Please Don't Just Do What I Tell Ya

Saya melakukan beberapa pekerjaan menarik
semasa remaja dan kuliah. Diantaranya menjadi
kasir di sebuah jaringan toko.

Suatu ketika pada saat saya
duduk di belakang meja kasir, seorang manajer
wilayah datang, setelah melihat-lihat keadaan
toko, dia memberi isyarat pada saya untuk
mengikutinya.

Apa yg dilakukan manajer?

Ternyata si manajer mengisi tempat
barang-barang dagangan yang kosong karena telah terjual
dengan barang baru dari tempat persediaan.

Kemudian dia membersihkan counter makanan dan
memisahkan barang-barang yang sudah rusak,
dan sepertinya dia ingin saya mengikuti
apa yang telah dia lakukan.

Wow! Betapa kagetnya saya!
Sesuatu yang tak terpikir untuk saya kerjakan.
Sesuatu yang saya pikir bukan bagian dari tugas saya.
Selama ini saya cuek saja melihat ketidakberesan itu.

Hiks!
Saya adalah minimalis yang bekerja ala kadarnya
Saya telah menyia-nyiakan potensi saya.
Huuuuuuu.....seharusnya saya bisa memberi lebih banyak!

Hari itu saya dapatkan pelajaran sangat berharga.
Bahwa saya seharusnya melakukan hal-hal
yang perlu dilakukan, tanpa menunggu perintah.
Bahwa saya seharusnya aktif menyelesaikan masalah
di lingkungan kerja saya, tanpa harus disuruh-suruh!

Peristiwa itu telah merubah saya!
Saya bukan lagi sekedar seorang penonton
Saya harus menjadi seorang yang bertanggung-jawab
terhadap pengalaman kerja saya sendiri.

^_^

Kisah diatas kurang lebih menggambarkan inti dari buku

PLEASE DON'T JUST DO WHAT I TELL YOU,
DO WHAT YOU NEEDS TO BE DONE,

Sebuah buku tipis bersampul oranye,
hanya 95 halaman,
ditulis oleh si Bob Nelson
yang di Indonesia diterbitkan
oleh Elekmedia Komputindo 2003.

0 komentar:

Post a Comment