Dummy

Otoklaf adalah alat untuk melakukan sterilisasi material menggunakan uap. Material yang disterilisasi dapat berupa peralatan produksi. Peralatan tersebut perlu disterilisasi agar kelak saat kontak dengan produk tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan mampu menghasilkan material yang steril. Validasi dilakukan terhadap semua loading sterilisasi yang kelak akan dipakai pada kegiatan rutin produksi. Pada setiap loading biasanya ada beberapa material yang disterilisasi. Misalnya loading sterilisasi filter terdiri dari 5 buah filter 10 inchi dan 2 buah filter 20 inchi. Loading botol terdiri atas 5 botol gelas 5 liter dan 10 buah botol gelas 2 liter.

Bila suatu ketika kegiatan produksi membutuhkan material lebih sedikit dari loading yang ada, sterilisasi harus tetap mengikuti konfigurasi loading yang telah divalidasi. Jadi akan ada material yang disterilisasi, tetapi tidak akan digunakan untuk produksi. Material seperti itu disebut dengan dummy. Si dummy dibutuhkan agar loading sterilisasi sesuai dengan loading yang telah divalidasi, tetapi tidak akan digunakan. Jadi fungsinya adalah substitusi, pendamping agar sebaran panas di dalam otoklaf sesuai dengan sebaran panas yang telah divalidasi.

Contohnya pada loading filter yang terdiri atas 5 filter 10 inchi dan 2 filter 20 inchi. Walaupun yangt dibutuhkan untuk kegiatan produksi saat itu hanya 5 buah filter 10 inchi, dalam loading sterilisasi harus tetap ada filter 20 inchi. Filter 20 inchi inilah yang disebut dummy.

^_^

Pemain sepakbola dummy adalah pemain yang kehadirannya hanya berfungsi agar jumlah tim 11 orang, walaupun dia sama sekali tidak bisa bermain bola. Dia boleh lari kesana-kemari mengejar bola, tetapi tidak akan pernah diberi umpan bola oleh teman-teman satu team karena ketidakmampuannya mengolah bola. Seorang asisten manager dummy adalah asisten yang keberadaannya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bisa karena si asisten tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk memikul tanggung jawab, namun bisa juga karena bossnya tidak mau memfungsikan si asisten. Bisa jadi si Boss merasa berat mendelegasikan beban kerja karena takut pekerjaan jadi lambat atau kualitasnya berkurang. Bisa juga karena si Boss males mengajarin asistennya karena dianggapnya hanya akan membuang-buang waktu saja. Jadilah si boss supersibuk sementara asistennya banyak merenung karena hanya ditugasi menyimpan dokumen.

Sebentar lagi puasa! Tentu saja kita tidak ingin jadi seperti dummy. Berpuasa bukan sekedar untuk menggugurkan kewajiban, bukan sekedar tidak makan seraya mengabaikan yang lain-lainnya. Mudah-mudahan puasa mendatang beserta amalan-amalan penunjangnya bisa memberi nilai lebih pada diri kita.


0 komentar:

Post a Comment