Antara Manajer dan Tenaga Ahli

Tenaga ahli dibutuhkan pada saat terjadi masalah teknis operasional yang sulit dipecahkan hanya dengan berbekal pengetahuan manajemen dan pengalaman saja. Pengetahuan tentang produk yang dimiliki seorang ahli akan membantu menguraikan permasalahan teknis sampai ke akar-akarnya sehingga dapat dirumuskan penanganan yang paling tepat

^_^

Saat memeriksa rancangan gaji yang diajukan sebuah perusahaan Hi-technology, Dini dengan cepat menemukan hal yang dapat diperbaiki pada rancangan sistem penggajian kliennya tersebut. Dini berpandangan sistem penggajian tidak semata-mata masalah finansial perusahaan, tetapi juga sangat menentukan peta komposisi tenaga profesional yang akan dimiliki perusahaan 10 tahun yang akan datang.

Dalam pertemuan empat mata dengan pucuk pimpinan perusahaan klien, Dini memaparkan bahwa penggajian model tersebut hanya mencerminkan penghargaan terhadap jabatan-jabatan struktural dan kurang memperhatikan posisi-posisi yang didasarkan pada keahlian. Dalam jangka panjang, sistem itu akan mendorong perusahaan memiliki banyak sekali manajer handal tetapi akan kekurangan tenaga ahli. Suatu keadaan yang sama sekali tidak diinginkan oleh sebuah perusahaan yang bertumpu pada teknologi tinggi. Dini menyarankan agar perusahaan terlebih dahulu memperbaiki sistem karir sebelum memperbaiki sistem penggajian.

Kurangnya perhatian terhadap pembangunan jenjang karir keahlian akan mendorong orang-orang terbaik terkonsentrasi pada jabatan-jabatan struktural. Dengan kata lain akan banyak sekali manajer yang sanggup dengan efektif menjalankan program yang telah digariskan perusahaan. Namun sebaliknya perusahaan akan kekurangan tenaga ahli yang memiliki pengetahuan mendalam tentang science dan teknologi yang pada gilirannya akan menyebabkan perusahaan kesulitan menjabarkan standar-standar produksi internasional ke dalam prosedur baku operasional sehari-hari. Perusahaan juga akan kesulitan mengadopsi perkembangan teknologi terbaru ke dalam proses produksi rutin karena untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan pengetahuan teknis yang sangat mendetail.


^_^

Seorang manajer akan terdorong menghabiskan waktunya untuk mengurusi tetek bengek operasional perusahaan dan hanya memiliki sedikit waktu untuk mendalami product knowledge yang sebenarnya adalah ruh dari kegiatan operasional perusahaan. Sebaliknya seorang ahli profesional akan terdorong mempergunakan waktunya untuk mendalami product knowledge karena tidak disibukkan oleh urusan manajerial sehari-hari yang sangat menyita waktu.

Pada prakteknya seorang manajer dibutuhkan untuk mengoperasikan perusahaan dengan efektif dan efisien sesuai prosedur baku yang telah disiapkan. Tenaga ahli dibutuhkan pada saat terjadi masalah teknis operasional yang sulit dipecahkan hanya dengan berbekal pengetahuan manajemen dan pengalaman saja. Pengetahuan tentang produk yang dimiliki seorang ahli akan membantu menguraikan permasalahan teknis sampai ke akar-akarnya sehingga dapat dirumuskan penanganan yang paling tepat.

Akhirnya Dini mengusulkan pada klien-nya untuk menajamkan jenjang karir keahlian yang selama ini samar-samar untuk mendampingi jenjang karir struktural, dan memberikan penghargaan yang sama terhadap keduanya. Dengan kata lain tunjangan karena keahlian seorang tenaga ahli harus lebih besar atau setidaknya sama dengan tunjangan jabatan seorang manajer. Bahkan Doni menyarankan pendapatan total setahun seorang tenaga ahli berpeluang lebih besar dari seorang manajer pada level yang sama, agar jalur karir keahlian juga diminati oleh karyawan (kalimantan 5 bandung)



0 komentar:

Post a Comment