Kiat Memilih Gubernur Jakarta Bila Ingin Jakarta Jadi Kota Keren! (2)


Gw
Hey, kemana Rudy, Momon dan teman-temannya yang tiap sore suka nongkrong-nongkrong di gardu dekat pengkolan?

Frend
Ouch! Mereka gak ada waktu lagi buat gitar-gitaran sambil godain cw lewat. Mereka semua pada kerja di pabrik mebel di ujung jalan.

Gw
Ha? Sejak kapan ada pembuat mebel di sini. Emangnya mereka mau gambling beli tanah untuk bikin pabrik?

Frend
Gak, mereka gak beli atau nyewa. Gubernur kita yang baru menyediakan tempat secara gratis di bekas SD yang udah tutup karena tak kebagian murid baru. Bangunan dan tanah dipersilahkan dipakai untuk membuat mebel. Free, gratis, tanpa dipungut biaya apapun dan untuk tempo 3 tahun tidak akan dipungut pajak. Syaratnya mereka harus mempekerjakan tetangga kiri kanan. Habislah riwayat pengangguran!. Gak ada lagi orang nganggur di kampung ini!

Gw
Wow mirip-mirip Bupati di Jogja! Gubernur yang baru ini jagoan yah?

Frend
Top abisss! Gak nyesel Gw milih dia.
Ingat gak, tadi waktu jalan ke sinih gak macet kan?

Gw
Bener juga. Baru nyadar tadi jalanan lancar sekali. Gak ada macet-macetnya!

Frend
Nah itu juga hasil besutan tangan dia. Pak Gubernur ngeborong bis-bis baru untuk angkutan kota. Sopirnya juga dipilih dengan seleksi ketat. Bahkan mereka diasramakan di pesantren-pesantren satu tahun. Abis itu baru boleh bawa bis. Makanya mereka nyopirnya okey banget!.

Gw
Tapi kemana mobil-mobil yang dahulu banyak bersliweran ituh

Frend
Yah nongkrong di rumah dan di kantor. Ada jam-jam tertentu yang hanya angkutan umum yang boleh lewat. Pagi saat berangkat kerja, siang saat anak sekolah pulang dan petang saat pulang kerja hanya angkutan umum yang boleh lewat. Kalau mau pake mobil pribadi yah pagi-pagi buta ama larut malam baru bisa turun ke jalan.

Gw
Wow! Bener nih? Orang-orang yang biasa pake mobil keren mau naik bis butut tambah bonus berdesak-desakan?

Frend
Dasar mikirnya masih jadul banget! Gak lah yew. Dah kubilang Gubernur kita ini bener-bener keren abis. Daripada beli mobil-mobil mewah dia memilih beli ribuan bis keren untuk orang-orang keren kaya gw gini! Jadi ya naik bis gak jauh beda dari naik Ferari huahaha!

Gw
Wow! Kalo gt Gubernur-mu itu pikirannya dah sepuluh tahun lebih maju yah?

Frend
Sepuluh tahun? Yang bener aja. Seratus tahun tau!

^_^

Gw
Gw juga gak lihat toko-toko besar di sekitar sini. Itu pasti kerjaan Gubernur-mu juga yah!

Frend
Xi xi xi xi! Elo pasti suka crita ini. Supermarket besar, swalayan waralaba asing dan toko-toko diskon hanya boleh berdiri di pinggir kota. Jadi toko-toko kecil milik masyarakat biasa pada hidup dengan suburnya di dalam kota dan mereka mendapat sumber penghasilan yang layak.


Gw
Whoaaaaaa! Gmana dg nasib pasar tradisional!!!!. Gmana treatment Gubernur pada pasar tradisional ?

Frend
Gubernur mengangkat manajer profesional untuk mengepalai setiap pasar tradisional. Kompetensi mereka sekelas BOD perusahaan multinasional. Tugas manajer adalah membangun profesionalitas para pedagang pasar. Menanamkan semangat pelayanan konsumen, menjual barang dengan harga sesuai kualitasnya, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga keamanan pasar dan menguasai tatacara kelola keuangan usaha kecil. Nah para kepala pasar digaji dengan gaji setara BOD perusahaan asing dan targetnya adalah membuat pasar tradisional mampu bersaing dengan Carefour.

Gw
Wew! Two thumbs up! Berhasilkah proyek ambisius itu?

Frend
Yahhh belum sukses penuh sih. Tetapi secara umum belanja di pasar tradisonal sudah jauh lebih nyaman dan orang gak harus menawar untuk mendapat harga yang pantas untuk suatu barang.

Gw
Wooooooooow! Terus para pesaingnya? Toko-toko multinasional diapain?

Frend
Pelan-pelan mereka disuruh pindah ke pinggir kota – tapi setelah pasar tradisional bisa berubah menjadi lebih nyaman. Pak Gubernur kan juga memikirkan orang yang ingin belanja dengan nyaman, tidak serta merta menyuruh semua toko besar yang berpelayanan baik untuk minggir.

^_^

Gw
Banjir gimana? Gimana kabar proyek banjir kanal?

Frend
Wah banjir kanal itu crita jaman duluuuuu!. Setelah Pak Gubernur menanam jutaan pohon dan membuat ratusan ribu sumur resapan di Jakarta & sekitarnya, air hujan pada berlomba-lomba masuk ke tanah lagi. Jakarta dah talak tiga dengan banjirnya. Banjir kanal gak dibutuhkan lagi.

Gw
Weleh-weleh Gubernurmu itu loh! Mengurangi kosa kata saja. Ntar anak-anak kecil gak bakalan mengenal kata “kekeringan” lagi karena persediaan air melimpah ruah di dalam tanah.

^_^

Gw
Sekolah, sekolah, sekolah? Gubernur top pasti mikir soal pendidikan! Gmana sekolah disini?


Frend
Human capital adalah kata-kata yang paling banyak diulang-ulang oleh Pak Gubernur. Semua sekolah negeri dibatasi SPP dan uang pangkal maksimumnya. Inovasi lain biasalah, gaji guru dinaikkan dan mereka dilatih secara reguler dengan mendatangkan ratusan pelatih dari Jepang. Subsidi pemerintah diutamakan pada sekolah kejuruan. Jumlah SMK dah naik 5 kali lipat sejak dia jadi gubernur. Kualitasnya jangan tanya!. Pak Gub langsung sewa konsultan dari Jerman untuk mengembangkan sekolah kejuruan yang kurikulumnya disesuaikan dengan keahlian yang dibutuhkan industri-industri di Jakarta.

Gw
Buku-buku pelajaran?

Frend
Pak Gub setiap tahun memborong ratusan ribu buku untuk sekolah-sekolah. Buku pelajaran tersedia dan bisa dipinjam di perpustakaan. Tapi banyak orang tua yang memilih beli buku sendiri agar buku bisa dicoret-coret oleh anaknya. Perpustakaan berdiri di setiap sudut kota. Pokoknya Jakarta mirip Baghdad jaman Harun Al Rasyid, dengan ratusan perpustakaan dan jutaan koleksi buku tersebar di seluruh kota.

Gw
Speechless! Gw speechless! Gmana dengan sekolah swasta?

Frend
Dibuat katagori. Komersial dan non komersial. Bila sekolah memungut SPP dan uang pangkal melebihi batas tertentu akan dianggap sebagai sekolah komersial dan dikenakan pajak seperti perusahaan biasa. Mereka juga tidak mendapat fasilitas bantuan keuangan dari pemerintah dan harus diaudit oleh akuntan publik untuk mengetahui bagaimana uang dari orang tua murid dibelanjakan. Sekolah swasta yang memungut biaya di bawah batas limit akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, hampir serupa dengan bantuan untuk sekolah negeri.

^_^

Gw
Kesehatan gmana? Apakah dibangun rumah sakit-rumah sakit baru?

Frend
Gak lah! Gubernur justru berusaha menekan biaya mengobati orang sakit dengan mengaktifkan Puskesmas. Kepala Puskesmas digaji setara top manajer perusahaan besar dan mereka bertugas jadi manajer kesehatan untuk wilayahnya. Tolok ukur keberhasilan mereka adalah jumlah orang sakit di wilayahnya. Makin banyak orang sakit makin parah juga peringkat mereka yang dipajang di website pemda. Jadi semua orang bisa menilai kinerja Kepala Puskesmas secara online. Makanya Kepala Puskesmas berlomba-lomba mempromosikan olahraga secara teratur, makanan higienis, kebersihan lingkungan, rumah sehat dan gaya hidup sehat untuk wilayahnya.

Gw
Hah! (melongo)

^_^

Gw
Pemukiman gimana?. Apakah Gubernur membuat flat-flat keren tapi murah di tengah kota untuk mengurangi mobilitas penduduk? Taman kota gmana?, apakah Gubernur membangun kawasan-kawasan yang nyaman untuk publik ?

Frend
bla bla bla .... bla bla bla .... gw gak nyangka gubernur keren bisa merubah Jakarta jadi kota keren kaya sekarang!

^_^

Percakapan di atas adalah fiktif (karena terjadi tahun 2010 dan saya gak punya pintu ajaib Doraemon) -- tapi bisa jadi kenyataan kalo orang Jakarta sukses mendudukkan orang yang pikirannya keren dan tindakannya lebih keren lagi -- menjadi Gubernur Jakarta tahun 2007. Kekuasaan bila dipegang oleh orang-orang yang “tidak tepat”, dampaknya bukan hanya dirasakan oleh kaum politisi tapi juga ditanggung oleh semua orang, tidak terkecuali oleh kita. Sebaliknya bila dipegang oleh “orang yang tepat”, hidup akan lebih indah, setidaknya mereka tidak membuat urusan kita dengan birokrasi jadi berbelit-belit dan merepotkan. Makanya sebenarnya saya sangat berharap orang-orang sekaliber Habibie-lah yang diajukan menjadi calon Gubernur.(undil.2007)


1 comment:

  1. Dua kali saya menulis tentang pilkada Jakarta dengan tujuan untuk melihat sisi lain dari sekedar "memilih gubernur baru". Bisa lebih dari sekedar ganti nama pemimpin bila penduduk Jakarta sukses memilih gubernur yang mau mengotori kedua tangannya untuk melayani masyarakat. Mulai dari mengawasi pelayanan KTP, membuka lapangan kerja baru dengan cara-cara kreatif misalnya dengan meminjamkan aset-aset pemda yang kurang terpakai kepada para wiraswastawan, melindungi pedagang kecil, memperbaiki fasilitas angkutan umum dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan sehingga Jakarta akan menjadi lebih baik.

    Tentang rencana pembangunan banjir kanal untuk mengatasi banjir di Jakarta saya agak kurang sependapat. Menurut saya pada dasar-nya air hujan itu adalah limpahan air yang diberikan Tuhan pada kita untuk disimpan di dalam tanah dan kelak digunakan pada saat musim kemarau. Jadi bukan untuk cepat-cepat dibuang ke laut lewat kanal-kanal raksasa. Rasanya sayang banget jika air sebanyak itu langsung dialirkan ke laut dan bisa menyebabkan Jakarta kekeringan di musim kemarau. Labih baik dibuat sebanyak mungkin sumur resapan dan penanaman pohon besar-besaran untuk menahan air di dalam tanah. Biarlah kata kekurangan air bersih terhapus dari kosa kata penduduk Jakarta.

    Hal lain yang menarik minggu ini adalah Interpelasi DPR tentang kasus Iran, walaupun ditunda pelaksanaannya ternyata telah membawa hasil. Perwakilan pemerintah RI di Dewan Keamanan PBB mem-blok rancangan keputusan Dewan Keamanan untuk mengutuk Iran, akibat pidato Presiden Ahmadinejad yang dinilai mengancam eksistensi Israel.

    Tanpa interpelasi mungkin saja pemerintah juga akan mem-blok rancangan keputusan itu, tetapi interpelasi DPR setidaknya telah menambah kepercayaan diri pemerintah pada penolakannya-- karena merasa mendapat dukungan kuat dari dalam negeri. Dus RI dapat mencegah Amerika dan sekutunya bertindak sesuai keinginan mereka atas nama PBB.

    ReplyDelete