Benarkah Kasta adalah Kenyataan Sosial ?

Jadi kalau kamu memprotes mereka saat ini,
kamulah yang dianggap aneh. Itu karena
kebiasaanmu berbeda dengan kebiasaan mereka

^_^




Bila Shinichi Kudo bertanya pada Hiromi, Maruko, Hiawata dan Shinobu saat mereka melihat sekelompok orang merokok di dalam bis kota yang penuh sesak penumpang, dia akan mendapat jawaban yang berbeda.

Hiromi akan menjawab :

“Kasihan sekali. Mereka tidak memiliki cukup pengetahuan untuk menyadari perbuatannya.. Mereka adalah orang yang tidak tahu dan harus diberitahu bahwa mereka telah merugikan satu bis manusia”

^_^

Lain halnya dengan Maruko, dia akan berkata seperti ini:

“Sudah saatnya dibuat aturan larangan merokok bagi penumpang bis kota dan kondektur wajib menegakkan aturan itu. Bila si kondektur cuek, maka penumpang berhak melaporkan dan menuntut pada dinas perhubungan agar si kondektur diberi sanksi!”

^_^

Hiawata akan berkata:

“Tawarkan permen dan bilang pada mereka untuk mematikan rokoknya. Nggak usah pusing-pusing menghakimi perilaku mereka. Yang praktis-praktis saja, yang penting mereka mau mematikan rokoknya”

^_^

Yang paling unik adalah Shinobu. Dia akan tersenyum penuh kemenangan dan berkata bak seorang ilmuwan yang berhasil membuktikan teori yang entah didapat darimana :

“Benar kan apa yang telah kubilang. Manusia itu ada kasta-kastanya. Bukan berdasar keturunan tetapi kebiasaan. Kebiasaan manusia ada tingkatan-tingkatannya. Kasta bukanlah buatan manusia tapi kenyataan sosial yang terbentuk oleh kebiasaan sehari-hari yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan lingkungan. Mereka enak saja merokok karena bagi mereka merokok di bis kota adalah wajar. Seperti halnya menggaruk kepala atau menguap. Tidak terlarang. Sama sekali tidak layak dianggap mengganggu orang lain. Mereka selama ini melakukannya dimana saja tanpa diprotes orang-orang disekitarnya. Jadi kalau kamu memprotes mereka saat ini, kamulah yang dianggap aneh. Itu karena kebiaaanmu berbeda dengan kebiasaan mereka”.

^_^

Sungguhpun Shinichi dapat menangkap kebenaran dari jawaban keempat temannya, Shinichi menganggap jawaban Shinobu-lah yang paling menarik dan mampu menjelaskan fenomena itu dengan sangat lugas (bandung-agustus 2006)

Kucing Hitam di Kamarku



Menjelang tengah malam
Kucing hitam itu masih mendekam
di lantai kamarku
Mata hijaunya menatapku lekat-lekat
Daun telinganya ditegakkan, sesekali
di putar ke kiri dan ke kanan penuh waspada
Seolah petarung yang siap siaga menghadapi
serangan lawan

Sebenarnya dia cantik
Bulunya hitam legam seperti gumpalan mendung
Bersih dan berkilauan diterpa cahaya lampu meja
Ekornya yang panjang di angkat dan
kibas-kibaskan di udara
Sesekali lidahnya dijulurkan untuk menjilati
telapak kaki depan sebelah kanan,
lalu dengan gerakan melingkar kaki depan itu
diusap- usapkan ke wajahnya yang mulus,
Kuhitung ada satu, dua, tiga kali usapan.
Mirip orang sedang mencuci muka.
Diulanginya hal itu beberapa kali,
seolah hendak menutup -nutupi
bahwa matanya tak pernah lepas dariku

Lonceng jam berdentang satu kali
Dan kucing itu masih menatapku….

^_^

Ku buka mataku
Terdengar kokok ayam bersahut-sahutan
Lamat-lamat terdengar suara adzan
Tiba-tiba aku teringat kucing itu
Kemanakah gerangan dia?
Tak ada di lantai.
Tak ada di kolong tempat tidur.
Tak ada di atas meja…..

Kulihat kursi goyang di pojok kamarku
bergerak pelan ke belakang - ke depan
Sesosok tubuh kecil melingkar di atasnya
Aku tersenyum
Rupanya dia menunggu aku tertidur,
sebelum memberanikan diri berbaring di kursi goyang.
Jangan-jangan kucing itu sedang menyindirku

bandung 3.9.02



Bunuh Diri Ethiopia di Somalia


Sekitar akhir tahun 2006 dan awal tahun 2007 ditandai dengan keberhasilan tentara Ethiopia mengusir Pemerintahan Defacto Somalia dari beberapa wilayah Somalia, termasuk Ibukotanya, Mogadishu. Untuk sementara tentara Ethiopia berhasil memukul mundur Pemerintahan Defacto yang menguasai sebagian besar Somalia. Namun serangan ke negeri kecil berpenduduk sekitar 8,5 juta jiwa tersebut sebenarnya adalah tindakan bunuh diri.

Serbuan Ethiopia adalah tindakan internasionalisasi konflik internal Somalia. Kini konflik telah berubah menjadi konflik antara Pemerintahan Defacto yang kuat melawan pemerintahan sementara yang kini didukung Ethiopia – yang lemah. Apalagi setelah Amerika Serikat ikut-ikutan membombardir pasukan Pemerintahan Defacto di Somalia Selatan — dengan alasan klise: perang melawan teror – telah merubah bentuk perang menjadi lebih tegas lagi. Para pejuang Somalia melawan pemerintahan sementara dukungan asing.

Ethiopia akan memainkan peran mirip peran NATO selepas penaklukan Afganistan oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Ethiopia kemungkinan besar akan menghadapi masalah yang sama dengan NATO yang kini mulai kerepotan menghadapi para pejuang Afganistan. Bahkan nasib Ethiopia mungkin lebih buruk lagi, karena negara itu tidak memiliki persenjataan dan cadangan dana sekuat NATO.

Campur tangan Ethiopia secara tidak langsung juga adalah “undangan” bagi mereka yang bersimpati pada nasib rakyat Somalia untuk turun tangan membantu perjuangan Somalia. Perang yang panjang dan sumber dana yang besar sepertinya harus dicadangkan negara berpenduduk sekitar 70 juta jiwa itu untuk terus-menerus melindungi pemerintahan sementara Somalia. Dengan pendapatan perkapita hanya sekitar 100 US dolar (estimasi tahun 2003) sepertinya Ethiopia akan menghadapi kesulitan besar untuk mendanai perang pada beberapa bulan mendatang. Naga-naganya Ethiopia juga bakalan sulit mencari negara sekutu yang bersedia mengorbankan tentaranya untuk melindungi pemerintahan dukungannya di Somalia
(nl. dari berbagai sumber)



Pengumpul Sampah Pergaulan


Sampah pergaulan adalah segala aspek negatif dan perlakuan buruk yang menimpa kita dalam pergaulan. Perbuatan-perbuatan negatif yang ditujukan pada diri kita dalam pergaulan sehari-hari. Perilaku yang nranyak (tidak sopan); cenanangan (tanpa sopan santun); bentakan kasar tanpa sebab jelas; lidah yang fasih menyematkan tuduhan ngawur pada kita; misuh-misuh (mencaci maki); mengembat piutang kita; perlakuan yang bikin kita bete; meneror mental (gemar menjatuhkan kepercayaan diri korban-korbannya).

Juga kaum pemalas yang menghambat kerja kita; para penikam dari belakang (musuh dalam selimut alias kutu busuk); menipu & merebut uang kita; perlakuan bang cinde bang ciladan (pilih kasih) yang merugikan kita; kesombongan yang menyebalkan dan segala perlakuan buruk-muruk lain yang melukai hati, bikin sakit hati dan makan hati.

Sampah pergaulan adalah sebuah fenomena yang sulit dihindari oleh siapa saja yang pernah merasakan hangatnya matahari pagi. Saat sampah pergaulan datang, ada dua pilihan reaksi yang tersedia bagi kita. Menerimanya dengan lapang dada atau menimbunnya di dalam hati hingga menggunung.

Kita bisa menerimanya sebagai kenyataan pahit yang harus dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Menyiapkan sapu, jugangan (lubang pembuangan sampah) dan korek api. Ketika sampah-sampah itu mulai bertebaran di “halaman hati” kita cepat-cepat menyapunya, membuangnya ke jugangan dan membakarnya sampai habis jadi abu. Ringkasnya kita bersedia menerima, memaafkan dan melupakan..

Namun kita juga bisa memilih untuk menimbunnya. Menumpuk-numpuk sampah itu hingga menjadi bukit yang semakin lama semakin tinggi. Bukit sampah itu lama kelamaan akan membusuk dan menebarkan segala macam bau tak sedap yang melingkupi hati. Bau busuk yang makin lama makin menyengat, membuat puyeng, bikin kehilangan keseimbangan jiwa dan bisa membuat kita jatuh ke jurang depresi.
^_^

Pilihan berada di tangan kita. Mau membuang sampah pergaulan atau malahan menyimpannya. Mau dekat-dekat sumbernya yaitu para pembuang sampah atau menjauhi mereka. Sepenuhnya tergantung pada pada pilihan kita. Manusia bisa memilih. Manusia bebas menentukan pilihan. Namun ada satu catatan. Manusia tidak bisa menghindar dari akibat-akibat yang akan timbul dari pilihannya (nl. bandung 2007)

Bacaan : dr. M. Thohir SpKJ, 2006, 10 Langkah Menuju Jiwa Sehat, Penerbit Lentera Hati, Jakarta.


Aku Bukan Ksatria Biru

Sebuah telepon masuk dari luar kota, kala Shinichi Kudo baru saja terbangun dari peraduannya.

“Hai Shinichi Kudo, Apakabar?”

“Hoo Baik banget! Wah dirimu masih hidup Ga?

“Dasar kunyil bodor! Masih hiduplah! Tapi aku kesindir berat nih ama kiriman e-mail Ksatria Biru-mu. Dapat dari mana sih tulisan kayak gitu?”

“Hehehehe! Padahal mengirim itu gak nyindir sapa-sapa loh!

“Ahh! Sejak kapan kamu gak nyindir sapa-sapa? Man of honour! Masak sih sampe segitunya!”

“Yah, begitulah pilihan Ksatria Biru”.

“Sampe mengorbankan diri untuk orang yang memperlakukan kita dengan buruk?”

“Dah dibilang, dia tidak berkorban untuk raja, tapi demi harga dirinya sebagai pengawal raja yang bertugas melindungi raja.

“Raja seharusnya menerima balasan atas perbuatannya!”

“Kamu masih sakit hati kejadian tahun lalu itu yah!”

Tahun lalu Ga pernah bercerita bahwa semua karyawan operasional dirumahkan karena perusahaan tempatnya bekerja sepi order, sementara orang-orang administrasi diijinkan terus masuk kerja.

“Jelas dong, Aku masih marah besar sama mereka!. Kalo aku nih! Bila perusahaan memperlakukan aku dengan buruk, yah aku juga akan bekerja sebatas tuntutan saja!”

“Seperti ceritamu tentang alat yang kau biarkan cepat rusak itu?”

“Dengar nih! Kamu salah menafsirkan ceritaku. Aku tidak membiarkan alat itu cepat rusak!. Aku hanya tidak melakukan pekerjaan tambahan yang akan membuat alat itu lebih awet”.

“Apa bedanya?”

“Beda dong! Aku tetap bertanggung jawab melakukan pemeliharaan rutin. Hanya saja aku tidak menerapkan penemuan baru untuk memperpanjang usia alat. Departemen lain juga tidak ada yang melakukan!”

“Karena mereka tidak tahu!”

“Aku tahu bukan berarti aku harus melakukan! Lagipula buat apa repot-repot dengan kerjaan tambahan untuk menghemat uang perusahaan bila mereka juga tidak memperhatikan aku!”

“Bagaimana dengan ceritamu tentang mesin yang dibeli tanpa dilengkapi aksesoris vital itu?”

“Itu mesin milik departemen lain. Bukan urusanku! Mereka juga tidak bertanya padaku”

“Tapi kamu kan bisa memberitahu mereka!”

“Aku gak mau dianggap sok tahu. Lagipula pekerjaan itu tidak ada sangkut pautnya dengan aku”

“Tapi kan bisa meningkatkan efisiensi produksi bila mesin itu kinerjanya bagus!”

“Itu diluar tanggung jawabku. Sudah kubilang aku tidak akan bekerja diluar tanggung jawabku. Apalagi nasibku tidak pernah diperhatikan! Apa yang bisa mendorongku untuk bekerja lebih dari sekedar tuntutan?. Gak ada! Aku hanya akan bekerja sebatas tanggung jawabku saja!”

“Wah ngambek nih?”

“Gak juga! Aku hanya memberi sebatas mereka memberi!”

“Jadi kau tidak sepakat dengan Ksatria Biru nih?”

“Yah sayang sekali! Tidak semua orang mau jadi Ksatria Biru. Aku punya pendapat sendiri tentang bagaimana aku bertindak!”

”Ya sudah gak papa. Memang ada sih perusahaan yang dulunya baik-baik saja, namun setelah mereka mengabaikan pekerjanya -- mereka dengan cepat merasakan akibatnya. Saat timbul suatu masalah, karyawan bereaksi dengan sangat lambat. Mereka sudah kehilangan rasa memiliki perusahaan. Akibatnya masalah kecil akan menimbulkan kerugian besar karena dibiarkan berlarut-larut!”

“Aku juga pernah dengar cerita itu!”

“Namun dengan bekerja seperti gayamu itu sebenarnya kamu tidak bisa memaksimalkan dirimu! Kamu bekerja pada zone “kelas dua” kemampuanmu Ga!. Mmmm, tapi bila aku dalam posisimu, belum tentu sikapku akan berbeda denganmu. Tapi sudahlah! Pilihan sepenuhnya ada padamu”

“Jadi gimana nih? Kita sepakat untuk berbeda pendapat?”

“OK. Kali ini kita sepakat untuk tidak sepakat!”.





Hiromi tentang Menarik

Jika Shinichi Kudo bertanya pada Maruko, Apakah Maruko merasa dirinya cantik, maka jawabannya sudah pasti jelas sekali. Tidak akan ada basa-basi.
“Pasti dong! Aku merasa diriku cantik dan menawan”

Lain halnya bila beberapa teman lain ditanya oleh Shinichi. Sebagian akan menjawab diri mereka biasa-biasa saja, sebagian yang lain menjawab

“Kata orang sih aku cantik”.

^_^

Yang menarik adalah jawaban Hiromi kala ditanya Shinichi apakah dirinya merasa cantik.

“Tidak penting bagiku cantik atau tidak cantik. Yang pasti aku yakin diriku menarik karena aku berusaha keras untuk membuat orang lain nyaman bersamaku”

^_^

Hiromi menohok Shinichi dengan jawabannya. Menarik berbeda dengan cantik karena juga meliputi penilaian perilaku. Menarik tidak harus secantik bidadari. Menurut Hiromi bila seseorang yang biasa-biasa saja bisa kelihatan menarik berarti dia benar-benar memiliki pribadi yang menawan. Pribadi simpatik, yang berarti keberadaan mereka akan menarik simpati (bandung 2007)






Lirik Keren Que Sera Sera : Apa yang Akan Terjadi, Terjadilah!




When I was just a little girl,
I asked my mother, "What will I be?
Will I be pretty?
Will I be rich?"
Here's what she said to me:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."


When I was just a child in school,
I asked my teacher, "What will I try?
Should I paint pictures?
Should I sing songs?"
This was her wise reply:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

When I grew up and fell in love,
I asked my sweetheart, "What lies ahead?
Will we have rainbows
Day after day?"
Here's what my sweetheart said:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."


Now I have children of my own.
They ask their mother, "What will I be?
Will I be handsome?
Will I be rich?"
I tell them tenderly:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be.
Que sera, sera!"

written by Jay Livingston and Ray Evans

^_^

Seorang gadis kecil bertanya pada ibunya tentang masa depannya.
Apakah dia bisa jadi kaya dan ayu?
Ataukah dia akan jadi miskin papa?
 

Sang Ibu dengan bijak menjawab :
Biarlah masa depan mengalir dengan sendirinya.
Tugas manusia hanyalah berusaha untuk meraihnya.
Bukan menentukan.
Bukan pusing memikirkannya.
Biarlah masa depan tetap menjadi masa depan.
Tidak perlu dikhawatirkan dari sekarang.
Biarlah yang akan terjadi di masa depan terjadilah!
duniashinichi.blogspot.com

Que Sera Sera!
Apa yang akan terjadi, terjadilah!
Biarlah jiwa ksatria tumbuh dalam jiwa manusia
Tabah dalam menghadapi kenyataan yang akan dihadapi di masa depan.
Nikmati masa sekarang, pasrah pada-Nya tentang masa depan.

^_^

Que Sera Sera adalah sebuah lagu keren tentang hidup sekarang dan hidup di masa depan. Lagu yang dipetik dari sound track film Alfred Hitchcock ini menarik garis tegas untuk membatasi rasa takut. Seolah-olah hendak berpesan untuk hiduplah di masa sekarang!

Jangan takuti masa depan!. Jangan biarkan masa depan membuat manusia resah dan gelisah sejak saat ini. Jangan biarkan rasa resah dan gelisah menghalangi langkah manusia dalam mempersiapkan masa depan. Jangan sampai kebahagiaan saat ini dikacaukan oleh kekhawatiran tentang masa depan. 


Biarlah kekhawatiran masa depan berada di masa depan, jangan dipaksa hadir sekarang. Biarlah keindahan bunga-bunga padang rumput dimusim hujan menghiasi kehidupan manusia, tanpa diganggu pikiran bahwa bunga-bunga itu akan kering di musim kemarau.

^_^

Que Sera-sera (Whatever Will Be)
written by Jay Livingston and Ray Evans
for Alfred Hitchcock's 1956 re-make of his 1934 film
"The Man Who Knew Too Much" starring Doris Day and James Stewart.
Recorded by Doris Day



sumber lirik: http://www.geocities.com/merrystar3/allysongs/QueSeraSera.htm
tags: arti lirik lagu que sera sera, apa yang akan terjadi terjadilah


Tulisan Lain
Dongeng Sang Kancil Mencuri CINTA
Thor The Dark World - Kisah Scientist Dibalik Kehandalan Ksatria Pukul Besi

Dongeng Timun Emas dan Raksasa Tinggi Hati

Symphony yang Indah - Once Merkel

Morning Has Broken: Cat Stevens’s Deep-meaning Song



Morning has broken
like the first morning
Blackbird has spoken
like the first bird
Praise for the singing
Praise for the morning
Praise for them springing
Fresh from the world

Sweet the rain's new fall
sunlit from heaven
Like the first dew fall
on the first grass
Praise for the sweetness
Of the wet garden
Sprung in completeness
Where his feet pass

Mine is the sunlight
mine is the morning
Born of the one light
Eden saw play
Praise with elation
Praise ev'ry morning
God's recreation
Of the new day


^_^

A story of a man who had been life in the darkness for a long time, suddenly met brightly light. The light that made everything is clear. He met the light that conducts him to awareness world. The light that made his awareness of the truth has risen. The light that made his passion to life on the truth has risen. The light that made his life on the truth world is comfortable. The beautiful world that ran on the way it should be done. The beautiful world that didn’t dominated by his astray-passions. The beautiful world that didn’t contaminated by struggle for freedom to do neither culpable-behaviours nor cheap-things. The natural world that ran on the way it should be done as its design.

After for long time a man had been framed on bad behaviours. One day he got enlightens to free from darkness. He became walking on the right foot. He became starting a better behaviours. There was like the morning has broken. After the darkness of night, then the first light is come on the morning. The first light that makes the world is warmer. The bird song accompanies the born of one light. The shining of the wet flower garden which lighting by morning sunshine are wonderful creatures. The wonderful creatures presented by God especially for human. Every time good behaviours come to substitute for bad behaviours, there are like a beautiful morning comes. The beautiful morning which dissolve the sadness. The beautiful morning which emerging spirits and firing new hopes.

^_^

Cerita tentang manusia yang telah lama hidupnya dalam kegelapan tiba-tiba dia mendapatkan cahaya terang. Cahaya yang membuat segalanya menjadi terang benderang. Cahaya yang menuntunnya menuju sebuah dunia kesadaran. Kesadaran akan kebenaran. Kesadaran untuk menempuh jalan kebenaran. Kesadaran akan nikmatnya dunia kebenaran. Sebuah dunia indah yang berjalan sebagaimana mestinya dia diciptakan. Sebuah dunia yang tidak di tarik ulur untuk mengikuti nafsu manusia. Sebuah dunia yang tidak dikotori perjuangan membela kebebasan untuk berperilaku tercela & berbuat nista. Sebuah dunia alami yang berjalan sebagaimana tujuan penciptaannya.

Setelah sekian lama anak manusia terkurung dalam kebiasaan buruknya. Pada suatu ketika datang kesadaran untuk keluar dari lembah kegelapan. Menuju jalan terang. Menuju kebiasaan yang lebih baik. Seolah adalah datangnya pagi. Setelah diliputi kegelapan malam datanglah seberkas sinaran. Sorot pertama mentari pagi yang segera hangatkan dunia ini. Kicau burung mengiringi lahirnya cahaya matahari. Kebun bunga yang basah oleh embun berkilauan tertimpa matahari pagi adalah keindahan. Keindahan yang dihadiahkan Tuhan pada manusia. Setiap datangnya kebiasaan baik yang menggantikan kebiasaan buruk adalah pagi hari yang indah. Pagi yang indah untuk melarutkan kesedihan. Pagi yang ceria bangkitkan semangat dan kobarkan harapan baru (bandung 2007)


Catatan : buat yg merasa suka ngasih privat bahasa, mohon koreksi grammar-nya :)

Perfection

Teman saya tidak sempurna,
Saya juga, dan
Kami sesuai satu sama lain

Alexander Pope


Dipetik dari buku Making Friends-nya Andrew Mathews




Kisah Ironi Negeri Pembenci Kebenaran

Alkisah adalah sebuah negeri yang dihuni para pembenci topi. Banyak penduduk yang terang-terangan menolak segala macam yang berbau topi. Mereka menganjurkan orang-orang yang masih memakai topi untuk melepasnya karena dianggap tidak sesuai dengan budaya yang berakar di sejarah negeri mereka. Namun karena negara itu adalah negara yang menjunjung tinggi kebebasan manusia, mereka tidak bisa melarang orang memakai topi di rumahnya.

Tindakan yang bisa mereka lakukan hanyalah melarang orang memakai topi bila bekerja di fasilitas-fasilitas milik pemerintah. Sekolah-sekolah negeri dan kantor-kantor pemerintah adalah tempat dicegahnya kehadiran topi. Di tempat-tempat itu mereka melarang semua pekerjanya memakai topi dengan alasan tidak sesuai dengan kultur kebanyakan penduduk negeri itu yang tidak pernah memakai topi.

Memakai topi akan mengakibatkan ancaman terhadap kultur para pembenci topi. Kehadiran topi di fasilitas-fasilitas milik negara juga dianggap menciptakan iklim ekslusif, dan menghalang-halangi terjadinya pembauran dengan masyarakat banyak. Sebagai pendukung dunia bebas, mereka mengklaim topi adalah simbol ketertutupan, kekolotan dan mengancam keberadaan masyarakat terbuka yang mendukung kebebasan.

^_^

Tidak jauh dari negeri itu ada sebuah negeri kecil. Di negeri itu matahari benar-benar mengerahkan seluruh energinya untuk memanasi bumi sehingga panasnya sangat terik membakar kepala. Akibatnya banyak orang yang sangat mencintai topi. Kemana-mana orang memakai topi. Saat pergi ke kantor, ke sekolah, ke pasar, bahkan pada saat tidur-pun terkadang mereka masih memakai topi. Dengan banyaknya penduduk yang memakai topi, hanya ada sedikit orang yang terkena penyakit pusing akibat terpanggang matahari.

Sebenarnya di negeri para pembenci topi-pun panas matahari tidak kalah teriknya. Namun karena terbiasa tidak bertopi, mereka tidak tertarik mencoba memakai topi. Akibatnya banyak warga negeri pembenci topi yang langganan terkena pusing kepala akibat panas matahari.

^_^

Pada suatu ketika parlemen negeri pecinta topi mengesahkan undang-undang yang mewajibkan warganya memakai topi di fasilitas-fasilitas milik pemerintah. Pelajar di sekolah-sekolah negeri, para dokter & perawat di rumah sakit negeri dan pegawai negeri diwajibkan memakai topi. Tujuannya untuk mengurangi jumlah pelajar atau pagawai negeri yang sakit akibat terpanggang matahari saat pergi ke tempat mereka bertugas. Karena beberapa tahun belakangan ini mulai terjadi peningkatan jumlah pasien yang harus dirawat dirumah sakit karena terpanggang matahari. Namun tidak disangka-sangka pemerintah negeri pembenci topi bereaksi keras.

Presiden negeri pembenci topi bahkan menuduh parlemen negeri pecinta topi tidak menghormati kebebasan karena memaksa warganya memakai topi. Menurut Sang Presiden adalah hak setiap orang untuk tidak memakai topi. Orang bebas memutuskan akan memakai topi atau tidak memakai topi. Itu adalah hak setiap orang untuk memilih. Negara tidak pada tempatnya mencampuri urusan pribadi warganya.

Media massa negeri para pembenci topi juga ikut-ikutan bersuara lantang. Mereka menuduh negeri para pecinta topi sedang memaksakan keyakinannya pada pembenci topi yang minoritas. Negeri pecinta topi di cap sebagai negeri yang tidak menghormati keragaman, tidak menghormati keyakinan semua warganya dan hanya menuruti keinginan segelintir orang pecinta fanatik topi. Hal yang menurut mereka bisa berakibat memecah belah seluruh negeri.

^_^

Tentu saja semua tuduhan itu hanyalah menjadi bahan lelucon baru bagi kebanyakan warga negeri pecinta topi. Menurut mereka, tuduhan negeri tetangga itu sangat menggelikan. Sebuah negeri yang memaksa semua orang membuka topi kok bisa-bisanya menuduh negeri lain melanggar kebebasan warganya.

Bahkan sambil tertawa geli presiden negeri pecinta topi bertanya pada presiden negeri tetangganya lewat SMS:

“Apakah yang Anda sebut-sebut sebagai kultur yang mendukung dunia bebas hanyalah kultur yang membenci topi ?”.

Sebuah pertanyaan yang dijawab dengan mengirim ratusan ribu tentara didukung oleh kapal perusak, kapal selam pembawa missile, tank-tank lapis baja, jet-jet pemburu dan pesawat-pesawat pembom untuk menaklukkan negeri pecinta topi. Alasannya sederhana. Topi-topi yang diproduksi penduduk negeri pencinta topi disinyalir banyak beredar di negeri pembenci topi. Topi-topi tersebut diklaim merusak pemandangan dan bentuknya yang lucu-lucu dianggap dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas karena membuat orang tertawa terbahak-bahak sehingga konsentrasi mengemudi kendaraan terganggu. Topi juga dianggap membahayakan penerbangan komersial karena bila suatu saat tertiup angin hingga ke angkasa bisa tertabrak oleh pesawat sehingga menyebabkan pesawat jatuh. (nl. bandung 2007)