Maraknya aliran sesat belakangan ini sangat menyedihkan. Terutama karena adanya fakta bahwa mereka mampu menarik pengikut dari kalangan masyarakat umum. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki marketing yang bagus sehingga mampu menarik konsumen di tengah eksisnya organisasi-organisasi besar di masyarakat
Fenomena yang patut dicermati -- untuk dicari penangkalnya.
Satu hal yang perlu disadari adalah kesesatan mereka bukanlah sebuah hak asasi yang harus dihormati. Karena Islam memiliki pegangan yang jelas yaitu Al Quran dan Hadits. Bila orang memakai pedoman utama diluar dua hal itu maka dengan sendirinya termasuk ajaran sesat. Bila orang menafsirkan Al Quran dan Hadits semau gue, tanpa bekal ilmu yang cukup, maka itu juga berpeluang besar untuk sesat.
Bayangkan, untuk urusan badan meriang saja orang pergi ke ahlinya, yaitu dokter, kok untuk urusan agama yang terkait dengan “hidup yang abadi” di akhirat nanti malahan menyerahkan pada orang yang tidak kompeten. Apalagi memberi kebebasan pada tokoh aliran sesat untuk mencari pengikut di tengah masyarakat dan menuntun mereka ke jalan kegelapan. Propaganda untuk memberi kebebasan pada aliran sesat beraktifitas mencari pengikut –- dengan alasan hak asasi manusia -- adalah sebuah propaganda yang tidak dapat diterima, karena akan merugikan masyarakat.
^_^
Sebagai penutup, berikut ini adalah link ke tulisan menarik di blog akmal. Teman-teman dapat mengaksesnya disini dan disini. Isi tulisan adalah komentar tentang nabi-nabi palsu itu dan betapa tidak masuk akalnya klaim mereka sebagai nabi. Bila Allah berkehendak mengangkat nabi baru tentunya Allah akan memilih orang yang memiliki kualifikasi yang sama atau lebih tinggi dari nabi sebelumnya, yakni Nabi Muhammad. Orang itu harus memiliki kualifikasi khusus, memiliki keunggulan dan prestasi melebihi manusia biasa seperti yang dimiliki para nabi. Apakah persyaratan-persayaratan itu telah mereka miliki?.
0 komentar:
Post a Comment