Kulihat ada boneka baru
Amat aneh dan lucu
Dakocan namanya, bukan Sarinah
Sayang, sayang...mahal harganya
Dakocan namanya, bukan Sarinah
Sayang, sayang mahal harganya
^_^
Lirik lagu Dakocan yang sepintas sangat sederhana. Tapi kalau kita amati lebih dalam lagi dibalik lirik tersebut terkandung pelajaran bagi anak-anak untuk berhemat. Memberi pelajaran kepada seorang anak untuk mengukur kemampuan keuangannya dalam membeli mainan.
Lirik lagu Dakocan yang ditutup dengan bait "Sayang, sayang mahal harganya" secara tersirat menuntun seorang anak untuk tidak selalu mengikuti keinginan hatinya. Untuk tidak selalu menuruti kata hatinya. Tapi diajarkan untuk melihat situasi dan kondisi. Diajarkan untuk beradaptasi dengan kondisi dimana dia berada.
Yah, seorang anak saja boleh memiliki keinginan yang muluk-muluk, tetapi dia juga dituntut untuk dapat membedakan keinginan yang bisa diwujudkan dan keinginan yang wajib dianggap sebagai keinginan seorang manusia biasa yang harus dilupakan.
Amat aneh dan lucu
Dakocan namanya, bukan Sarinah
Sayang, sayang...mahal harganya
Dakocan namanya, bukan Sarinah
Sayang, sayang mahal harganya
^_^
Lirik lagu Dakocan yang sepintas sangat sederhana. Tapi kalau kita amati lebih dalam lagi dibalik lirik tersebut terkandung pelajaran bagi anak-anak untuk berhemat. Memberi pelajaran kepada seorang anak untuk mengukur kemampuan keuangannya dalam membeli mainan.
Lirik lagu Dakocan yang ditutup dengan bait "Sayang, sayang mahal harganya" secara tersirat menuntun seorang anak untuk tidak selalu mengikuti keinginan hatinya. Untuk tidak selalu menuruti kata hatinya. Tapi diajarkan untuk melihat situasi dan kondisi. Diajarkan untuk beradaptasi dengan kondisi dimana dia berada.
Yah, seorang anak saja boleh memiliki keinginan yang muluk-muluk, tetapi dia juga dituntut untuk dapat membedakan keinginan yang bisa diwujudkan dan keinginan yang wajib dianggap sebagai keinginan seorang manusia biasa yang harus dilupakan.
^_^
Lagu itu dengan telak menggambarkan kemampuan seorang anak kecil menganggap keinginan tak lebih dari gejala biasa dalam hati manusia, dan tak perlu dianggap sebagai sesuatu yang perlu direngekkan pada orang tuanya (Undil-08)
0 komentar:
Post a Comment