang karena ketidakmampuannya membedakan siput. Nah, baru pada perlombaan ketiga ini bangsa kancil berhasil memenangkan pertandingan setelah wakil kancil sukses mengalahkan wakil siput. Disiplin dan etika yang dipaksakan Kancil Senior dengan tangan besi kepada seluruh bangsa kancil telah merubah bangsa kancil menjadi bangsa yang cerdik, cepat dan rajin. Tak heran mereka dengan mudah mengalahkan siput dalam lomba lari.

^_^










Siput menunduk di depan Sang Kancil yang menatapnya dengan iba. Bagaimana mungkin mitos kebesaran siput kini berakhir sedih. Reputasi Siput sebagai si lambat yang tekun melangkah hingga mampu menaklukkan kancil kini sirna sudah. Tak ada lagi sorak sorai penghuni hutan menyambut takluknya kancil yang cerdik cendekia di tangan siput.


“Ijinkan aku berduka. Ijinkan juga aku mengobati rasa dukaku dengan mendengarkan nasehat-nasehatmu” kata Siput merendahkan diri.

“Tak ada alasan yang membuatmu sedih. Kanyataan yang ada di dunia ini senantiasa berubah. Hari kemarin bangsa siput mempecundangi kancil. hari ini giliran kancil yang menang”.

“Kemenangan kami adalah mitos. Sudah jadi kebanggaan bangsa siput menaklukkan kancil yang tersohor kecerdikannya. Sudah menjadi tradisi kami merayakan kebesaran nama kami di seantero hutan raya”

“Dengarlah aku. Selama ini kalian merayakan kebesaran yang semu. Kalian bergembira ria atas kehebatan yang palsu. Prestasi ala kadarnya telah kalian bangga-banggakan”

“Kami benar-benar mengalahkan kancil. Bukan kemenangan semu. Tapi sebenar-benarnya kemenangan. Kami mencapai garis finis lebih dulu daripada kalian”.

“Kalian menang karena kami bodoh dan malas. Kalian menang bukan karena kekuatan kalian tetapi oleh kelemahan para kancil”.

“Apa maksudmu”

“Pertandingan 20 tahun yang lalu kalian menangkan karena kancil yang ditugaskan untuk berlomba lari adalah seorang pemalas. Dia tidur-tiduran sementara wakil siput dengan tekun marayap. Saat Sang Kancil tertidur pulas, siput telah menginjak garis finis. Saat kancil pemalas terbangun, piala kemenangan telah diraih bangsa siput”.

“Tapi kami juga menang pada perlombaan 10 tahun yang lalu”

“Yah, kami belajar dari sejarah. Wakil kancil waktu perlombaan kedua adalah seekor kancil yang rajin. Tapi dia tidak pernah belajar. Dia tidak pernah mengamati tanda-tanda alam. Bangsa siput dengan mudah memperdaya kancil bodoh itu. Kalian berbaris sepanjang rute pertandingan lari, dari garis start hingga garis finish. Setiap kali dia memanggil siput, siput yang berada di depan kancil selalu menyahut. Kancil bodoh itu menyangka siput selalu berlari di depannya, padahal mereka adalah siput-siput berbeda yang berbaris di depannya. Kancil lalai itu tidak bisa membedakan siput satu dengan siput lainnya. Padahal warna rumah-cangkang kalian jelas berbeda-beda, tapi dia tidak menyadari. Dia tidak pernah bersahabat dengan alam. Dia gagal mempelajari ilmu kehidupan”.

“Kini kalian mengalahkan kami. Padahal kami telah mempersiapkan diri dengan baik”

“Kami belajar dari sejarah. Kini kami membangun disiplin dan etika yang membuat seekor binatang layak disebut Sang Kancil. Anak kancil yang tidak memenuhi disiplin dan etika kancil tidak akan diakui sebagai kancil. Dia hanya sebagai kancal saja. Dia tak lebih dari anak biologis dari kancil, tapi tidak layak menyandang gelar Sang Kancil yang senantiasa bijaksana”.

“Kalian membuang anak-anak kalian sendiri?”

“Kami tidak menyia-nyiakan keturunan kami. Bangsa kancil tidak akan membuang anak cucunya. Hanya saja kami telah mendeklarasikan nama Sang Kancil sebagai sebuah gelar kehormatan. Anak-anak kami adalah seekor kancal. Mereka berhak disebut kancil hanya bila belajar keras hingga menjadi cerdik; mampu mengendalikan diri untuk tetap rajin dan menjauhi sifat pemalas, dan berdisiplin latihan lari, sehingga mampu berlari kencang. Hanya seekor kancal yang cerdik, rajin dan cepat yang layak digelari kancil”.

“Dan kemudian kalian mampu mengalahkan kami. Padahal kami juga bekerja keras mempersiapkan siput pilihan untuk bertanding”

“Kalian tidak mau berpikir. Kalian bertanding dengan kami atas sesuatu yang sangat kami kuasai. Kalian seperti mengajak ikan bertanding menyelam”

“Apa maksudmu? Apakah salah bila kami ingin memenangkan pertandingan lari”

Kancil tersenyum mendengar siput mulai terpancing kemarahannya oleh kata-katanya. Apa siy yang salah dengan ambisi yang salah sasaran?. Siput sang perayap akan dengan mudah mengalahkan kancil bila harus bertanding memanjat pohon, lomba meniti sebatang bambu untuk menyeberang sungai, atau menggapai pucuk-pucuk daun pepohonan yang hijau.


Setiap binatang punya kelebihan. Mengapa siput mesti bertanding pada hal-hal yang menjadi titik kelemahannya. Mengapa dia sibuk menambal kelemahan-kelemahannya, bukannya memaksimalkan hal-hal yang menjadi kelebihannya?. Sebuah pertanyaan yang diam-diam kancil simpan dalam hati (undil feb08). Bersambung ke Dongeng Sang Kancil dan Siput Lomba lari (3)

 

Koleksi Dongeng Sang Kancil
Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (1)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (2)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Lomba lari (3)

Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (3)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (4)

Dongeng Sang Kancil dan Gong Ajaib
Dongeng Sang Kancil Mencuri Timun

tags: cerita anak, cerita pendek, cerpen, dongeng sang kancil, kancil dan siput

Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba Lari (1)

Perlombaan lari antara Kancil dan Siput baru saja usai. Tidak seperti yang diduga para penghuni hutan yang menonton pertandingan, Kancil dengan mudah mengalahkan Siput.

Kancil yang cerdik lari sekencang-kencangnya dan dalam sekejap memenangkan pertandingan. Berbeda dengan mitos bahwa kancil dapat dengan mudah dikalahkan siput karena tidur dan bermalas-malasan selama pertandingan. Kancil kiwari bukannya tidur selama bertanding, tetapi tidur-tiduran setelah memenangkan pertandingan.

Kemudian sambil tidur-tiduran di garis finish, Sang Kancil menonton Siput yang berjalan lambat-lambat menuju garis finish. Air matanya bercucuran karena Siput merasa gagal mempertahankan mitos Keluarga Siput yang turun temurun tidak terkalahkan oleh kancil.

Siput merasa dirinya tak berguna lagi setelah kegagalan itu. Tak ada artinya lagi kehadirannya di tengah-tengah dinasti siput yang tersohor sebagai penakluk para kancil dalam lomba lari. Apa arti dirinya setelah kalah dalam lomba lari.

Siput merasa harus meratapi nasibnya yang malang. Kini segalanya telah berubah. Bangsa kancil sudah tidak seperti dulu lagi. Baru disadarinya telah bertahun-tahun Kancil Tua menggunakan tangan besi untuk mendidik kancil-kancil yunior agar tidak bermalas-malasan.

“Kancil lambat akan diterkam macan, Kancil bodoh akan dimakan buaya dan Kancil malas akan dipermalukan siput” kata-kata itulah yang selalu di dengungkan Kancil Tua pada kancil-kancil muda yang membuat mereka tak punya pilihan lagi kecuali bekerja keras untuk menjadi cepat, pintar dan rajin. Siput sering mendengar desas-desus tentang kebijakan yang diambil oleh si Kancil Tua, namun baru kali ini dia melihat efeknya.

Sistem aristokrasi yang dibangun oleh Kancil Tua telah membuat kancil-kancil muda harus memenuhi tiga kualitas itu agar diterima di keluarganya. Seekor kancil hanya boleh diterima sebagai Keluarga Kancil bila memenuhi persyaratan disiplin dan etika sebagai kancil. Yaitu cepat, pintar dan rajin.

Kancil yang tidak memiliki salah satu dari tiga karakter kancil itu masih disebut sebagai “kancal”. Sebutan itu diambil dari urutan huruf vokal a-i-u-e-o. Vokal sebelum i adalah vokal a. Artinya seekor Kancal belum layak digelari kancil sejati.

Seperangkat etika yang dibangun sesepuh kancil itu membuat kancil-kancil menjadi binatang pilihan. Tidak sembarangan binatang layak disebut kancil sekalipun secara biologis dia adalah kancil. Hanya kancil yang terlatih baik, berdisiplin dan tunduk pada etika kancil yang boleh disebut kancil.


Tentu saja para kancil muda memetik hasilnya. Mereka perlahan-lahan mematahkan mitos-mitos tentang kancil. Citra kancil sebagai tukang tipu sekarang berubah menjadi kancil yang cerdas dan bijaksana. Citra kancil yang pemalas sekarang berubah menjadi kancil yang rajin dan ringan tangan. Reputasi Kancil yang suka mencuri timun sekarang dikenal sebagai bintang yang tak mau mencuri, bahkan suka membagi-bagi ketimun dan juga ilmu pengetahuan.

Kebijaksanaan Sang Kancil yang tersohor diseluruh hutan membuat Siput yang kalah dalam pertandingan lari itu tak malu untuk meminta nasehat. Siput datang sambil tersedu-sedan meminta pencerahan pada Sang Kancil tentang rahasia kekalahannya.

Apa yang sebaiknya dia lakukan untuk menebus kekalahannya. Apa yang membuatnya kalah, dan bagaimana caranya agar bisa menang dalam pertandingan berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan yang dengan senang hati dijawab oleh Sang Kancil (undil feb08).  




Koleksi Dongeng Sang Kancil

Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (1)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba lari (2)
Dongeng Sang Kancil dan Siput Lomba lari (3)

Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil, Kerbau dan Buaya (2) Dongeng Sang Kancil dan Buaya (1)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (2)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (3)
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (4)
Dongeng Sang Kancil dan Gong Ajaib
Dongeng Sang Kancil Mencuri Timun

tags: cerita anak, cerita pendek, cerpen, cerita kancil

Lirik Lagu Keren: Ayat-ayat Cinta

Desir pasir di padang tandus
segar sang pemikiran hati
terkisahku di antara cinta yang rumit

Bila keyakinanku datang
kasih bukan sekedar cinta
pengorbanan cinta yang agung
kupertaruhkan

Maafkan bila ku tak sempurna
cinta ini tak mungkin kucegah
Ayat-ayat cinta bercerita
cintaku padamu

Bila bahagia mulai menyentuh
seakan kubisa hidup lebih lama
Namun harus kutinggalkan cinta
ketika kubersujud

soundtrack film ayat-ayat cinta

^_^

Apa siy yang lebih besar daripada cinta?. Adakah sesuatu yang lebih besar dari cinta suci yang abadi?. Adakah sesuatu yang lebih perkasa daripada cinta? Jawabnya Ada!! Ada yang jauh lebih besar dari cinta! Bukan saja lebih besar daripada cinta, Dia lebih agung, lebih suci dan tak akan tertandingi oleh cinta yang paling besar dan paling abadi sekalipun!

Dia adalah Tuhan Yang Maha Perkasa, Tuhan yang menguasai nasib segala makhluk di muka bumi, mulai dari manusia hingga debu-debu kosmik yang berterbangan di ruang angkasa. Tuhan Maha Pengasih yang melimpahi rahmatnya pada seluruh penghuni langit dan bumi. Tuhan yang menjamin kebahagiaan abadi di surga bagi manusia-manusia yang memberikan cinta dan kepatuhan pada-Nya.

^_^

Dalam Ayat-ayat Cinta diceritakan Maria yang sedang sakit keras mendapati keinginannya untuk menikah dengan orang yang dikasihinya terkabul. Di tengah badannya yang sekarat, bahagia mulai merayapi hatinya ketika cintanya bersambut dan disatukan dalam satu ikatan suci. Simak cuplikan novel Ayat-ayat Cinta halaman 401-402 berikut ini:

“Apa yang bisa kulakukan untukmu, Maria?”

“Bantulah aku berwudhu. Aku masih mencium bau surga. Wanginya merasuk ke dalam sukma. Aku ingin masuk kedalamnya. Di sana aku berjanji untuk mempersiapkan segalanya dan menunggumu untuk bercinta. Memadu kasih dalam cahaya kesucian dan kerelaan Tuhan selama-lamanya. “Suamiku bantu aku berwudhu sekarang juga”.

Aku menuruti keinginan Maria. dengan sekuat tenaga aku membopong Maria yang kurus kering ke kamar mandi. Aisha membantu membawakan tiang infus. Dengan tetap kubopong, Maria diwudhui oleh Aisha. Setelah selesai, Maria kembali kubaringkan di atas kasur seperti semula. Dia menatapku dengan sorot mata bercahaya. Bibirnya tersenyum lebih indah dari biasanya. Lalu dengan suara lirih yang keluar dari relung jiwa ia berkata,

Asyhadu an laa ilaaha illallah
wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh!

Ia tetap tersenyum. Menatapku tiada berkedip....

^_^

Novel best seller peraih Pena Award Novel Terpuji Nasional 2005 itu, kini dibuat film dan telah diputar di bioskop-bioskop. Simak komentar Helvy Tiana Rosa terhadap novel ini,

“Novel yang tidak klise dan tidak terduga pada setiap babnya. Habiburrahman El Shirazy dengan sangat meyakinkan mengajak kita menyelusuri lekuk Mesir yang eksotis itu, tanpa lelah. Tak sampai disitu, Ayat-ayat Cinta mengajak kita untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam memahami cakrawala keislaman, kehidupan dan juga cinta”


http://www.rizkyonline.com/Rossa/Rossa-Ayat-Ayat-Cinta.html

Kunjungi juga : Beberapa Review dan Kisah dibalik Produksi Ayat-ayat Cinta