Awal Februari 2008 kantor mengadakan piknik ke Jogja. Peserta berangkat sekitar pukul 07.00 dari kantor di Bandung. Beberapa jam kemudian istirahat di rumah makan di daerah Tasik untuk melepas lelah dan memberi kesempatan bagi yang ingin ke air.
Setelah melanjutkan perjalanan, berikutnya istirahat untuk makan dan sholat di Rumah Makan di daerah Karanganyar. Menu yang disajikan lumayan-lah untuk mengganjal perut yang habis menempuh perjalanan jauh. Fasilitasnya cukup lengkap, ada Mushola, toko makanan, toilet, ruang makan yang luas dan gazebo-gazebo dengan sungai kecil melintas di dekatnya. Kita terlambat sekitar 2 jam dari yang direncanakan.
Rencananya dari rumah makan akan dilanjutkan check in ke hotel, baru kemudian makan malam di Ambarketawang. Namun berhubung rombongan telah terlambat beberapa jam dari jadwal maka diputuskan untuk makan dulu di Ambarketawang, baru dilanjutkan check in ke hotel masing-masing.
Di antara hotel yang digunakan adalah Hotel Ibis, Santika, Mercure, Mutiara dan Puri Artha. Saya kebagian kamar di Hotel Puri Artha. Sebuah Hotel bintang 3 yang bernuansa Bali dan terletak di Jalan Cendrawasih, daerah seputar Jalan Gejayan (dekat Hotel Ambarukmo).
Hotel Puri Artha sangat nyaman, dengan jumlah kamar tidak terlalu banyak membuat kita tidak terganggu oleh banyaknya pengunjung hotel. Ruang makan dengan dinding terbuka menghadap ke taman, membuat suasana makan sangat menyenangkan. Bila ingin ke Malioboro kita dapat naik becak, ongkosnya sekitar 10 ribuan. Dekat sini ada juga toko buku discount, Social Agency, juga nasi pecel SGPC di dekat UGM.
^_^
Acara piknik dimulai keesokan harinya dengan berkunjung ke Pantai Parangtritis (orang kadang menyingkatnya jadi “Paris”). Sebenarnya keindahan Paris terletak pada gunung-gunung pasir yang sulit dicari tandingannya di tanah air. Karena keindahannya, gunung-gunung pasir itu sering digunakan untuk syuting film.
Hal lain yang menarik adalah bermain-main dengan ombak yang menjilati pantai, sambil mencipratkan air ke teman yang berdiri di samping kita :P. Namun harus berhati-hati karena ombak itu bisa membawa kita hanyut ke laut. Tersedia juga layang-layang bagi yang membawa anak kecil atau buat yang ingin bernostalgia mengenang masa kecil. Kalo tidak hujan kita bisa datang sore hari ke pantai selatan ini untuk menikmati sunset yang indah, matahari sore tidak sepanas matahari siang.
Tak jauh dari Paris terdapat Pantai Depok yang memiliki tempat pelelangan ikan. Di sepanjang tepi Pantai Depok berjajar warung-warung yang menawarkan Sea Food bagi pengunjung pantai itu. Sayangnya, kemarin kita tidak sempat mampir ke Pantai Depok.
Dari Paris rombongan kita meluncur ke Malioboro untuk Sholat Jumat, dan dilanjutkan acara jalan-jalan di seputar Malioboro. Saya Sholat Jumat di Masjid Hotel Ina Garuda, ada juga peserta lain yang Sholat Jumat di Masjid yang cukup besar di Kompleks Kepatihan, Malioboro. Habis Sholat Jumat para peserta diberi kebebasan untuk berwisata di Malioboro. Beberapa peserta memilih keliling naik becak, ada juga yang naik taksi untuk berbelanja batik di Pasar Beringharjo. Belanja batik di pasar ini mirip-mirip dengan belanja di Pasar Baru Bandung, yah tawar menawar adalah hal yang biasa di lakukan di pasar Beringharjo.
Batik kualitas bagus & formil dengan harga bersaing, ada di Margaria, sebuah toko batik yang terletak di Malioboro (bagian selatan). Di seberang Margaria terdapat Mirota yang menyediakan aneka macam suvenir, kerajinan tangan, batik, jamu hingga aneka minyak untuk aroma terapi. Kaos Dagadu asli ada di Malioboro Mal dan di dekat Pasar Kranggan, utara Tugu. Ada juga derivat Dagadu (bukan asli) yang murah meriah yang tersebar di banyak tempat. Para tukang becak dengan senang hati mengantar ke sana.
Setelah melanjutkan perjalanan, berikutnya istirahat untuk makan dan sholat di Rumah Makan di daerah Karanganyar. Menu yang disajikan lumayan-lah untuk mengganjal perut yang habis menempuh perjalanan jauh. Fasilitasnya cukup lengkap, ada Mushola, toko makanan, toilet, ruang makan yang luas dan gazebo-gazebo dengan sungai kecil melintas di dekatnya. Kita terlambat sekitar 2 jam dari yang direncanakan.
Rencananya dari rumah makan akan dilanjutkan check in ke hotel, baru kemudian makan malam di Ambarketawang. Namun berhubung rombongan telah terlambat beberapa jam dari jadwal maka diputuskan untuk makan dulu di Ambarketawang, baru dilanjutkan check in ke hotel masing-masing.
Di antara hotel yang digunakan adalah Hotel Ibis, Santika, Mercure, Mutiara dan Puri Artha. Saya kebagian kamar di Hotel Puri Artha. Sebuah Hotel bintang 3 yang bernuansa Bali dan terletak di Jalan Cendrawasih, daerah seputar Jalan Gejayan (dekat Hotel Ambarukmo).
Hotel Puri Artha sangat nyaman, dengan jumlah kamar tidak terlalu banyak membuat kita tidak terganggu oleh banyaknya pengunjung hotel. Ruang makan dengan dinding terbuka menghadap ke taman, membuat suasana makan sangat menyenangkan. Bila ingin ke Malioboro kita dapat naik becak, ongkosnya sekitar 10 ribuan. Dekat sini ada juga toko buku discount, Social Agency, juga nasi pecel SGPC di dekat UGM.
^_^
Acara piknik dimulai keesokan harinya dengan berkunjung ke Pantai Parangtritis (orang kadang menyingkatnya jadi “Paris”). Sebenarnya keindahan Paris terletak pada gunung-gunung pasir yang sulit dicari tandingannya di tanah air. Karena keindahannya, gunung-gunung pasir itu sering digunakan untuk syuting film.
Hal lain yang menarik adalah bermain-main dengan ombak yang menjilati pantai, sambil mencipratkan air ke teman yang berdiri di samping kita :P. Namun harus berhati-hati karena ombak itu bisa membawa kita hanyut ke laut. Tersedia juga layang-layang bagi yang membawa anak kecil atau buat yang ingin bernostalgia mengenang masa kecil. Kalo tidak hujan kita bisa datang sore hari ke pantai selatan ini untuk menikmati sunset yang indah, matahari sore tidak sepanas matahari siang.
Tak jauh dari Paris terdapat Pantai Depok yang memiliki tempat pelelangan ikan. Di sepanjang tepi Pantai Depok berjajar warung-warung yang menawarkan Sea Food bagi pengunjung pantai itu. Sayangnya, kemarin kita tidak sempat mampir ke Pantai Depok.
Dari Paris rombongan kita meluncur ke Malioboro untuk Sholat Jumat, dan dilanjutkan acara jalan-jalan di seputar Malioboro. Saya Sholat Jumat di Masjid Hotel Ina Garuda, ada juga peserta lain yang Sholat Jumat di Masjid yang cukup besar di Kompleks Kepatihan, Malioboro. Habis Sholat Jumat para peserta diberi kebebasan untuk berwisata di Malioboro. Beberapa peserta memilih keliling naik becak, ada juga yang naik taksi untuk berbelanja batik di Pasar Beringharjo. Belanja batik di pasar ini mirip-mirip dengan belanja di Pasar Baru Bandung, yah tawar menawar adalah hal yang biasa di lakukan di pasar Beringharjo.
Batik kualitas bagus & formil dengan harga bersaing, ada di Margaria, sebuah toko batik yang terletak di Malioboro (bagian selatan). Di seberang Margaria terdapat Mirota yang menyediakan aneka macam suvenir, kerajinan tangan, batik, jamu hingga aneka minyak untuk aroma terapi. Kaos Dagadu asli ada di Malioboro Mal dan di dekat Pasar Kranggan, utara Tugu. Ada juga derivat Dagadu (bukan asli) yang murah meriah yang tersebar di banyak tempat. Para tukang becak dengan senang hati mengantar ke sana.
^_^
Malamnya adalah acara menonton Sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan. Dapat dikata acara ini adalah acara andalan di piknik kali ini. Konon panitia memesan secara khusus pentas sendratari malam itu untuk dinikmati oleh peserta piknik (Wow!!!). Pentas dilakukan di teater terbuka dengan tata cahaya yang sangat menawan. Kisah Ramayana yang terpahat cantik sebagai relief di Candi Prambanan -- dipentaskan sebagai sebuah sendratari (undil-2008)
jogja memang never ending story
ReplyDelete