Google dan Kita (1)

Yang dimaksud Google disini adalah mesin pencari (search enginee) yang ada di Internet seperti Yahoo, MSN dan Google. Karena Google adalah yang paling populer, paling sederhana, paling praktis dan menurut saya paling baik, maka saya memakainya sebagai kata ganti untuk mesin pencari.

^_^

Ketika sedang menyusun SOP sebuah mesin - Asao mendapati dirinya tidak mengetahui fungsi dan kegunaan sebuah komponen yang bernama steam trap. Asao tidak perlu berhenti bekerja sembari menunggu seniornya datang dari luar kota untuk bertanya kepadanya. Hanya dengan mengetikkan kata "steam trap" atau “define steam trap” pada Google, dalam sekejap Asao mendapat pengetahuan teoritis yang sama dengan yang dimiliki seniornya. Steam trap adalah alat untuk membuang kondensat dari jalur steam.

Ada berjubel informasi tersedia di internet tentang steam trap, termasuk jenis-jenis terbaru steam trap yang belum dikenal di perusahaannya. Google menyediakan informasi tertulis sama dengan makalah puluhan pelatihan yang pernah diikuti seniornya selama puluhan tahun bekerja.

Begitulah yang dilakukan Asao. Selama membuat SOP, spesifikasi, dan menyusun dokumen-dokumen lain -- Asao tak pernah lepas dari Google. Sedikit-sedikit dia masuk ke search enginee untuk mendapatkan informasi. Alhasil pekerjaan-pekerjaan yang di masa lalu harus dikerjakan berminggu-minggu dapat diselesaikan dalam beberapa hari berkat gudang informasi yang tersedia di Google. Dapat dikatakan Google adalah penasehat utama bagi Asao dan kawan-kawannya yang bekerja di perusahaan yang mengandalkan teknologi tinggi.

Kali lain saat harus mengikuti seminar tentang endotoksin, Asao kembali mengandalkan Google untuk mencari informasi. Hasilnya pengetahuan Asao tidak jauh berbeda dengan si pemberi materi seminar. Google telah “memaksa” para pemateri seminar untuk belajar keras mengupdate ilmunya atau pengetahuan mereka akan tertinggal oleh para peserta seminar. Karena pengetahuan tentang hampir segala macam hal telah tersaji dalam dunia maya. Akibatnya bila si pemateri seminar endotoksin hanya mengandalkan pengetahuan kuno semasa dia menyusun disertasi doktornya, siap-siap saja dia mendapati pengetahuannya sudah usang dan menjadi bahan tertawaan peserta seminar
(UNDIL).

0 komentar:

Post a Comment