Tahun baru 2008 telah datang. Setiap tahun jalan-jalan di kota besar meriah oleh perayaan tahun baru. Sebenarnya apa siy yang berubah setelah tahun baru?
Bagi saya yang jelas berubah pada tahun baru adalah jadwal tahunan. Jadwal tahunan seperti jadwal produksi, jadwal validasi alat, jadwal kalibrasi alat, jadwal validasi proses seperti validasi sterile hold test hingga jadwal preventive maintenance (jadwal pemeliharaan alat) dibuat baru untuk tahun 2008.
Kalau kegiatannya siy, sama aja dengan tahun lalu. Produksi dikerjakan sesuai petunjuk formula induk, kalibrasi alat masih menggunakan SOP yang sama, dan validasi alat juga menggunakan sensor-sensor seperti biasanya.
Alat-alat yang dipakai untuk produksi juga masih sama, misalnya otoklaf (alat untuk sterilisasi panas basah), oven (alat untuk sterilisasi menggunakan udara panas /hot air sterilizer), fermentor (alat untuk membiakkan bakteri), inkubator (digunakan untuk inkubasi biakan starter) dan water treatment plant (digunakan untuk produksi water for injection dan pure steam).
Kalau buat anak sekolah, sebenarnya tahun baru mereka adalah saat mereka memasuki tahun ajaran baru. Karena pada saat itulah jadwal mereka berubah, kegiatan mereka berubah dan target juga berubah.
Tahun ajaran baru jauh lebih berpengaruh pada anak sekolah daripada tahun baru. Bahkan buat anak kuliah, tahun barunya dua kali, yaitu saat mereka mengisi kartu rencana studi tiap awal semester.
Rencana studi itu akan menentukan apakah semester depan banyak kuliah atau banyak libur, kuliah siang atau pagi, mo libur hari minggu saja atau ditambah libur pada saat tidak ada jadwal kuliah & praktikum. Buat mereka semester baru lebih berpengaruh dibanding sekedar tahun baru.
Satu lagi yang menarik adalah acara meniup terompet dan menyalakan kembang api adalah bukti adanya globalisasi yang telah melanda kita. Tanpa terasa kita telah menjadi bagian dari kampung global yang merayakan acara yang sama. Yah, kita telah menajdi bagian dari "ideologi trans nasional" yang membuat perayaan-perayaan meriah untuk tahun baru.
Perayaan tahun baru masehi yang awalnya hanya dilakukan oleh orang-orang barat kini telah dirayakan juga oleh kita. Terompet kita tiup sebagaimana mereka meniup terompet. Kembang api kita nyalakan seperti yang mereka lakukan di kota-kota mereka. Untuk kembang api mungkin bukan asli tradisi barat siy, sepertinya kembang api adalah tradisi yang diimpor dari Cina.
Jadi buat teman-teman yang tidak bisa merayakan tahun baru karena satu dan lain hal rasanya tidak perlu sedih. Karena berbeda dengan Idul Fitri yang adalah perayaan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa atau Idul Adha yang merayakan keberanian Nabi Ibrahim mengorbankan apa saja untuk Allah -- perayaan tahun baru tidak terlalu penting untuk dilakukan.
Bila pada malam tahun baru teman-teman terpaksa di rumah nungguin belasan ember karena atap rumah bocor :P, atau harus mengetik di depan komputer karena ada tugas mendadak yang tidak bisa ditunda -- rasanya tak perlu bersedih. Toh tahun baru sebenarnya hanyalah pergantian angka tahun dan bukti bahwa kita semakin tua... hiks!.
Bahkan pergantian tahun 1999 ke tahun 2000 yang disebut-sebut pergantian milenium sebenarnya tak jauh beda dengan pergantian tahun 1998 ke 1999 atau dari tahun 2000 ke 2001. Sama saja! Perbedaan hanyalah pada emosi yang dibangkitkan oleh besarnya perayaan-perayaan pergantian milenium. Perbedaan artificial, perbedaan buatan, bukan berbeda asli dari sononya.
Kalau mau dibandingkan perbedaan lebih nyata akan dirasakan oleh orang yang lahir 1 hari sebelum masehi dengan orang yang lahir tanggal 1 masehi.
Mengapa?
Karena mereka berbeda jauh saat mencantumkan tanggal lahir. Yang pertama harus ditulis lengkap lahir tahun 1 SM (sebelum masehi) dan yang kedua cukup ditulis lahir tahun 1 atau tahun 1 M (masehi) ^_^ (undil 2008).
Bagi saya yang jelas berubah pada tahun baru adalah jadwal tahunan. Jadwal tahunan seperti jadwal produksi, jadwal validasi alat, jadwal kalibrasi alat, jadwal validasi proses seperti validasi sterile hold test hingga jadwal preventive maintenance (jadwal pemeliharaan alat) dibuat baru untuk tahun 2008.
Kalau kegiatannya siy, sama aja dengan tahun lalu. Produksi dikerjakan sesuai petunjuk formula induk, kalibrasi alat masih menggunakan SOP yang sama, dan validasi alat juga menggunakan sensor-sensor seperti biasanya.
Alat-alat yang dipakai untuk produksi juga masih sama, misalnya otoklaf (alat untuk sterilisasi panas basah), oven (alat untuk sterilisasi menggunakan udara panas /hot air sterilizer), fermentor (alat untuk membiakkan bakteri), inkubator (digunakan untuk inkubasi biakan starter) dan water treatment plant (digunakan untuk produksi water for injection dan pure steam).
Kalau buat anak sekolah, sebenarnya tahun baru mereka adalah saat mereka memasuki tahun ajaran baru. Karena pada saat itulah jadwal mereka berubah, kegiatan mereka berubah dan target juga berubah.
Tahun ajaran baru jauh lebih berpengaruh pada anak sekolah daripada tahun baru. Bahkan buat anak kuliah, tahun barunya dua kali, yaitu saat mereka mengisi kartu rencana studi tiap awal semester.
Rencana studi itu akan menentukan apakah semester depan banyak kuliah atau banyak libur, kuliah siang atau pagi, mo libur hari minggu saja atau ditambah libur pada saat tidak ada jadwal kuliah & praktikum. Buat mereka semester baru lebih berpengaruh dibanding sekedar tahun baru.
Satu lagi yang menarik adalah acara meniup terompet dan menyalakan kembang api adalah bukti adanya globalisasi yang telah melanda kita. Tanpa terasa kita telah menjadi bagian dari kampung global yang merayakan acara yang sama. Yah, kita telah menajdi bagian dari "ideologi trans nasional" yang membuat perayaan-perayaan meriah untuk tahun baru.
Perayaan tahun baru masehi yang awalnya hanya dilakukan oleh orang-orang barat kini telah dirayakan juga oleh kita. Terompet kita tiup sebagaimana mereka meniup terompet. Kembang api kita nyalakan seperti yang mereka lakukan di kota-kota mereka. Untuk kembang api mungkin bukan asli tradisi barat siy, sepertinya kembang api adalah tradisi yang diimpor dari Cina.
Jadi buat teman-teman yang tidak bisa merayakan tahun baru karena satu dan lain hal rasanya tidak perlu sedih. Karena berbeda dengan Idul Fitri yang adalah perayaan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa atau Idul Adha yang merayakan keberanian Nabi Ibrahim mengorbankan apa saja untuk Allah -- perayaan tahun baru tidak terlalu penting untuk dilakukan.
Bila pada malam tahun baru teman-teman terpaksa di rumah nungguin belasan ember karena atap rumah bocor :P, atau harus mengetik di depan komputer karena ada tugas mendadak yang tidak bisa ditunda -- rasanya tak perlu bersedih. Toh tahun baru sebenarnya hanyalah pergantian angka tahun dan bukti bahwa kita semakin tua... hiks!.
Bahkan pergantian tahun 1999 ke tahun 2000 yang disebut-sebut pergantian milenium sebenarnya tak jauh beda dengan pergantian tahun 1998 ke 1999 atau dari tahun 2000 ke 2001. Sama saja! Perbedaan hanyalah pada emosi yang dibangkitkan oleh besarnya perayaan-perayaan pergantian milenium. Perbedaan artificial, perbedaan buatan, bukan berbeda asli dari sononya.
Kalau mau dibandingkan perbedaan lebih nyata akan dirasakan oleh orang yang lahir 1 hari sebelum masehi dengan orang yang lahir tanggal 1 masehi.
Mengapa?
Karena mereka berbeda jauh saat mencantumkan tanggal lahir. Yang pertama harus ditulis lengkap lahir tahun 1 SM (sebelum masehi) dan yang kedua cukup ditulis lahir tahun 1 atau tahun 1 M (masehi) ^_^ (undil 2008).
0 komentar:
Post a Comment