Safe Crimes (2)

“Kami sama sekali tidak melegalisasi tindakan kejahatan. Kami hanya memberi bantuan orang-orang yang beresiko tinggi untuk membunuh orang lain agar menggunakan senjata yang ramah-tubuh dengan harapan mereka tidak meluka parahi atau membunuh korbannya.

^_^

Tentu saja yang paling jengkel oleh tindakan para relawan Safe Crimes adalah pak polisi. Akibat aktifitas mereka, jumlah tindak kejahatan mengalami peningkatan. Apalagi para relawan itu membagi-bagikan secara gratis pistol listrik yang secara tidak langsung mempersenjatai para penjahat. Sehingga nama Safe Crimes sering diplesetkan menjadi Free Crimes. Para petinggi polisi telah berusaha keras membuat organisasi itu dilarang oleh pengadilan. Beberapa kali mereka mengajukan tuntutan untuk melarang aktifitas Safety Crime. Tetapi berkali-kali juga tuntutan justru berbalik kepada polisi.


Pak polisi dituduh sebagai sekumpulan orang-orang hardliner-fanatik yang mengklaim pendapatnya paling benar dan orang lain salah. Mereka dituduh hendak memonopoli kebenaran. Polisi juga dituding tidak mampu memberi solusi tetapi malahan mencegah aktifitas orang lain yang mampu memberi solusi.

Mereka di-cap tidak mampu mencegah penjahat beraksi lalu mencari-cari kambing hitam. Belakangan mereka dituntut untuk berterimakasih pada Safe Crimes karena membantu menurunkan tingkat korban terluka parah akibat tindakan kejahatan. Toh nyawa manusia lebih berharga daripada sekedar efek samping berupa tingkat kejahatan yang meningkat. Yah dirampok dikit gak apa-apalah yang penting tidak terluka.

Simak pembelaan diri yang dilakukan oleh para petinggi Safe Crimes.


“Kami sama sekali tidak melegalisasi tindakan kejahatan. Kami tidak sedang mempromosikan perilaku kriminal. Kami hanya memberi bantuan orang-orang yang beresiko tinggi untuk membunuh orang lain agar menggunakan senjata yang ramah-tubuh dengan harapan mereka tidak meluka parahi atau membunuh korbannya. Kami tidak menyuruh mereka merampok atau memperkosa. Kami hanya membantu mereka merampok dengan cara yang lebih sehat — bila mereka belum bisa menghentikan kebiasaan merampok”.

“Kami menganjurkan Safe Crimes!. Berhentilah melakukan kejahatan. Namun bila belum bisa. Lakukanlah tindakan kriminal dengan cara yang aman. Adalah tugas anda untuk menyadarkan para pelaku kejahatan agar menghentikan operasinya. Misi kami semata-mata membantu mereka yang masih berkubang dalam dunia kejahatan agar melakukannya dengan safe”.


^_^

Akhirnya sang waktulah yang memunculkan keadilan. Riwayat Organisasi Safe Crimes berakhir setelah penggunaan pistol listrik menggila dan mengakibatkan kerusakan di seluruh negeri. Banyak penjahat yang menggunakannya untuk melumpuhkan polisi lalu lintas saat akan ditilang. Beberapa anak nakal menggunakannya untuk melumpuhkan guru-guru sekolah yang hendak menghukum perilaku kriminal mereka di sekolah. Kejahatan perampokan bersenjatakan pistol listrik dilakukan terang-terangan di tengah keramaian bis kota, mal, tempat senam aerobik, pasar murah, hingga di tengah pesta pernikahan dan telah menjadi pemandangan sehari-hari di kota.

Rakyat marah berat pada relawan Safe Crimes dan semakin sering terjadi tindakan main hakim sendiri terhadap para relawan yang tertangkap basah sedang mengedarkan pistol listrik. Pengadilan-pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri riwayat Safe Crimes. Solusi pistol listrik divonis sebagai solusi sesat karena hanya bermanfaat untuk sesaat, dan kemudian menimbulkan masalah baru berupa merebaknya tindak kejahatan. Hasil analisa para ahli menyimpulkan Safe Crimes mengalami kegagalan karena berusaha melawan fitrah manusia untuk tidak berbuat jahat. esp4 u (Undil des-07).


~Safe Crimes [1]

~Safe Crimes [2]





Catatan Kaki:

Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia. (sumber: wikipedia Indonesia).

Pada peringatan tahun ini pihak-pihak tertentu meluncurkan program yang disebut national condom week untuk mempromosikan safe sex di Indonesia.



Safety

safe·ty [sáyftee]

(plural safe·ties)

noun

1. freedom from danger: protection from, or not being exposed to, the risk of harm or injury

 a safety device

 The captain is responsible for the safety of the crew.

2. lack of danger: inability to cause or result in harm, injury, or damage

 People are beginning to question the safety of the medication.

3. safe place: a place or situation where harm, damage, or loss is unlikely

 She led the passengers to safety.

4. being unharmed or undamaged: the fact of being or remaining unharmed, uninjured, or undamaged

 There are fears for their safety.

5. device preventing unintentional operation: a device designed to prevent a mechanism from being operated unintentionally, e.g. one that keeps a gun from being fired by accident or an elevator from falling

6. defensive back: in football, a player defending the back of the field

7. play giving points to defensive team: in football, a play in which a member of the offensive team downs the ball intentionally or unintentionally in his own end zone, resulting in the defensive team being awarded two points

8.U.S. health Same as condom
(slang)

[14th century. Via French sauveté < medieval Latin salvitas < Latin salvus "safe"] Microsoft® Encarta® 2006. © 1993-2005 Microsoft Corporation. All rights reserved.


Crime
crime [krīm]
(plural crimes)
noun
1. illegal act: an action prohibited by law or a failure to act as required by law

2. illegal activity: activity that involves breaking the law
 measures to combat crime

3. immoral act: an act considered morally wrong

4. unacceptable act: a shameful, unwise, or regrettable act (informal)
 It's a crime the way some people waste food.

[13th century. Via French < Latin crimen (stem crimin- ) "judgment" < cernere "decide"]

-crime·less, , adjective

Crime and Punishment, a novel (1866) by Russian writer Fyodor Dostoyevsky. Set in St. Petersburg, it describes how a young student, Raskolnikov, plans and carries out the murder of a woman pawnbroker, ostensibly for money, but in reality to prove that some individuals are above the law. Ultimately, however, his conscience forces him to confess his crime.

Microsoft® Encarta® 2006. © 1993-2005 Microsoft Corporation. All rights reserved.

0 komentar:

Post a Comment