Seperti apakah peran Presiden (atau siapapun pejabat yang ditunjuk presiden) yang aku impikan di saat jutaan manusia secara bersamaan melakukan perjalanan jauh pulang ke kampung halaman?. Sebenarnya aku pernah membaca beberapa dari point-point di bawah ini dari artikel Koran.
Pada intinya Seorang Presiden impian di saat mudik lebaran adalah Presiden yang peduli dan mengerahkan seluruh fasilitas negara, termasuk kendaraan militer untuk melayani jutaan rakyat mudik ke tempat asalnya. Ciri-ciri Sang Presiden impian diantaranya adalah:
1. Pengerahan Truk-truk Militer untuk Angkut Pemudik
Presiden yang memerintahkan angkatan bersenjata untuk mengerahkan truk-truk militer dan angkutan darat lainnya milik militer untuk mengangkut jutaan orang yang akan mudik. Dengan dikerahkannya angkutan massal seperti truk-truk pengangkut pasukan, diharapkan akan tersedia angkutan dalam jumlah besar untuk mengangkut orang-orang yang selama ini mudik memakai sepeda motor.
2. Pengerahan Kapal Perang untuk Pemudik antar Pulau
Presiden yang memerintahkan angkatan laut untuk mengerahkan semua kapal yang dimilikinya untuk mengangkut pemudik antar pulau, sehingga penumpukan penumpang di pelabuhan-pelabuhan dapat dikurangi karena sebagian pemudik telah terangkut dengan kapal-kapal perang. Jika memungkinkan pesawat Hercules-pun bisa dikerahkan untuk mengangkut pemudik jarak jauh.
3. Pengerahan Kendaraan Milik Pemerintah
Presiden yang memerintahkan departemen-departemen pemerintahan untuk mengerahkan semua bis-bis yang dimilikinya untuk mengangkut pemudik, terutama pemudik yang merupakan pekerja berpenghasilan rendah yang pekerjaannya terkait dengan departemen tersebut.
4. Partisipasi Gubernur
Presiden yang memerintahkan gubernur-gubernur untuk mengerahkan angkutan darat yang bisa disediakan oleh pemda untuk menjemput pemudik yang berasal dari propinsi mereka. Dengan pengerahan bis secara besar-besaran oleh pemda diharapkan dapat mengurangi penumpukan penumpang kereta api kelas ekonomi di stasiun kereta api, karena para pemudik dapat mempergunakan transportasi murah yang disediakan oleh daerah asalnya. Kesanggupan gubernur dalam menyediakan angkutan massal untuk pemudik ini selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah pusat dalam meluluskan atau menolak permintaan subsidi bagi proyek-proyek transportasi di daerah.
5. Insentif buat Perusahaan yang Menyediakan Angkutan Massal
Presiden yang memberi insentif pada perusahaan yang menyediakan angkutan massal buat konsumennya. Contohnya perusahaan mie instan yang menyediakan bis untuk para tukang mie, pabrik motor yang menyediakan bis untuk pembeli motor dan operator telekomunikasi yang menyediakan angkutan untuk konsumennya.
6. Subsidi Pengecekan Kelayakan Kendaraan
Presiden yang memerintahkan semua agen dan distributor kendaraan bermotor untuk menyediakan fasiltas pengecekan murah/gratis atas kendaraan pemudik sebelum masa mudik tiba. Dengan kendaraan yang telah dipersiapakan dengan baik diharapkan tingkat kecelakaan karena faktor kendaraan dapat berkurang.
Pada intinya Seorang Presiden impian di saat mudik lebaran adalah Presiden yang peduli dan mengerahkan seluruh fasilitas negara, termasuk kendaraan militer untuk melayani jutaan rakyat mudik ke tempat asalnya. Ciri-ciri Sang Presiden impian diantaranya adalah:
1. Pengerahan Truk-truk Militer untuk Angkut Pemudik
Presiden yang memerintahkan angkatan bersenjata untuk mengerahkan truk-truk militer dan angkutan darat lainnya milik militer untuk mengangkut jutaan orang yang akan mudik. Dengan dikerahkannya angkutan massal seperti truk-truk pengangkut pasukan, diharapkan akan tersedia angkutan dalam jumlah besar untuk mengangkut orang-orang yang selama ini mudik memakai sepeda motor.
2. Pengerahan Kapal Perang untuk Pemudik antar Pulau
Presiden yang memerintahkan angkatan laut untuk mengerahkan semua kapal yang dimilikinya untuk mengangkut pemudik antar pulau, sehingga penumpukan penumpang di pelabuhan-pelabuhan dapat dikurangi karena sebagian pemudik telah terangkut dengan kapal-kapal perang. Jika memungkinkan pesawat Hercules-pun bisa dikerahkan untuk mengangkut pemudik jarak jauh.
3. Pengerahan Kendaraan Milik Pemerintah
Presiden yang memerintahkan departemen-departemen pemerintahan untuk mengerahkan semua bis-bis yang dimilikinya untuk mengangkut pemudik, terutama pemudik yang merupakan pekerja berpenghasilan rendah yang pekerjaannya terkait dengan departemen tersebut.
4. Partisipasi Gubernur
Presiden yang memerintahkan gubernur-gubernur untuk mengerahkan angkutan darat yang bisa disediakan oleh pemda untuk menjemput pemudik yang berasal dari propinsi mereka. Dengan pengerahan bis secara besar-besaran oleh pemda diharapkan dapat mengurangi penumpukan penumpang kereta api kelas ekonomi di stasiun kereta api, karena para pemudik dapat mempergunakan transportasi murah yang disediakan oleh daerah asalnya. Kesanggupan gubernur dalam menyediakan angkutan massal untuk pemudik ini selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah pusat dalam meluluskan atau menolak permintaan subsidi bagi proyek-proyek transportasi di daerah.
5. Insentif buat Perusahaan yang Menyediakan Angkutan Massal
Presiden yang memberi insentif pada perusahaan yang menyediakan angkutan massal buat konsumennya. Contohnya perusahaan mie instan yang menyediakan bis untuk para tukang mie, pabrik motor yang menyediakan bis untuk pembeli motor dan operator telekomunikasi yang menyediakan angkutan untuk konsumennya.
6. Subsidi Pengecekan Kelayakan Kendaraan
Presiden yang memerintahkan semua agen dan distributor kendaraan bermotor untuk menyediakan fasiltas pengecekan murah/gratis atas kendaraan pemudik sebelum masa mudik tiba. Dengan kendaraan yang telah dipersiapakan dengan baik diharapkan tingkat kecelakaan karena faktor kendaraan dapat berkurang.
7. Dikoordinasi Seorang Menteri
Presiden yang mengangkat salah satu menteri koordinator sebagai penanggung jawab hajatan mudik nasional. Menteri ini bertugas merencanakan anggaran yang dibutuhkan, dan kemudian mengkoordinasikan pengangkutan penumpang dengan fasilitas pemerintah maupun oleh perusahaan angkutan umum. Secara garis besar Pak Menteri dianggap berhasil bila acara mudik nasional menjadi lancar dan nyaman dengan harga tiket yang rasional.
8. Reputasi Gubernur dan Kapolda dipertaruhkan
Presiden yang memerintahkan Kapolda dan Gubernur untuk bertanggung jawab penuh atas keamanan pemudik di wilayah kerjanya. Artinya semakin sedikit tingkat kecelakaan dan kriminalitas berarti reputasi dua pejabat tersebut semakin baik di mata presiden dan selanjutnya dipertimbangkan dalam pemberian subsidi pemerintah pusat pada pemerintah daerah
0 komentar:
Post a Comment