Puisi Ramadhan: Aku tanpa-Mu

Bagai terjebak di lautan dalam tak berdasar,
diombang-ambing ombak nan dahsyat
diatas ombak ada ombak lagi yang lebih dahsyat
diatasnya gumpalan awan gelap gulita
awan hitam yang tindih menindih
saat ku keluarkan tangan tak dapat kulihat
gelap gulita hitam pekat dingin tanpa cahaya

Di dasar kegelapan ini hanya satu harapku
harapku hanya pada petunjuk-Mu
harapku hanya limpahan cahaya-Mu
selamanya aku dalam gelap tanpa-Mu
hanya dengan petunjuk-Mu
bangkit dari khawatir di hatiku
hanya dengan tuntunan-Mu
lepas dari duka cita yang menyelimutiku
hanya bila berpegang pada pedoman-Mu
bahagia selamanya untukku






0 komentar:

Post a Comment