02.00 a.m *_*
Dari balik jendela kamarmu
Untuk kesekian kalinya, muncul
bulan purnama penuh berwarna pink
"Selamat malam sayang" sapanya ramah
"Bulan Pink, cantik sekali malam ini" serumu
Bulan Pink tersenyum,
tapi tak dapat menyembunyikan
wajahnya yang memerah.
Sepasang matanya yang sebening telaga
menatapmu iba, seakan tahu isi hatimu.
Tatapan yang menunggu ungkapan perasaanmu.
Bulan Pink, mengapa kau selalu datang dan pergi?
Mengapa kau tak mau jadi milikku?
Tinggal-lah disini bersamaku
Jangan biarkan aku merindukanmu
Kau adalah api semangatku
Hidupku akan penuh arti bersamamu
Bulan Pink tertegun, kemudian berkata :
Sayangku, bila aku menjadi milikmu
aku akan menjadi sumber kesedihanmu
Akan kuwarnai hari-harimu dengan
melukis kesedihan di dinding-dinding hatimu
Kau terhenyak dan ragu :
Mengapa?
Mengapa akan kau warnai hatiku dengan
goresan-goresan duka?
Bulan Pink memejamkan mata, sesaat kemudian
sepasang mata bening itu kembali terbuka :
Lihatlah kedua mataku,
Keduanya menyimpan mata air kesedihan.
Mata kananku adalah mata air kesedihan karena
kegagalan memperoleh sesuatu yang kau inginkan.
Kau akan selalu bersedih karena kegagalan-kegagalanmu
Semakin banyak keinginan-keinginanmu,
semakin besar pula kesedihan yang akan kau alami.
Mata kiriku adalah mata air kesedihan
karena kehilangan sesuatu yang sukai.
Semakin besar kau merasa memiliki sesuatu,
semakin besar pula kesedihanmu.
Kau akan menjadi budak semua yang kau miliki
Kebahagiaanmu akan diatur oleh segala yang kau miliki
"Ah, Kau jangan menakut-nakuti aku dong!" protesmu
dengan suara bergetar
Bulan Pink menjawab dengan suara lunak:
Lihatlah buktinya
Sebelum memiliki aku-pun,
kau telah bersedih
karena merindukanku.
Merindukan sesuatu yang bukan milikmu!
Dapatkah kau bayangkan seberapa besar kesedihanmu
bila aku telah menjadi milikmu?
Bulan Pink mendekatkan bibirnya
ke jendela kamarmu, lalu berbisik lirih:
Anak manis, jaga diri baik-baik ya!
Jangan biarkan orang lain
mempermainkan perasaanmu
Dan jangan biarkan perasaanmu
mempermainkan dirimu.
Bulan Pink meluncur ke langit timur dan
menghilang di cakrawala.
~bandung~
0 komentar:
Post a Comment