Rifka akhirnya angkat tangan dan menyerahkan kepada adiknya untuk membereskan barang-barang yang ada di kosnya. Bukan untuk merapikan, tetapi menyingkirkan barang-barang tak terpakai yang telah memenuhi kamar kos ukuran 4 x 5 meter itu. Awalnya Rifka berniat pindah kost ke kamar yang lebih besar, tapi kata adiknya percuma. Kamar kost yang lebih besar pun akan segera penuh jika kebiasaan Rifka menumpuk barang-barang yang tidak terpakai masih diteruskan.
Cerita pendek ringan bernuansa psikologi dan manajemen untuk teman minum teh
Kisah Kehancuran RW 14
Sepeninggal Pak Mujahidin, kondisi RW 14 berubah. Semuanya kacau balau. Sebelumnya hampir semua urusan dibereskan oleh pensiunan direktur sebuah pabrik sandal jepit itu. Dari mulai mengkoordinir satpam & petugas kebersihan, menagih iuran bulanan warga, hingga memperingatkan warga dan tamu yang dianggap mengganggu ketertiban. Banyak warga yang menyimpan kedongkolan pada Pak Mujahidin yang dianggap lebay karena terlalu tertib, teratur dan juga rajin menagih iuran. Namun mereka rata-rata tidak berani mengungkapkan karena sebagai sesepuh dia sangat dihormati.
Label:
bandung citizen journalism
Subscribe to:
Posts (Atom)