Resensi Film Shinobi: Kegagalan Berubah (bag. 1)



Ninja adalah pasukan bayaran yang terlatih dalam ilmu beladiri dan kegiatan inteljen. Mereka biasanya disewa para Daimyo (semacam penguasa militer lokal yang menguasai satu wilayah tertentu) untuk melakukan kegiatan mata-mata, sabotase dan pembunuhan. Jadi tugas ninja lebih bersifat tugas-tugas khusus seperti inteljen dan bukan untuk bertempur dalam perang terbuka seperti para samurai.

Dikisahkan ada dua desa para ninja, yaitu Iga dan Koga. Dua desa itu adalah desa para Shinobi yang tersembunyi di pegunungan dan penduduknya mempraktekkan ilmu beladiri misterius yang akan mereka gunakan saat berprofesi sebagai ninja yang mengabdi pada majikannya.

Pada masa-masa perang tenaga ninja dari Iga dan Koga sangat dibutuhkan para Daimyo untuk membantu mereka. Namun perang telah usai. Perang besar Sekigahara yang mengawali kemenangan Keluarga Tokugawa telah empatbelas tahun berlalu. Tokugawa Ieyasu telah diangkat sebagai Shogun yang membawahi para Daimyo di Jepang. Sebenarnya Ieyasu telah mewariskan gelar tersebut kepada anaknya, namun dirinya masih memegang peranan penting di pemerintahan.

Fiim ini berlatar-belakang kondisi Jepang tahun 1614, ketika Tokugawa Ieyasu telah berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dan mengokohkan kekuasaan Keluarga Tokugawa di Jepang. Pada masa-masa tenang seperti ini sebuah desa ninja yang tersembunyi dianggap sebagai ancaman. Penduduk desa yang seumur hidupnya berlatih untuk bertarung itu adalah bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak. Mereka bisa disewa bekas musuh-musuh Tokugawa untuk mengancam keamanan wilayah kekuasaannya.

Para Shinobi harus dilumpuhkan. Maka dicari cara untuk mengalahkan dua desa itu. Apalagi setelah para pembantu Shogun melihat ninja-ninja tersebut mampu mengalahkan samurai Tokugawa dengan mudah pada sebuah pertandingan. Harus dicari cara untuk menaklukkan mereka.

Akhirnya para pembantu Shogun menemukan cara. Kebetulan di masa silam ada perjanjian damai untuk memisahkan dua desa agar tidak saling bertempur. Mereka memutuskan untuk mencabut perjanjian damai tersebut. Dipanggilnya pemimpin kedua desa. Kemudian dimintanya masing-masing menyiapkan 5 orang terbaiknya untuk menuju Sumpu, yaitu Istana kediaman Tokugawa Ieyasu. Dalam perjalanan mereka harus saling serang sampai tersisa salah satu pihak yang menjadi pemenang. Pihak yang menang dijanjikan akan diterima mengabdi pada pemerintah.

^_^

Sungguhpun Oboro, cucu pemimpin desa Iga, dan Gennosuke anak laki-laki pemimpin desa Koga menginginkan perdamaian antara kedua desa, mereka tidak berhasil mempengaruhi penduduk desa yang seluruh hidupnya dihabiskan untuk mempersiapkan diri menjadi ninja. Keinginan penduduk desa hanya satu, mempergunakan ketrampilan ninja yang mereka kuasai untuk mengabdi pada Daimyo atau bahkan kepada Shogun. Karenanya mereka sangat antusias untuk mengabdi di Istana Sumpu.

Dua kelompok ninja terpilih berangkat ke Sumpu. Malangnya dua orang pemimpin ninja yang bersaing adalah sepasang kekasih, Oboro dan Gennosuke. Namun karena kedua anak muda itu adalah pewaris kepala desa, mereka harus memimpin kelompok ninja yang bermusuhan menuju Sumpu. Sebenarnya mereka tidak menghendaki terjadinya pertempuran selama perjalanan. Tapi para ninja yang menjadi pengikut mereka tidak bisa dicegah untuk saling serang. Bahkan dua klan ninja yang bermusuhan pada akhirnya saling bunuh.

Disinilah letak salah satu sisi menarik dari film. Peragaan adu ketangkasan 10 ninja yang bertarung sepanjang perjalanan menuju Sumpu. Ada ninja yang seumur hidupnya meminum racun, sehingga nafasnya meniupkan racun. Ada ninja “spiderman” yang kemampuannya mirip-mirip Spiderman. Lengan bajunya bisa mengeluarkan tali-tali yang bisa terjulur panjang dan digunakan untuk menjerat lawan-lawannya. Salah satu ninja perempuan bisa memanggil rombongan kupu-kupu untuk menyerang musuhnya. Yang paling unik adalah kemampuan ninja Oboro. Gadis itu mampu menyerang lawan dengan tatapan mata yang menembus jauh ke dalam tubuh, bahkan menghancurkan organ tubuh lawannya.

Seandainya film ini mampu mendemonstrasikan dengan lebih gamblang latar belakang kehidupan (dan kelebihan) masing-masing ninja pada awal cerita -- sebelum mereka saling serang dalam perjalanan menuju Sumpu -– pastilah adegan pertarungan antar ninja akan jauh lebih menarik karena kita telah mengetahui bekal-bertarung setiap personil ninja. Seperti hal-nya menonton pertandingan bola antara dua tim tangguh yang telah kita kenal kemampuannya, akan jauh menarik daripada menonton pertandingan dua tim yang hanya sedikit kita kenal....BERSAMBUNG (undil).


Resensi Film Shinobi (bagian 2)





0 komentar:

Post a Comment