Negeri Gungliwangliwung heboh setelah lahirnya sebuah organisasi yang menyebut dirinya Safe Crimes. Segera setelah organisasi itu dibentuk, para relawannya mempromosikan criminal-weaponry berupa pistol listrik kepada para penjahat. Mereka masuk ke lorong-lorong gelap kejahatan, ke tempat-tempat maksiat dan tempat-tempat para penjahat kongkow-kongkow untuk mempromosikan penggunaan pistol listrik. Dengan menggunakan pistol listrik, diharapkan jumlah korban yang mati ataupun terluka parah karena tindakan kejahatan menurun.
Cara berpikir mereka sederhana saja. Toh dengan atau tanpa diberi pistol listrik, para penjahat tetap akan melakukan tindakan kejahatan. Mereka biasanya menggunakan senjata tajam atau pistol berpeluru tajam untuk mengancam atau melumpuhkan korbannya. Pada kenyataannya tindakan kejahatan mereka akhir-akhir ini meningkat pesat. Jumlah korban kejahatan yang terluka atau tewas juga cenderung naik dari tahun ke tahun. Tindakan yang dilakukan polisi sejauh ini belum mampu mengurangi jumlah korban kejahatan. Alhasil ada pihak yang harus bertindak. Harus ada sekelompok orang yang peduli untuk menurunkan jumlah korban.
Idenya berasal dari ditemukannya jenis pistol listrik khusus oleh sebuah pabrik senjata api. Keunggulan pistol itu adalah dapat melumpuhkan orang tetapi tidak sampai membuatnya terbunuh atau terluka parah. Tingkat kematian korban tembakan pistol itu sangat rendah. Karenanya para penggagas Safety Crime meyakininya sebagai solusi kilat untuk menurunkan jumlah korban kejahatan.
Para relawan Safe Crimes bukan saja membagikan pistol listrik-pistol listrik secara gratis kepada orang-orang yang dianggap berpotensi melakukan tindakan kejahatan, tetapi juga memberi pelajaran tatacara menggunakan pistol dengan baik dan benar. Cara menembak bagian tubuh korban sehingga dapat melumpuhkan korban tanpa menimbulkan luka yang parah. Juga tatacara merawat pistol dan pemeliharaan rutin agar pistol tetap memiliki daya tembak yang melumpuhkan.
Memang pada awalnya jumlah korban kejahatan yang terluka parah menurun. Namun jumlah tindakan kejahatan juga meningkat pesat. Para penjahat yang selama ini menggunakan pisau beralih menggunakan pistol listrik untuk melumpuhkan korbannya. Kadangkala para penjahat karena menganggap pistol listrik tidak berbahaya, mereka langsung saja menembak para korbannya tanpa mengancam terlebih dahulu. Begitu korban dilumpuhkan, harta bendanya dikuras.
Orang-orang yang sebelumnya ragu-ragu, maju-mundur untuk melakukan tindakan kejahatan menjadi berani. Dalam benak mereka tergambar bahwa mereka dapat melumpuhkan korban tanpa harus melukai. Sehingga mereka tidak ragu-ragu lagi melakukan tindakan kejahatan. Para korban dianggap sebagai orang berpunya, dalam waktu singkat uang yang dirampas dapat mereka peroleh kembali. Begitulah pembenaran yang dipakai oleh orang-orang jahat itu(Undil).
Cara berpikir mereka sederhana saja. Toh dengan atau tanpa diberi pistol listrik, para penjahat tetap akan melakukan tindakan kejahatan. Mereka biasanya menggunakan senjata tajam atau pistol berpeluru tajam untuk mengancam atau melumpuhkan korbannya. Pada kenyataannya tindakan kejahatan mereka akhir-akhir ini meningkat pesat. Jumlah korban kejahatan yang terluka atau tewas juga cenderung naik dari tahun ke tahun. Tindakan yang dilakukan polisi sejauh ini belum mampu mengurangi jumlah korban kejahatan. Alhasil ada pihak yang harus bertindak. Harus ada sekelompok orang yang peduli untuk menurunkan jumlah korban.
Idenya berasal dari ditemukannya jenis pistol listrik khusus oleh sebuah pabrik senjata api. Keunggulan pistol itu adalah dapat melumpuhkan orang tetapi tidak sampai membuatnya terbunuh atau terluka parah. Tingkat kematian korban tembakan pistol itu sangat rendah. Karenanya para penggagas Safety Crime meyakininya sebagai solusi kilat untuk menurunkan jumlah korban kejahatan.
Para relawan Safe Crimes bukan saja membagikan pistol listrik-pistol listrik secara gratis kepada orang-orang yang dianggap berpotensi melakukan tindakan kejahatan, tetapi juga memberi pelajaran tatacara menggunakan pistol dengan baik dan benar. Cara menembak bagian tubuh korban sehingga dapat melumpuhkan korban tanpa menimbulkan luka yang parah. Juga tatacara merawat pistol dan pemeliharaan rutin agar pistol tetap memiliki daya tembak yang melumpuhkan.
Memang pada awalnya jumlah korban kejahatan yang terluka parah menurun. Namun jumlah tindakan kejahatan juga meningkat pesat. Para penjahat yang selama ini menggunakan pisau beralih menggunakan pistol listrik untuk melumpuhkan korbannya. Kadangkala para penjahat karena menganggap pistol listrik tidak berbahaya, mereka langsung saja menembak para korbannya tanpa mengancam terlebih dahulu. Begitu korban dilumpuhkan, harta bendanya dikuras.
Orang-orang yang sebelumnya ragu-ragu, maju-mundur untuk melakukan tindakan kejahatan menjadi berani. Dalam benak mereka tergambar bahwa mereka dapat melumpuhkan korban tanpa harus melukai. Sehingga mereka tidak ragu-ragu lagi melakukan tindakan kejahatan. Para korban dianggap sebagai orang berpunya, dalam waktu singkat uang yang dirampas dapat mereka peroleh kembali. Begitulah pembenaran yang dipakai oleh orang-orang jahat itu(Undil).
~Safe Crimes [2]
~Safe Crimes [1]
Catatan Kaki:
Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia. (sumber: wikipedia Indonesia).
Pada peringatan tahun ini pihak-pihak tertentu meluncurkan program yang disebut national condom week untuk mempromosikan safe sex di Indonesia.
Safety
safe·ty [sáyftee]
(plural safe·ties)
noun
1. freedom from danger: protection from, or not being exposed to, the risk of harm or injury
a safety device
The captain is responsible for the safety of the crew.
2. lack of danger: inability to cause or result in harm, injury, or damage
People are beginning to question the safety of the medication.
3. safe place: a place or situation where harm, damage, or loss is unlikely
She led the passengers to safety.
4. being unharmed or undamaged: the fact of being or remaining unharmed, uninjured, or undamaged
There are fears for their safety.
5. device preventing unintentional operation: a device designed to prevent a mechanism from being operated unintentionally, e.g. one that keeps a gun from being fired by accident or an elevator from falling
6. defensive back: in football, a player defending the back of the field
7. play giving points to defensive team: in football, a play in which a member of the offensive team downs the ball intentionally or unintentionally in his own end zone, resulting in the defensive team being awarded two points
8.U.S. health Same as condom
(slang)
[14th century. Via French sauveté < medieval Latin salvitas < Latin salvus "safe"] Microsoft® Encarta® 2006. © 1993-2005 Microsoft Corporation. All rights reserved.
Crime
crime [krīm]
(plural crimes)
noun
1. illegal act: an action prohibited by law or a failure to act as required by law
2. illegal activity: activity that involves breaking the law
measures to combat crime
3. immoral act: an act considered morally wrong
4. unacceptable act: a shameful, unwise, or regrettable act (informal)
It's a crime the way some people waste food.
[13th century. Via French < Latin crimen (stem crimin- ) "judgment" < cernere "decide"]
-crime·less, , adjective
Crime and Punishment, a novel (1866) by Russian writer Fyodor Dostoyevsky. Set in St. Petersburg, it describes how a young student, Raskolnikov, plans and carries out the murder of a woman pawnbroker, ostensibly for money, but in reality to prove that some individuals are above the law. Ultimately, however, his conscience forces him to confess his crime.
Microsoft® Encarta® 2006. © 1993-2005 Microsoft Corporation. All rights reserved.
0 komentar:
Post a Comment