Tanpa terasa
waktu berlari secepat cahaya
ramadhan akan segera tiba
Masihkan bekas gemblengan ramadhan
tahun silam tersisa padaku?
Sucikan Diriku
Sucikan jiwa dengan puasa
serasa tak lengkap
sebelum kau sucikan diriku
dari dosa-dosaku padamu
Hapus Menjelang Puasa
Putihnya kertas puasaku
masih terasa bergaris-garis biru
sebelum kau maafkan segala kesalahanku
Sebelum Membakar Dosa
Sebelum datang bulan pembakar dosa
Sudilah bakar dosa-dosaku padamu
Ketika Cinta Harus Memilih
Ketika cinta harus memilih
antara acara TV dan tarawih
Jiwaku sebagai laron-laron akan memilih
mengerubungi cahaya yang mana?
Puisi Indahku
Kubacakan bait-bait puisi indah
untuk membujukmu
agar menghalalkan segala dosaku padamu :
“Sebentar lagi taman puasa akan datang
dihiasi bunga-bunga kebajikan
dilindungi hamparan rumput sedekah
disejukkan kolam ringan tangan pada sesama
Siangnya dihangatkan indahnya matahari menahan nafsu
Malam harinya diterangi rembulan sholat malam
Bukankah hidup terasa begitu indah di raja segala bulan?”
Dinginnya Malam
Dinginnya malam
sirna karena hangatnya hatimu
kala bangun untuk menyiapkan
sahur buat kita bersama
Jiwa Merdeka
Kala puasa membuat
jiwa jadi begitu perkasa
untuk kendalikan nafsu
Maka dia layak disebut
jiwa yang telah merdeka
Jiwa Perkasa
Bila ingin melihat
perkasanya jiwa
Lihatlah seorang puasa
di hadapan sepiring nasi
dan segelas teh manis
di tengah terik matahari
dan perut melilit kelaparan
Dia tak sedikitpun tergoyahkan
Jiwa Dahaga (1)
Dahaga jiwa
lenyap tak berbekas
setelah meneguk mata air puasa
yang janjikan berbukit-bukit pahala
Jiwa Dahaga (2)
Jiwa dahaga
lemah tak berdaya
melawan nafsu manusia
Mendadak jadi perkasa
setelah minum madunya-puasa
yang memaksanya bertempur habis-habisan
menaklukkan nafsu yang datang menggoda
Rintihan Nafsu yang Menangis Lalu Tunduk
Hiks! Hiks!
Begitu kejamnya dikau jiwa
memaksaku tunduk padamu
Aku ingin makan tapi kau tahan
Aku kehausan tapi tak kau beri minum
Kau paksa aku bangun kala ingin tidur
Kau paksa aku bersedekah kala ingin pesta
Kau paksa aku bekerja kala aku ingin berleha-leha
Deritaku tak tak tertahan lagi...
Tapi tuanku terlalu perkasa bagi hamba
Basuh dengan Mata Airmu
Ramadhan basuhlah
hatiku dengan mata air pahalamu
agar kerak-kerak dosa di hatiku
luruh tersapu aliran sungai cahaya
yang mengalir siang dan malammu.
saatnay kita berlomba-lomba pahala!!!
ReplyDeletenice gan puisinya!!!
ReplyDelete