Kucing Hitam di Kamarku



Menjelang tengah malam
Kucing hitam itu masih mendekam
di lantai kamarku
Mata hijaunya menatapku lekat-lekat
Daun telinganya ditegakkan, sesekali
di putar ke kiri dan ke kanan penuh waspada
Seolah petarung yang siap siaga menghadapi
serangan lawan

Sebenarnya dia cantik
Bulunya hitam legam seperti gumpalan mendung
Bersih dan berkilauan diterpa cahaya lampu meja
Ekornya yang panjang di angkat dan
kibas-kibaskan di udara
Sesekali lidahnya dijulurkan untuk menjilati
telapak kaki depan sebelah kanan,
lalu dengan gerakan melingkar kaki depan itu
diusap- usapkan ke wajahnya yang mulus,
Kuhitung ada satu, dua, tiga kali usapan.
Mirip orang sedang mencuci muka.
Diulanginya hal itu beberapa kali,
seolah hendak menutup -nutupi
bahwa matanya tak pernah lepas dariku

Lonceng jam berdentang satu kali
Dan kucing itu masih menatapku….

^_^

Ku buka mataku
Terdengar kokok ayam bersahut-sahutan
Lamat-lamat terdengar suara adzan
Tiba-tiba aku teringat kucing itu
Kemanakah gerangan dia?
Tak ada di lantai.
Tak ada di kolong tempat tidur.
Tak ada di atas meja…..

Kulihat kursi goyang di pojok kamarku
bergerak pelan ke belakang - ke depan
Sesosok tubuh kecil melingkar di atasnya
Aku tersenyum
Rupanya dia menunggu aku tertidur,
sebelum memberanikan diri berbaring di kursi goyang.
Jangan-jangan kucing itu sedang menyindirku

bandung 3.9.02



0 komentar:

Post a Comment