Tips Sukses Bekerja dari Rumah

Setelah membaca tulisan Wagenugraha di PC Plus edisi 6 Juli 2010, saya jadi tertarik untuk membuat sinopsis tulisan beliau tentang kiat sukses bekerja dari rumah. Menurut Wagenugraha, banyak keuntungan yang diperoleh dari bekerja dari rumah. Diantaranya kita bisa lebih dekat dengan keluarga, hemat waktu karena kita terbebas dari kemacetan saat pergi & pulang dari kantor, dan hemat biaya sewa kantor.

Ahli kimia yang bekerja di Divisi QA sebuah pabrikan farmasi tersebut menjelaskan bahwa bekerja bukanlah soal tempat, tetapi merupakan suatu aktifitas. Jadi alih-alih dikaitkan dengan suatu lokasi, bekerja lebih tepat bila dikaitkan dengan produktifitas dan keseimbangan. Di negara maju konsep bekerja dari rumah telah mulai diterapkan. Perusahaan-perusahaan membuat sistem yang memungkinkan karyawan bekerja dari rumah pada sebagian hari kerjanya.

Untuk dapat sukses bekerja dari rumah, ada faktor-faktor pendukung yang perlu dipersiapkan. Beberapa diantaranya adalah perlunya motivasi yang kuat dan target yang jelas, infrastruktur komunikasi agar tetap bisa berhubungan dengan kantor, dan tentu saja perlu report harian yang jelas terhadap hasil kerja. Mental profesional yang berdisiplin terhadap jam kerja sangat diperlukan, karena pengawasan saat seseorang bekerja di rumah hampir tidak ada. Report rutin diperlukan sebagai pengganti pengawasan tersebut.

Faktor lain yang perlu disadari adalah bekerja dari rumah bukan berarti berlibur dan bisa bebas berinteraksi dengan keluarga. Buat seorang profesional yang memiliki anak balita, bukan berarti mereka bebas bermain seharian dengan anaknya, karena sama seperti saat bekerja di kantor, bekerja dari rumah juga dibatasi oleh tenggat waktu. Bila diperlakukan sebagai aktifitas sambilan dan sebentar-sebentar interupsi dengan anggota keluarga, maka bekerja dari rumah menjadi tidak efektif lagi.

Bekerja dari rumah juga tidak selalu berarti seseorang yang tadinya punya baby sitter menjadi tidak perlu bantuan mereka, karena tetap saja ada jam kerja yang terbatas dan perlu konsentrasi untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Baby sitter tetap dibutuhkan untuk menemani si kecil sementara dia bekerja. Sosialisasi tenang disiplin waktu ini diperlukan karena anggota keluarga atau seorang tamu bisa menyangka bisa mengajak ngobrol sang profesional selama dia berada di rumah.


Mungkin bekerja dari rumah dapat disamakan dengan dokter yang praktek di rumah. Si dokter punya ruang praktek yang terpisah dari ruang keluarga sehingga meminimalkan interupsi dari anggota keluarga. Kemudian selama dia bekerja, misalnya dari jam 17.00 hingga pukul 22.00 malam, anggota keluarga si dokter mengerti bahwa mereka tidak boleh mengganggu si dokter yang sedang melayani pasien.

Tanpa kesadaran seperti anggota keluarga dokter tersebut, bekerja dari rumah akan sulit mendapatkan hasil yang maksimal. Nah, buat teman-teman yang tertarik mengetahui lebih jauh tentang kiat-kiat ngantor dari rumah, bisa baca tulisan Wagenugraha di Tabloid PC Plus edisi 06 juli – 19 juli 2010. (undil – 2010)



tags: tips sukses bekerja dari rumah