Cerita Anak: Bunda Aliya dan kulkas segede kamar makan

Gara-gara Bunda Aliya keceplosan bilang pada Kirana dan Arina, maka anak kelas satu dan kelas tiga sekolah dasar itu jadi penasaran ingin main ke kantor Bunda. Awalnya Kirana bercerita tentang kantor ayah temannya yang katanya memiliki ratusan kulkas untuk menyimpan daging beku. Teman Kirana tersebut sangat bangga dengan tempat kerja ayahnya. Kebanggaan temannya itu membuat Kirana ingin tahu apa yang bisa dibanggakan dari kantor bundanya. http://duniashinichi.blogspot.com

Maka meluncurlah kata-kata dari Bunda Aliya bahwa kulkas di kantor bunda besarnya sebesar ruang makan. Cukup dimasuki oleh satu kelas anak sekolah dasar beserta guru-gurunya. Kulkas sebesar ruang makan tentu saja membuat Kirana dan juga Arina sangat bangga dengan kantor Bunda. Namun mereka masih belum berani bercerita pada teman-temannya bila belum melihat dengan mata kepala sendiri. Maklum mereka takut dianggap tukang ngibul jika tidak bisa menceritakan secara detail kulkas raksasa itu. Maka sejak hari itu dua orang anak itu setiap hari minta diajak berkunjung ke kulkas segede kamar makan. Pusinglah Bunda Aliya menghadapi permintaan mereka.

Kulkas sebesar ruang makan itu bukannya tidak ada di kantor Aliya, tetapi letaknya ada di Bagian Produksi. Kulkas itu sebenarnya adalah kamar dingin tempat menyimpan produk akhir sebelum dipasarkan. Itu artinya Aliya harus berbaik-baik pada Hermina, si penanggung jawab kamar dingin yang sudah beberapa bulan ini punya hubungan yang canggung dengan Aliya.

Awal kecanggungan hubungan mereka adalah karena Hermina mengajak anak buah Aliya untuk pentas seni di acara perusahaan tanpa memberitahu Aliya. Akibatnya selama seminggu Aliya tidak dapat meminta anak buahnya untuk lembur karena sibuk dengan persiapan acara. Sedangkan Hermina merasa pada saat rapat koordinasi perusahaan telah memberi informasi bahwa semua manager harus siap bila ada anak buahnya diminta menjadi pengisi acara. Aliya menganggap pernyataan umum itu tidak cukup, seharusnya Hermina menghubunginya lagi untuk konfirmasi dengan menyertakan daftar karyawan yang akan diajaknya. Sejak saat itu hubungan mereka berdua menjadi canggung.

Hari Sabtu ini kebetulan sedang ada acara bazaar di kantor. Aliya sengaja mengajak Kirana dan Arina untuk mengunjungi bazaar sekaligus mencari peluang untuk mengunjungi kamar dingin. Kebetulan Hermina juga mengunjungi bazaar bersama anaknya yang bekas teman sekolah Kirana pada waktu TK. Sementara dua anak itu seru mengobrol, Bunda Aliya memberanikan diri menyapa Hermina dengan sapaan hangat. Beberapa saat kemudian Aliya mengatakan bahwa Kirana ingin melihat Kamar Dingin yang ada di Bagian Produksi.

Diluar dugaan Aliya, Hermina dengan hangat menyambut permintaan Aliya dan bersedia mengantarkan mereka ke sana. Bahkan Hermina juga dengan penuh semangat menjelaskan cara kerja dan fungsi kamar dingin kepada Kirana dan Arina. Dua anak itu mendengarkan semua penjelasan Hermina dengan mata berbinar-binar karena mengagumi kamar dingin yang di mata mereka adalah sebuah kulkas raksasa. 

Pengalaman hari itu sangat mengesankan buat Bunda Aliya. Kecanggungan yang berlangsung beberapa bulan ternyata dapat cair hanya dengan sebuah sapaan hangat. Hidup itu ternyata sederhana saja (Undil - Maret 2013)

0 komentar:

Post a Comment