Never Ending Friend

Di setiap hembusan nafasmu
bukan saja kurasakan
perhatian yang lembut,
namun juga pengorbanan,
kerelaan untuk mendengarkan.

Mendengarkan seakan aku bayi
yang baru belajar bicara.
Mendengarkan seolah tak rela
satu huruf pun terlewatkan.
Mendengarkan tanpa menghakimi,
sehingga aku berani
menjadi diri sendiri

Di kehangatan kata-kata riangmu,
tercium wangi serumpun melati
yang mekar di jiwamu.
Kata-kata yang membesarkan hati,
memperkokoh percaya diri,
dan membuat rasa takut pergi.
Kata-kata jelmaan seruling gembala
yang menggiring kerbau-kerbau rinduku
berduyun-duyun menuju kandangmu

Sungguh!
Di balik keceriaan-mu terbayang
Samudera jiwa besar yang teduh
tempatku menentramkan diri
Samudera yang rela sejenak melupakan
dirinya untuk menampung aliran
sungai-sungai kegelisahanku
Samudera pengertian tempatku kembali
untuk merawat luka-luka kegagalan yang pedih
Samudera bening tempatku bercermin untuk
terus memperbaiki diri
Samudera yang setia menemaniku berlayar
di pelukan cahaya Ilahi.


0 komentar:

Post a Comment