Ada satu durian di kebun,
ayo kita berebut mendapatkannya.
Ada banyak durian di kebun,
mari kita bahu membahu memetiknya.
Doni, Dino, Dini, Dona dan Dani adalah 5 orang analis mikrobiologi yang masuk berbarengan pada bagian produksi sebuah perusahaan bioteknologi. Mereka berlima bernaung di sebuah seksi yang dikepalai seorang kepala seksi senior. Prestasi mereka dapat dikatakan sama, tak ada yang lebih menonjol atau ketinggalan. Semangat kerja mereka tinggi, karena mereka mampu membangun hubungan yang harmonis, saling bahu membahu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas.
Alkisah 5 tahun kemudian kepala seksi dipromosikan menjadi manajer di bagian lain, akibatnya posisi kepala seksi lowong dan harus diisi oleh salah satu diantara mereka. Manajer sempat ragu memilih analis yang akan mengisi posisi tersebut. Setelah melakukan seleksi kelayakan, akhirnya manajer memilih Doni menjadi kepala seksi. Apakah keempat analis yang lain menjadi iri karena Doni--yang notabene prestasinya tidak lebih baik dibanding mereka-- mendapat posisi tersebut?
Jawabnya adalah tidak!. Mengapa ?
Ternyata karena point prestasi mereka telah memenuhi syarat, keempat analis yang lain mendapat kenaikan karir juga, namun secara fungsional, yaitu dari pelaksana biasa menjadi ahli muda dengan penghasilan relatif sama dengan kepala seksi.
Rupanya para penentu kebijakan di perusahaan tersebut cerdik dan berpandangan jauh kedepan. Mereka tahu persis bahwa jabatan-jabatan struktural tidak mungkin diperbanyak, sementara seiring perkembangan pesat perusahaan, jumlah karyawan profesional yang berlatarbelakang pendidikan tinggi akan semakin besar. Tanpa usaha menghargai perkembangan karir mereka, perusahaan akan kesulitan memotivasi para profesional tersebut untuk bekerja maksimal.
Jalur fungsional membuka jalan bagi semua orang untuk mengalami peningkatan karir seiring peningkatan ketrampilan kerja yang dimiliki. Jaminan jenjang karir fungsional dengan penghasilan relatif sama dengan karir struktural mencegah timbulnya persaingan untuk memperebutkan jabatan, bahkan mendorong mereka saling bahu membahu karena kemajuan seseorang bukanlah ancaman bagi yang lainnya. Dan mereka-pun memiliki motivasi kerja yang tinggi karena harapan perkembangan karir selalu terbentang luas di hadapan mereka.
Tentu saja kenaikan karir fungsional tidak otomatis didapat seseorang setelah jangka waktu tertentu, tetapi melalui seleksi kelayakan sehingga hanya diperoleh oleh mereka yang memenuhi syarat yang telah ditentukan. nl
ayo kita berebut mendapatkannya.
Ada banyak durian di kebun,
mari kita bahu membahu memetiknya.
Doni, Dino, Dini, Dona dan Dani adalah 5 orang analis mikrobiologi yang masuk berbarengan pada bagian produksi sebuah perusahaan bioteknologi. Mereka berlima bernaung di sebuah seksi yang dikepalai seorang kepala seksi senior. Prestasi mereka dapat dikatakan sama, tak ada yang lebih menonjol atau ketinggalan. Semangat kerja mereka tinggi, karena mereka mampu membangun hubungan yang harmonis, saling bahu membahu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas.
Alkisah 5 tahun kemudian kepala seksi dipromosikan menjadi manajer di bagian lain, akibatnya posisi kepala seksi lowong dan harus diisi oleh salah satu diantara mereka. Manajer sempat ragu memilih analis yang akan mengisi posisi tersebut. Setelah melakukan seleksi kelayakan, akhirnya manajer memilih Doni menjadi kepala seksi. Apakah keempat analis yang lain menjadi iri karena Doni--yang notabene prestasinya tidak lebih baik dibanding mereka-- mendapat posisi tersebut?
Jawabnya adalah tidak!. Mengapa ?
Ternyata karena point prestasi mereka telah memenuhi syarat, keempat analis yang lain mendapat kenaikan karir juga, namun secara fungsional, yaitu dari pelaksana biasa menjadi ahli muda dengan penghasilan relatif sama dengan kepala seksi.
Rupanya para penentu kebijakan di perusahaan tersebut cerdik dan berpandangan jauh kedepan. Mereka tahu persis bahwa jabatan-jabatan struktural tidak mungkin diperbanyak, sementara seiring perkembangan pesat perusahaan, jumlah karyawan profesional yang berlatarbelakang pendidikan tinggi akan semakin besar. Tanpa usaha menghargai perkembangan karir mereka, perusahaan akan kesulitan memotivasi para profesional tersebut untuk bekerja maksimal.
Jalur fungsional membuka jalan bagi semua orang untuk mengalami peningkatan karir seiring peningkatan ketrampilan kerja yang dimiliki. Jaminan jenjang karir fungsional dengan penghasilan relatif sama dengan karir struktural mencegah timbulnya persaingan untuk memperebutkan jabatan, bahkan mendorong mereka saling bahu membahu karena kemajuan seseorang bukanlah ancaman bagi yang lainnya. Dan mereka-pun memiliki motivasi kerja yang tinggi karena harapan perkembangan karir selalu terbentang luas di hadapan mereka.
Tentu saja kenaikan karir fungsional tidak otomatis didapat seseorang setelah jangka waktu tertentu, tetapi melalui seleksi kelayakan sehingga hanya diperoleh oleh mereka yang memenuhi syarat yang telah ditentukan. nl
0 komentar:
Post a Comment