Shinichi yang Menawan (2)

Being Reasonable
“Lain kali kamu tak boleh menjawab seperti itu. Itu bukan jawaban. Hanya ekspresi perasaan saja. Beri aku alasan yang jelas dan masuk akal” kata Maruko pada Shinichi Kudo.

Beberapa saat sebelumnya Shinichi menjawab pertanyaan Maruko tentang alasan mengapa dia suka lagu-lagu ADA Band dengan jawaban bahwa : ‘Lagu-lagunya asyik banget untuk didengarkan”. Sebuah jawaban yang menurut Maruko tidak informatif dan tidak menggambarkan apa-pun tentang ADA Band. Seharusnya Shinichi dengan segala pengetahuannya mampu melakukan lebih dari itu.


“Kamu harus belajar mengenali perasaan-perasaanmu, dan mencari sebab musabab perasaan tersebut muncul. Kemudian cobalah mendeskripsikan sebab musabab itu dalam bentuk kalimat-kalimat yang informatif. Dengan cara itu kamu akan belajar memberi alasan-alasan yang rasional atas sebuah pilihan. Jadilah seorang profesional yang mampu mengkomunikasikan alasan-alasan yang menjadi pegangan saat memilih” kata Hiromi panjang lebar menimpali kata-kata Maruko.

Shinichi tahu persis pendapat tentang keharusan seseorang memiliki kemampuan mengkomunikasikan alasan atas sebuah pilihan pastilah berasal dari Shinobu Inokuma. Orang paling rasional yang pernah Shinichi kenal. Sepertinya Maruko dengan cepat mengadaptasi pikiran-pikiran Shinobu dan menerapkannya pada Shinichi.

^_^

Kesempatan itu datang minggu depannya ketika Shinichi bertemu kembali dengan Maruko dan Hiromi di warung Chineese Food Tugik di sebelah selatan masjid Cipaganti. Pertemuan kali ini digunakan untuk menguji kemajuan Shinichi dalam mengkomunikasikan alasan atas pilihan-pilihannya. Ditemani sop buah-buahan, cah kangkung dan cah brokoli yang telah terhidang --- karena sebelumnya dipesan lewat SMS--- dimulailah ujian ketangkasan itu.

“Mengapa kau suka ADA Band?” tanya Maruko mengulang pertanyaan minggu lalu.

“Karena aransemennya indah, harmonis, ekspresif, enak didengar, si vokalis sesuai dengan jenis lagu dan lagu-lagunya gampang dinyanyikan. Dari album ke album mereka berhasil menyuguhkan sesuatu yang baru dan tidak mudah ditebak. Udah gitu lagu-lagunya variatif sehingga tidak cepat bosan saat didengarkan. Sebagian syairnya juga bagus. Dari semua faktor itu yang paling bagus adalah aransemen-nya” jawab Shinichi dengan mantap karena semingguan dia telah berusaha keras mencari-cari penyebab mengapa dirinya menyukai lagu-lagu grup musik itu.

“Mengapa kamu memilih Google sebagai search engine untuk mencari data-data di web ?” tanya Hiromi

“Karena Google simple. Tampilan Google waktu kita masuk ke websitenya sangat sederhana. Tanpa iklan tanpa berita macam-macam. Hanya search engine saja. Mudah digunakan dan sangat powerful dalam mencari topik-topik yang kita butuhkan dari internet. Aku juga dapat mencari jenis-jenis file tertentu saja dengan menggunakan fasilitas-fasilitas khusus pencarian. Bisa juga mencari sebuah topik dari website dari Indonesia saja atau dari website dalam bahasa Indonesia saja” jawab Shinichi.


“Mengapa kau suka naik kereta ? tanya Maruko

“Karena kereta cepat dan tidak perlu berhenti untuk beristirahat. Kereta aman, nyaman dan tidak banyak dipengaruhi naik turunnya medan yang dilalui. Tempat duduk kereta juga cukup lapang untuk meluruskan kaki. Kelebihan yang lain adalah lampu gerbong kereta selalu dinyalakan walaupun sudah tengah malam sehingga aku bisa membaca” jawab Shinichi.

“Juga karena kau sangat menikmati acara nungguin kereta berangkat sambil makan nasi rawon di dekat pintu belakang Stasiun Bandung. Terus saat sampai tujuan kau bisa beristirahat sejenak sambil minum Milo panas dan makan donat di Twins Donat ditemani koran pagi. Dua hal itu adalah alasan lain mengapa kau suka naik kereta kan?” kata Maruko sambil tertawa. Rupanya dia sering mendengar Shinichi bercerita tentang kebiasannya pada saat berkereta.

^_^

“Mengapa kamu suka statistik? tanya Hiromi

Shinichi agak terkejut dengan pertanyaan yang tak pernah diduga akan diajukan oleh Hiromi. Setelah terdiam beberapa saat akhirnya dia berhasil menemukan beberapa point yang membuatnya menyukai statistik.

“Karena statistik adalah salah satu cabang matematika yang paling menghargai emosi. Statistik memberi tempat untuk faktor-faktor yang bersifat behavioral, tingkah laku dan sifat-sifat individu. Statistik adalah matematika yang hangat, hidup dan sangat manusiawi karena dia mengadopsi ilmu jiwa manusia. Misalnya pada saat pengambilan sampling untuk sebuah angket.Pemilihan responden dilakukan secara hati-hati. Tidak diambil dari sekelompok orang yang sedang bergerombol- ngobrol atau pada dua orang bertetangga dekat--- karena jawaban mereka akan saling mempengaruhi” jawab Shinichi.

“Statistik juga menarik karena dia memberi prediksi bagaimana satu hal berkaitan dengan hal yang lain dengan tingkat kesalahan yang dapat diukur. Mencari hubungan dari berbagai hal adalah sifat bawaan yang melekat pada otakku. Aku adalah sangat menyukai kegiatan pelacakan hubungan antar berbagai fenomena yang berbeda. Semua itu bisa kudapat pada statistik” lanjutnya.

“Ada satu lagi alasan penting yang kau lupakan. Dahulu kala kamu mulai suka statistik setelah mengenal software SPSS. Software statistik itu membantumu menghitung dan menyimpulkan data-data statistik tanpa perlu berurusan dengan rumus-rumus yang membuatmu alergi. Jadi dirimu cukup belajar memilih metode statistik yang cocok untuk satu jenis rancangan percobaan, lalu menyerahkan perhitungannya pada SPSS” kata Maruko menambahkan seraya tersenyum simpul melihat Shinichi mengangguk-angguk membenarkan kata-katanya.

^_^

Mengapa kau suka minum yoghurt? tanya Maruko

“Karena yoghurt terasa segar, manis, dan gurih saat melumer di mulut. Aku suka yoghurt yang kental, tidak dingin dan masih fresh karena terasa sangat lembut di lidah, tidak “menggigit”, dan rasa gurih dari susu masih ada. Sensasi setelah minum yoghurt setara dengan sensasi setelah minum jamu, yaitu kita merasa segar dan serasa tubuh kita menjadi lebih sehat” jawab Shinichi

Mengapa kamu suka udang dan cumi-cumi? tanya Maruko lagi.

“Karena udang dan cumi-cumi adalah salah satu seafood yang paling lezat, gurih dan tidak amis. Setelah dimasak baik dibakar-digoreng atau dikuahi dengan santan--- daging keduanya tetap kompak tidak pecah-pecah dan succulent, saat digigit terasa “kremus-kremus” seperti ada kuah gurih yang terjebak diantara daging-daging itu sehingga menambah kenikmatan rasanya”. jawab Shinichi dengan tangkas.

^_^

“Mengapa kamu suka sepakbola hanya pada saat Piala Dunia ?” tanya Maruko

“Ha ha ha ha.....gitu ya! Karena pada saat itu tersedia banyak informasi tentang para pemain yang memperkuat setiap tim nasional. Aku dengan mudah dapat tahu karakter, skill & riwayat karir setiap pemain dan gaya bermain setiap tim. Demikian juga dengan track record dan strategi-strategi yang digunakan para pelatih. Dengan berbekal segala informasi itulah aku bisa menikmati permainan sepakbola sebagai sebuah pertarungan strategi yang sangat menarik. Sebenarnya aku lebih tertarik pada perjalanan sebuah tim menuju tangga juara daripada serunya sebuah pertandingan. Siapa saja lawan yang harus dikalahkan dan menggunakan strategi seperti apa untuk memenangkan pertandingan” jawab Shinichi

“Mengapa sampai sekarang engkau tidak membeli sebuah pesawat TV ? tanya Hiromi.

“Karena aku ingin menghemat waktu. Acara TV dengan mudah akan menjadi pelarian saat aku bosan. TV juga akan menjadi tempat lari dari hal-hal yang harus dikerjakan tetapi aku enggan mengerjakan. Aku nggak mau waktuku habis di depan TV dan melupakan hal-hal lain yang dapat kukerjakan. Aku merasa belum cukup tangguh untuk membatasi diri nonton TV sehari satu-dua jam saja. Hiks! hiks! Padahal aku pengen banget nonton film Ata-Shinchi di minggu pagi dan Detective Conan the movie di minggu sore.... ”jawab Shinichi dengan sedihnya.

^_^

“Mengapa sebelum makan terkadang kau mencium bau makanan di sendokmu” tanya Maruko

“Ha ha ha.... aku bukan seekor kucing loh!. Biasanya aku membaui makanan yang berdasar penampilan fisik terlihat aneh. Aku ingin memastikan makanan tersebut tidak berasa aneh atau makanan basi sebelum masuk ke mulutku. Kadang-kadang aku juga membaui makanan atau buah-buahan untuk mengukur apakah kira-kira aroma dan rasanya dapat ditoleransi oleh lidahku. Jadi jangan marah kalau makanan pemberianmu kucium baunya--- karena bukan semata-mata soal kebasian tetapi juga menyangkut seleraku terhadap makanan” jawab Shinichi.

Mengapa kamu suka berkebun? tanya Hiromi

“Karena aku suka hijaunya dedaunan, warna-warni tanaman dan segarnya udara di sekelilingnya. Juga karena aku suka melihat sesuatu yang tumbuh secara alami tanpa campur tangan diriku. Tanaman yang mulanya berdaun jarang menjadi berdaun rimbun tanpa aku harus menempelkan daun-daun baru. Aku suka melihat tanaman yang tumbuh dari kecil menjadi besar dan rimbun, dari tidak berbunga menjadi berbunga, dari tidak berbuah menjadi berbuah. Tanaman menyuguhkan pemandangan indah yang berbeda setiap hari. Dari setinggi mata kaki menjadi setinggi lutut, terus menjadi setinggi paha; begitulah tanaman selalu berubah.” jawab Shinichi.

^_^

Terdengar Adzan maghrib dari Masjid Cipaganti saatnya bagi mereka bertiga untuk meninggalkan warung menuju masjid. Dalam ujian tersebut Shinichi dinyatakan mulai dapat mengenali perasaan-perasaannya, mencari penyebab perasaan itu muncul dan menjabarkan penyebab itu dalam kalimat-kalimat yang informatif. Hanya saja Shinichi masih harus menambah pengetahuannya tentang hal-hal praktis, misalnya untuk dapat mendeskripsikan sebuah grup musik dengan akurat, Shinichi harus menguasai istilah-istilah dasar dalam musik sepert pitch, notasi, irama, harmoni dan vocal (nl)

0 komentar:

Post a Comment