Romo Wage tersenyum mendengar keluhan yang diungkapkan Tjah Mboys tentang pekerjaan pembuatan database RW yang tak kunjung selesai karena memang tak pernah dikerjakan. Memang pekerjaan sebagai ketua RW cukup berat, karena Tjah Mboys sedang merintis komputerisasi data base RW-nya untuk memudahkan penelusuran data-data penduduk kala dibutuhkan. Belum lagi ditambah setumpuk dokumen kantor yang harus diselesaikannya saat pulang kerja karena waktunya di kantor sebagian besar habis untuk meeting dan menemui klien.
Tumpukan pekerjaan kantor maupun selaku ketua RW yang menggunung justru membuatnya bingung dan enggan memulai. Rasanya begitu berat untuk bergerak dan serasa percuma saja dikerjakan saat ini karena pasti tidak akan selesai dalam waktu dekat. Jadilah selalu ditunda-tunda.
Keengganan untuk memulai itu dikeluhkan Tjah Mboys kepada Romo Wage ketika keduanya bertemu pada acara buka bersama di rumah Romo Wage. Diharapkannya orang yang sudah berpengalaman luas ini akan memberinya solusi atas permasalahan yang dihadapinya.
“Dulu aku pernah seperti dirimu Tjah Mboys. Dulu banget siy, waktu aku masih sekolah. Waktu itu aku adalah ketua OSIS, sekretaris remaja masjid, bendahara karangtaruna dan juga bekerja paruh waktu sebagai tenaga pembukuan pada sebuah toko grosir bahan pokok. Semua kesibukan itu membuat setiap malam aku menghadapi tumpukan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Sementara aku juga bertekad untuk menyelesaikan baca 30 Juz tafsir Al Azhar sebelum naik ke kelas 3” kata Romo Wage
“Awalnya aku bingung seperti dirimu. Gak tahu harus mulai dari mana. Rasanya berat banget untuk mulai membaca tafsir, karena diam-diam aku menganggap bahan yang harus kubaca terlalu banyak dan mustahil terselesaikan dengan cepat. Tapi kemudian aku menemukan sebuah rahasia. Aku menyebutnya sebagai “rahasia sentuhan”. Begitu aku mulai menyentuh, perlahan-lahan rasa enggan akan hilang dan berganti dengan keinginan untuk secepatnya menyelesaikan!” lanjutnya.
“Rahasia sentuhan? Maksudmu aku pegang-pegang saja dokumen-dokumen yang harus kukerjakan lalu aku akan semangat kembali?” tanya Tjah Mboys setengah tidak percaya.
“Bukan sekedar menyentuh, tapi bacalah dan mulai kerjakan, maka dalam beberapa menit keenggananmu akan sirna. Begitu dirimu mulai bersentuhan secara fisik maupun pikiran dengan dokumen, maka seolah-olah seperti ada tenaga ajaib yang akan mendorongmu untuk bersemangat dan membuang jauh-jauh rasa enggan untuk mengerjakan. Itulah rahasianya. Sentuhlah dan rasakan bahwa sentuhan itu akan mengeliminasi rasa enggan yang tadinya membelenggumu” tandas Romo wageTumpukan pekerjaan kantor maupun selaku ketua RW yang menggunung justru membuatnya bingung dan enggan memulai. Rasanya begitu berat untuk bergerak dan serasa percuma saja dikerjakan saat ini karena pasti tidak akan selesai dalam waktu dekat. Jadilah selalu ditunda-tunda.
Keengganan untuk memulai itu dikeluhkan Tjah Mboys kepada Romo Wage ketika keduanya bertemu pada acara buka bersama di rumah Romo Wage. Diharapkannya orang yang sudah berpengalaman luas ini akan memberinya solusi atas permasalahan yang dihadapinya.
“Dulu aku pernah seperti dirimu Tjah Mboys. Dulu banget siy, waktu aku masih sekolah. Waktu itu aku adalah ketua OSIS, sekretaris remaja masjid, bendahara karangtaruna dan juga bekerja paruh waktu sebagai tenaga pembukuan pada sebuah toko grosir bahan pokok. Semua kesibukan itu membuat setiap malam aku menghadapi tumpukan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Sementara aku juga bertekad untuk menyelesaikan baca 30 Juz tafsir Al Azhar sebelum naik ke kelas 3” kata Romo Wage
“Awalnya aku bingung seperti dirimu. Gak tahu harus mulai dari mana. Rasanya berat banget untuk mulai membaca tafsir, karena diam-diam aku menganggap bahan yang harus kubaca terlalu banyak dan mustahil terselesaikan dengan cepat. Tapi kemudian aku menemukan sebuah rahasia. Aku menyebutnya sebagai “rahasia sentuhan”. Begitu aku mulai menyentuh, perlahan-lahan rasa enggan akan hilang dan berganti dengan keinginan untuk secepatnya menyelesaikan!” lanjutnya.
“Rahasia sentuhan? Maksudmu aku pegang-pegang saja dokumen-dokumen yang harus kukerjakan lalu aku akan semangat kembali?” tanya Tjah Mboys setengah tidak percaya.
^_^
Diskusi dengan Romo Wage tersebut menjadi sisipan cerita dalam pidato Tjah Mboys saat dinobatkan sebagai ketua RW teladan tingkat kecamatan. Prestasi tersebut diraihnya setelah berhasil menyelesaikan database yang lengkap tentang penduduk RW, sehingga segala macam data kependudukan dapat diperoleh dalam waktu singkat. Jauh lebih singkat daripada yang bisa dilakukan kantor kecamatan.
Tjah Mboys terang-terangan mengakui bahwa “rahasia sentuhan” Romo Wage-lah yang mengantarkan dirinya mampu menyelesaikan pembuatan database. Rasa enggan dan berat untuk memulai pembuatan database RW dari tumpukan data yang segunung, dapat dilenyapkannya setelah mengetahui rahasia sentuhan (Undil 2010).
tags: cerpen, cerita pendek, rangkaian cerpen ramadhan, kisah menawan hati
0 komentar:
Post a Comment