Abah
Zayn Malik mendadak menderita Gegana,
alias Gelisah, Galau dan Merana. Pasalnya dia mendengar selentingan bahwa di
perusahaan akan diterapkan sistem remunerasi yang baru. Sebagai seorang
Supervisor yang membawahi ratusan karyawan, dan mengemban target produksi yang
tinggi, dia merasa khawatir jika pencapaian target meleset sedikit saja, maka
dia dan tim-nya bisa kehilangan sejumlah bonus. Padahal kontribusi dari unit
kerja yang dipimpinnya terhadap pendapatan perusahaan sangat besar, dan dia
ragu besarnya kontribusi itu diperhitungkan dalam sistem yang baru.
Lain
lagi dengan penyebab Gegana Mang Harry Styles. Dia mengalami masa-masa Gelisah,
Galau dan Merana gara-gara mendengar bahwa sistem SDM yang baru membuat Key Perfomance Indicator (KPI) akan
berperan besar mempengaruhi gaji. Sementara unit kerjanya berada di bagian
hilir proses produksi. Jika ada kegagalan dari bagian hulu, dengan sendirinya
KPI unit kerjanya juga bakalan ikut jeblok. Sialnya dia tidak tahu pasti apakah
faktor ketergantungan itu akan diperhitungkan.
Hal
lain yang menggalaukan Harry adalah jika dilakukan publikasi terbuka terhadap pengelompokan
karyawan berdasar hasil penilaian kompetensi dan kinerja. Dia khawatir
seandainya di antara anak buahnya ada yang
menempati zone papan bawah, si personil akan menjadi rendah diri, kehilangan
semangat kerja, dan yang paling fatal tidak sanggup lagi bertemu muka dengan
gebetannya.