Resensi Buku Agatha Cristie :: Death Comes As the End :: Ketika Sang Pemicu Kejahatan Tiba


Hori Berkata:

“Kau tak mengerti Renisenb. Ada kejahatan yang datangnya dari luar, yang menyerang dengan terang-terangan sehingga bisa dilihat oleh seluruh dunia. Tapi ada pula kebusukan macam lain, yang berkembang dari dalam dan tidak kelihatan tanda-tandanya dari luar. Kebusukan itu tumbuh perlahan-lahan, dari hari ke hari sehingga akhirnya seluruh buah itu menjadi busuk, termakan oleh penyakit itu“.

Renisenb menatapnya. Hori berbicara seperti orang linglung, seolah-olah dia tidak sedang berbicara dengan Renisenb, melainkan sedang mereniung sendiri.

hal. 26

^_^



Serangkaian pembunuhan yang terjadi dalam keluarga Imhotep bukan datang dari aktor luar. Melainkan terjadi akibat munculnya seorang pemicu, yaitu Nofrat. Istri baru Imhotep yang sangat cantik itu telah membangkitkan sifat-sifat jahat yang sudah sejak lama tumbuh dalam diri angggota-anggota keluarga Imhotep. Begitu Nofrat muncul dengan segala kepongahan dan kesewenang-wenangannya, sifat-sifat jahat anggota keluarga lain bermunculan dan puncaknya adalah sederetan tindakan pembunuhan.

Death Comes As the End adalah novel misteri Agatha Christie yang mengambil setting jaman Mesir kuno, empat ribu tahun silam. Christie mengambil lokasi kejadian di tebing barat Sungai Nil di Thebes. Berkisah tentang keluarga seorang Pendeta Ka. Misa Ka adalah sebuah acara harian penting dalam kebudayan Mesir Kuno. Pendeta Ka bertugas memelihara makam dan menyampaikan persembahan di hari raya-hari raya tertentu sepanjang tahun. Sebagai imbalannya pemilik makam memberinya kekayaan.

Novel diawali dengan cerita tentang Renisenb, seorang perempuan muda yang kembali ke rumah ayahnya setelah 8 tahun menikah. Suaminya meninggal dan Renisenb memutuskan untuk membawa anaknya yang berusia 4 tahun kembali ke rumah ayahnya.

Ayahnya bernama Imhotep— seorang Pendeta Ka. Berkat kedudukan sebagai Pendeta Ka, Imhotep memperoleh hak atas tanah yang dipergunakannya untuk mengusahakan pertanian, ternak dan kayu. Kedudukan sampingan sebagai pengusaha telah membuat Imhotep kaya raya dan sering berpergian untuk menjalankan bisnisnya.

Segalanya berjalan normal seolah damai dan tentram sampai datangnya Nofrat, istri baru Imhotep yang telah lama menduda. Istri cantik berusia 19 tahun itu dengan cepat merebut hati Imhotep dan mendorong orang tua itu untuk menunjukkan kekuasaannya pada anak-anaknya. Selir itu sukses memicu konflik di keluarga Imhotep.

Nofrat juga sukses memancing seorang menantu Imhotep menyakiti dirinya saat Imhotep pergi, sehingga meledaklah amarah Imhotep. Dari tempat jauh Sang Pendeta Ka menulis surat pengusiran kepada sejumlah anak-anaknya.

Setelah kedatangan surat pengusiran dari Imhotep, mulailah terjadi tragedi. Mula-mula Nofrat ditemukan terkapar dengan tulang-tulang remuk di dekat bukit. Kemudian kematian-kematian berikutnya terjadi setelah Imhotep pulang. Kematian yang menimbulkan teka-teki di antara anggota keluarga. Belakangan berubah menjadi saling mencurigai. Ditambah lagi ada seorang pelayan yang mengaku melihat Nofrat masih hidup.

^_^

Tokoh-tokoh utama pada novel ini adalah

Renisenb
Seorang perempuan muda beranak satu yang baru saja ditinggal mati suaminya. Renisenb kembali ke rumah orang tuanya, Imhotep si pendeta Ka. Perempuan cantik ini berhati tulus, berwatak kembut dan suka menolong. Renisenb kecewa saat uluran perahabatan darinya ditolak oleh Nofrat. Perempuan berwajah menawan ini juga diliputi keraguan antara memilih Hori atau Kameni sebagai suami barunya.

Imhotep
Pendeta Ka yang kaya raya berkat bisnis-bisnisnya yang berjalan sukses. Imhotep memiliki 3 orang anak yaitu Yahmose, Sobek dan Ipy. Imhotep masih enggan menyerahkan secara penuh bisnis-bisnisnya pada anak-anaknya. Dia lebih suka menanganinya sendiri.

Yahmose
Seorang laki-laki yang sangat hati-hati & penurut yang menjadi tangan kanan Imhotep. Yahmose sangat patuh pada ayahnya dan tidak pernah membantah semua perintahnya. Laki-laki ini sangat menderita akibat ejekan-ejekan istrinya yang menyebut Yahmose kurang jantan dan terlalu berhati-hati.

Satipy
Istri Yahmose. Seorang perempuan yang kuat dan keras. Berlawanan dengan Yahmose, Satipy tidak segan-segan berkonflik dengan anggota keluarga lain. Satipy juga suka mengejek suaminya sebagai seorang yang kurang jantan dan bila berhadapan dengan ayahnya tak ubahnya seekor kerbau yang dicocok hidungnya.


Ipy

Anak bungsu Imhotep yang cerdas, tampan dan sangat percaya diri. Ipy seringkali menyebut kakak-kakaknya sebagai orang-orang bodoh di dalam keluarga. Ipy yang gemar bersenang-senang ini juga menganggap ayahnya bodoh, hanya neneknya yang bernama Esa yang dianggapnya setara dengan dirinya. Ipy kerap kali uring-uringan karena diperlakukan seperti anak kecil oleh ayahnya. Ipy ingin ayahnya memberinya wewenang yang lebih besar.

Hemet

Perempuan tua teman Ibu Renisenb, walaupun sebenarnya dia memusuhi Ibu Renisenb. Hemet terkenal sebagai biang gosip yang suka beredar di kalangan keluarga Imhotep. Dia juga berusaha keras dekat dengan Imhotep dengan menunjukkan kesetiaannya secara berlebihan.

Nofrat

Perempuan muda yang cerdas dan cantik jelita yang baru saja diperistri oleh Imhotep. Nofrat adalah seorang yang sangat angkuh dan terang-terangan berusaha memonopoli Imhotep.

Kameni

Pada jaman itu tidak semua orang bisa menulis dan Imhotep membutuhkan seorang juru tulis untuk mencatat bisnis-bisnisnya. Kameni adalah juru tulis baru yang didatangkan dari utara, sama dengan daerah asal Nofrat. Kameni bekerja dengan cakap dan dipercaya oleh Imhotep. Disamping tampan, anak muda ini juga pandai melantunkan lag-lagu cinta yang indah. Diam-diam Kameni menyukai Renisenb, satu hal yang membuat Nofrat membenci Renisenb.

Hori

Juru tulis keluarga, dan manajer andalan Imhotep. Hori telah mengabdi sejak Renisenb masih kecil dan merupakan tempat Renisenb mengadu. Hori cerdas dan bijaksana, pemikiran-pemiirannya tajam dan dapat mengenali perubahan-perubahan dalam keluarga Imhotep.

Esa

Esa adalah seorang perempuan tua yang cerdas dan bijaksana. Ibu Imhotep ini memiliki kepekaan yang membuatnya dapat menangkap sifat-sifat asli manusia di dalam keluarga Imhotep. Bersama Renisenb dan Hori, Esa berusaha keras membongkar aktor di balik sederetan pembunuhan.

Undil

Ksatria rupawan inilah yang telah membuat sinopsis novel Agatha Chistie ini :P

Agatha Christie, 2002, Death Comes As the End (diterjemahkan oleh Suwarni A.S), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (272 halaman).

sumber gambar: books.rediff

1 comment:

  1. BUKU GRATIS AGATHA CHRISTIE UNTUK ANDA !

    Untuk menggairahkan penulisan resensi buku, kami meluncurkan program pemberian buku Agatha Crhistie secara GRATIS kepada anda dengan persyaratan yang sangat mudah :

    Tulis komentar anda terhadap resensi buku yang kami buat ( resensi apa saja di blog ini ) pada kotak komentar yang tersedia.

    Komentar yang menurut kami terbaik dan atau memicu banyak komentar lainnya akan mendapatkan satu buah buku ( bukan e-book ) Agatha Christie yang judulnya telah ditetapkan, satu orang pemenang setiap bulannya. Nama pemenang yang kami pilih akan diumumkan setiap tanggal 25 setiap bulannya pada gadget blog ini. Jangan lupa mencantumkan alamat e-mail pada posting. Disarankan tidak menggunakan anonimus pada kolom komentar.

    AYO MENULIS !

    Kunjungi resensi buku Ala Esa di esanugrahaputra.blogspot.com

    ReplyDelete