Tidak
penting bagi Shinichi tentang dampak berupa benjol di kepalanya. Yang lebih
horor bagi dirinya adalah fenomena "lupa" yang menderanya kala akan
melewati sebuah pintu kaca, yang sama sekali bukan sebuah pintu yang terbuka.
Yah, hanya beberapa detik saja dia lupa sesuatu telah berdampak horor bagi dirinya.
Shinichi telah beratus-ratus kali melewati pintu ini, dan baru kali ini dirinya
lupa bahwa pintu itu dari kaca yang perlu dibuka dengan tangan dulu, baru bia
dilewati. Kelupaan sejenak yang membuat terjadinya horor yang bikin benjol.
Shinichi
kemudian menyimpulkan bahwa aktifitas sehari-hari yang dia lakukan banyak
sekali yang berdasar ingatan. Semuanya motorik tanpa berpikir dulu. Hanya
mengandalkan ingatan. Bagaimana caranya jika dirinya ingin ke kamar kecil,
bagaimana jika ingin ke ruang meeting, di mana dia bisa makan, di mana dia
absen, di mana dia memparkir kendaraan hingga bagaimana Shinichi membuka
kombinasi gembok pintu gerbang rumahnya, semuanya berdasar ingatan tanpa
berpikir lagi.
Ingatan
mempercepat segala kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari. Semuanya serba
otomatis, tidak perlu berpikir dan merenung sebelum melakukan sesuatu. Hanya di
awal-awal saja hal itu perlu dilakukan, selanjutnya ingatan yang akan mengambil
alih kendali. Betapa kemudian Shinichi menyadari bahwa ingatan adalah sebuah
harta berharga bagi dirinya. Sebagian besar hidupnya bergerak berdasarkan
ingatan. Betapa horornya kala ingatan itu sejenak hilang. Yah, ingatan adalah
hal berharga yang perlu dijaga (Undil-2013)
0 komentar:
Post a Comment